Pneumonia
Pada Anak
dr. Deski Chinta Sari
Pembimbing:
dr. Ammy Fahmy Myala
IDENTITAS
• An. AW
• Laki-laki
• 3 tahun 5 bulan
• Alamat: Jl. Taruna Baru, RT
003, RW. 010, Kec.
Pulogadung Jakarta Timur
• Tanggal Kunjungan: 25 Juni
2020 di Poli MBTS
Alloanamnesis dengan ibu pasien
ANAMNESIS Pada tanggal 25 Juni 2020
Utama hari
Line Color
FREE Keluhan
Tambaha
• Pilek
PPT • Demam sejak 1 hari
TEMPLATES n
www.allppt.com
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
3 hari yll
batuk berdahak disertai pilek, dahak berwarna
putih kehijauan tanpa disertai darah, ibu pasien
mengatakan dahak pada pasien sulit dikeluarkan
dan terdapat bunyi grok grok terutama saat pasien
tidur disertai napas yang cepat namun tanpa
disertai bunyi ngik-ngik dan tidak dipengaruhi suhu
maupun cuaca dingin. Ibu pasien menyangkal
adanya penurunan berat badan drastis pada pasien
dalam tiga bulan ini.
1 hari yll
demam sejak 1 hari yang lalu (suhu diukur
38◦C). Demam naik turun dan tidak disertai
kejang, gusi berdarah dan mimisan
disangkal. Nafsu makan pasien berkurang.
Mual dan muntah pada pasien disangkal.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
RPK
RPD
Keluhan yang sama seperti
Riwayat keluhan yang sama
pasien di keluarga disangkal.
sebelumnya disangkal.
Riwayat kontak dengan
Riwayat tersedak disangkal.
penderita TB di keluarga
Riwayat alergi obat dan
maupun lingkungan sekitar
makanan disangkal.
disangkal. Riwayat alergi,
Riwayat asma disangkal
asma, penyakit jantung
disangkal
R. Sosial & Lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang
padat penduduk. Kebersihan dalam
rumah cukup diperhatikan. Ibu rajin
membersihkan rumah. Pasien tinggal
bersama Ayah, Ibu, dan Nenek
pasien. Pasien tidak tinggal dekat
jalanan maupun pabrik. Namun ayah
pasien adalah perokok dan kadang
kadang sering merokok di dalam
rumah.
Riwayat
Persalinan Imunisasi
Kanan Kiri
Inspeksi (normochest)
Retraksi ICS - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Jantung
Auskultasi BND Vesikuler, rh +, wh - BND Vesikuler, rh +, wh -
Perkusi -
• Status Gizi
• WHO Z score : -2 – 0 SD (Normal)
9
An. AW, berusia 3 tahun 5 bulan datang dengan keluhan batuk berdahak
disertai pilek sejak 3 hari yang lalu, dahak berwarna putih kehijauan
tanpa disertai darah, ibu pasien mengatakan dahak pada pasien sulit
dikeluarkan dan terdapat bunyi grok grok terutama saat pasien tidur
RESUME disertai napas yang cepat namun tanpa disertai bunyi ngik-ngik dan tidak
dipengaruhi suhu maupun cuaca dingin. Ibu pasien menyangkal adanya
penurunan berat badan drastis pada pasien dalam tiga bulan ini. Pasien
juga mengalami demam sejak 1 hari yang lalu (suhu diukur 38◦C).
Diagnosa Banding
• Bronkiolitis
Tatalaksana
• Medikamentosa
• Paracetamol syr 120 mg/5 ml 4x1 cth
• Amoksisilin syr 250 mg/5 ml 2x 10 cc
• Puyer 12 sachet
• Ambroxol 1/3 tablet
• CTM 1/3 tablet
• Vitamin B6 1/3 tablet
Tatalaksana
• Non-medikamentosa
• Edukasi terkait penyakit pasien
• Edukasi tatalaksana terkait cara pemberian obat dan
kepatuhan meminum obat dan kapan kunjungan ulang
• Anjuran untuk memberikan gizi yang cukup
• Anjuran untuk melakukan imunisasi Hib (haemophilus
influenza tipe B), vaksin campak, serta imunisasi DPT.
• Anjuran untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan
bersih.
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Tanggal Subyektif Obyektif Assesment Terapi
28/6/ S = batuk berdahak Keadaan Umum : sakit ringan, CM ISPA • Amoksisilin syr 250 mg/5
2020 dan pilek sudah Tanda Vital : ml 2x 10 cc
berkurang, sudah - Nadi : 100x / menit, isi dan
• Ambroxol 1/3 tablet
tidak demam, nafsu • CTM 1/3 tablet
tekanan cukup.
makan membaik. • Vitamin B6 1/3 tablet
- Pernafasan : 36x / menit, reguler,
BAB dan BAK lancar
retraksi (-)
- Suhu :36.9 0 C
Tinjauan Pustaka
Pn e
umo
Definisi
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai paren
kim paru; merupakan sebuah sindrom klinis, sehin
gga didefinisikan berdasarkan gejala dan tanda klin
nia
is, dan perjalanan penyakitnya. Salah satu definisi
klinis klasik menyatakan pneumonia adalah penya
kit respiratorik yang ditandai dengan batuk, sesak
napas, demam, ronki basah, dengan gambaran infi
ltrat pada foto rontgen toraks.
Epidemiologi
A wide statistics
Menurut Survey Kesehatan Nasional (SKN), 27,6% angka kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penya
kit system respiratori, terutama pneumonia.
16
Tingkat insiden
Pneumonia di d
unia
Pneumonia menyebabkan lebih dari 5 juta kemat
ian per tahun pada anak balita di negara berkem
bang. Insiden pneumonia pada anak < 5 tahun di
negara maju adalah 2-4 kasus/100anak/tahun, se
dangkan di negara berkembang 10-20 kasus/100
anak/tahun.
17
ETIOLOGI BERDASAR UMUR.
18
VAP HAP CAP
ventilator associated pneumon hospital acquired pneumonia Community acquired pneumo
ia nia
KLASIFIKASI 19
Berdasarkan Predileksi
3 tempat
Pneumonia lobaris
Sering pada pneumonia bakterial, biasa terjadi pada satu lobus atau segmen, dan
disebabkan oleh obstruksi bronkus misalnya pada aspirasi benda asing atau pros
es keganasan.
Bronkopneumonia (Pneumonia Lobularis)
Ditandai dengan bercak-bercak infiltrate pada lapang paru, dan dapat disebabkan
oleh bakteria maupun virus. Sering pada bayi dan orang tua.
Pneumonia interstitial
Peradangan paru – paru kronis, biasa akibat merokok (atau perokok pasif)
20
WHO and MTBS
Klasifikasi
MTBS / IMCI
21
Faktor Resiko
22
patogenesis
1. Stadium Kongesti (4 – 12h): eksudat serosa
masuk ke alveoli lewat pembuluh darah
yang berdilatasi: bocor.
2. Stadium Hepatisasi merah (>48h): paru
tampak merah,bergranula karena eritrosit,
fibrin, dan leukosit PMN mengisi alveoli.
3. Stadium Hepatisasi kelabu (3 - 8 day): paru
tampak kelabu karena leukosit , fibrin
mengalami konsolidasi di dalam alveoli
yang terserang.
4. Stadium Resolusi (7 -11 day): eksudat lisis
dan direabsorpsi oleh makrofag sehingga
jaringan kembali pada strukturnya semula.
24
Manifestasi Klinis
Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat ringannya infeksi
25
Diagnosis
Tujuan diagnosis juga untuk mengetahui etiologi pneumonia yaitu dengan pemeriksaan mikrobiologik a
gar pemberian regimen terapi yang tepat
26
Anamnesis & P. Fisik
27
Respiratory Rate
Berdasarkan Umur
28
Laboratorium
Add an image
31
Rawat Jalan
Evaluasi Perbaika
Antibiotik
n
- Antibiotik lini pertama secara oral, misalnya amoks
isilin atau kotrimoksazol, dapat dibcrikan antibiotik t -Pernapasannya membaik (melambat), demam b
erkurang, nafsu makan membaik, lanjutkan peng
unggal oral dengan efcktifitas yang mencapai 90%.
obatan sampai seluruhnya 3 hari
- Dosis yang digunakan adalah Amoksisilin (45mg/k -Jika frekuensi pernapasan, demam, dan nafsu m
gBB/kali) 2 kali sehari selama 3hari. akan tidak ada perubahan, ganti ke antibiotik ke li
ni kedua dan nasihati ibu untuk kembali lagi.
-Jika ada tanda pneumonia berat, rujuk ke RS dan
tangani sesuai pedoman pneumonia berat.
32
Rawat Inap
Add an image
Beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBBkali IV atau IM setiap 6 jam), harus dipantau 24 jam se
lama 72 jam pertama. Bila anak memberikan respons yang baik maka diberikan selama 5 hari.
Selanjutnya terapi dilanjutkan di rumah atau di RS dengan amoksisilin oral (15mg/kgBB/kali beri
kan 3x sehari) untuk 5 hari berikutnya. 33
Keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam atau terdapat keadaan yang berat (tidak dapat
menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak
sadar, sianosis, distress pernapasan berat) maka ditambahkan klorarnfenikol (25
mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam).
Bila pasien datang dengan keadaan klinis berat, segera berikan oksigen dan
pengobatan kombinasi ampisilin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin.
Sebagai alternatif, beri seftriakson (80-100 mg/kgBB IM atau IV sekali sehari)
34
Tatalaksana
ICON
Gejala dan tanda pneumonia menghila
ng
ICON
Pemberian antibiotik dapat diteruskan dir
kondisi rumah memungkinkan untuk perawatan lanjutan dirum umah (peroral)
ah.
ICON
Keluarga mengerti dan setuju untuk pe
mberian terapi dan rencana kontrol
Komplikasi
37
Daftar Pustaka
• Nicholas JB, MBBCh. 2014. Journal MedScape: Pneumonia Pediatrics. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/967822-overview.
• Irena, Wojsy. 2014.Journal of Science Intech: Pediatric in Children. Diunduh dari: http://dx.doi.org/10.5772/54052.
• Said, M. (2015). Penumonia. Dalam Juffrie, et al (ed). Buku ajar Respirologi Anak. Edisi 1. Jakarta, Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
: 350-64.
• Bambang Supriyatno. Infeksi Respiratorik Bawah Akut pada Anak. Sari Pediatri. Jakarta. 10(2). September 2016. 100-6
• IDAI. Panduan Klinis Tata Laksana COVID-19 pada Anak. Ed 2. IDAI, Jakarta 2020.
• World Health Organization. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) situation report-59. 2020. Tersedia di: https://www.who.int/docs/default-sour
ce/coronaviruse/situation-reports/20200315- sitrep-59-covid-19.pdf?sfvrsn=33daa5cb_6
• Price, Sylvia Anderson.2014. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 8. Jakarta : EGC
• Garna, Herry, dkk. 2015. Pedoman diagnosis dan terapi. Bandung : UNPAD
• Hegar, Badriul. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : IDAL
• Latief, Abdul, dkk. 2014. Pelayanan Kesehatan anak di rumah sakit standar WHO. Jakarta : Depkes
• Sastroasmoro, Sudigdo, dkk. 2014. Panduan pelayanan medis dept IKA. Jakarta : RSCM
• Rahajoe, Nastini.N., dkk. 2018. Buku Ajar Respirologi, Edisi 3. Jakarta : IDAI
• Nelson. 2015. Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15, Volume 5.Jakarta -EGC.
• Opstapchuk M, Roberts DM, haddy R. community-acquired pneumonia in infants and children. Am fam physician 2014;20:899-908
38
39