Anda di halaman 1dari 75

Persiapan Internsip 2022

Review ACLS
Mediko made the med-easy!
Contents
• Pengenalan Irama EKG
• Bantuan Hidup Jantung Dasar
• Tatalaksana Jalan Napas
• Henti Jantung Dewasa
• Perawatan Pasca Henti jantung
• Tatalaksana Takikardia
• Tatalaksana Bradikardia
• Tatalaksana Sindroma Koroner Akut
• Tatalaksana Kegawatan Sirkulasi (Hipotensi, Syok, Edema Paru Akut)
• Bantuan Hidup Jantung Lanjut Pediatrik
• Bantuan Hidup Jantung Dasar pada Kondisi Khusus (Wanita Hamil, Terkonfirmasi COVID-19)
Pengenalan Irama EKG

Gel P Depolarisasi atrium kanan dan kiri

Segmen PR Garis isoelektrik yang menghubungkan gel P


dan kompleks QRS
Kompleks QRS Depolarisasi ventrikel kanan dan kiri

Segmen ST Garis isoelektrik yang menghubungkan


kompleks QRS dan gel T

Gel T Repolarisasi ventrikel kanan dan kiri

Gel U Repolarisasi atria, sering tak dapat dikenali,


berukuran kecil, biasanya terbenam dalam gel
QRS
Pengenalan Irama Henti Jantung pada EKG
Fibrilasi ventrikel (VF)

Takikardia ventrikel (VT)


tanpa denyut

Pulseless electrical
activity (PEA)

Asistol
Pengenalan Irama NON Henti Jantung pada EKG
Sinus takikardia

Fibrilasi atrium

Flutter atrium

Supraventricular
tachycardia (SVT)
Pengenalan Irama NON Henti Jantung pada EKG

VT monomorfik

VT polimorfik

Torsades de pointes
Pengenalan Irama NON Henti Jantung pada EKG
Sinus bradikardia

Blok AV
Bantuan Hidup
Dasar Jantung
Bantuan Hidup
Jantung
Dasar
TATALAKSANA
JALAN
NAPAS
Sumbatan Jalan
Napas oleh
Benda Asing
Sumbatan Jalan Napas oleh Benda Asing
Pedoman Pemberian
Terapi Oksigen

A. Kanul nasal
B. Sungkup venturi
C. Sungkup muka aerosol
D. Sungkup muka dengan reservoir O2
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
Tanda jalan napas TIDAK PATEN:
• Napas berbunyi
• Ada tarikan otot leher
• Ada cekungan di suprasternal notch, daerah iga, dan bawah diafragma

PEMBUKAAN
Bila curiga
JALAN NAPAS cedera cervical:
SECARA JAW THRUST
MANUAL
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
Pada pasien yang tidak sadar tanpa refleks batuk atau muntah, dapat
dipasang alat bantu jalan napas sederhana.

OPA NPA
• HANYA digunakan pada pasien • DAPAT digunakan pada pasien
PEMBUKAAN TIDAK SADAR bila head tilt chin lift SADAR atau SETENGAH SADAR.
JALAN NAPAS tidak berhasil.
• TIDAK BOLEH digunakan pada
DENGAN
pasien SADAR atau SETENGAH
ALAT BANTU SADAR 🡪 batuk dan
muntah.
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
BAG-MASK VENTILATION
Indikasi:
• Henti napas
• Napas spontan tidak adekuat
• Menurunkan kerja napas dengan membantu
memberikan tekanan positif pada saat inspirasi
PEMBERIAN pasien
VENTILASI • Hipoksia akibat ventilasi spontan yang tidak
adekuat
MANUAL

C-E
CLAMP
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
INTUBASI ENDOTRAKEA
Indikasi:
• Henti jantung, bila ventilasi dengan bag-mask tidak memungkinkan atau tidak
PEMBERIAN efektif
• Pasien gagal napas, hipoksia dengan pemberian oksigen yang tidak adekuat dengan
VENTILASI
alat-alat ventilasi yang tidak invasive
DENGAN • Pasien yang tidak bisa mempertahankan jalan napas (koma)
ALAT BANTU
JALAN NAPAS
TINGKAT
LANJUT
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
LARYNGEAL MASK AIRWAY (LMA)

Indikasi:
• Ketidak mampuan penolong memberikan ventilasi dengan alat bag-mask
PEMBERIAN • Henti napas dan henti jantung
VENTILASI
DENGAN
ALAT BANTU
JALAN NAPAS
TINGKAT
LANJUT
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
PEMERIKSAAN POSISI ET DAN ALAT BANTU NAPAS SUPRAGLOTIK

Pemeriksaan posisi pipa ET:


• PF : melihat dada mengembang, auskultasi di 5 tempat yaitu epigastric, lapang paru
PEMBERIAN atas ka-ki, lapang paru bawah ka-ki
VENTILASI • Alat – alat seperti end tidal CO2 detector dan esophageal detector
DENGAN
ALAT BANTU PEMBERIAN VENTILASI
JALAN NAPAS Volume Kecepatan:
TINGKAT •: Hanya sampai dada tampak terangkat • 10 x/menit (setiap 6 dtk) pada
LANJUT • Pada pasien obesitas diberikan volume resusitasi jantung paru
lebih besar • 12 x/meniit (setiap 5 dtk) pada
• Setiap pemberian volume lamanya 1 waktu henti napas tanpa disertai
detik henti jantung
HENTI JANTUNG
DEWASA
Algoritme Henti
Jantung Dewasa
PERAWATAN PASCA
HENTI JANTUNG
Tatalaksana Pasca Pasien henti jantung yang kembali memiliki sirkulasi
spontan tetap memiliki risiko kematian yang tinggi
Henti Jantung terutama dalam 24 jam pertama.

• Bila belum terpasang, pasang ET atas indikasi


• Cari tanda sumbatan
• Suction bila perlu
• Pemasangan kapnografi dapat dilakukan untuk
mengonfirmasi dan memantau penempatan pipa ET

• Berikan volume tidal 6-8 ml/kgBB


• Lakukan px Ro Thorax untuk memastikan posisi pipa
ET serta identifikasi penyebab atau komplikasi henti
jantung, eg. Edema paru, pneumothorax, pneumonia
Tatalaksana Pasca Henti Jantung
TAKIKARDI
A
Takikardi
a Denyut jantung > 100 x/menit, sedangkan takikardia (ekstrim) yg menyebabkan timbulnya keluhan
klinis umumnya > 150 x/menit.

Takiaritmia dg QRS Sempit Takiaritmia dg QRS Lebar

Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik


STABIL TIDAK STABIL STABIL TIDAK STABIL

• Teratur : Manuver Vagal,


Adenosin, CCB, BB KARDIOVERSI • Teratur : Adenosin, KARDIOVERSI
• Tidak teratur : rate TERSINKRONISASI antiaritmia TERSINKRONISASI
control
Tatalaksan
a
Takikardia
Yang cukup efektif dan sering dilakukan
Manuver Vagal □ PIJAT SINUS KAROTIS.

Cara melakukan pijat sinus karotis :


• Pastikan TIDAK ADA KONTRAINDIKASI untuk pijat sinus
karotis :
✔ Riwayat infark myokard
✔ Riwayat TIA atau stroke dalam 3 bulan terakhir
✔ Riwayat VF atau VT
✔ Adanya bruit pada arteri karotis
• Pasang monitor EKG. Posisi terlentang dg kepala ekstensi dan
sedikit berpaling ke arah kontralateral sisi yang akan dipijat
• Cari titik di salah satu arteri karotis kiri atau kanan di leher setinggi
mungkin
• Pijat arteri karotis dengan Gerakan sirkular selama 5 – 10 detik
sambal terus memperhatikan monitor
• Bila tindakan tidak berhasil bisa dicoba diulang di sisi sebelahnya
Langkah – Langkah Kardioversi Tersinkronisasi
1. Bila memungkinkan beriikan sedasi (misalnya midazolam) pada pasien karena menyebabkan nyeri dan
rasa
tidak nyaman bagi pasien
2. Nyalakan alat kardioversi. Gunakan dosis energi sesuai dengan kelainan iram. Nyalakan mode sinkronisasi.
• Untuk irama takikardia kompleks sempit dan teratur (misalnya SVT/Atrial Flutter) mulai dengan dosis 50-100 J.
• Untuk irama takikardi kompleks sempit dan tidak teratur (misalnya atrial fibrilasi) mulai dengan dosis 120 – 200
J untuk bifasik dan 200 J untuk alat monofasik.
• Untuk irama takikardi kompleks lebar dan teratur (VT) mulai dengan dosis 100 J.
3. Siapkan gel pada paddle.
4. Pastikan paddle pada dada pasien pada dada pasien di bagian anterior kanan (bagian sternum) dan linea Axilla kiri (bagan
apex jantung). Lakukan charging dengan menekan tombol CHARGE pada paddle yang diposisikan di apex..
5. Ketika alat kardioversi sudah dicharge hingga penuh, beri aba-aba kepada tim supaya tidak menyentuh pasien.
6. Setelah memastikan seluruh tim tidak menyentuh pasien, tekan kedua tombol di paddle Melepas energi shock. berikan
tekanan 12,5 kg ketika akan melakukan kardioversi
7. Melakukan kardiovaskuler, evaluasi monitor EKG. setiap selesai kardioversi, apabila monitor EKG menunjukkan adanya
organized rhythm Harus memastikan ada tidaknya nadi terlebih dahulu terutama untuk Kompleks QRS lebar (VT). Aritmia
(dengan nadi) belum teratasi, naikkan dosis kardioversi.
BRADIKARDIA
Bradikardia
Denyut jantung < 60 x/menit, sedangkan bradikardia yg menyebabkan timbulnya keluhan klinis
umumnya < 50 x/menit.

Low Degree AV Block High Degree AV Block


AV Block derajat 1 dan derajat 2 tipe 1 AV Block derajat 2 tipe 2 dan derajat 3

Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik


STABIL TIDAK STABIL STABIL TIDAK STABIL

Monitor dan SULFAS Monitor dan PACU JANTUNG


observasi ATROPI observasi TRANSKUTAN
N
Tatalaksan
a
Bradikardia
Tatalaksan
a
Bradikardia
Langkah – Langkah Pemasangan Pacu Jantung Transkutan
1. Nyalakan di defibrilator, ganti mode pada mode pacu jantung (pacing). lepaskan sambungan
paddles defibrilator dan ganti dengan pad elektroda pacu jantung. Anjuran pemasangan pad
adalah pada posisi anterior-posterior dengan elektrode positif diletakkan di posterior di punggung
antara skapula dan tulang vertebra dan elektroda negatif diletakkan di anterior diantara
processus xyphoideus Dan areola mammae kiri ( posisi V2-V3). alternatif posisi pad yang lain
adalah posisi apeks-Sternum ( seperti saat defibrilasi), dengan elektroda negatif diletakkan pada
apeks jantung dan elektroda negatif pada dada kanan bagian atas.
2. Pilih mode pacu demand/ixxed (asynchronous)
3. Pilih kecepatan laju pacu yang diinginkan biasanya 60-70x/menit
4. Atur ouput pacu. Bila hemodinamik tidak stabil pacu dapat dimulai dari output maksimal
kemudian diturunkan bertahap dan dipertahankan 5 -10 mA di atas batas ambang pacu.
5. Perhatikan cardiac capture, ditandai dengan timbulnya satu kompleks QRS
setelah
setiap stimulus pacu. Selalu konfirmasi cardiac capture dengan peradaban perabaan nadi
SINDROM KORONER
AKUT
Sindroma Koroner
Akut
Termasuk SKA
Untable EKG TANPA Biasanya bermanifestasi sebagai nyeri dada
Angina elevasi segmen ST angina dengan ciri – ciri :
Pectoris (UAP) • Angina pada saat istirahat (>20 menit, dalam
NSTEMI 1 mg terakhir)
• Angina awitan baru (new onset): terjadi
STEMI EKG DENGAN
pertama kali dalam 2 bulan terakhir, timbul
elevasi segmen ST
akibat aktivitas fisik ringan
• Angina progresif: dalam 2 bln terakhir makin
meningkat frekuensinya, ambang pencetusnya
makin ringan, durasi makin lama
Sindroma Koroner
Akut
Gejala :
• Lokasi nyari : daerah retrosternal, sulit
melokalisasi nyeri
• Deskripsi nyeri : rasa berat seperti dihimpit, ditekan,
diremas, panas, atau dada terasa penuh. Waspadai nyeri
epigastric, sinkop, sesak napas
• Penjalaran nyeri : ke lengan kiri, bahu, punggung,
epigastrium, leher, rahang bawah
• Lama nyeri : > 20 menit
• Gejala sistemik : mual, muntah, keringat dingin

Tanyakan factor risiko!

Pemeriksaan fisik SKA umumnya normal.


EKG pada SKA
Laboratorium pada SKA
• Menilai adanya tanda nekrosis
miokard
• CK-MB, Troponin T dan
I,
myoglobin
• Troponin lebih sensitive dari CK-MB
• Pedoman Th 2015, penggunaan
biomarker hs-cTnI dan hs-cTnT
dianjurkan bila tersedia
Tatalaksana SKA
Tatalaksana SKA
(contd)
Antiplatelet
Antikoagulan
Antikoagulan
Tatalaksana STEMI REPERFUSI !
• Medikamentosa : Agen fibrinolitik
• Mekanis : PCI

• Nilai waktu onset serangan


• Perhitungkan risiko IMA EST
Langkah 1 • Perhitungkan risiko fibrinolysis
• Waktu yg diperlukan dari transportasi
kepada ahli intervensi yg tersedia

• Pemilihan
Langkah 2 strategi terapi
reperfusi
Fibrinolitik
Fibrinolitik
Fibrinolitik
Pemantauan Keberhasilan

Tanda vital dan EKG dievaluasi setiap 5 – 10 Penilaian dilakukan 60 – 90 menit dimulai
menit untuk mendeteksi risiko fibrinolysis yaitu: dari saat obat dimasukkan. Tanda
1) Perdarahan keberhasilan :
2) Alergi 1) Resolusi komplit nyeri dada
3) Hipotensi 2) ST elevasi turun > 50%
4) Aritmia reperfusi (maligna, eg. VT) 3) Aritmia reperfusi

Bila GAGAL rescue PCI


Tatalaksana NSTEMI

STRATIFIKAS
I RISIKO !
Tatalaksana NSTEMI
KEGAWATAN SIRKULASI
(HIPOTENSI, SYOK,
EDEMA PARU AKUT)
Tatalaksana
Hipotensi dan Syok
Hipotensi : TDS < 100 mmHg,
tidak selalu disertai syok.
Masalah utama pada hipotensi :
• Irama
• Volume
• Pompa

Syok : Gangguan perfusi


selular.
Masalah utama :
• Irama
• Volume
• Pompa
Tatalaksana Syok Kardiogenik
Jenis obat yang digunakan
Tatalaksana Tindakan Pertama :
• Posisi duduk
Obat-obatan Lini Pertama :
• Nitrat : NTG atau ISDN subling
Edema Paru • Oksigenasi :
NRM 10 – 15 lpm
• Furosemide 0,5 – 1 mg/kgBB IV
• Pasang kateter urin
Akut • Oksimetri, EKG, IV
line
• Morfin sulfat 2 – 4 mg IV bolus
pelan
Edema paru akut : timbunan • Beri VTP bila perlu
cairan di pembuluh darah dan
parenkim paru yang pada
Sebagian besar kasus disebabkan
oleh gagal jantung akut. Tindakan Lini Kedua

Bila TD normal / tinggi


•NTG IV 10 – 200 mcg/menit titrasi 10 mcg/10 menit
Tanda dan gejala : Evaluasi keluhan, TD, dan nadi. STOP bila ada hipotensi.
• Orthopnea, dyspnea on effort
Bila TD turun
• Batuk riak berbuih kemerahan
• Dobutamin 2 – 20 mcg/kg/menit IV (tanpa tanda syok)
• Dopamin 5 – 20 mcg/kg/menit IV atau Norepinephrine 0,1
– 0,5 mcg/kg/menit IV (dengan tanda syok)
HENTI JANTUNG
ANAK
Algoritma Henti
Jantung Pasien
Anak
TAKI-
BRADIARITM
IA ANAK
Algoritma Bradikardi
Pediatri dengan
Nadi
Algoritma Takikardi
Pediatri dengan Nadi
RESUSITASI PADA
KONDISI KHUSUS
Tatalaksana Henti
Jantung pada Wanita
Hamil
Resusitasi Pasien
Curiga atau
Terkonfirmasi COVID-19
Resusitasi Pasien
Curiga atau
Terkonfirmasi COVID-19
Resusitasi Pasien ANAK Curiga atau Terkonfirmasi COVID-19
Resusitasi Pasien ANAK
Curiga atau Terkonfirmasi
COVID-19

Anda mungkin juga menyukai