Anda di halaman 1dari 7

PELATIHAN KEPERAWATN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

PEMERIKSAAN TORAKS FOTO

LEMBARAN KERJA
Nama : Nurafni Oktavia, AMK Tanggal : 13 Juni 2022

1. Apa yang anda ketahui tentang pemeriksaan Thorax foto /foto toraks
Pemeriksaan foto thorax/thorax foto biasa disebut pemeriksaan radiologi foto thorax
merupakan upaya pengkajian klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler dan
respirasi. Pengenalan kelainan yang penting pada foto thorax sangat bermanfaat dalam
menghadapi keadaan akut.
Foto thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) adalah suatu proyeksi
radiografi dari thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi thorax,
isi dan struktur-struktur di dekatnya ( Mc Grew Hill Australia,Buku saku foto rongent
dada edisi 2,EGC 2012) . Foto thorax menggunakan radiasi terionisasi dalam bentuk
x-ray. Dosis radiasi yang digunakan pada orang dewasa untuk membentuk radiografi
adalah sekitar 0.06 mSv.

2. Jelaskan tujuan pemeriksaan foto toraks


a. Menilai adanya kelainan jantung. Misalnya kelainan letak jantung, pembesaran
atrium atau ventrikel, pelebaran dan penyempitan aorta.
b. Menilai kelainan paru. Misalnya edema paru, emfisema paru, tuberculosis paru
c. Menilai adanya perubahan pada struktur ekstra kardiak.
d. Untuk menilai adanya perubahan patologi jantung Posisi: levocardi, dextrokardi,
Ukuran: dengan menggunakan Cardiotoraks ratio Bentuk jantung; sepatu boot
(ToF),“snowman” (TAPVD)bentuktelur(TGA).
e. Kelainan Aorta Koartasio Aorta aneurisma Aorta Gangguan pada dinding toraks
Fraktur iga Faktur sternum.
f. Gangguan rongga pleura Pneumotoraks, Hematotoraks.
g. Efusi pleura Gangguan pada diafragma
h. Paralisis saraf frenikus.
i. Menilai letak alat-alat yang dimasukkan kedalam organ dirongga toraks
misalnya; ETT, CVP, Swan Ganz, NGT, dan lain-lain.
j. Nilai struktur jantung,dari batas kiri jantung kita bisa tentukan dari atas
kebawah: arcus Aorta-conus Pulmonalis-Atrium kiri-Left Ventrikel
(disingkatAPAL). Aorta yang menonjol/prominen bias jadi mengalami
elongation aorta. Juga sering ditemukan kalsifikasi aorta. biasanya pada pasien
hipertensi kronik. Conus pulmonalis merupakan gambaran dari main arteri
pulmonal yang jika menonjol bias jadi terdapat hipertensi arteri pulmonal seperti
pada pasien mitral stenosis, Atrial Septal Defect (ASD) dan Primary Pulmonal
Hypertension (PPH). Atrium kiri jika membesarakan tampak gambaran double
contour yang terlihat dibatas jantung kanan. Double contour terbentuk dari
gambaran atrium kanan dan atrium kiri yang membesar.Gambaran mitral heart
configuration merupakan perpaduan gambaran kardiomegali rounded dengan
double contour yang merupakan cirri khas dari mitral
stenosis.Daribataskananjantung,kita bisa tentukan vena kava superior,aorta
ascendens dan atrium kanan.

3. Jelaskan indikasi pemeriksaan foto toraks


Indikasi pemeriksaan foto thorax :
1. Foto Rontgen dilakukan untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh, mulai dari
tulang, sendi, hingga organ dalam.
2. Ada berbagai kondisi dan penyakit yang dapat dideteksi dengan foto Rontgen, di
antaranya patah tulang, osteoporosis, infeksi, gangguan pencernaan,
pembengkakan jantung, serta tumor payudara.
3. Selain untuk mendeteksi masalah yang terjadi di dalam tubuh, foto Rontgen juga
dapat dilakukan untuk mengamati perkembangan penyakit, mengetahui kemajuan
dari pengobatan yang dilakukan,
4. Pedoman untuk melakukan prosedur tertentu, seperti pemasangan ring pada
jantung.

4. Adakah kontra indikasi untuk pemeriksaan foto toraks


Kontra indikasi untuk pemeriksaan foto toraks :
 wanita yang kemungkinan hamil karena efek radiasi dapat teratogenik,
karsinogenik, atau mutagenik.
 efeknya berkaitan langsung dengan tingkat pajanan di tahap perkembangan janin
terutama organ-organ dalam di tahap awal janin

5. Sebutkan macam – macam posisi dalam pengambilan foto toraks


Macam-macam posisi dalam pengambilan foto toraks :
a. Anterior – Posterior
b. Posterior – Anterior
c. Posisi Lateral
d. Posisi Berbaring (Supine)

6. Apa yang disebut “Exposure” pada pemeriksaan foto toraks


Exposure atau penyinaran gambar adalah banyaknya cahaya yang jatuh kemedium
dalam proes pengambilan foto.

7. Informasi klinis apa yang didapat dari pemeriksaan foto toraks


Informasi klinis apa yang didapat dari pemeriksaan foto toraks
a. Kondisi paru-paru
Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kanker, infeksi, cairan, atau udara yang
terkumpul di sekitar paru-paru (pneumotoraks). Pengambilan gambar pada rontgen
dada juga bisa mendeteksi penyakit paru-paru kronis, seperti emfisema atau cystic
fibrosis dan komplikasi terkait gangguan paru tersebut.
b. Kelainan jantung
Rontgen dada juga berguna untuk melihat perubahan paru-paru yang terjadi karena
kelainan jantung. Contohnya, penumpukan cairan dalam paru-paru (edema paru)
yang bisa disebabkan oleh gagal jantung.
c. Ukuran dan batas jantung
Foto toraks bisa digunakan untuk melihat adanya perubahan dalam ukuran dan
batas jantung yang dapat menjadi indikasi gagal jantung, penumpukan cairan di
sekeliling jantung (efusi perikardial), atau gangguan katup jantung.
d. Pembuluh darah
Batas dari pembuluh darah arteri dan vena pulmonal yang terletak di dekat jantung
akan tampak jelas pada foto rontgen toraks. Itu sebabnya, kelainan pembuluh darah
atau penyakit jantung bawaan dapat terdeteksi melalui pemindaian ini.
e. Penumpukan kalsium
Rontgen dada juga bisa mendeteksi adanya kalsium dalam jantung atau pembuluh
darah. Kalsium menandakan kerusakan pada katup jantung, pembuluh darah
koroner, otot jantung, atau lapisan pelindung yang mengelilingi jantung.
Penumpukan kalsium di paru-paru umumnya berasal dari infeksi lama yang
sebenarnya telah sembuh.
f. Patah tulang atau fraktur
Patah tulang iga, patah tulang belakang, atau kelainan tulang lainnya dapat
diketahui melalui rontgen dada.

8. Bagimana membedakan jaringan satu dengan yang lainnya pada foto toraks
a) Benda yang mudahditembusbayanganhitam (radiolusen).
b) Benda yang sukarditembusbayanganputih (radioopak).
c) Bayangan yang tidakterlaluhitamradioluscensedang.
d) Bayangan yang tidakterlaluputihradiopaksedang.
e) Diantararadioluscen dan radioopak intermediate.

9. Sebutkan ciri ciri hasil pengambilan foto toraks yang benar


Ciri-ciri hasil pengambilan foto toraks yang benar :
1) Terdapat marker foto (identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin), tanggal
pemeriksaan, lokasi anatomis R/L).
2) Foto simetris. Pada foto yang simetris, jarak antara ujung medial klavikula
kanan dan kiri ke prosesus spinosus vertebra adalah sama. Jika terdapat rotasi
(tidak simetris), akan didapatkan Digital Repository Universitas Jemberruang
diantara bayangan klavikula dengan bayangan korpus vertebra, sedangkan pada
sisi yang berlawanan terdapat bayangan yang saling menumpuk (overlie). Pada
foto yang tidak simetris, adanya pembesaran jantung akan sulit terlihat.
3) Foto dilakukan dengan inspirasi cukup (inspirasi maksimal). Bila foto dilakukan
dengan inspirasi yang cukup, maka pada hasil fotonya akan terlihat costae
posterior ke-10 dan costae anterior ke-6 yang memotong (setinggi)
hemidiafragma kanan.
4) Foto yang dihasilkan dalam kondisi (penetrasi) yang cukup. Kondisi akan
dianggap optimal bila spasium intervertebra vertebra torakalis 1-4 (dibelakang
jantung) terlihat jelas, dan spasium intervertebra lain terlihat kabur. Pada film
yang penetrasinya kurang (underpenetrate), lesi di belakang jantung akan
tampak kabur (obscured). Kondisi ini dipengaruhi oleh tegangan (KV) dan kuat
arus (mA) yang digunakan.
5) Foto yang dihasilkan mencakup seluruh rongga thoraks. Pada foto yang baik,
seluruh rongga thoraks beserta dindingnya terlihat difoto. Tidak ada sisi yang
terpotong.
6) Tidak terdapat artefak. Artefak sering disebabkan oleh marker yang bergeser
sehingga menutupi obyek yang akan dinilai.
7) Foto yang dihasilkan tampak jelas (tidak goyang). Foto yang tampak kabur
dapat disebabkan oleh posisi yang goyang saat pesawat dihidupkan
8) Film processing (pencucian) dilakukan dengan baik. Pada pencucuian yang
baik, hasil fotonya akan berwarna hitam abu-abu.
9) Foto dibuat dalam posisi PA. Foto PA adalah foto thoraks yang ideal untuk
diinterpretasi. Foto PA atau foto AP sangat penting untuk dibedakan, agar
penilaian terhadap besarnya jantung tepat. Pada foto AP, bayangan jantung
tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya.
10. Bagaimana cara mengukur CTR
Cara mengukur CTR
a. salah satu untuk menilai pembesaran jantung adalah dengan mengukur perbandingan
antara ukuran transversal jantung dengan lebarnya dada.dengan menggunakan
radiografi polos toraks proyeksi PA.

b. cara pengukuran adalah sebagai berikut; ditarik garis M yang berjalan ditengah-
tengah kolumna vertebralis torakalis.Garis A adalah jarak antara M dengan batas
jantung yang terjauh. Garistransversal C ditarik dari dinding toraks sisi kanan
kedinding toraks sisi kiri.Garis ini melalui sinus kardiofrenikus kanan.

c. Bila sinus-sinus kardiofrenikus ini tidak sama tingginya,maka garis C ditarik melalui
pertengahan antara kedua sinus itu. Cara lain yaitu: menarik garis C ini dari sinus
kardiofrenikuskanankesinus kardiofrenikus kiri. Perbedaan pengukuran ini tidak terlalu
besar sehingga dapat dipakai semuanya.

11. Hal hal yang harus diperhtikan sebelum pengambilan foto toraks
Disebut dengan PIER:
Position: melihat posisi dalam pengambilan gambar, apakah foto diambil dalam posisi
supine, posteroanterior (PA), anteroposterior (AP) atau lateral.
Inspiration: foto yang baik dilakukan jika pasien mengambil inspirasi yang cukup
dalam. Inspirasi yang baik akan memperlihatkan iga posterior nomor 10 dan 11 dari
pasien.
Exposure: foto yang baik akan mempunyai densitas yang baik sehingga dapat melihat
struktur vaskular paru dengan baik (bahkan hingga ke bagian perifer), dapat melihat
batas jantung, aorta, diafragma, juga garis spinal column.
Rotation : untuk menilai apakah pasien berdiri tegak lurus, dapat dilihat apakah jarak
dari mid klavikula kanan dan kiri ke vertebra sama dan sejajar.

Apa yang anda bisa jelaskan dengan gambar di bawah


Gambar diatas menunjukan hasil foto rontgen thorax dimana terdapat adanya
cardiomegali dan efusi pleura dextra.
JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai