Anda di halaman 1dari 5

1.

Dokter harus memeriksa dahulu apakah identitas yang tertera di rontgen toraks sesuai
identitas dengan pasien yang diperiksa.
2. Pastikan identitas untuk mencegah dokter memeriksa rontgen toraks yang salah.
a. Nama
b. Tanggal lahir
c. Nomor rekam medis
d. Tanggal dan waktu
3. Kualitas dari rontgen toraks layak untuk dibaca
Untuk menilai apakah sebuah foto layak dibaca, PIER:
a. Position: melihat posisi dalam pengambilan gambar, apakah foto diambil dalam
posisi supine, posteroanterior (PA), anteroposterior (AP) atau lateral.
b. Inspiration: foto yang baik dilakukan jika pasien mengambil inspirasi yang cukup
dalam. Inspirasi yang baik akan memperlihatkan iga posterior nomor 10 dan 11
dari pasien.
c. Exposure: foto yang baik akan mempunyai densitas yang baik sehingga dapat
melihat struktur vaskular paru dengan baik (bahkan hingga ke bagian perifer),
dapat melihat batas jantung, aorta, diafragma, juga garis spinal column.
d. Rotation : untuk menilai apakah pasien berdiri tegak lurus, dapat dilihat apakah
jarak dari mid klavikula kanan dan kiri ke vertebra sama dan sejajar
4. Memeriksa airway:
Pastikan trakea berada di midline atau garis tengah, lalu susuri hingga mencapai
carina, dari karina turun ke bronkus kanan dan kembali ke karina untuk menyusuri
bronkus kiri.
Trakea yang tidak berada di garis tengah menandakan adanya deviasi trakea. Deviasi
trakea pada tension pneumothorax, atelektasis,
5. Melihat tulang yaitu menilai apakah simetris, apakah ada garis fraktur, lesi di tulang
ataupun tanda-tanda osteoporosis. Nilai juga jaringan lunak apakah ada benda asing,
bengkak ataupun adanya subcutaneous air.
6. Nilai ukuran jantung. Ukuran jantung yang normal harus di bawah 50% pada foto
yang diambil dengan posisi PA dan di bawah 60% pada foto yang diambil dengan
posisi AP.
Batas kanan biasa dibentuk oleh atrium kanan di mana superior vena cava masuk dari
superior dan inferior vena cava dapat terlihat di batas bawah kanan jantung.
Sebaliknya, batas kiri terbentuk dari ventrikel kiri dan left atrial appendage.
7. Lihat diafragma:
a. Posisi (Hampir selalu hemidiafragma kanan lebih tinggi dibandingkan
hemidiafragma kiri karena adanya organ liver yang mendesak hemidiafragma
kanan lebih tinggi)
b. Bentuk (Bentuk flattened diafragma dapat ditemukan pada kasus asthma atau
emfisema, biasanya bilateral, serta tension pneumothorax pada
diafragma flattened unilateral).
c. apakah ada udara bebas di bawah diafragma (subdiaphragmatic free gas )
kecurigaan adanya perforasi organ berongga di abdomen.
8. Melihat sudut kostofrenik (costophrenic angles) pada kedua ujung diafragma (Sudut
yang normal seharusnya tajam. Jika ditemukan sudut yang menumpul, bisa dicurigai
adanya efusi pleura).
9. Melihat lapang paru apakah adanya:
a. Inflitrasi (baik interstitial ataupun alveolar), massa, konsolidasi, garis pleura dan
tanda-tanda vaskularisasi paru yang semustinya tampak agar samar di bagian
perifer paru.
b. Benda asing yang tampak seperti nasogastric tube (NGT), endotracheal
tube (ETT), lead dari pacemaker, central venous line atau alat-alat yang terpasang
karena riwayat operasi sebelumnya.
10. Gastric bubble
11. Lihat hilum:
Untuk memudahkan penilaian hilum, ada beberapa hal yang harus dilihat:
a. Bentuk : dapat dikatakan normal jika gambaran vaskular seperti bercabang
b. Radiopacity : opasitas dari hilum semakin menipis dan hilang di bagian perifer
c. Ukuran : 2/3 dari densitas vaskular berada dibagian bawah hilum
Bandingkan hilum di kanan dan kiri, seharusnya simetris.
12. Aorta dan mediastinum
Untuk contoh kedua ini, interpretasi rontgen toraks adalah sebagai berikut:
1. Rontgen toraks ini tidak terpasang identitas pasien dan tanggal pengambilan foto,
seharusnya ada dan pastikan identitas sesuai dengan pasien yang kita periksa. Marker R pada
rontgen ini terpasang yang menunjukan sisi kanan tubuh pasien serta posisi pasien saat
pengambian foto adalah AP tegak. Inspirasi pasien kurang dalam karena tidak menunjukkan
iga posterior hingga iga nomor 10. Densitas foto cukup baik dan rotasi baik dikarenakan jarak
antara midklavikula kanan dan kiri sama
2. Tulang pasien seluruhnya terbilang simetris. Tidak tampak garis fraktur, lesi di tulang
ataupun subcutaneous air
3. Ukuran jantung <50% menunjukkan tidak adanya perbesaran jantung. Tidak tampak
kalsifikasi aorta
4. Bentuk diafragma baik serta hemidiafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri. Tidak
tampak pneumoperitoneum
5. Kedua sudut kostofrenikus tajam
6. Pada kedua lapang paru tidak terdapat infiltrat, massa ataupun konsolidasi. Tidak
terdapat penebalan fisura antar tiap lobus dan tidak terdapat benda asing seperti NGT ataupun
ETT
7. Aorta dan arteri pulmoner pasien baik. Pada rontgen toraks ini namun tidak tampak
gastric bubble di bawah hemidiafragma kiri
8. Tidak ada pelebaran mediastinum, trakea di tengah dan tidak tampak deviasi
1. Deirue L, Gosselin R, Ilsen B, Landeghem AV, Mey JD, Duyck P. Difficulties in the
interpretation of chest radiography. Springer. 2011
2. Knipe H, Ryu Y. Chest radiograph assessment using ABCDEFGHI. Radiopaedia. 2011

Assessment of quality / Airway


The quality of the image can be assessed using the mnemonic PIER:

 position: is this a supine AP file? PA? Lateral?


 inspiration: count the posterior ribs. You should see 10 to 11 ribs with a good inspiratory effect
 exposure: well-exposed films have good lung detail and an outline of the spinal column
 rotation: the space between the medial clavicle and the margin of the adjacent vertebrae should be
roughly equal to each other; look for indwelling lines or objects

Bones and soft tissues


Scan the bones for symmetry, fractures, osteoporosis, and lesions. Evaluate the soft tissues for foreign
bodies, swelling, and subcutaneous air.

Cardiac
Evaluate the heart size: the heart should be <50% of the chest diameter on PA films and <60% on AP
films. Check for the heart shape, calcifications, and prosthetic valves.

Diaphragm
Check the hemidiaphragms for position (the right is commonly slightly higher than the left due to the liver)
and shape (may be flattened bilaterally in chronic asthma or emphysema, or unilaterally in case of tension
pneumothorax or foreign body aspiration). Look below the diaphragm for free gas.

Effusions / Extrathoracic soft tissue


Pleural effusions may be large and obvious or small and subtle. Always check the costophrenic angles for
sharpness (blunted angles may indicate small effusions). Check the lateral film for small posterior effusions
(more sensitive for small effusions).

Fields, fissures and foreign bodies


Check lungs for infiltrates (interstitial vs. alveolar), masses, consolidation (+/- air
bronchograms), pneumothoraces, and vascular markings. Vessels should taper and should be almost
invisible at the lung periphery.

Evaluate the major and minor fissures for thickening, fluid or change in position.

Check the position of foreign bodies e.g. ETT, NGT, pacemaker leads, central venous lines etc. Comment
on previous surgery e.g. cholecystectomy clips, sternotomy wires.

Great vessels / gastric bubble


Check aortic size and shape and the outlines of pulmonary vessels. The aortic knob should be clearly
seen. The gastric bubble should be seen clearly and not displaced.
Hila and mediastinum
Evaluate the hila for lymphadenopathy, calcifications, and masses. The left hilum is normally higher than
the right. Check for widening of the mediastinum (which may indicate aortic dissection in the appropriate
clinical setting) and tracheal deviation (which may indicate a mass effect, e.g. from large goiter, or
tension pneumothorax). In children, be careful not to mistake the thymus for a mass!

Impression
In most cases, an impression is worthwhile as it not only forces you to synthesize all the findings together
but acts as a double check.

Anda mungkin juga menyukai