TRIAGE
Dr. Johanes, Sp.Em
11/26/2019
Sejarah triage,
konsep dan
kategorisasi
11/26/2019
Pendahuluan
• Triage tidak mudah
atau simple
• Triage yang
sebenarnya sangatlah
komplek, comprehensif
dan kontroversial
11/26/2019
PENGERTIAN TRIAGE
• Prosedur pemilihan dan pemilahan pasien
berdasarkan kegawat daruratan klinis.
• Mengelompokkan pasien pasien dalam kategori
– kategori prioritas pertolongan.
• Sistem pengelompokkan ini bertujuan
memastikan tidak ada delay penanganan life
saving pada pasien kritis, identifikasi dan
prevensi pasien potensial life threatening
problems, dan manajemen lalu lintas dan
distribusi pasien.
11/26/2019
SEJARAH TRIAGE
• Diperkenalkan pertama kali Baron Dominique Jean
Larrey, salah seorang dokter tentara Perancis di masa
Napoleon Bonaparte.
• Di kala tentara Napoleon terdesak dan butuh tambahan
jumlah personil di garis depan Napoleon
memerintahkan Jean Larrey mengobati tentara – tentara
yang terluka guna segera dikirim lagi ke medan perang.
• Jumlah tentara yang harus dirawat tidak sebanding
dengan kapasitas tenaga dan fasilitas kesehatan yang
tersedia. Hal ini membuat Jean Larrey harus memilih
dan memilah tentara yang terluka Di sinilah muncul
istilah trier, asal kata triage memilah.
11/26/2019
Sejarah Triage
• Definisi : Dari kata Perancis “Trier” membagi
dalam 3 group
• Dikembangkan di medan pertempuran
• Konsep ini digunakan bila terjadi bencana
• Dilaksanakan di ruang gawat darurat dari 1950 /
1960 karena 2 alasan :
- kunjungan
- penggunaan utk non urgen
11/26/2019
Konsep Triage
• Tujuan utama adalah utk mengidentifikasi
kondisi mengancam nyawa
• Tujuan kedua adalah utk memprioritaskan
pasien menurut keakutannya
• Pengkategorian mungkin ditentukan sewaktu-
waktu
• Jika ragu, pilih prioritas yg > tinggi =up triage utk
menghindari penurunan triage
11/26/2019
Triage
• Suatu proses yg mana pasien digolongkan
menurut tipe dan tingkat kegawatan
kondisinya
• Hal itu di atur untuk mendapatkan :
pasien yg benar ke
tempat yg benar pada
waktu yg benar dengan
tersedianya perawatan yg
benar
11/26/2019
SISTEM TRIAGE
• Tidak hanya digunakan pada situasi perang,
bencana, atau chaos dimana terdapat
keterbatasan sumber daya kesehatan.
• Triage diterapkan pada situasi aman,
terkendali, dan tertata dimana sumber daya
kesehatan mencukupi atau sebanding dengan
jumlah pasien.
o Single Triage SIT
o Triage bencana (Disaster Triage) START, SAVE
o Triage RS (Hospital Triage) PACS, ATS, ESI, MTS,
CTAS
11/26/2019
Sistem Triage
• Nondisaster: Untuk menyediakan perawatan
sebaik mungkin bagi setiap individu pasien
• Disaster: Untuk menyediakan perawatan yg
lebih efektif untuk pasien dalam jumlah banyak
11/26/2019
Klasifikasi Triage
Berdasarkan pada :
• pengetahuan
• data yg tersedia
• situasi yg berlangsung
11/26/2019
TRIAGE BENCANA
• START Pertolongan fokus pada korban – korban yang
paling mungkin diselamatkan.
• Korban – korban henti napas henti jantung
dikelompokkan dalam kategori “expected” Label
hitam.
• Korban – korban yang mampu berjalan (walking
wounded) Label hijau (tanpa melihat jenis luka dan
kondisi yang diderita).
• Label merah & label kuning.
• Henti napas henti jantung merupakan kegawatan
tertinggi dan wajib diberikan resusitasi, situasi bencana
tidak memungkinkan RJP Keterbatasan fasilitas dan
ketidakseimbangan penolong & korban membatasi
resusitasi henti jantung.
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
Klasifikasi berdasarkan 3 item :
• Laju pernapasan (Respiratory Rate)
• Perfusi.
• Evaluasi status mental.
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
Triage Di RS
Type 1: Traffic Director or NonNurse Triage
• Hampir sebag besar berdasarkan sistem triage
• Dilakukan oleh petugas yg tak berijasah
• Pengkajian minimal terbatas pada keluhan
utama dan seberapa sakitnya
• Tdk ada dokumentasi
• Tdk menggunakan protokol
11/26/2019
Triage Di RS
Type 2: Cek Triage Cepat
• Pengkajian cepat dgn melihat yg dilakukan
perawat beregistrasi atau dokter
• Termasuk riwayat kes yg berhubungan dgn keluhan
utama
• Evaluasi terbatas
• Tujuan utk meyakinkan bahwa pasien yg lebih serius
atau cedera mendapat perawatan pertama
11/26/2019
Triage Di RS
• Type 3: Comprehensive Triage
o Dilakukan oleh perawat dgn pendidikan yg
sesuai dan berpengalaman
o 4 sampai 5 sistem kategori
o Sesuai protokol
11/26/2019
Fase triage RS
• Triage Primer
o Triage yang proaktif & maju ke depan.
o Triage primer – terletak di luar IGD.
o Statis (konter)
• Triage sekunder.
11/26/2019
TRIAGE PROCESS
11/26/2019
TRIAGE SEKUNDER
• Merupakan proses pemeriksaan :
o tanda vital.
o pemeriksaan fisik sederhana.
o pertolongan pertama.
o ECG.
o GDA
o Re – triage.
11/26/2019
Secondary Triage
11/26/2019
HOSPITAL TRIAGE
• Tantangan yang dihadapi triage IGD distribusi &
manajemen lalu lintas pasien overload (berlebih).
• Pasien overload mengganggu pelayanan IGD.
menghabiskan sumber daya IGD pelayanan
IGD tidak lagi efficient dan effective.
• U/ Mencegah & mengantisipasi sistem triage
IGD.
• Jenis triage di RS yang umum dipakai :
o PACS, ESI, ATS, MTS, CTAS
11/26/2019
Sistem Triage Dunia
• Australasian Triage Scale (ATS)
• Manchester Triage Scale (MTS)
• Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS)
• Emergency Severity Index (ESI)
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
PACS
• Patient Acuity Category Scale pertama kali diperkenalkan
di Singapura oleh SGH.
• Terdiri dari 4 skala prioritas.
o PAC 1 Pasien mengalami kolaps kardiovaskular /dalam
kondisi yang mengancam nyawa tidak boleh delay, mis
: major trauma, STEMI, cardiac arrest, gagal nafas, ALO.
o PAC 2 pasien sakit berat, tidur di brankar/bed, dan
distress berat tetapi keadaan hemodinamik stabil pada
pemeriksaan awal stroke, closed fracture tulang
panjang, asthma attack.
o PAC 3 Pasien sakit akut, moderate, mampu berjalan,
tidak beresiko kolaps Vulnus, demam, cedera ringan –
sedang
o PAC 4 Pasien non emergency. Dapat dirawat di poli
acne, dyslipidemia.
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
ESI
• Diperkenalkan Amerika Serikat dan Kanada oleh
perhimpunan perawat emergensi & dokter spesialis
emergensi. ESI diadopsi secara luas di Eropa,
Australia, Asia, dan Indonesia.
• Memiliki 5 skala prioritas.
• Prioritas 1 – prioritas 5.
11/26/2019
• Prioritas 1 (label biru) Impending life/limb threatening
problem Membutuhkan immediate life – saving
intervention (cito tindakan). Parameter prioritas 1
Semua gangguan signifikan pada ABCD. Misal : Cardiac
arrest, status epileptic, hypoglycemic coma, dan lain –
lain.
• Prioritas 2 (label merah) Potential life, limb, or organ
threatening problem Pertolongan pada pasien urgent
tidak dapat ditunda (should not wait). Parameter
prioritas 2 adalah pasien – pasien hemodinamik atau
ABCD stabil dengan kesadaran turun tapi tidak koma
(GCS 8 – 13), distress berat, dan high risk. Contoh :
asthma attack, akut abdomen, electric injury.
11/26/2019
• Prioritas 3 (label jingga) Pasien – pasien yang
membutuhkan in – depth evaluation, pemeriksaan
klinis menyeluruh.
o Memerlukan “dua atau lebih” resources (sumber daya) fasilitas
perawatan IGD.
o Logikanya Makin banyak sumber daya/ resources yg dibutuhkan
makin berat kegawatdaruratan prioritas 3 – 5 berkaitan dengan
kebutuhan resources.
o Contoh, sepsis memerlukan pemeriksaan laboratorium, radiologis, dan
ECG. Sepsis stabil mempunyai prioritas lebih tinggi daripada typhoid fever
tanpa komplikasi. Akan tetapi, sepsis berat tergolong prioritas 2 (merah)
dan shock septic prioritas 1 (biru).
11/26/2019
• Prioritas 4 (label kuning) pasien – pasien yang
memerlukan satu macam sumber daya perawatan
IGD.
o Contoh : Pasien BPH memerlukan pemasangan kateter urine, VL
membutuhkan hecting sederhana, acute febrile illness (AFI) memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
11/26/2019
ATS
11/26/2019
TEWS
• Label Merah T1 (score TEWS ≥ 7) / Pasien Gawat
Darurat : pada pasien dengan label merah perlu
mendapatkan penanganan langsung saat itu juga.
• Label Kuning T2 (score TEWS 5-6) / Pasien Gawat
Tidak Darurat : Pasien Darurat Tidak Gawat : Pada
pasien dengan label kuning perlu ditangani < 15
menit.
• Label Hijau T3 (Score TEWS 0-4) / Pasien Tidak
Gawat Tidak Darurat : Pada pasien dengan label
hijau mendapat penanganan < 30 menit.
11/26/2019
MODIFIKASI TRIAGE
• Triage tingkat kegawatan pasien berdasarkan
keluhan pasien, klinis, dan TTV.
• Terbagi kedalam 4 Prioritas
o Prioritas 1 (Label Merah/Red Zone).
o Prioritas 2 (Label Kuning/Yellow Zone).
o Prioritas 3 (Label hijau/ Green Zone).
o Prioritas 0 (Label hitam) DOA dgn tanda2 kematian khas.
11/26/2019
11/26/2019
P1/RED ZONE
11/26/2019
11/26/2019
Pasien dgn kondisi mengancam nyawa, memerlukan intervensi
segera dan evaluasi.
Pasien dibawa ke Ruang Resusitasi.
Waktu tunggu nol.
11/26/2019
Red Zone - Kasus berat
• Penurunan kesadaran apapun penyebabnya.
• Perdarahan berat.
• Respiratory distress.
• Syok tipe apapun.
• High velocity injury.
• Asfiksia, Cedera cervical spine, cedera pada maxilla.
• Trauma kepala dgn koma dan proses shock yg cepat.
• Multiple Fraktur.
• Luka bakar > 30 % / Extensive burn
• Crush injury.
• STEMI.
• Palpitasi karena gangguan irama jantung (SVT, AFRVR,
AV blok)
• Krisis hiperglicemia.
11/26/2019
11/26/2019
P2/YELLOW ZONE
11/26/2019
11/26/2019
• Pasien dgn penyakit yg akut sedang tanpa tanda syok.
• Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki.
• Waktu tunggu 15 menit.
• Semi-Critical care.
11/26/2019
Yellow Zone - Kasus sedang
• Perdarahan tanpa tanda2 syok.
• Kasus keganasan dengan low intake/ dehidrasi sedang tanpa tanda2
syok.
• Trauma thorax Non asfiksia.
• Fr. Tertutup pada tulang panjang.
• Luka bakar terbatas ( < 30 % dari TBW ).
• Asma Ringan – Sedang.
• PPOK ringan – sedang.
• Hiperglicemia non crisis.
• Stroke Infarct / TIA tanpa penurunan kesadaran.
• Ileus Obstructive.
• GE dengan dehidrasi sedang.
• Hiperpireksia.
• Vertigo sedang – berat (disertai mual dan muntah hebat).
• NSTEMI tanpa tanda2 syok. 11/26/2019
11/26/2019
P3/GREEN ZONE
11/26/2019
11/26/2019
• Pasien yg biasanya dapat berjalan dgn masalah medis yang
minimal
• Luka lama
• Kondisi yang timbul sudah lama
• Area Ambulatory / Ruang Non Kritis
• Waktu tunggu 30 menit
11/26/2019
Green Zone - Kasus ringan
• Minor injuries
• Seluruh kasus - kasus ambulant / jalan
o Demam (Non hiperpireksia).
o GE tanpa/dengan dehidrasi ringan.
o Influenza.
o Cephalgia dengan skoring nyeri ≤ 6.
o ISPA.
o Psikosa akut.
o Hipertensi ringan.
o Sindrom hiperventilasi.
11/26/2019
11/26/2019
PENGKAJIAN
TRIAGE
SOAP
SYSTEM
11/26/2019
Tujuan
Untuk menguraikan pengkajian
sistem SOAP
Apakah SOAP itu ?
S = data subyektif
O = data obyektif
A = assess / penilaian
P = plan / perencanaan
11/26/2019
S - Subyektif
• Beri pertanyaan utk menemukan keluhan utama
• Perawat triage sebagai detektif
• Informasi minimal dan analisa gejala
• Gunakan pertanyaan terbuka
• Dapatkan sutu pernyataan ringkas
11/26/2019
O - Obyektif
evaluasi fisik
data observasi penampilan pasien
data pengukuran tanda vital :
- suhu - pernapasan
- nadi - tekanan darah
- saturasi oksigen
data dari lokasi yang diperiksa
11/26/2019
A - Assessment
• Mengkaji dan mengevaluasi kumpulan
data subyektif dan obyektif
P - Plan
• menegakkan prioritas & menempatkan
pasien sesuai kondisi
• melakukan tes > lanjut jika perlu
• intervensi spt O2, bidai, membalut
11/26/2019
Apa yang harus
didokumentasikan?
• Tes diagnostik yang dilakukan
• intervensi yang telah diberikan
• disposisi
• re- evaluasi dan perubahan kondisi pasien
11/26/2019
RINGKASAN
• Melakukan sebuah proses triage yang sistematis
• Mengumpulkan data subyektif dan obyektif yang
cukup
• Mengkaji berdasarkan pada keakutan pasien
• Merencanakan intervensi yang sesuai
• Dokumentasi yang lengkap
11/26/2019
Tanggung jawab etik
Setiap pasien memiliki hak yang sama untuk
mendapatkan pelayanan dalam proses triage
Keputusan triage
kehidupan pasien tergantung pada keputusan
triage yang kita buat
11/26/2019
TERIMA KASIH
11/26/2019