Disusun oleh :
dr. Meylisa Gresia
Nama An. MA
Jenis Kelamin Perempuan
Tanggal Lahir 20/05/2020
Umur 2 tahun 4 bulan
Nama Ayah Tn. H
Nama Ibu Ny. P
Tempat Tinggal Muara Teweh
Tanggal mulai rawat 03 Januari 2023
Anamnesis Seorang anak Perempuan, berusia 2 tahun, datang
dengan keluhan sesak dan demam.
● Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya.
● Riwayat Lingkungan: riwayat kontak erat dengan ayah yang merokok, tidak ada riwayat
kontak dengan pasien batuk lama (-).
● Riwayat Obat : diberi obat PCT sirup diminum 2x sehari setengah sendok teh belum ada
perbaikan.
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan umum Sakit sedang, tampak rewel dan lemas
Tanda vital
Nadi 153x/menit, regular, equal, isi cukup
• Berat badan : 13 kg
• Panjang badan : 92 cm
• BMI : 12,5 kg/m2
• Lingkar kepala : normal
Status pertumbuhan :
• Berat badan menurut usia : status gizi anak normal, tetap pertahankan
• Panjang badan menurut usia : sesuai dengan umur
• Berat badan menurut tinggi badan : berat badan anak sudah sesuai
Pemeriksaan Fisik
Kepala Normocephal, UUB sudah tertutup
Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, reflek
cahaya +/+, edema palpebra -/-
Hidung Bentuk hidung normal, pernapasan cuping hidung (+), sekret bening
(+), tidak ada perdarahan hidung
Mulut Peri oral cyanosis (-), mukosa bibir basah, tonsil T1/T1, tonsil normal,
faring tidak hiperemis
Leher Retraksi suprasternal minimal (+), Kelenjar getah bening tidak teraba
Hemitoraks depan Hemitoraks belakang
Auskultasi
Paru VBS +/+ VBS +/+
Ronkhi (+/+) Ronkhi (+/+)
Wheezing (-/-) Wheezing (-/-)
Jantung
S1=S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi Datar, tidak ada retraksi epigastrium
Palpasi Datar, soepel, nyeri tekan abdomen (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar, turgor kulit kembali cepat
Ekstermitas Akral hangat, Capillary refill time < 2 detik, oedem -/-, turgor kembali
cepat, sianosis (-) , petekie (-)
Genital Tidak ada kelainan yang terlihat disekitar genital dan anus
Status Neurologis
Ransangan meningeal tidak ada kaku kuduk
Refleks fisiologis :
• Knee Pess Reflex +/+
+/+
• Achilles Pess Reflex
Refleks patologis :
• Babinsky -/-
• Chaddock -/-
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Hemoglobin 12,0 gr/dl
Leukosit 5.300 /µl
Trombosit 271.000/ mm3
Hematokrit 34,8% Pemeriksaan Thorax AP :
Susp ec Virus
Diagnosis Kerja Pneumonia dd/ Bakterialis
Kebutuhan cairan harian
Penatalaksanaan
• 1.150 cc
• IVFD D5 ¼ NS 31 tpm mikro
Mampu minum
• Inj. Paracetamol 130 mg / 8 jam (eks IGD) (selanjutnya
• 400 cc
Inj. PCT 130 mg bila T >38.5 oC)
= 750 cc
• Inj. Ondancentron 2 mg / 8 jam
• Malnutrisi
• Kepadatan hunian
Pediatric Pneumonia
May, 2018
Calgary “Guide to
Understanding Disease”
Diagnosis
a. Batuk
b. Demam Anamnesis
Demam tinggi, batuk, gelisah, rewel, dan sesak napas
c. Sesak • Pada bayi → gejala tidak khas, sering kali tanpa demam dan batuk
• Anak besar → nyeri kepala, nyeri abdomen, sertai muntah
Pemeriksaan Fisik
• Neonatus → takipnea, grunting, pernapasan cuping hidung, retraksi dinding dada, sianosis, dan malas
menetek
1.Staphylococcus aureus:
Progresivitas penyakit sangat cepat
gejala respiratori sangat berat: grunting, sianosis, takipnea,
gambaran radiologis necrotizing pneumonia, pneumonia dengan
komplikasi (efusi pleura, empiema, piopneumotoraks)
perburukan klinis dan radiologis yang sangat cepat
Pada keadaan pascainfeksi campak (saat ini atau 4 mgg sebelumnya)
Pada kulit penderita dapat dijumpai bisul atau abses
Diagnosis Banding
a. Bronkitis Akut : tidak sesak, tidak ada ronkhi basah kasar, presentasi ringan, sering berkaitan
dengan infeksi virus sal. nafas atas, tidak ditemukan konsolidasi
b. TB : kronis dgn gejala konstituional, ada kontak pasien TB, ditemukan cavitas
d. bronkhiolitis : terdengar suara tambahan mengi, dada hipersonor, dan gambaran hiperinflasi
1.Terapi oksigen
Bayi dan anak yang mengalami hipoksia mungkin tidak tampak sianosis
indikasi : saturasi oksigen <90% pada udara kamar untuk mempertahankan saturasi
oksigen ≥90%, dan pada penderita dengan distres napas
nasal kanul, sungkup,head box
observasi saturasi setiap 4 jam
1.Analgetik antipiretik
3. Terapi Cairan
indikasi : Anak yang tidak mampu mempertahankan asupan cairan akibat sesak atau kelelahan
NGT :
dapat menekan pernapasan → harus dihindari pada anak yang sakit berat,
terutama bayi dengan lubang hidung yang kecil
menggunakan ukuran yg kecil
cairan IV
indikasi : muntah-muntah atau sakit berat
diberikan 80% dari kebutuhan basal
dipantau elektrolit serum dan balans cairan ketat
Penatalaksanaan
Revisi terapi antibiotik WHO terbaru untuk pneumonia pada anak berdasarkan gejala
klinis :
Rekomendasi 1
● Anak-anak dengan takipnea tanpa retraksi otot dada atau tanpa tanda bahaya umum
harus diobati dengan amoksisilin oral: setidaknya 40mg/kg/dosis dua kali sehari
(80mg/kg/hari) selama lima hari.
● Di daerah dengan prevalensi HIV rendah, berikan amoksisilin selama tiga hari.
● Anak-anak dengan takipnea yang gagal pada pengobatan lini pertama dengan
amoksisilin harus dipertimbangkan untuk dirujuk ke fasilitas di mana terdapat pengobatan
lini kedua yang sesuai.
○ lini kedua : co-amoxiclav, azithromycin, eritromisin
• meningitis
• arthritis
• pericarditis
• osteomyelitis
Pencegahan
• endocarditis • Prognosis umumnya bonam, namun tergantung dari faktor
• hemolytic uremic syndrome penderita, bakteri penyebab dan penggunaan antibiotik
• sepsis yang tepat dan adekuat.
• perbaikan klinis terjadi dalam 48-72 jam setelah
pemberian antibiotik