Nim : 1130021051
RESUME IDK II
INTEPRET RONTGEN DADA
➢ Position: melihat posisi dalam pengambilan gambar, apakah foto diambil dalam posisi
➢ Exposure: foto yang baik akan mempunyai densitas yang baik sehingga dapat melihat
struktur vaskular paru dengan baik (bahkan hingga ke bagian perifer), dapat melihat
batas jantung, aorta, diafragma, juga garis spinal column.
➢ Rotation : untuk menilai apakah pasien berdiri tegak lurus, dapat dilihat apakah jarak
dari mid klavikula kanan dan kiri ke vertebra sama dan sejajar.
Jika sudah yakin foto layak untuk dibaca, pembacaan foto dapat dimulai dari memeriksa
airway. Cara memeriksa airway adalah menyusuri trakea dari paling atas foto. Pastikan trakea
berada di midline atau garis tengah, lalu susuri hingga mencapai carina, dari karina turun ke
3
bronkus kanan dan kembali ke karina untuk menyusuri bronkus kiri. Perhatikan apakah
adanya penyempitan pada bronkus. Terakhir, pastikan sudut antara kedua bronkus berada
diantara 50° dan 100°. Sudut di atas 100° menandakan adanya pelebaran karina.
Trakea yang tidak berada di garis tengah menandakan adanya deviasi trakea. Deviasi trakea
dapat ditemukan pada beberapa kasus seperti :
➢ Penyakit paru: Tension pneumothorax, atelektasis, efusi pleura, fibrosis paru, paru
kolaps, tuberkulosis paru
➢ Massa: kanker paru, kelenjar tiroid yang membesar, atau tumor mediastinum
➢ Kifoskoliosis
➢ Hernia hiatal
B. Bones and Soft Tissue
Setelah memastikan foto layak dibaca, dapat berpindah ke B untuk melihat tulang yaitu
menilai apakah
simetris, apakah ada garis fraktur, lesi di tulang ataupun tanda-tanda osteoporosis. Nilai juga
jaringan
lunak apakah ada benda asing, bengkak ataupun adanya subcutaneous air.
C. Cardiac
Pada cardiac, nilai ukuran jantung. Ukuran jantung yang normal harus di bawah 50% pada
foto yang
diambil dengan posisi PA dan di bawah 60% pada foto yang diambil dengan posisi AP.
Selain menilai
ukuran, dapat juga menilai bentuk, kalsifikasi dan apakah adanya katup prostetik.
Dari gambaran rontgen thorax pun dapat memperkirakan bagian dari jantung dengan
melihat silhouette jantung. Batas kanan biasa dibentuk oleh atrium kanan di mana superior
vena cava
masuk dari superior dan inferior vena cava dapat terlihat di batas bawah kanan jantung.
Sebaliknya,
batas kiri terbentuk dari ventrikel kiri dan left atrial appendage.
D. Diaphragm
Setelah melihat jantung, lihat posisi hemidiafragma. Hampir selalu hemidiafragma kanan
lebih tinggi dibandingkan hemidiafragma kiri karena adanya organ liver yang mendesak
hemidiafragma kanan lebih tinggi. Setelah melihat posisi diafragma, lihat juga bentuk
diafragma apakah bentuk menjadi rata (flattened). Bentuk flattened diafragma dapat
ditemukan pada kasus asthma atau emfisema, biasanya bilateral, serta tension pneumothorax
pada diafragma flattened unilateral.
Terakhir, lihat apakah ada udara bebas di bawah diafragma. Jika terdapat udara bebas di
bawah diafragma, hal ini disebut subdiaphragmatic free gas atau pneumoperitoneum, yang
berarti perlu adanya kecurigaan adanya perforasi organ berongga di abdomen. Jika ditemukan
pneumoperitoneum disertai klinis yang mendukung seperti nyeri abdomen, biasanya hal ini
merupakan keadaan kegawatdaruratan dan memerlukan intervensi segera.
E. Effusion
4
Efusi pleura dapat dinilai dengan melihat sudut kostofrenik (costophrenic angles) pada kedua
ujung diafragma. Sudut yang normal seharusnya tajam. Jika ditemukan sudut yang
menumpul, bisa dicurigai adanya efusi pleura. Untuk memastikan, dapat dilakukan foto ulang
dengan posisi lateral yang lebih sensitif dalam menilai efusi pleura.
F. Fields, Fissures and Foreign Bodies
Setelah itu, dapat melihat lapang paru apakah adanya inflitrasi (baik interstitial ataupun
alveolar), massa, konsolidasi, garis pleura dan tanda-tanda vaskularisasi paru yang
semustinya tampak agar samar di bagian perifer paru.
Konsolidasi paru dapat dilihat dengan memperhatikan perbatasan antara paru dan jaringan
sekitar karena paru umumnya terisi gas dan jaringan lain seperti jantung atau diafragma solid.
Konsolidasi pada lobus kiri bawah akan menyebabkan diafragma kiri tidak dapat terlihat jelas
sedangkan konsolidasi pada lobus kanan tengah menyebabkan batas kanan jantung tidak
dapat terlihat jelas.
G. Great Vessels / Gastric Bubble
Pada bagian ini, lihat ukuran aorta serta bentuk dari pembuluh darah pulmonary. Aortic knob
harus terlihat jelas. Selain itu, perhatikan juga adanya gastric bubble, yaitu area kehitaman
(radiolucent) yang biasanya berbentuk bulat dan terletak di bawah hemidiafragma
kiri. Gastric bubble menunjukan adanya udara di fundus lambung.
Jika pasien terpasang nasogastric tube (NGT), pastikan NGT terpasang benar di dalam
lambung untuk mencegah komplikasi. Pemasangan yang tepat dapat dinilai dengan melihat
ujung dari NGT yang berakhir di bawah diafragma (subdiafragma) dan tumpang tindih
dengan gastic bubble. Lokasi NGT tepatnya 10 cm di bawah perbatasan gastroesofagus
(gastro-oesophageal junction).
H. Hilla and Mediastinum
Untuk memudahkan penilaian hilum, ada beberapa hal yang harus dilihat :
➢ Radiopacity : opasitas dari hilum semakin menipis dan hilang di bagian perifer