Ii Ismail
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA
PENDAHULUAN
Sudden cardiac arrest / sudden death atau henti jantung dapat
terjadi kapan saja,pada siapa saja dan di mana saja.
Penyebab penyakit jantung atau non jantung
Di Amerika sekitar 400.000 – 500.000 orang meninggal
mendadak setiap tahunnya akibat serangan jantung
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi
sirkulasi,pernapasan dan menyelamatkan fungsi otak adalah
dengan melakukan resusitasi jantung paru ( RJP )
Angka kematian dapat diturunkan jika petugas kesehatan mampu
melakukan RJP dengan cepat ,tepat dan sistematis.
Rantai Kelangsungan Hidup IHCA & OHCA (Chain
of Survival) AHA 2015
( NEWSS )
4
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
Nursing early warning scoring system ( NEWSS )
• NEWSS adalah sebuah sistem scoring fisiologis yang umumnya digunakan
di unit perawatan medikal bedah sebelum pasien mengalami kondisi
kegawatan berdasarkan hasil scoring dari pengkajian pasien (Duncan & Mc
Mullan : 2012)
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-
Indonesia.pdf
Adakah perbedaan BHD oleh orang
Awam dan tenaga kesehatan ?
Pertahankan
Berikan posisi miring
Minta Pertolongan
mantap
Bagaimana Tahapan BHD ?
3. Meminta pertolongan
Diluar Rumah Sakit Di Rumah Sakit
➢ Telpon Rumah sakit / ➢ Segera aktifkan code blue
ambulance / 119 ( call centre
untuk kegawatan dan dengan menelpon
kecelakaan diwilayah DKI extension tertentu yang
Jakarta ), menggunakan ponsel berlaku di RS / atau
atau menyuruh seseorang menekan tombol code blue
untuk menelepon.
➢ Dapat dilakukan sendiri atau
➢ Segera ambil AED jika tersedia
dilokasi kejadian atau suruh
menyuruh seseorang untuk
seseorang untuk mengambilnya melakukannya
Raba dengan
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
29 BLS/ppt/AHA2015/TI
Meraba nadi karotis
Berikan nafas buatan :
Pantau dan
pertahankan sambil I tiupan setiap setiap 5-6 detik
atau10-12 x/menit .
Cek Nadi dan pernafasan
menunggu bantuan
tiba ➢ Aktifkan sistem tanggap darurat
Nadi teraba dan
bernafas jika belum dilakukan setelah 2
menit
Nadi teraba nafas ➢ Terus berikan nafas buatan dan
tidak normal
periksa denyut setakukan cek
Nadi tidak teraba niap 2 menit, jika tidak teraba
dan tidak bernafas Segera RJP segera RJP
Kompresi 30 kali : ➢ Jika kemungkinan terjadi
ventilasi 2 kali overdosisi oviat segera berikan
Pasang AED jika nalokson sesuai protokol
sudah tersedia
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
30 BLS/ppt/AHA2015/TI
Bagauimana Tahapan BHD ?
5. Kompresi dada
• Segera setelah meminta pertolongan
• Penolong awam Hanya melakukan Kompresi tanpa Ventilasi (
Hands-Only ) dengan atau tanpa panduan Oprator Kegawatan
• Penolong awam terus melakukan kompresi sampai bantuan
datang.
• Jika penolong terlatih cek nadi simultan dengan melihat pergerakan dinding
dada, jika nadi (-), segera kompresi disertai Ventilasi 30:2 sampai AED tiba /
petugas ambulance tiba / pasien berespon
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
31 BLS/ppt/AHA2015/TI
Posisi penolong DAN PELETANGAN TANGAN
32 BLS/ppt/AHA2015/TI
Bagaimana Tahapan BHD ?
5. Kompresi dada
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
34 BLS/ppt/AHA2015/TI
TIM CODE BLUE DATANG
37 BLS/ppt/AHA2015/TI
Kesimpulan ( BHD AWAM )
2. Cek Respon
3. Meminta pertolongan
4. Kompresi dada
3
9
4
0
PERAWATAN PASCA CARDIAC ARREST.
Perawatan awal adalah asuhan keperawatan yang dilakukan segera
setelah pasien berhasil kembali pada sirkulasi spontan ( Return of
Spontaneous Circulation/ROSC ) adalah :
Memberikan bantuan terhadap jantung dan paru-
paru agar jaringan mendapatkan perfusi yang
adekuat khususnya otak.
1.Memantau tekanan darah
2.Memantau volume cairan yang adekuat
ROSC
3.Mempertahankan ventilasi yang adekuat,yaitu dengan cara
memberikan bantuan ventilasi sepenuhnya dengan
menggunakan ventilator dengan konsentrasi oksigen 100%
4. Memantau adanya gangguan kesadaran
5. Mempertahankan pH darah dalam batas normal
ROSC
6.Mempertahankan PaO2 dalam arteri diatas 100 mmHg
dengan memberikan konsentrasi oksigen 90 – 100 % pada
jam pertama setelah resusitasi. Setelah satu jam sampai 6 jam
diturunkan menjadi 50 %
7.Memantau hasil laboratorium : elektrolit,gulah darah
8.Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
9. Memberikan cairan melalui IV
ROSC
Memindahkan pasien ke fasilitas yang lebih memadai ( IGD.
ICCU )
Mengidentifiasi penyebab SCA
Mencegah disritmia yang berulang : obat-obat anti aritmia
dan mengkoreksi penyebab aritmia
Mengatasi komplikasi yang terjadi pada saat resusitasi.
Sugiono, Amd.Kep., SKM., M.Adm.Kes
KETUA DPD PPNI KOTA SAMARINDA
Organisasi yang terdiri dari para praktisi yang
menetapkan diri sebagai ahli yang mampu dan
bergabung bersama melaksanakan fungsi sosial yang
tidak dapat dilakukan sendiri – sendiri serta
merupakan asosiasi yang bersifat sukarela.
&
DEFINISI
Organisasi Profesi mempunyai kewenangan
mengendalikan pelayanan dari keanggotaannya utk
meyakinkan bahwa masyarakat menerima pelayanan yg
aman & berkualitas (Pumonte & Reduan – 1997)
Perawat Profesi
1 2 a. Ners (lulusan prog.
profesi Kep)
Perawat Vokasi b. Ners Spesialis
(lulusan program (lulusan prog spesialis
Sp. Maternitas
Diploma •
•
Sp. Anak
keperawatan) • Sp. Medikal Bedah
• Sp. Jiwa
• Sp. Komunitas
• Sp. Kardiovaskuler
• Sp. Onkologi
7
Harus dapat
mencapai dan
meningkatkan
profesionalitas
perawat
I
I I
Harus Harus
dilakukan LANDASAN memberikan
berdasarka manfaat yang
PRAKTIK sebesar-
n pada
Iptek KEPERAWATAN besarnya bagi
masyarakat
I
Harus
mengutamakan
kesehatan dan
keamanan klien
8
BENTUK PRAKTIK KEPERAWATAN
I
I
PRAKTIK
KEP.
MANDIRI
PRAKTIK Masyarakat/klien
KEPERAWATAN terlindungi kesehatan
dan keselamatannya
PRAKTIK
KEP. DI
FASYANKES
9
PROSES REGULASI
I
I
Ujian Akhir
Pendidikan LISENSI
OLEH DINAS
REGISTRASI PERIJINAN SATU
PINTU
SERTIFIKASI KTKI
Uji
Kompetensi STR SIPP
FUNGSI OP PERAWAT
DALAM PENGEMBANGAN PROFESI
PRAKTIK YG
PEMERSATU AMAN
AKUNTABILITAS PROFESI
PENGATUR
PENDIDIKAN
YG
PEMBINA
BERKUALITAS
KOMPETENSI & KEWENANGAN
PENGEMBANG STANDAR PROFESI
ETIKA PROFESI KEHIDUPAN
PENGAWAS DUTY OF CARE PROFESI YG
KONDUSIF
OP PERAWAT - PRAKTIK
• PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PRAKTIK PERAWAT
YANG PROFESIONAL
– ADVOKASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN UNTUK PERAWAT DAPAT
PROFESIONAL
– PEMBINAAN SIKAP DAN PERILAKU PROFESIONAL DALAM PRAKTIK
– PENERAPAN IPTEK TERKINI DALAM PRAKTIK (STANDAR)
– PENINGKATAN KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK
22
• Perkuat Karakter setiap Perawat
• Tingkatkan Kapasitas dan intelektualitas tiap
individu pemegang profesi perawat
• Kembangkan komunikasi & Soft skill setiap perawat
• Perkuat Organisasi Profesi perawat
• Bangun Professional Branding yang baik
• Kelola Penataan & Pengembangan kualitas
pelayanan profesional
• Kembangkan Komunitas Profesional Keperawatan
23