Anda di halaman 1dari 11

REFERAT

“CROUP”

Roshena Manafe, S.Ked

Pembimbing:
dr. Irene K. L. A. Davidz, SpA. M.Kes
PENDAHULUAN

Sindrom klinis :
• Suara serak
• Batuk menggonggong
• Stridor inspirasi
CROUP • Ada/Tidak stres pernapasan
“Tangisan keras” bahasa
Anglo-Saxon 1928
L>P = 3:2
Anak 6 bulan – 6 tahun
(puncak 1-2 tahun)
Musim dingin
KLASIFIKASI
Viral Croup Spasmodic Croup
Gejala prodromal (+) Gejala prodromal (-)
Batuk sepanjang waktu Batuk malam hari
Faktor atopik (-) Faktor atopik (+)
Berlangsung 3-5 hari 2-4 jam

Ringan Sedang Berat Gagal napas


mengancam
- Kadang batuk - Sering batuk - Sering batuk - Batuk kadang
menggonggong menggonggong menggonggong tak jelas
keras - Stridor (+) saat - Stridor (+) jelas - Kadang stridor
- Stridor (-) saat istirahat saat istirahat, (+) sangat jelas
istirahat - Retraksi dada kadang stridor saat istirahat
- Retraksi dada tanpa ekspirasi - Gangguan
ringan respiratory - Retraksi dada + kesadaran
distress respiratory - Letargi
distress
ETIOLOGI

VIRUS BAKTERI
(sering) (jarang)

human parainfluenza Corynebacterium


virus (HPIV tipe 1,2,3,4), diphtheriae,
virus influenza A dan B, Staphylococcus aureus ,
Adenovirus, Streptococcus pneumoniae,
Respiratory Syncytial Hemophilus influenzae ,
Virus (RSV), Catarrhalis moraxella,
dan virus campak Mycoplasma pneumonia
PATOFISIOLOGI

Virus Nasofaring Epitelium trakea & laring

Aliran udara turbulensi = Radang difus, eritema, edema


Stridor & retraksi dinding
dada
Mobilisasi pita suara terganggu,
subglotis iritasi

Dinding dada & abdomen gerak


tak teratur Suara serak/parau

Pasien kelelahan, hipoksia, dan hiperkapnea

Gagal napas bahkan henti napas


DIAGNOSIS
Klinis :
• Suara serak
• Batuk menggonggong
• Stridor inspirasi
• Hidung berair
• Peradangan faring
• Frekuensi napas meningkat

Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium & Radiologi
kadang membantu tapi tidak
selalu.

Steeple sign
DIAGNOSIS BANDING
Kategori Epiglo- Laryng- Laringitis Laringo- Laringotrakeo Croup Benda Edema
titis itis tracheitis bronchitis dan spasmodik asing angio-
akut difteri akut laringotrakeo neurotik
bronkopneumon akut
ia
Usia sering 1-8 tahun Semua usia Anak besar 3 bulan- 3 3 bulan- 3 tahun 3 bulan- 3 Semua usia Semua usia
terjadi dan anak tahun tahun
dewasa

Riwayat Tidak Imunisasi Tidak ada Riwayat Mungkin riwayat Riwayat Riwayat Riwayat
penyakit ada (-) / tak keluarga croup keluarga keluarga makan alergi,
dahulu adekuat croup croup, ada serangan
dan serangan sebelumnya
keluarga sebelumnya
Prodromal Coryza Biasanya Hidung Biasanya Biasanya coryza Coryza Tidak ada Alergi kulit
kadang- faringitis tersumbat/ coryza minimal terkadang
kadang Coryza
Awitan Cepat Lambat Variasi 12-4 Sedang tapi Progresif 12 jam – 7 Mendadak, Mendadak Cepat
4-12 jam selama hari variasi 12-48 hari selalu malam
2-3 hari jam
Gejala dan Ya, Ya 37,8- Ya 37,8- Ya, variasi Ya,variasi 37,8- Tidak ada Tidak ada Tidak ada
demam 39,50C 38,5 C
0
39,4 C
0
37,8-40,50C 40,50C kecuali
infeksi
sekunder
Serak dan Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada
batuk ada
menggong-
gong
TATALAKSANA
Algoritma Penatalaksanaan
sindrom croup

Sumber : guideline for the diagnosis and management


croup. The Alberta Clinical Practice Guideline
Program.2003
TATALAKSANA

Kombinasi
Terapi inhalasi
Oksigen-Helium

Intubasi
Endotrakeal

Kortikosteroid Antibiotik
KESIMPULAN

• Croup : infeksi respiratori akut pada anak, ditandai dengan suara serak,
batuk menggonggong dan stridor, obstruksi pada saluran respiratorik
atas.
• Croup terutama disebabkan oleh virus sehingga bersifat self-limiting,
namun obstruksi yang berat dapat menyebabkan komplikasi bahkan
mengancam jiwa.
• Oksigen dan steroid sistemik merupakan terapi standard yang harus
diberikan pada croup.
• Inhalasi dengan epinefrin dapat memperbaiki respon klinis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai