KETERAMPILAN
KLINIS YUNIOR
RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2017
BUKU PENUNTUN
Radiologi
Penyusun :
PADANG
2017
1
KETERAMPILAN KLINIS YUNIOR RADIOLOGI
2. SKULL X-RAY
Anatomi tengkorakmempunyai permukaan luar (tabula interna), permukaan dalam
(tabula interna) yang memiliki indentasi vascular. diantaranya terdapat tulang
spongiosum yang disebut diploe
a. Gambaran normal lateral skull
2
3. CHEST X-RAY
3
f. Deskripsikan kelainan yang dijumpai
• Jaringan yang terlibat : paru, jantung, tulang dan aorta
• Ukuran : besar/ kecil/ bervariasi
• Sisi : unilateral, kanan/kiri/ bilateral
• Jumlah lesi : single / multiple
• Distribusi : fokal / tersebar
• Posisi :anterior/posterior/superior/ lung zone
• Bentuk – bulat/ sabit/ dllRound
• Pinggir - Smooth/Irregular/Spiculated
• Pola - Nodular/Reticular(seperti jaring)
• Density - Air/Fat/Soft-tissue/Calcium/Metal
g. Contoh bacaan foto thorax normal
Pemeriksaan Jantung tidak membesar (CTR < 50%).
radiografi Toraks
proyeksi PA Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
h. Temuan spesifik :
Kardiomegali :
• Riwayat hipertensi atau
angina
• CTR > 50%
4
Gagal Jantung
• Kardiomegali
• (1) pembesaran
pembuluh darah tanda
hipertensi vena
pulmonaris
• (2) Septal (kerley B)
line tanda interstisial
edema. Lihat gambar
dibawahnya
• (3) airspace shadowing
karena edema alveolar
pada daerah perihilar
menyebabkan
gambaran seperti
“batwing”
• (4) sudut costofrenikus
tumpul karena efusi
pleura
Efusi Pleura
• Daerah inferior opak
homogen
• Terdapat batas konkave
“menikus sign”
5
Pneumothorax
• Riwayat trauma dada
• Tampak batas pleura
visceral
• Daerah diatasnya tidak
tampak corakan paru
Bronchiekstasi
• Corakan paru tampak
lebih kasar
• Kadang gambaranya
ditemui pada Xray
normal perlu
konfirmasi CTscan
6
Lobar pneumonia
• Konsolidasi terbatas
pada salah satu lobus
• Dibatasi oleh fisura
paru
• Penyebab paling sering
Streptococcus
pneumoniae
TB paru
• Konsolidasi pada
bagian superior paru
• Pembesaran hilar
ipsilateral karena
pembesaran KGB
• Gambaran klinis TB
paru
TB reactive
• Sering pada pasien
imunocompromise
• Konsolidasi lebih
sering lobus atas
• Konsolidasi sering
sampai ke hilum
• Struktur hilum
mengalami distorsi
karena kehilangan
volume di lobus atas
7
TB paru dengan cavitas
• Infeksi M.tuberculosis
menyebabkan cavitas
• Tampak zonal paru
yang lebih lusen
TB lama (sembuh)
• Riwayat klinis sembuh
TB
• Terdapat gambaran
gabungan scar fibrotic
dengan nodul
kalsifikasi
(fibrocalsikalsifikasi
change)
TB miliar
• Infeksi TB disseminate
• Prognosis buruk
• Gambaran nodul halus
tersebar di seluruh
lapang paru
8
Metastasis paru
• Gambaran klinis tumor
ditempat lain
• Nodul “coin lesion”
4. ABDOMEN X-RAY
9
Usus besar biasanya pada daerah perifer abdomen,dengan lipatan usus yang
membentuk kantong yang disebut haustradan kadang tampak mengandung feses.
Otot psoas berasal dari prosesus tranversus V. lumbar dan bersama otot iliacus
membentuk tendon iliopsoas yang menempel pada trochanter minor femur.
Pinggir lateral otot psoas seringkali membentuk garis lurus. Otot iliacus tidak
tampak karena superposisi dengan tulang pelvis.
10
Spleen terdapat pada kuadran kiri atas superior terhadap ginjal kiri
f. Menilai tulang : tulang region abdomen akan lebih jelas pada foto lumbrosakral
tulang yang tampak pada foto abdomen : iga bawah, V. Lumbar, sacrum, coccyx,
pelvis dan proximal femur. Tulang berfungsi sebagai penanda lokasi jaringan
lunak yang tidak tampak. Prosesus tranversus lumbar menjadi penanda jalur
ureter (lambing kepala panah). Dan Vesico ureteric junction (asterisk)berada
setinggi spina ischiadicum (lambing panah)
11
g. perhatikan kalsifikasi dan artifak : gambaran densitas tinggi bias disebabkan oleh
artifak atau kalsifikasi jaringan lunak. Kalsifikasi jaringan lunak tidak selalu
bermakna secara klinis. Artifak bisa berupa aksesoris pasien yang lupa dibuka,
sisa kontras ataupun
12
Pemeriksaan Lemak preperitoneal masih baik.
radiografi
abdomen 3 Psoas line dan kontur kedua ginjal tertutup bayangan udara usus.
posisi:
Distribusi udara usus mencapai distal dengan fecal material yang prominen.
Tulang-tulang intak.
Pemeriksaan Pada pemeriksaan radiografi polos abdomen didapatkan hasil sebagai berikut:
radiografi Preperitoneal fat line baik. Psoas line simetris. Kontur kedua ginjal sebagian
BNO-IVU tertutup bayangan udara usus.
dengan Tak tampak bayangan radioopak sepanjang proyeksi traktus urinarius.
media Multipel phlebolith di rongga pelvis sisi kanan.
kontras Distribusi udara usus normal. Tak tampak dilatasi patologis maupun penebalan
Iopromide dinding usus.
300 mgI/ml Tulang-tulang yang tervisualisasi intak.
sebanyak 50
mL IVP:
intravena. Kedua ginjal: Fungsi sekresi dan ekskresi kedua ginjal sudah tampak pada
menit ke-5. Bentuk, ukuran dan kontur kedua ginjal baik. Sistem pelviokalises
kedua ginjal tak tampak melebar, dengan kaliks cupping.
Ureter: bentuk, kaliber, dan drainase kedua ureter baik. Tidak tampak dilatasi
kedua ureter.
Buli: dinding reguler licin. Tak tampak filling defect maupun additional
shadow.
Post void: sisa urine minimal.
Kesimpulan:
Fungsi sekresi dan eksresi kedua ginjal baik.
Tak tampak batu di sepanjang traktus urinarius maupun tanda-tanda
bendungan.
13
i. temuan spesifik
Ileus obstruksi letak tinggi
• obstruksi di duodenum
jejunum
• gambaran dilatasi usus
halus diameter lumen
3cm - 5cm
• gambaran herring bone
/ valvula conniventes
• apabila dilakuak foto
abdomen erect (berdiri)
didapatkan gambaran
stepladder
• tidak tampak udara
pada rektum
• penyebab paling sering
riwayat operasi
sebelumnya
14
Ileus paralytic
• dilatasi menyeluruh
dari gaster sampai
rectum
• dilatasi tidak terlalu
mencolok, masih
terdapat udara dalam
rectum. Pertanda
sumbatan parsial.
Perforasi
• tampak udara bebas
diantara hepar dan
diafragma
• udara diantara usus
menyebabkan dinding
usus tampak lebih jelas
(double wall / rigler’s
sign)
Batu Ginjal
• pada pemberian kontras
intravena tampak
daerah yang lebih lusen
dibandingkan kontras
sekitar memberikan
gambaran filling defect
15
Batu staghorn
• batu ginjal yang besar
memenuhi pelvic ginjal
memberikan gambaran
staghorn
5. MUSKULOSKLETAL X-RAY
16
iv. Bandingkan dengan foto sebelumnya jika tersedia
17
iii. Menilai penyempitan ruang sendi
18
vi. Menilai jaringan lunak dan lain lain
19
Pemeriksaan Kelengkungan dan kedudukan fpevertebra torakal baik, tidak tampak
radiografi listesis.
vertebrae torakal
proyeksi AP dan Struktur dan bentuk vertebra torakal baik. Densitas vertebra torakal baik.
lateral
Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi
litik/blastik.
20
Pemeriksaan Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi cubiti baik, tidak tampak
radiografi Cubiti subluksasi, dislokasi.
proyeksi AP dan
lateral : Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Jaringan lunak sekitar sendi cubiti terlihat baik, tidak tampak kalsifikasi.
Pemeriksaan Kedudukan tulang-tulang antebrachii baik, tidak tampak subluksasi,
radiografi dislokasi.
Antebrachii
proyeksi AP dan Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
lateral
Tidak tampak pembentukan spur.
21
Pemeriksaan Kedudukan tulang-tulang pelvis baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
radiografi Pelvis
proyeksi AP Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Celah sendi dan permukaan sendi sacroiliaka bilateral, coxae bilateral, dan
symphisis pubis terlihat baik.
Celah sendi dan permukaan sendi coxae ataupun femorotibial terlihat baik.
22
Pemeriksaan Kedudukan tulang-tulang cruris baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
radiografi Cruris
proyeksi AP dan Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
lateral
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi mortise dan calcaneotarsal terlihat baik.
d. Kelainan spesifik
Dislokasi bahu anterior
• AP view dan Y view :
kaput humerus terlepas
dari glenoid dan scapula.
Dan berada di inferior
prosesus coracoid
scapula
• Axial view : kaput
AP
humerus tampak berada
di depan fossa glenoid
Y view
23
axial
Dislokasi bahu posterior
• Pada AP view : Terdapat
pelebaran sendi
glenohumeral.
Menyebabkan gambaran
bulat seperti “light bulb”
• Pada Y-View : kaput
AP view humerus berada posterior
dari glenoid
Y-View
Fraktur Monteggia
• Pada foto lateral : fraktur
monteggia terdiri dari
fracture shaft ulna dan
dislokasi kaput radial
pada sendi siku.
• Garis radiocapitellar
keluar dari pertengahan
kapitulum humerus
24
Fraktur Galeazzi
• Pada AP view : tampak
fraktur shaft radial dan
dislokasi ulna dari sendi
radio ulna
• Pada lateral view :
dislokasi ulna tampak
lebih jelas dengan
pergeseran ke dorsal
AP view
• Perubahan awalberupa
pembengkakkan
jaringan lunak sekitar
dan lapisan lemak yang
lebih suram
• Osteomyelitis bisa
teridentifikasi dengan
25
Erosi korteks dan mixed lucency Involocrum dan cloaca foto Xray pada hari 5-7
pada anak-anak dan hari
10-14 pada dewasa
• Subakut : Brodie’s abses
• akut : osteopenia :
gambaran tulang tampak
lebih lusen.
• Temuan kronik : erosi
korteks tulang, mixed
lucency dan sclerosis,
Sequestrum reaksi periosteal.
• Pada kasus kronik yang
tidak diobati ditemukan
sequestrum (area
avascular dan
nekrosis), involucrum
(pertumbuhan tulang baru
dari periosteal). Cloaca
(lubang drainase dari
involocrum)
26