Tassya Alfiola
1911901065
Pembimbing :
dr. Rahayu Suharmadji, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ABDURRAB
RSUD BANGKINANG
2020
Definisi
Riwayat penyakit Tidak ada Imunisasi (-) atau Tidak ada Riwayat keluarga croup
dahulu & keluarga tidak adekuat
Prodromal Coryza (kadang- Biasanya faringitis Biasanya hidung Biasanya coryza
kadang) tersumbat atau coryza
Gejala &demam Ya, biasanya Ya, biasanya 37.8- Ya, 37.8-39.4°C pada Ya, bervariasi 37.8-
39.5°C 38.5°C Adenovirus dan virus 40.5°C
influenza, biasanya
minimal pada infeksi
virus lain
Usia sering terjadi 3 bulan- 3 tahun 3bulan- 3tahun Semua usia Semua usia
Riwayat penyakit Mungkin riwayat keluarga Riwayat keluarga Biasanya riwayat Riwayat alergi, ada riwayat
dahulu & keluarga croup croup, biasanya makan serangan sebelumnya
terdapat serangan
sebelumnya
Prodromal Biasanya coryza Coryza minimal Tidak ada Alergi kulit kadang kadang
Gejala &demam Ya, bervariasi 37.8°C-40.5°C Tidak ada Tidak ada, kecuali Tidak ada
infeksi sekunder
07/12/15 Tidak ada keluhan RR: 24×/mnt, Pasien sembuh Pasien dipulangkan
Nadi: 100×/mnt
T: 36.5°C
Mata CA-/-
SI-/-,
Suara nafas:
bronchial
Abdomen cembung
BU (+)
BAB IV
Analisa Kasus
Pada kasus ini, diberi asiklovir sebagai anti virus untuk terapi
etiologinya. Diberikan nebu epinefrin dengan Nacl sebagai terapi
suportif, untuk melapangkan jalan nafas. Di beri sanmol untuk
menurunkan demam &diberi ambroxol untuk mengatasi batuk, sebagai
terapi simptomatiknya. Pemberian nutrisi diperlukan dengan
pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein untuk membantu
memenuhi nutrisi pasien, karena pasien dalam kasus ini mengalami gizi
buruk.
1 Definisi Croup adalah infeksi virus atau Pada kasus ini, anak Sesuai dengan
bakteri, yang mengenai laring, datang dengan keluhan batuk, teori
trakea, bronkus, ditandai dengan suara serak, sesak napas
gejala batuk menggonggong, suara &demam.
serak, dengan atau tanpa stress
pernapasan.
2 Etiologi Paling sering akibat Virus Pada pasien kasus ini Sesuai dengan
Parainfluenza kemungkinan akibat virus teori
Parainfluenza.
3 Patofisiologi Masuk virus ke mukosa Pada kasus ini anak Sesuai
nasofaring. Ini menyebabkan mengalami demam, suara dengan teori
pelepasan sitokin inflamasi, yang
serak, batuk, sesak nafas.
mengganggu termoregulasi
hipotalamus. Kemudian terjadi
demam.
Selanjutnya patogen
bermigrasi ke laring dan trakea.
Kemudian terjadi radang dan
menyebabkan pembengkakan laring
&trakea, terjadi sesak napas. Juga
mengiritasi pita suara, sehingga
suara jadi serak.
Akibat pelepasan sitokin, proses
ini mengiritasi saluran nafas sehingga
terjadi batuk.
Ketika bernapas melintasi
trakea sempit, ini menciptakan aliran
udara yang buat suara berbeda.
Sehingga pada expirasi paksa,
menyebabkan batuk menggonggong .
4 Manifestasi Manifestasi klinis Pada pasien ini memiliki Sesuai
Klinis croup terjadi batuk, keluhan demam sudah 1 dengan
suara serak, stridor, minggu. Kemudian diikuti teori,
demam, dengan atau batuk, suara serak, sesak
tanpa stres napas.
pernapasan.
Terapi Diberi terapi etilogi, terapi
simptomatis, terapi suportif,
-OBAT
Etiologi Diberi antivirus untuk mengatasi Asikovir 5×50mg Sesuai dengan
penyebab. teori
Simptomatis Diberi terapi simptomatis untuk • Sanmol syr 3×1 cth untuk Sesuai dengan
untuk membuat gejala bertambah mengatasi demam teori
ringan dan mengatasinya. • Ambroxol syr 3×3/4cth untuk
5 Diagnosa Diagnosis croup ditegakkan Dari gejalabatuk
mengatasi didapatkan Gejala dan
Supportif berdasarkan gejala, anakNebu
Diberi terapi suportif untuk mengalami
3×1: Naclbatuk, suara pemeriksaan
4cc+epinefrin Sesuai dengan
pemeriksaan fisik
melapangkan jalan nafas. serak, demam,
0.5cc sesak napas. fisik sesuai
teori
-DIET Pemberian makanan tinggi kalori Dari MLTKTPpemeriksaan
(Makanan lunakfisiktinggi
denganSesuai
teori dengan
dan tinggi protein didapatkankalori
untuk suhutinggi
tubuh anak
protein) teori
membantu memenuhi nutrisi meningkat &terdapat
Kalori retraksi
600kkal/kgbb/hari
pasien. Protein 4-6gr/kgbb/hari
dada.
-EDUKASI Orang tua diberi edukasi tentang
gejala &tanda perburukan klinis
yang mengharuskan anak dibawa
kembali ke RS.