Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN MINI PROJECT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PEKERJAAN,


DUKUNGAN KELUARGA, DAN KEPERCAYAN DENGAN
RENDAHNYA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI DESA PASIRIAN
PADA TAHUN 2019
Oleh :
dr. Edison Wirjo, dr. Annisa Kamilah, dr. Catherine Osho, dr.
Desla Citra Ayu, dr. Eunice Prita Immanuella, dr. Serlia Marthasari

Pembimbing :
dr. Miftachul Ulum
BAB I
PENDAHULUA
N
PENDAHULUAN
 Program imunisasi merupakan suatu program yang
digunakan untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian, dan kecacatan bayi serta anak balita.
 Program ini dilaksanakan untuk penyakit–penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi seperti TBC, difteri,
pertusis, tetanus, hepatitis B, polio, dan campak.
 Bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang
terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, hepatitis B 3 kali,
polio 4 kali, dan campak 1 kali.

(Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2003 : 77).


PENDAHULUAN
 Pada tahun 2018 imunisasi dasar lengkap di Indonesia sebesar
90,61%. Angka ini sedikit di bawah target Renstra tahun 2018
sebesar 92,5%.
 Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) tahun 2017 pada provinsi
Jawa Timur adalah 96,48 % dan pada tahun 2018 mengalami
peningkatan menjadi 98,29%.
 Pada Kabupaten Lumajang cakupan imunisasi dasar lengkap
sebesar 98,41% angka ini sudah mencapai target yang
ditentukan.
 Pada tahun 2018 cakupan desa UCI di Indonesia sebesar 82,13%
dan pada provinsi Jawa Timur cakupan desa UCI sebesar 87,35%,
khusus nya UCI pada Kabupaten Lumajang belum mencapai
target yang ditentukan yakni sebesar 71,71%.
PENDAHULUAN
 Sasaran bayi yang diharapkan pada desa Pasirian
yaitu 182 bayi namun hanya 83 bayi yang
mendapatkan IDL.
 Cakupan masing-masing jenis imunisasi sebagai
berikut HB 0 (68,59%), BCG (58,12%), Polio 1
(60,44%), Polio 2 (64,29%), Polio 3 (56,59%), Polio
4 (57,14%), DPT/HB/Hib (64,29%) dan Campak
(53,85%) sehingga desa tersebut belum bisa
dikatakan sebagai desa UCI (Puskesmas Pasirian,
2019).
Rumusan Masalah
Rendahnya
IDL

Kepercayaan

Dukungan
Pengetahuan
Keluarga

Pekerjaan
Tujuan Penelitian

Hubungan antara Pengetahuan, Pekerjaan ,
Dukungan Keluarga, dan Kepercayaan dengan
Tujuan Umum Rendahnya Imunisasi Dasar Lengkap di Desa
Pasirian pada tahun 2019 ?


Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Pasirian.

Mengetahui hubungan antara status pekerjaan ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di Desa Pasirian.
Tujuan Khusus ●
Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di Desa Pasirian.

Mengetahui hubungan antara kepercayaan dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada bayi di Desa Pasirian.
Manfaat Penelitian

Subjek Penelelitian Tenaga Kesehatan Peneliti Peneliti Lain


Diharapkan Diharapkan dapat Mengetahui Diharapkan
dapat berguna digunakan sebagai Hubungan antara bermanfaat
untuk bahan masukan Pengetahuan,
dalam
dan dapat
mengembangka Pekerjaan,
pelaksanaan Dukungan digunakan
n dan
penyusunan Keluarga, dan sebagai bahan
menambah Kepercayaan
program imunisasi pustaka atau
pengetahuan untuk dengan Rendahnya
bagi masyarakat Imunisasi Dasar
bahan
meningkatan
khususnya ibu cakupan imunisasi Lengkap dan perbandingan
yang memiliki di wilayah kerja menjadi dasar untuk
bayi usia 0-11 Puskesmas untuk mini project penelitian
bulan. Pasirian. yang dilakukan.
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI IMUNISASI DASAR LENGKAP
dasar
ah
dalahupaya
adalah
Imunisasi
untuk yang
munisasi
aningkatkan awal
seseorang sebagai
kekebalan
ktif
rakatterhadap
dalam rangka
suatu
capai
ila suatu kadar
bersangkutan
saat terpajan
dan
iatas
aebut ambang
daritidak
penyakit
akan yang
sakit
engan
alami sakit
Imunisasi.
ringan.
ungan .

(Permenkes RI, 2017).


PD3I anak
umur 0-11
bulan

Polio

Campak Tuberkulosis

Pertusis Difteri

Tetanus

(Kemenkes RI, 2016).


Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2019
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2019
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2019
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2019
MACAM-
MACAM
IMUNISASI

AKTIF PASIF

Zat imunoglobulin, yang


Merupakan bibit penyakit berasal dari plasma manusia
yang telah dilemahakan (kekebalan yang didapat
(vaksin). bayi dari ibu melalui
plasenta) atau binatang
(bisa ular).

(Atikah 2010)
BCG (Bacille Calmette-
Guerin)

DPT (Difteri, Pertusis,


Tetanus)

Imunisasi
Dasar Hepatitis-B
Lengkap

Polio

Campak
Kontraindikasi Efek samping
Vaksin Pemberia Interval Usia Dosis Cara
n Waktu
Alergi atau hipersensitifitas Nyeri, bengkak, panas,
HB 3 kali 4 0-11 0.5 ml Intramuskular
mual, dan nyeri sendi
minggu bulan maupun otot dengan
reaksi ringan dan
sembuh dalam 1-2 hari.
0.05 ml Intrakutan Uji reaksi tuberkulin > 5 mm, terinfeksi HIV Demam, luka di bekas
BCG 1 kali - 0-11
daerah lengan atau dengan resiko tinggi HIV, peyuntikan,
bulan kanan atas imunokompromais akibat pengobatan pembesaran kelenjar
kortikosteroid, sedang menjalani terapi regional di ketiak dan
radiasi, penyakit keganasan pada tulang dan atau leher.
limfe, anak gizi buruk, demam tinggi,
menderita penyakit infeksi kulit yang luas,
pernah menderita tuberculosis.
2 tetes Mulut Penyakit akut, demam >380C, muntah atau Umumnya tidak
Polio 4 kali 4 0-11
diare berat, anak dengan imunosupresi atau terdapat efek samping.
minggu bulan sedang dalam pengobatan imunosupresif serta
memiliki keganasan yang berhubungan
dengan retikuloendotelial.
Gejala abnormal otak atau saraf pada bayi Demam, rasa sakit
DPT 3 kali 4 0-11 0.5 ml intramuskular
baru lahir merupakan kontraindikasi pertusis ditempat penyuntikan,
minggu bulan peradangan, dan
kejang.
Imunodefisiensi atau dengan gangguan imun Demam ringan dan
Campa 1 kali - 9-11 0.5 ml Subkutan daerah
akibat leukimia dan lymphoma kemerahan selama 3
k bulan lengan kiri atas hari yang dapat
terjadi 8-12 hari
setelah divaksinasi

Sumber: Buku Ajar Imunisasi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, 2014 dan Depkes RI, 2017.
 Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan
Imunisasi

Faktor
Mempengaruhi
Perilaku

Faktor Penguat
(Reinforcing
Factor)

Faktor Pemudah
Faktor Pemungkin
(Enambling Factor)
(Predisposing
Factor)
 Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan
Imunisasi
Pengetahuan


Hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Pekerjaan


Pekerjaan ibu akan mempengaruhi perilaku ibu untuk melengkapi imunisasi anak.

Dukungan Keluarga


Tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan informasional, dukungan
penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional.

Kepercayaan


Kepercayaan didalam diri seseorang mengenai bayangan akan dampak buruk yang akan terjadi setelah pemberian imunisasi, sehingga
dengan adanya kepercayaan tersebut dapat menimbulkan tradisi yang berakibat tidak diberikannya imunisasi pada bayi atau balitanya.
BAB III
KERANGKA
PENELITIAN
K Pengetahuan
E  Pendidikan Formal Ibu
R  Pengetahuan tentang Imunisasi
A secara umum
N
G
K Status Pekerjaan Orangtua
A  Pekerjaan Ibu

K Tidak imunisasi
O Dukungan Keluarga dasar langkap
 Dukungan informasional
N  Dukungan penelitian
S  Dukungan instrumental
E  Dukungan emosional
P
T Kepercayaan atau Tradisi
U  Kepercayaan keluarga
A  Adat istiadat keluarga
 Dukungan masyarakat sekitar
L
Hipotesis
1 2
Ada hubungan antara pengetahuan Ada hubungan antara status pekerjaan
orangtua dengan penyebab kejadian orangtua dengan penyebab kejadian
rendahnya imunisasi dasar lengkap rendahnya imunisasi dasar lengkap di
di wilayah kerja Puskesmas Pasirian, wilayah kerja Puskesmas Pasirian,
Desa Pasirian, Kabupaten Lumajang, Desa Pasirian, Kabupaten Lumajang,
Provinsi Jawa Timur, tahun 2019. Provinsi Jawa Timur, tahun 2019.

2Ada hubungan antara kepercayaan 4 Ada hubungan antara dukungan


atau tradisi dengan penyebab kejadian keluarga dengan penyebab kejadian
rendahnya imunisasi dasar lengkap di rendahnya imunisasi dasar lengkap
wilayah kerja Puskesmas Pasirian, di wilayah kerja Puskesmas Pasirian,
Desa Pasirian, Kabupaten Lumajang, Desa Pasirian, Kabupaten Lumajang,
Provinsi Jawa Timur, tahun 2019. Provinsi Jawa Timur, tahun 2019.
BAB IV
METODE
PENELITIAN
METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian
case control .

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan pada bulan September – Oktober 2019 dan berlokasi di Desa Pasirian.

Populasi dan Subjek Penelitian


Populasi target penelitian adalah bayi usia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pasirian, Desa Pasirian.

Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus yakni bayi usia 12-24 bulan yang tidak imunisasi dasar lengkap dan kelompok kontrol.

Besar Subyek Penelitian


Penentuan besar subyek penelitian menggunakan rumus Slovin
Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kelompok
Tidak Imunisasi Dasar Lengkap

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSLUKSI


 Bayi berusia 12-24 bulan dengan  Bayi berusia 12-24 bulan dengan
status imunisasi dasar tidak lengkap. status imunisasi dasar tidak lengkap
 Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan yang memiliki ibu dengan riwayat
berada dan menetap di wilayah HIV.
penelitian.  Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan
 Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan tidak menetap di wilayah penelitian.
bersedia menjadi subyek penelitian  Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan
serta menandatangani lembar tidaak bersedia menjadi subyek
persetujuan. penelitian serta tidak
 Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan menandatangani lembar persetujuan.
yang dapat membaca, menulis dan  Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan
berkomunikasi dengan baik. yang mengalami kesulitan
membaca, menulis dan
berkomunikasi dengan baik
Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kelompok
Kontrol

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSLUSI


 Bayi berusia 12-24 bulan dengan status  Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan
imunisasi dasar lengkap. berada dan menetap di wilayah
 Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan penelitian.
berada dan menetap di wilayah  Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan
penelitian. bersedia menjadi subyek penelitian serta
 Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan menandatangani lembar persetujuan.
bersedia menjadi responden dalam  Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan
penelitian serta menandatangani lembar yang dapat membaca, menulis dan
persetujuan. berkomunikasi dengan baik.
 Ibu dengan bayi berusia 12-24 bulan
yang dapat membaca, menulis dan
berkomunikasi dengan baik.
Variabel Penelitian dan Defisini Operasional
Variabel Penelitian
Skala
No Va r i a b e l Definisi C a ra U k u r Hasil Ukur
Ukur
1 . Imunisasi Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian imunisasi Kuesioner dan Imunisasi dasar lengkap = 1 Nominal
dasar lengkap dasar berupa Hepatitis B-0, BCG, polio, DPT-HB, wawancara riwayat
Campak kepada bayi usia 0-11 bulan. imunisasi Tidak imunisasi dasar
lengkap = 0

2 . Pengetahuan Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar secara Kuesioner evaluasi Benar = 1 Ordinal
ibu umum terdiri dari 8 pertanyaan; apa yang dimaksud pengetahuan
imunisasi, macam-macam imunisasi, manfaat orangtua Salah =0
imunisasi, kapan imunisasi pertama kali, kapan
Baik :5-8
imunisasi ditunda, tindakan yang dilakukan jika
demam setelah DPT, dimanakah mendapat imunisasi Buruk : 0- 4
dan dampak jika tidak diimunisasi.
3 . Status Ibu yang bekerja atau tidak bekerja Kuesioner Bekerja = 1 Nominal
pekerjaan ibu pekerjaan orangtua
Tidak bekerja = 0

4. Kepercayaan Kuesioner Menganjurkan =1 Nominal


Kepercayaan atau tradisi adalah kepercayaan /
atau tradisi mengenai
keyakinan keluarga, adat istiadat dan dukungan kepercayaan Tidak menganjurkan = 0
terhadap imunisasi
masyarakat sekitar terhadap imunisasi.
5 . Dukungan Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan Kuesioner Ada =1 Nomina
keluarga penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, dukungan keluarga Tidak ada = 0 l
berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, Ada : jumlah ‘YA’ 4-6
dukungan instrumental dan dukungan emosional. Tidak ada : jumlah ‘YA’ 0-3
Pengumpulan Data
Prosedur
Cara
Sumber
Instrumen
Pengumpulan
Data
Data

M
a
n
aj
e
m
e
n
D
at
a

Analisis Data
BAB V
HASIL
PENELITIAN
Karakteristik Hasil Penelitian

enelitian ini merekrut 66 subjek penelitian Data yang diperoleh Data kemudian dianalisis
yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu menggunakan program statistik
kelompok Tidak IDL sebanyak 33 subjek kemudian dikelompokkan
SPSS menggunakan uji korelasi
penelitian dan kelompok kontrol sebanyak dan ditabulasikan sesuai Somer’s D untuk analisis bivariat
33 subjek penelitian yang telah memenuhi
kriteria inklusi sebagai subjek penelitian dengan karakteristik dan uji korelasi regresi logistik
pada tahun 2019. masing-masing. berganda untuk analisis multivariat
Deskripsi Hasil Uji Analisis Statistik
Univariat dan Bivariat
Karakteristik Subyek Penelitian
Deskripsi Pengetahuan, Pekerjaan, Dukungan Keluarga, dan Kepercayaan Ibu pada Kelompok
Kontrol dan tidak Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Pasirian
Subyek Penelitian = 66 orang
Kelompok Kontrol Kelompok tidakImunisasi Dasar
Parameter (n=33 orang) Lengkap
(n=33 orang)
Pengetahuan
Baik 31 orang (94%) 26 orang (79%)

Buruk 2 orang (6%) 7 orang (21%)


Pekerjaan
Bekerja 13 orang (39%) 8 orang (24%)

Tidak Bekerja 20 orang (61%) 25 orang (76%)


Dukungan Keluarga
Ada 27 orang (82%) 11 orang (33%)

Tidak Ada 6 orang (18%) 22 orang (67%)


Kepercayaan
Menganjurkan 31 orang (94%) 27 orang (82%)

Tidak Menganjurkan 2 orang (6%) 6 orang (18%)


Evaluasi Pengetahuan Ibu
Analisis Bivariat Pengetahuan Ibu pada Kelompok Kontrol dan Imunisasi Dasar Lengkap.
Subyek Penelitian = 66 orang
Kelompok Kontrol Kelompok tidakImunisasi
Parameter (n=33 orang) Dasar Lengkap Sig.
(n=33 orang)
Baik 31 orang (94%) 26 orang (79%) 0.066
Buruk 2 orang (6%) 7 orang (21%)

Evaluasi Pekerjaan Ibu


Analisis Bivariat Pekerjaan Ibu pada Kelompok Kontrol dan Imunisasi Dasar Lengkap
Subyek Penelitian = 66 orang
Kelompok Kontrol Kelompok tidakImunisasi
Parameter (n=33 orang) Dasar Lengkap Sig.
(n=33 orang)
Bekerja 13 orang (39%) 8 orang (24%) 0.0181
Tidak 20 orang (61%) 25 orang (76%)
Bekerja
Evaluasi Dukungan Keluarga
Analisis Bivariat Dukungan Keluarga pada Kelompok Kontrol dan Imunisasi Dasar Lengkap.
Subyek Penelitian = 66 orang
Kelompok Kontrol Kelompok tidakImunisasi
Parameter (n=33 orang) Dasar Lengkap Sig.
(n=33 orang)
Ada 27 orang (82%) 11 orang (33%) 0.000
Tidak Ada 6 orang (18%) 22 orang (67%)

Evaluasi Kepercayaan
Analisis Bivariat Kepercyaan pada Kelompok Kontrol dan Imunisasi Dasar Lengkap.
Subyek Penelitian = 66 orang
Kelompok Kontrol Kelompok tidakImunisasi
Parameter (n=33 orang) Dasar Lengkap Sig.
(n=33 orang)
Menganjurkan 31 orang (94%) 27 orang (82%) 0.125
Tidak Menganjurkan 2 orang (6%) 6 orang (18%)
Deskripsi Hasil Uji Analisis Statistik
Multivariat
Analisis Multivariat Hubungan antara Kejadian tidak
Imunisasi Dasar Lengkap dengan Pengetahuan ibu tentang
Imunisasi Dasar Lengkap

 Korelasi multivariat yang terdiri dari tidak Imunisasi Dasar


Lengkap dan pengetahuan tentang Imunisasi Dasar Lengkap
dianalisis dengan uji korelasi regresi logistik.
 Hasilnya Sig. F change = 0.190 (Sig. F change > 0,05) dan
nilai Odd Ratio = 1.429 (OR >1) yang berarti pengetahuan
ibu menjadi faktor risiko terhadap kejadian tidak
Imunisasi Dasar Lengkap namun tidak memiliki
hubungan yang bermakna secara signifikan.
 Pengetahuan ibu yang buruk memiliki risiko 1 kali lipat
menjadi tidak IDL dibandingkan pengetahuan ibu yang
baik.
Analisis Multivariat Hubungan antara Kejadian tidak
Imunisasi Dasar Lengkap dengan Pekerjaan Ibu

 Korelasi multivariat yang terdiri dari kejadian tidak


Imunisasi Dasar Lengkap dengan pekerjaan ibu.
 Hasilnya Sig. F change = 0.190 (Sig. F change > 0,05)
dan nilai Odd Ratio = 2.031(OR >1) yang berarti
pekerjaan ibu menjadi faktor risiko terhadap kejadian
tidak Imunisasi Dasar Lengkap dan tidak memiliki
hubungan yang bermakna secara signifikan. Ibu yang
bekerja memiliki risiko 2 kali lipat menjadi tidak IDL
dibandingkan ibu yang tidak bekerja.
 Pengetahuan ibu yang buruk memiliki risiko 1 kali lipat
menjadi tidak IDL dibandingkan pengetahuan ibu yang
baik.
Analisis Multivariat Hubungan antara Kejadian tidak
Imunisasi Dasar Lengkap dengan Dukungan Keluarga

 Korelasi multivariat yang terdiri dari kejadian tidak


Imunisasi Dasar Lengkap, dukungan keluarga dianalisis
dengan uji korelasi multipel.
 Hasilnya Sig. F change= 0.00 (Sig. F change< 0,05) dan
nilai Odd Ratio = 9.000 (OR >1) yang berarti dukungan
keluarga ibu menjadi faktor risiko terhadap kejadian
tidak Imunisasi Dasar Lengkap dan memiliki hubungan
yang bermakna secara signifikan.
 Tidak adanya dukungan keluarga memiliki risiko 9 kali
lipat menjadi tidak IDL dibandingkan adanya dukungan
keluarga.
Analisis Multivariat Hubungan antara Kejadian Kejadian tidak
Imunisasi Dasar Lengkap dengan Kepercayaan

 Korelasi multivariat yang terdiri dari kejadian tidak


Imunisasi Dasar Lengkap dengan kepercayaan dianalisis
dengan uji korelasi multipel.
 Hasilnya Sig. F change= 0.149 (Sig. F change>0,05) dan
nilai Odd Ratio = 3.444 (OR >1) yang berarti kepercayaan
menjadi faktor risiko terhadap kejadian tidak Imunisasi
Dasar Lengkap dan tidak memiliki hubungan yang
bermakna secara signifikan.
 Kepercayaan yang tidak menganjurkan memiliki risiko
3 kali lipat menjadi tidak IDL dibandingkan kepercayaan
yang menganjurkan.
BAB VI
Faktor Pengetahuan Ibu dan Kejadian Tidak
Imunisasi Dasar Lengkap
 Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
Rahmawati (2013) dan Risnawati (2014) yang menyatakan tingkat
pengetahuan ibu tidak berpengaruh terhadap kelengkapan status
imunisasi pada bayi.
 Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Miftahol (2017) yang menunjukkan
ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pencapaian
imunisasi dasar lengkap. Hal ini menandakan bahwa pengetahuan
memungkinkan untuk ibu berperilaku positif dalam melakukan imunisasi.
 Perbedaan hasil penelitian ini terjadi karena faktor pengetahuan tidak serta
merta berdiri sendiri dan berpengaruh dalam pencapaian imunisasi dasar
lengkap pada bayi, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pencapaian imunisasi karena faktor pengetahuan dapat dipengaruhi
oleh umur, pendidikan dan pengalaman (Notoadmojo, 2003)
Faktor Pekerjaan Ibu dan Kejadian Tidak
Imunisasi Dasar Lengkap
 Hasil pada penelitian ini tidak sejalan dengan studi
sebelumnya oleh Triana (2016), Hudhah dan Hidajah
(2017) yang menyatakan bahwa tidak adanya
hubungan antara pekerjaan orang tua dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi.
 Menurut pernyataan DepKes RI pada tahun 2000 dan
Idwar (2008) menyatakan bahwa ibu yang bekerja
memiliki risiko lebih besar untuk tidak
mengimunisasi bayinya dibandingkan dengan ibu
yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga.
Faktor Dukungan Keluarga dan Kejadian
Tidak Imunisasi Dasar Lengkap
 Hasil pada penelitian ini sejalan dengan pernyataan
dari Rahmawati (2014) dan Nurul (2018) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
dukungan keluarga dengan ketidaklengkapan
pemberian imunisasi pada bayi atau balita.
Faktor Kepercayaan dan Kejadian Tidak
Imunisasi Dasar Lengkap
 Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
Rahmawati (2013) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh
tradisi atau kepercayaan terhadap ketidaklengkapan imunisasi
pada bayi atau balita.
 Penelitian yang telah dilakukan oleh Vivi (2015) yang menyatakan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi
ekstrinsik (kepercayaan) dengan pemberian imunisasi dasar
lengkap.
 WHO menyatakan bahwa kepercayaan sering diperoleh dari orang
tua, kakek, atau nenek, seseorang menerima kepercayaan itu
berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih
dahulu (Notoatmodjo, 2007).
USULAN
INTERVENSI
DTD (Door to Door)
 Penyuluhan door to door diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan bukan hanya ibu, tapi seluruh keluarga yang terlibat
dalam mengasuh anak.
 Penyuluhan akan menjelaskan tentang tujuan imunisasi,
manfaatnya, KIPI, jadwal, dan bahaya jika tidak dilakukan
imunisasi.
 Gambaran:
 Penyuluhan dilakukan dengan target keluarga dengan anak yang tidak
melakukan imunisasi dasar.
 Media yang dapat digunakan berupa video, buku KIA dan leaflet yang
tersedia di puskesmas
 Metode yang dilakukan yaitu diskusi dan tanya jawab
My Village My Home
 My Village My Home adalah salah satu alat tingkat
masyarakat yang menunjukkan status imunisasi
semua bayi yang lahir dalam suatu desa, sehingga
masyarakat luas dapat melihat dan mengikuti status
imunisasi semua bayi di desa mereka.
 Gambaran:
 Media yang digunakan berupa skema My Village My
Home, dipasang di Posyandu.
My Village My Home
Kerja Sama UPT Pendidikan

 Sekolah diharapkan berkontribusi dalam pencegahan


penyakit menular dengan mewajibkan anak-anak
yang baru mendaftar sekolah melampirkan sertifikat
kelengkapan imunisasi dasar lengkap sebagai syarat
untuk masuk sekolah.
Sertifikat Kelengkapan IDL
AYAM PEDAS (Ayah Smart Peduli Anak Sehat)

 Program ini berupa penyuluhan kepada Ayah yang


mencakup tujuan imunisasi, manfaatnya, KIPI,
jadwal, dan bahaya jika tidak dilakukan imunisasi.
 Gambaran:
 Penyuluhan dilakukan dengan target ayah-ayah/bapak-
bapak
 Media yang dapat digunakan berupa Video, Powerpoint
dan leaflet yang tersedia di puskesmas.
 Metode yang dilakukan yaitu Presentasi dan tanya jawab
Video CuMi (Cuplikan Imunisasi)
BAB VII
PENUTUP
KESIMPULAN
1Tidak terdapat hubungan yang bermakna 2 Tidak terdapat hubungan yang bermakna
secara signifikan antara pengetahuan ibu secara signifikan antara pekerjaan ibu
dengan rendahnya imunisasi dasar lengkap di dengan rendahnya imunisasi dasar lengkap
desa Pasirian tahun 2019.Namun, pengetahuan di desa Pasirian tahun 2019.Namun,
ibu menjadi faktor risiko terjadinya tidak IDL. pekerjaan ibu menjadi faktor risiko
Pengetahuan ibu yang buruk memiliki risiko 1 terjadinya tidak IDL. Ibu yang bekerja
kali lipat menjadi tidak IDL dibandingkan memiliki risiko 2 kali lipat menjadi tidak
pengetahuan ibu yang baik. IDL dibandingkan ibu yang tidak bekerja.

2Terdapat hubungan yang bermakna secara 4 Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara
signifikan antara dukungan keluarga dengan signifikan antara kepercayaan dengan
rendahnya imunisasi dasar lengkap di desa rendahnya imunisasi dasar lengkap di desa
Pasirian tahun 2019.Dukungan keluarga Pasirian tahun 2019.Namun, kepercayaan
menjadi faktor risiko terjadinya tidak IDL. menjadi faktor risiko terjadinya tidak IDL.
Tidak adanya dukungan keluarga memiliki Kepercayaan yang tidak menganjurkan
risiko 9 kali lipat menjadi tidak IDL memiliki risiko 3 kali lipat menjadi tidak IDL
dibandingkan adanya dukungan keluarga. dibandingkan kepercayaan yang menganjurkan.
SARAN

Bagi masyarakat, sebaiknya lebih memperhatikan


jadwal imunisasi dasar lengkap mengingat
pentingnya dan manfaat imunisasi.
Bagi Puskesmas Pasirian, sebaiknya mengadakan upaya-upaya seperti
yang disarankan pada perihal intervensi. Intervensi dapat dilakukan
kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti bidan desa, perawat desa,
kader setempat dan lintas sektor terkait.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa
maka diharapkan dapat melakukan penelitian di tempat pedesaan atau
penelitian perbandingan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai