Anda di halaman 1dari 79

PENDEKATAN DIAGNOSIS

DAN TATALAKSANA
PNEUMONIA ANAK
Dr.Nevita,Msc,SpA
IDAI cabang Pontianak
IDENTIFIKASI
FAKTOR RISIKO
 Malnutrisi
 Defisiensi vitamin A, Zink
 Paparan Asap Rokok, polusi udara, polusi
biomass
 Imunisasi tidak lengkap
 Tidak diberikan ASI eksklusif
 Prematuritas, Berat Lahir Rendah
 Lingkungan rumah yang padat dan kotor
 Komorbid yang menurunkan pertahanan
sistem pernapasan ( Penyakit Jantung
Bawaan, Kelainan neuromuskular, Penyakit
Defisiensi Imun)
Manifestasi klinis

1. Manifestasi nonspesifik:
Demam, sakit kepala, iritabel, malaise,
nafsu makan me , keluhan sal. cerna,
gelisah, dll.

2. Manifestasi umum IRA bawah:


Batuk, takipne, ekpektorasi sputum,
NCH, sesak napas, merintih, air hunger,
sulit minum, sianosis, kejang, distensi
abdomen, hepar mungkin teraba.

Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernick’s. Disorders of the
Respiratory Tract in Children. Edisi ke-9;2019
Manifestasi klinis

Tanda pneumonia:
Retraksi dinding dada, fremitus vokal
meningkat, pekak perkusi, suara napas
melemah, dan terdengar crackles/rales
(kadang mengi).
 Dpt dijumpai “anggukkan kepala”,
nyeri dada, friction rub, dan nyeri
abdomen.

Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernick’s. Disorders of the
Respiratory Tract in Children. Edisi ke-9;2019
PENDEKATAN MTBS

MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit)
=
IMCI
(Integrated Management of
Childhood Illness)
PENDEKATAN MTBS

Tanyakan keluhan utama:


Apakah anak menderita batuk atau sukar
bernapas ?

JIKA YA LIHAT DAN DENGAR:


TANYAKAN: • Hitung napas dalam 1 menit.
Anak
Berapa lama? • Perhatikan, adakah tarikan hrs
dinding napas ke dalam? tenang
• Dengar adanya stridor.

Klasifikasikan BATUK atau SUKAR BERNAPAS


Depkes RI. Buku Bagan MTBS: Jakarta; 2008.
Keluhan Utama:

Batuk? Atau Sukar bernapas?


Ya

Berapa lama?

Anak
LIHAT DAN DENGAR: harus
• Hitung napas dalam 1 menit.
tenang
• Perhatikan, adakah tarikan
dinding dada ke dalam.
• Dengar adanya merintih.

Klasifikasikan BATUK atau


SUKAR BERNAPAS spt Tabel 1. UNICEF
WHO
DIAGNOSIS KLINIS

• Batuk.

• Demam.

• Takipne.

• Gawat napas.

• Crackles/rales.
Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernick’s. Disorders of the
Respiratory Tract in Children. Edisi ke-9;2019
Derajat peny. berdasarkan klinik (WHO):

1. Bukan pneumonia

2. Pneumonia (tdk berat):


Batuk atau sesak napas dan napas cepat.

Napas cepat:
Usia < 2 bl : 60 x/mnt
Usia 2 – 12 bl : 50 x/mnt
Usia 1 – 5 th : 40 x/mnt
Auskultasi:
Crackle(+), suara napas ,
suara napas bronkial
3. Pneumonia berat :
Batuk/sesak napas disertai salah satu di
bawah ini:
 Retraksi dinding dada.
 NCH.
 Grunting (merintih).
4. Pneumonia sangat berat:
Batuk/sesak napas disertai salah satu di
bawah ini:
 Sianosis sentral.
 Tdk bisa minum.
 Muntah.
 Kejang.
 Letargi.
 Kesad. me.
 Anggukkan kepala.
PETUNJUK TEKNIS
TATALAKSANA PNEUMONIA BALITA
DI PUSKESMAS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT
2017
TANYAKAN LIHAT dan PERIKSA
• Apakah anak bisa • Apakah anak rewel, gelisah,
minum atau letargis atau tidak sadar?
menyusu? • Apakah anak memuntahkan
• Apakah anak semua makanan dan/atau
memuntahkan minuman?
semuanya? • Apakah anak sedang mengalami
• Apakah anak kejang?
menderita kejang? • Apakah anak sulit bernapas atau
  biru?
  • Apakah ujung ekstremitas pucat
dan dingin?
• Apakah ada stridor?

Memeriksa Tanda
Berikan Bahaya
penanganan Umum
segera!
Berikan penanganan segera!

• Bila sedang kejang beri


diazepam
Merah muda: • Lengkapi penilaian dengan
Adanya tanda PENYAKIT SANGAT segera
bahaya umum BERAT • Segera beri pengobatan pra
    rujukan
    • Berikan perawatan untuk
    mencegah gula darah rendah
  • Bila stridor berikan nebulisasi
adrenalin
• RUJUK SEGERA
TANYAKAN KELUHAN UTAMA:
Apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas?
JIKA YA,  
TANYAKAN : LIHAT, DENGAR, DAN RASAKAN*:
Berapa lama? - Hitung napas dalam 1 menit
  - Lihat adanya tarikan dinding dada ke dalam
  - Lihat dan dengarkan adanya stridor
  - Lihat dan dengarkan adanya wheezing
  - Rasakan gerakan dinding dada
 
   
Umur anak: Napas cepat adalah:
2- <12 bulan ≥ 50x/menit
12 bulan - <5 tahun ≥ 40x/menit

Evaluasi
  Merah muda: • Beri oksigen maksimal 2-3
• Tarikan dinding PNEUMONIA liter per menit
dada ke dalam BERAT • Beri dosis pertama
(TDDK) atau antibiotik yang sesuai
• Saturasi oksigen • Rujuk segera ke RS
< 90 • Obati wheezing bila ada

Bagan MTBS Balita (1)


Kuning:
PNEUMONIA
• Berikan Amoksisilin oral dosis
tinggi 2 kali per hari untuk 3
hari* atau 5 hari
• Beri pelega tenggorokan dan
• Napas cepat
pereda batuk yang aman
  • Apabila batuk > 14 hari rujuk
• Apabila wheezing berulang
rujuk
• Nasihati kapan kembali segera
• Kunjungan ulang dalam 2 hari
• Obati wheezing bila ada

Bagan MTBS Balita (2)


*Dosis tinggi amoksisilin oral yaitu 90 mg/kgBB/hari dibagi
2 dosis atau 45 mg/kgBB/dosis tiap 12 jam selama 3 hari
 

• Beri pelega tenggorokan


dan pereda batuk yang
• Tidak ada tarikan aman
dinding dada ke Hijau : • Apabila batuk > 14 hari
dalam BATUK BUKAN rujuk
PNEUMONIA • Apabila wheezing berulang
• Tidak ada napas   rujuk
cepat • Nasihati kapan kembali
  segera
• Kunjungan ulang dalam 2
hari bila tidak ada
perbaikan
• Obati wheezing bila ada

Bagan MTBS Balita (3)


 PENCEGAHAN (HINDARI/ATASI
FAKTOR RISIKO)

 DETEKSI DINI GEJALA PNEUMONIA

 TATA LAKSANA YANG TEPAT DAN


CEPAT

PENANGGULANGAN PNEUMONIA
PENYEBAB KEMATIAN
PADA PNEUMONIA
 HIPOKSIA
- Sianosis sentral
PNEUMONIA
- Saturasi
Oksigen <90%
- Sesak napas
berat(merintih,
tarikan dinding
dada bawah
kedalam)
Lower chest wall out in
indrawing: with
inspiration, the lower
breathing
PEMERIKSAAN
Lakukan  Lakukan Foto
pemeriksaan Toraks jika
saturasi memungkinkan
oksigen pada
semua pasien
yang dicurigai
pneumonia
Sources
Oxygen should be available at all times. The two main sources of oxygen
are cylinders and oxygen concentrators. It is important that all equipment is
checked for compatibility.

Oxygen cylinders and concentrators


See list of recommended equipment for use with oxygen cylinders and con-
centrators and instructions for their use in the WHO manuals on clinical use

TERAPI OKSIGEN of oxygen therapy and on oxygen systems.

10. SUPPORTIVE CARE


Oxygen delivery
Nasal prongs are the preferred
method of delivery in mos t
Berikan oksigen pada anak circums tances , as they are

dengan SatO2 < 90% s afe, non-invas ive, reliable


OXYGEN THERAPY
and do not obstruct the nasal
airway. Nasal or nasopharyn-tape on the cheeks near the nose (see figure). Care should be taken to keep the
geal catheters may be used nostrils
as clear of mucus, which could block the flow of oxygen.
an alternative only when nasal
ATAU
prongs are not available. The
Set a flow rate of 1–2 litres/min (0.5 litre/min for young infants) to deliver an
inspired oxygen concentration of up to 40%. Humidification is not required
use of headboxes is not rec-
with nasal prongs.
 Tanda : ommended. Face masks with
Nasal catheter: a 6 or 8 French gauge catheter that is passed to the back of
a reservoir attached to deliver
 Sianosis sentral 100% oxygen may be used for the nasal cavity. Insert the catheter at a distance equal to that from the side of
the nostril to the inner margin of the eyebrow.
resuscitation.
 Kesulitan minum akibat Nasal prongs. These are shortSet a flow rate of 1–2 litres/min. Humidification is not required.
Oxygen therapy: Nasal
Nasopharyngeal catheter. A prongs
6 or 8 correctly
sesak tubes inserted into the nostrils. positioned and secured
French gauge catheter is passed to
Place them just inside the nos-
 Merintih setiap kali bernapasthe
trils, and secure with a piecethe
of pharynx just below the level of
uvula. Insert the catheter at a

Tarikan dinding dada yang of the nostril to the front of the ear
distance equal to that from the side 313

berat (s ee figure). If it is placed too far
down, gagging and vomiting and,
 Penurunan kesadaran rarely, gastric distension can occur.
Set a flow rate of 1–2 litres /min to
 Frekuensi Napas > 70 x/mnt avoid
PB2_ch10.indd 313
10. SUPPORTIVE CARE

gastric distension. Humidi- 5/06/13 10:09 AM


fication is required.

Monitoring
Train nurs es to place and s ecure
the nasal prongs correctly. Check
regularly that the equipment is working properly, and remove and clean the
prongs at least twice a day.
Monitor the child at least every 3 h to identify and correct any problems,
including:
Tabung
silinder
Oksigen
konsentrator
Oksigen
sentral

SUMBER OKSIGEN
 Ampisilin 50 mg/kg atau
benzilpenicillin 50.000 U/kg IM
atau IV/6 jam (min 5 hari)
 Dan Gentamisin 7.5 mg/kg IM
atau IV sekali sehari (min 5 hari)

 Jika dalam 48 jam tidak membaik


 gentamisin + kloksasilin (50
mg/kg IM/IV tiap 6 jam

 AB Lini kedua : Seftriakson (80


mg/kg IM /IV sekali sehari)

ANTIBIOTIK
TERAPI SUPORTIF LAIN
Pastikan
patensi jalan Antipiretik jika
napas demam tinggi
Status hidrasi :
- Atasi dehidrasi atau jika
Jika didapatkan perlu
mengi dapat koreksi suhu
diberikan - Asupan ASI/oral jika
bronkodilator memungkinkan
- Jika tidak bisa oral
berikan / NGT
Abses Paru Pneumomediastinum

KOMPLIKASI
PENCEGAHAN

 IMUNISASI

DPT- HIB
Pneumokok
(PCV)
Campak
MMR
Influenza
PENCEGAHAN
Asupan gizi
seimbang

Pemberian ASI
eksklusif

Hindaripaparan asap
rokok dan polusi
udara

Atasi komorbiditas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai