Anda di halaman 1dari 35

CROUP

Tassya Alfiola
1911901065 
Pembimbing :
dr. Rahayu Suharmadji, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ABDURRAB
RSUD BANGKINANG
2020
Definisi

Croup adalah infeksi virus atau bakteri, yang mengenai


laring, trakea, bronkus, ditandai dengan gejala batuk
menggonggong, suara serak, dengan atau tanpa stress
pernapasan.
Epidemiologi

Croup sering pada anak. Biasanya pada usia 6 bulan-


6tahun, dengan puncak usia 1-2 tahun. Lebih sering pada
anak laki laki, dari anak perempuan. Angka kejadian
meningkat pada musim dingin &musim gugur.
Etiologi

Virus penyebab tersering sindrom croup (+60%


kasus) adalah Human Parainfluenza virus type 1
(HPIV-1), HPIV-2, 3, dan 4, virus influenza A&B,
Adenovirus, Respiratory Syncytial virus (RSV).
Klasifikasi
Berdasarkan derajat kegawatan
• Ringan : Ditandai batuk keras menggonggong, kadang muncul stridor tidak
terdengar ketika beristirahat/ tidak beraktivitas, dan retraksi ringan dinding
dada.

• Sedang : ditandai batuk menggonggong sering timbul, stridor mudah


didengar ketika pasien beristirahat/ tidak beraktivitas, retraksi dinding dada
sedikit terlihat, tapi tidak ada gawat napas (distres respirasi).

• Berat : Ditandai batuk menggonggong sering timbul, sering inspirasi


terdengar jelas ketika pasien beristirahat, dan kadang disertai stridor
ekspirasi, retraksi dinding dada &gawat napas.

• Gagal napas mengancam: batuk kadang tidak jelas, terdengar stridor


(kadang sangat jelas ketika beristirahat) gangguan kesadaran &letargi.
Klasifikasi
Karakteristik Viral Croup Spasmodic Croup
Usia 6bulan-6 tahun 6bulan-6tahun
Gejala prodromal Ada Tidak jelas
Stridor Ada Ada
Batuk Sepanjang waktu Terutama malam hari
Demam Ada (tinggi) Bisa ada, tidak tinggi
Lama sakit 2-7 hari 2-4 hari
Riwayat keluarga Tidak ada Ada
Predisposisi asma Tidak ada Ada
Manifestasi Klinis

Batuk menggonggong, suara serak, stridor, dengan


atau tanpa gawat nafas (distres respirasi). Gejala
sistemik berupa demam.
Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan


fisik & pemeriksaan langsung area laring bila
diperlukan.
Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik ditemukan suhu meningkat, ada


retraksi dinding dada, suara serak, hidung berair, frekuensi
nafas sedikit meningkat.
Pemeriksaan Radiologis

• Pemeriksaan radiologi posisi postero-


anterior ditemukan gambaran udara steeple
sign (seperti menara) yang menunjukkan
ada penyempitan kolumna subglotis.
• Pemeriksaan CT scan dapat jelas
menggambarkan penyebab obstruksi dan
jika dicurigai ada masa.
Diagnosis Banding
Kategori Epiglotitis akut Laringitis difteri Laringitis Laringotracheitis
Akut
Usia sering terjadi 1-8tahun Semua usia Anak besar &dewasa 3bulan-3tahun

Riwayat penyakit Tidak ada Imunisasi (-) atau Tidak ada Riwayat keluarga croup
dahulu & keluarga tidak adekuat
Prodromal Coryza (kadang- Biasanya faringitis Biasanya hidung Biasanya coryza
kadang) tersumbat atau coryza

Awitan Cepat: Lambat selama 2- Bervariasi 12 hingga 4 Sedang, tetapi


4-12 jam 3hari hari bervariasi 12-48jam

Gejala &demam Ya, biasanya Ya, biasanya 37.8- Ya, 37.8-39.4°C pada Ya, bervariasi 37.8-
39.5°C 38.5°C Adenovirus dan virus 40.5°C
influenza, biasanya
minimal pada infeksi
virus lain

Serak &batuk Tidak ada Ada Ada Ada


menggonggong
Kategori Laringotracheo Croup spasmodik Benda asing Edema Angioneurotik
bronchitis dan laringotracheo Akut
bronchopneumonitis

Usia sering terjadi 3 bulan- 3 tahun 3bulan- 3tahun Semua usia Semua usia

Riwayat penyakit Mungkin riwayat keluarga Riwayat keluarga Biasanya riwayat Riwayat alergi, ada riwayat
dahulu & keluarga croup croup, biasanya makan serangan sebelumnya
terdapat serangan
sebelumnya

Prodromal Biasanya coryza Coryza minimal Tidak ada Alergi kulit kadang kadang

Awitan Biasanya progresif 12jam- Mendadak selalu Biasanya Cepat


7hari malam mendadak

Gejala &demam Ya, bervariasi 37.8°C-40.5°C Tidak ada Tidak ada, kecuali Tidak ada
infeksi sekunder

Serak &batuk Ada Ada Biasanya tidak ada Tidak ada


menggonggong
Algoritma Penatalaksanaan
Prognosis

• Prognosis croup biasanya baik.


• IDENTITAS PASIEN
• Nomor Rekam MediIK : 124827
• Nama : Devana Lawolo
• Jenis Kelamin : Laki laki
• Berat Badan : 6.3kg
• Umur : 1,23 tahun
• Anak ke :2
• Nama ayah : taliatul
• Pekerjaan : Buruh
• Nama ibu :-
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : PT
• Agama : Kristen
• Tanggal masuk : 03-12-2015
•  
• Anamnesis
• Alloanamnesis : bapak pasien
• Tanggal/jam : 04-12-2015 pukul 11.00
• Keluhan utama : demam dan batuk
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Datang dengan keluhan demam 1 minggu yang lalu.
Demam dirasa terus menerus. Hari ke 6 demam timbul
batuk &hidung berair. Hari ke 5 demam timbul suara serak
&sesak napas, namun belum diobati. Hari ke 4 demam Os
dibawa kebidan dan diberi obat. Demam sudah turun
namun batuk, sesak napas dan suara serak tidak ada
perbaikan. Lalu os dibawa ke IGD RSUD Bangkinang.
•  
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
•  
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Ibu menderita sakit asma, membaik dengan minum obat
• Kakak pernah sakit seperti ini
•  
• Riwayat Konsumsi Obat
• Belum pernah berobat
•  
• Riwayat Alergi
• Tidak ada alergi makanan dan obat
•  
• Status Gizi
• Berat badan : 6.3kg
• Umur : 1.23 tahun
• Gizi buruk (KMS)
• Riwayat Orang Tua
• Pekerjaan ayah seorang buruh karyawan
•  
• Riwayat Kelahiran
• Pasien anak kedua dari 2 bersaudara, lahir secara normal dengan BBL 2800gr, dan
lahir langsung menangis
•  
• Riwayat Imunisasi
• Hepatitis B : -
• DPT :-
• Polio :-
• BCG : Sudah
• Campak : -
•  
• Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis
•  
• Tanda tanda vital :
• Frekuensi nadi : 100kali/menit
• Suhu : 38,0 °C
•  
• Status generalisata
• Kepala
• Bentuk : normocephali
• Rambut : hitam
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, mata cekung-/-
• Hidung : simetris, sekret hidung (+)
• Telinga : simetris
• Mulut : mukosa basah, tidak hiperemistonsil T1-T1
•  
• Thorax
• Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi (+)
• Palpasi : vocal fremitus simetris
• Perkusi : sonor disemua lapang paru
• Auskultasi : saluran nafas: bronchial meningkat
•  
• Abdomen
• Inspeksi : perut cembung
• Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-)
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : BU (+), 2×/30 detik
•  
• Ekstremitas : udema (-) bagy pant (-)<2detik, akral
hangat
•  
• Diagnosis Kerja
• Croup +gizi buruk
•  
• Penatalaksanaan
• Infus : IVFD 8 tpm makro
• Medikamentosa :
• Etiologi : asiklovir 5×50mg
• Suportif : nebu 3×1 : nacl 4cc+epinefrin 0.5cc
• Simtomatik : sanmol syr 3×1 cth
• Ambroxol syr 3×3/4 cth
• Dietetik : MLTKTP (makanan lunak tinggi kalori tinggi protein
• Kalori 600 kkal/kgbb/hari
• Protein 4-6gram/kgbb/hari
Hari/ tanggal Subjek Objek Assesment Perawatan
4/12/15 Demam 1 minggu RR: 24kali/mnt Croup +gizi buruk -IVFD RL
yang lalu Nadi 100kali/menit Sanmol 3×1cth
Suara serak (+) T:37.7°C Ambroxol 3×3/4cth
Batuk (+) Mata CA-/- Asiklovir 5×50mg
SI-/- NaCL 4cc+ combiven
Suara nafas 1cc
bronchial meningkat
Abdomen cembung
BU (+)
 

05/12/15 Demam (-) RR :24×/mnt, Croup+ gizi buruk IVFD RL


Suara serak (+) Nadi: 104×/mnt Sanmol 3×1cth
Batuk (+) T: 37,0°C Ambroxol 3×3/4cth
Mata CA-/- Asiklovir 5×50mg
SI-/-, Nacl 4cc + epinefrin
Suara nafas 0.5cc
bronchial meningkat
Abdomen cembung,
BU(+)
06/12/15 Demam (-) RR: 32×/mnt, Croup+ gizi buruk IVFD RL
Suara serak (-) Nadi: 108×/mnt Sanmol 3×1cth
Batuk (+) T: 37.0C Ambroxol 3×3/4cth
Mata CA -/- Nacl 4cc+epinefrin
SI-/-, 0.5cc
Suara nafas:
Bronchial
Abdomen cembung,
 

07/12/15 Tidak ada keluhan RR: 24×/mnt, Pasien sembuh Pasien dipulangkan
Nadi: 100×/mnt
T: 36.5°C
Mata CA-/-
SI-/-,
Suara nafas:
bronchial
Abdomen cembung
BU (+)
BAB IV
Analisa Kasus

Croup adalah infeksi virus atau bakteri, yang mengenai


laring, trakea, bronkus, ditandai dengan gejala batuk
menggonggong, suara serak, dengan atau tanpa stress
pernapasan. Pada kasus ini pasien memiliki keluhan
batuk sepanjang waktu, suara serak. Keluhan dirasakan
sudah 6hari.

Etiologi croup dapat disebabkan virus, bakteri. Paling


sering disebabkan oleh virus Para influenza. Pada kasus
ini tanda dan gejala dapat terarahkan kepada penyakit
Croup yang disebabkan oleh Virus.
Patofisiologi croup adalah masuknya virus, terutama
virus Para influenza ke mukosa nasofaring. Ini
menyebabkan pelepasan sitokin inflamasi, yang
menyebabkan gangguan termoregulasi hipotalamus.
Kemudian terjadi demam.
Akibat pelepasan sitokin, proses ini mengiritasi saluran
nafas sehingga terjadi batuk.
Selanjutnya patogen bermigrasi ke laring dan trakea. Kemudian terjadi
peradangan dan menyebabkan pembengkakan laring. Ini mengiritasi pita
suara, sehingga suara jadi serak. Juga menyebabkan pembengkakan trakea.
Sehingga trakea menyempit. Ketika bernapas melintasi trakea yang
menyempit, ini menciptakan aliran udara yang membuat suara berbeda.
Sehingga pada expirasi paksa, menyebabkan batuk menggonggong dan
sesak napas. Saat inspirasi, menyebabkan stridor yaitu suara bernada tinggi
yang keras.
Manifestasi croup terjadi batuk, suara serak, stridor,
demam, dengan atau tanpa stres pernapasan. Pada kasus
ini anak mengalami batuk, suara serak, demam, sesak
nafas, +6 hari.
Manifestasi lain dapat terjadi, yaitu demam, sesak napas.
Pada kasus ini, anak juga mengalami demam, sesak napas.
Demam akibat adanya infeksi virus atau bakteri. Sesak
napas akibat obstruksi parsial jalan napas, disebabkan
edema jalan napas akibat inflamasi.
Diagnosis croup ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan
fisik. Dalam kasus ini anak mengalami batuk, suara serak,
sesak napas, demam, merupakan gejala khas penyakit ini.
Dari pemeriksaan fisik kasus ini, didapatkan suhu tubuh 38ºC
dan ada retraksi. Suhu meningkat akibat infeksi virus.
Retraksi terjadi karena penggunaan otot repirasi tambahan
untuk peningkatan kerja yang dibutuhkan ventilasi paru paru.
Penatalaksanaan croup dengan beri terapi etiologi, terapi suportif
&terapi simptomatis.

Pada kasus ini, diberi asiklovir sebagai anti virus untuk terapi
etiologinya. Diberikan nebu epinefrin dengan Nacl sebagai terapi
suportif, untuk melapangkan jalan nafas. Di beri sanmol untuk
menurunkan demam &diberi ambroxol untuk mengatasi batuk, sebagai
terapi simptomatiknya. Pemberian nutrisi diperlukan dengan
pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein untuk membantu
memenuhi nutrisi pasien, karena pasien dalam kasus ini mengalami gizi
buruk.

Prognosis croup biasanya baik. Tetapi juga bergantung pada keadaan


umum, derajat kekebalan tubuh, serta tepatnya pengobatan.
No Variabel Teori Kasus Analisa Kasus

1 Definisi Croup adalah infeksi virus atau Pada kasus ini, anak Sesuai dengan
bakteri, yang mengenai laring, datang dengan keluhan batuk, teori
trakea, bronkus, ditandai dengan suara serak, sesak napas
gejala batuk menggonggong, suara &demam.
serak, dengan atau tanpa stress
pernapasan.

2 Etiologi Paling sering akibat Virus Pada pasien kasus ini Sesuai dengan
Parainfluenza kemungkinan akibat virus teori
Parainfluenza.
3 Patofisiologi Masuk virus ke mukosa Pada kasus ini anak Sesuai
nasofaring. Ini menyebabkan mengalami demam, suara dengan teori
pelepasan sitokin inflamasi, yang
serak, batuk, sesak nafas.
mengganggu termoregulasi
hipotalamus. Kemudian terjadi
demam.
Selanjutnya patogen
bermigrasi ke laring dan trakea.
Kemudian terjadi radang dan
menyebabkan pembengkakan laring
&trakea, terjadi sesak napas. Juga
mengiritasi pita suara, sehingga
suara jadi serak.
Akibat pelepasan sitokin, proses
ini mengiritasi saluran nafas sehingga
terjadi batuk.
Ketika bernapas melintasi
trakea sempit, ini menciptakan aliran
udara yang buat suara berbeda.
Sehingga pada expirasi paksa,
menyebabkan batuk menggonggong .
4 Manifestasi Manifestasi klinis Pada pasien ini memiliki Sesuai
Klinis croup terjadi batuk, keluhan demam sudah 1 dengan
suara serak, stridor, minggu. Kemudian diikuti teori,
demam, dengan atau batuk, suara serak, sesak
tanpa stres napas.
pernapasan.
Terapi Diberi terapi etilogi, terapi    
simptomatis, terapi suportif,
  -OBAT      
  Etiologi Diberi antivirus untuk mengatasi Asikovir 5×50mg Sesuai dengan
penyebab. teori
  Simptomatis Diberi terapi simptomatis untuk • Sanmol syr 3×1 cth untuk Sesuai dengan
untuk membuat gejala bertambah mengatasi demam teori
ringan dan mengatasinya. • Ambroxol syr 3×3/4cth untuk
5 Diagnosa Diagnosis croup ditegakkan Dari gejalabatuk
mengatasi didapatkan Gejala dan
  Supportif berdasarkan gejala, anakNebu
Diberi terapi suportif untuk mengalami
3×1: Naclbatuk, suara pemeriksaan
4cc+epinefrin Sesuai dengan
pemeriksaan fisik
melapangkan jalan nafas. serak, demam,
0.5cc sesak napas. fisik sesuai
teori
  -DIET Pemberian makanan tinggi kalori Dari MLTKTPpemeriksaan
(Makanan lunakfisiktinggi
denganSesuai
teori dengan
dan tinggi protein didapatkankalori
untuk suhutinggi
tubuh anak
protein) teori
membantu memenuhi nutrisi meningkat &terdapat
Kalori retraksi
600kkal/kgbb/hari
pasien. Protein 4-6gr/kgbb/hari
dada.
  -EDUKASI Orang tua diberi edukasi tentang    
gejala &tanda perburukan klinis
yang mengharuskan anak dibawa
kembali ke RS.

Anda mungkin juga menyukai