Foto thorax merupakan salah satu pemeriksaan radiologis yang penting dan yang paling
banyak dikerjakan dibagian radiologi. Dari semua jenis pemeriksaan foto polos, sekitar 70%
merupakan pemeriksaan foto thorax. Bahkan untuk kasus-kasus yang kemungkinan tidak ada
kelainan di paru mauapun jantung tetap dilakukan pemeriksaan foto thorax, misalnya:
persiapan operasi, general check up, dsb. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan foto thorax
adalah salah satu pemeriksaan yang penting.
Sebelum kita menyimpulkan gambaran foto thorax tersebut kita harus melalui tahap
demi tahap sesuai dengan standar pemeriksaan foto thorax.
POSISI/PROYEKSI YANG PENTING PADA FOTO THORAX
1. Posisi PA
Posisi ini dilakukan dengan pasien berdiri dengan
dinding anterior thorax menempel di film dan sinar dari
posterior penderita.
Hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan ukuran
jantung yang sebenarnya.
Pada foto scapula kanan kiri diluar gambaran paru
2. Posisi AP
Posisi ini dilakukan dengan meletakkan film di posterior
dinding thorax pasien. Sinar dari anterior pasien.
Hal ini dilakukan untuk pasien-pasien yang tidak bisa
berdiri, misalnya pasien tidak sadar, pasien pusing bila
berdiri, bayi, dll.
Gambaran scapula kanan kiri menutupi sebagian paru
3. Posisi Lateral
Sisi lateral pasien yang dicurigai terdapat hal yang patologis
ditempelkan pada film dengan tangan diatas kepala. Sinar
berasal dari sisi kontralateral dari film.
Hal ini dilakukan untuk konfirmasi adanya hal-hal yang
patologis yang tampak pada foto posisi PA/AP.
4. Posisi Lateral Decibitus
Pasien posisi tidur miring.
Hal ini biasanya dilakukan untuk mengetahui adanya
cairan di pleura bila pada posisi PA/AP kurang jelas.
1. Identitas pasien
Identitas pasien adalah mutlak harus tercantum pada foto. Bila tidak ada identitas maka
harus dicari informasi sampai identitas pasien dengan foto adalah pada orang yang
sesuai.
Pada identitas ini harus tercantum nama pasien, jenis kelamin, umur dan tanggal
pemeriksaan foto.
Nama dicantumkan supaya jelas milik siapa foto tersebut.
Umur harus dicantumkan karena ada penyakit-penyakit tertentu yang timbul pada usia-
usia tertentu.
Jenis kelamin harus dicantumkan karena ada penyakit-penyakit tertentu yang timbul
pada jenis kelamin tertentu.
Tanggal pemeriksaan harus dicantumkan karena harus jelas pemeriksaan pertama dan
pemeriksaan selanjutnya baik itu kasus yang sama maupun yang berbeda.
2. Marker
Harus dicantumkan label atau marker kanan (R) atau kiri (L).
Label harus terlihat dengan maksud supaya tidak keliru sisi kanan dan kiri pasien
sehingga dapat ditentukan dengan tepat jika ada kelainan-kelainan patologis.
4. Exposure
Exposure yang bagus yang terlihat pada foto dapat kita lihat apabila corpus vertebre
thoracalis hanya terlihat samapi corpus keempat atau kelima, bayangan corpus
dibawahnya kabur atau tidak tampak. Dengan demikian maka kita akan bisa terlihat
gambaran parencym paru dengan baik.
Kadangkala corpus bertebre thoracalis bisa terlihat sampai ke bawah sehingga
gambaran parencym paru kurang bagus. Hal ini kemungkinan karena yang akan
dievaluasi tulang-tulang yang terlihat di foto thorax.
6. Hilus
Evaluasi daerah hilus, dalam keadaan normal daerah hilus adalah daerah yang paling
tebal dimana disitu terdapat bronkus utama, pembuluh darah besar yang semakin ke
perivet gambaran tersebut semakin tipis.
Dari hilus tersebut kita bisa menentukan bagaimana keadaan broncovascular dari paru.
Untuk menentukan keadaan broncovascular yang normal bisa kita buat garis imajiner
mendatar yang melewati hilus kanan dan kiri. Perbandingan ramainya corakan
broncovascular antara bagian yag atas dan yang bawah adalah sekitar 1:3 sehingga
biasa kita lihat bahwa corakan bagian bawah lebih ramai.
7. Parencym Paru
Gambaran parencym paru adalah relative radioluscen dibanding mediastinum tetapi
tidak sama dengan radioluscen dari udara bebas (diluar cavum thorax) karena terdapat
vascular, bronkus, pembuluh limfa, dsb.
8. Pleura
Pleura ada dua macam yaitu pleura parietalis dan visceralis.
Pada foto yang normal gambaran pleura sulit terlihat di foto, tetapi dalam gambaran
patologis akan terlihat misalnya: penebalan pleura, tumor pleura, evusi pleura, dsb.
9. Sinus costophrenicus dan cardiophrenicus
Dalam keadaan normal sinus costoprhenicus adalah lancip tetapi sinus cardiophrenicus
relative lebih landai.
Apabila sinus costophrenicus tumpul atau tidak terlihat berarti ada proses patologis.
10. Diafragma
Diafragma terdiri dari diafragma kanan dan kiri. Dalam keaddan normal bentuk
diafragma adalah seperti kubah (dome).
Untuk difragma kanan puncak diafragma berpotongan dengan costa lima atau enam
anterior atau costa 10 posterior kanan.
Permukaan diafragma licin. Untuk diafragma kiri posisi bisa sama, lebih tinggi atau lebih
rendah dibanding diafragma kanan. Dibawah difragma kiri sering ada area luscen yang
merupakan gambaran gas lambung sedangkan dibawah difragma kanan tampak
radiopaque dan merupakan gambaran dari hepar.
11. Tulang-tulang
Pastikan tulang-tulang yang terlihat difoto adalah normal atau tidak (adakah fracture,
tumor, dsb).
Evaluasi apakah lebar intercostal space hemithorax kanan sama dengan kiri.
13. Trachea
Evaluasi trachea ada ditengah atau tidak.
Apakah terjadi deviasi, tarikan, atau pendesakan trachea.