Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN PHOTO TORAKS

I. Pendahuluan
Pemeriksaan radiologik toraks merupakan pemeriksaan yang sangat penting.
Kemajuan yang sangat pesat selama dasawarsa terakhir dalam teknik pemeriksaan
radiologik toraks dan pengetahuan untuk menilai suatu roentgenogram toraks
menyebabkan pemeriksaan toraks dengan sinar roentgen ini suatu keharusan rutin.
Pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan roentgen saat ini dapat dianggap tidak
lengkap. Suatu penyakit paru belum dapat disingkirkan dengan pasti sebelum dilakukan
pemeriksaan radiologik. Selain itu,berbagai kelainan dini dalam paru juga sudah dapat
dilihat dengan jelas pada foto roentgen sebelum timbul gejala-gejala klinis. Foto roentgen
yang dibuat pada suatu saat tertentu dapat merupakan dokumen yang abadi dari penyakit
seorang penderita, dan setiap waktu dapat dipergunakan dan diperbandingkan dengan
foto yang dibuat pada saat- saat lain.
Photo Toraxs
II. Macam Macam Cara Pemeriksaan
FLUOROSCOPY THORAX
!dalah "ara pemeriksaan yang mempergunakan sifat tembus sinar roentgen dan suatu
tabir yang bersifat fluoresensi bila terkena sinar tersebut. #mumnya "ara ini tidak dipakai
lagi,hanya pada keadaan tertentu,yaitu bila kita ingin menyelidiki pergerakan suatu
organ$sistem tubuh seperti dinamika alat-alat peredaran darah, misalnya jantung dan
pembuluh darah besar% serta pernapasan berupa pergerakan diafragma dan aerasi paru-
paru.
ROENTGENOGRAPHY
!dalah pembuatan foto roentgen toraks. !gar distorsi dan magnifikasi yng diperoleh
menjadi seke"il mungkin, maka jarak antara tabung dan film harus &,'( meter dan foto
dibuat sewaktu penderita sedang bernapas dalam )inspirasi*.
TOMOGRAPHY
+stilah lainnya , Planigrafi , -aminagrafi , atau Stratigrafi.
Pemeriksaan lapis demi lapis dari rongga dada, biasanya untuk ealuasi adanya tumor
atau atelektase yang bersifat padat.
COMPUTERIZED TOMOGRAPHY (CT SCAN)
.aitu Tomography transersal, dengan /-ray dan komputer. Pemeriksaan ini terutama
untuk daerah mediastinum.
BRONCHOGRAPHY
+alah pemeriksaan per"abangan bronkus, dengan "ara mengisi saluran bronkial dengan
suatu bahan kontras yang bersifat opaque )menghasilkan bayangan putih pada foto*.
0ahan kontras tersebut biasanya mengandung jodium )lipiodol, dionosil, dsb*.
+ndikasi pemeriksaan ini misalnya pada 0ronkiektasis untuk meneliti letak, luas, dan sifat
bagian-bagian bronkus yang melebar% dan pada tumor-tumor yang terletak dalam lumen
bronkus )spa"e o""upying lesions*, yang mungkin mempersempit bahkan menyumbat
sama sekali bronkus bersangkutan.
ARTERIOGRAPHY
1engisi kontras pada pembuluh darah pulmonale, sehingga dapat diketahui askularisasi
pada mediastinum atau pada paru.
ANGIOCARDIOGRAPHY
!dalah pemeriksaan untuk melihat ruang-ruang jantung dan pembuluh-pembuluh darah
besar dengan sinar roentgen )fluoroskopi atau roentgenografi*, dengan menggunakan
suatu bahan kontras radioopa2ue, misalnya Hypaque 50%, dimasukkan kedalam salah
satu ruang jantung melalui kateter se"ara intraena.
III. Indikasi Dilakukan F! Thra"
+ndikasi dilakukannya foto toraks antara lain ,
&. +nfeksi traktus respiratorius bawah
1isalnya , T03 Paru, bronkitis, Pneumonia
4. 0atuk kronis
5. 0atuk berdarah
6. Trauma dada
7. Tumor
8. 9yeri dada
:. 1etastase neoplasma
'. Penyakit paru akibat kerja
;. !spirasi benda asing
I#. Psisi Pada F! Thra"
< Posisi PA (Postero Anterior)
Pada posisi ini film diletakkan di depan dada, siku ditarik kedepan supaya s"apula tidak
menutupi parenkim paru.
< Posisi AP (Antero Posterior)
=ilakukan pada anak-anak atau pada apsien yang tidak kooperatif. Film diletakkan
dibawah punggung, biasanya s"apula menutupi parenkim paru. >antung juga terlihat lebih
besar dari posisi P!.
< Posisi Lter! De"tr # Sinistr
Posisi ini hendaknya dibuat setelah posisi P! diperiksa. 0uatlah proyeksi lateral kiri
ke"uali semua tanda dan gejala klinis terdapat di sebelah kanan, maka dibuat proyeksi
lateral kanan,berarti sebelah kanan terletak pada film. Foto juga dibuat dalam posisi
berdiri.
< Posisi Lter! De$%&it%s
Foto ini hanya dibuat pada keadaan tertentu,yaitu bila klinis diduga ada "airan bebas
dalam "aum pleura tetapi tidak terlihat pada foto P! atau lateral. Penderita berbaring
pada satu sisi )kiri atau kanan*. Film diletakkan di muka dada penderita dan diberikan
sinar dari belakang arah hori?ontal.
< Posisi A'i$! (Lor(oti$)
@anya dibuat bila pada foto P! menunjukkan kemungkinan adanya kelainan pada daerah
apex kedua paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat setelah foto rutin
diperiksa dan bila ada kesulitan menginterpretasikan suatu lesi di apex.
< Posisi O&!i)%e I*
@anya dibuat untuk kelainan-kelainan pada iga )misal pembengkakan lokal* atau bila
terdapat nyeri lokal pada dada yang tidak bisa diterangkan sebabnya, dan hanya dibuat
setelah foto rutin diperiksa. 0ahkan dengan foto obli2ue yang bagus pun, fraktur iga bisa
tidak terlihat.
< Posisi E$s'irsi
!dalah foto toraks P! atau !P yang diambil pada waktu penderita dalam keadaan
ekspirasi penuh. @anya dibuat bila foto rutin gagal menunjukkan adanya pneumothorax
yang diduga se"ara klinis atau suatu benda asing yang terinhalasi.
#. INTERPRETASI FOTO THORA$
3ara sistematis untuk memba"a foto thorax, sebagai berikut ,
&. 3ek apakah sentrasi foto sudah benar dan foto dibuat pada waktu inspirasi penuh. Foto
yang dibuat pada waktu ekspirasi bisa menimbulkan keraguan karena bisa menyerupai
suatu penyakit misal kongesti paru, kardiomegali atau mediastinum yang lebar.
Kesampingkan bayangan-bayangan yang terjadi karena rambut, pakaian atau lesi kulit.
4. 3ek apakah Axposure sudah benar ) bila sudah diperoleh densitas yang benar, maka jari
yang diletakkan di belakang Bdaerah yang hitamC pada foto tepat dapat terlihat*. Foto
yang pu"at karena BunderexposedC harus diinterpretasikan dengan hati-hati, gambaran
paru bisa memberi kesan adanya edema paru atau konsolidasi. Foto yang hitam karena
BoerexposedC bisa memberi kesan adanya emfisema.
5. 3ek apakah tulang-tulang )iga, "lai"ula, s"apula,dll* 9ormal.
6. 3ek jaringan lunaknya, yaitu kulit, sub"utan fat, mus"ulus-mus"ulus seperti pe"toralis
mayor, trape?ius dan sterno"leidomastoideus. Pada wanita dapat terlihat mammae serta
nipplenya.
7. 3ek apakah posisi diafragma normal % diafragma kanan biasanya 4,7 "m lebih tinggi
daripada kiri. 9ormalnya pertengahan "ostae 8 depan memotong pada pertengahan
hemidiafragma kanan.
8. 3ek sinus "ostophreni"us baik pada foto P! maupun lateral.
:. 3ek mediastinum superior apakah melebar, atau adakah massa abnormal, dan "arilah
tra"hea.
'. 3ek adakah kelainan pada jantung dan pembuluh darah besar. =iameter jantung pada
orang dewasa )posisi berdiri* harus kurang dari separuh lebar dada. !tau dapat
menentukan 3TD )3ardio Thora"alis Datio*.
;. 3ek hilus dan bronkoaskular pattern. @ilus adalah bagian tengah pada paru dimana
tempat masuknya pembuluh darah, bronkus, syaraf dan pembuluh limfe. @ilus kiri
normal lebih tinggi daripada hilus kanan.
#I. S%ARAT FOTO THORA$ PA
Syarat- syarat foto thorax P! bila memungkinkan ,
&. Psisi 'enderi!a sime!ris. @al ini dapat diealuasi dengan melihat apakah proyeksi tulang
"orpus ertebra thora"al terletak di tengah sendi sterno"laikuler kanan dan kiri.
(. Kndisi sinar $ sesuai. m!s )jumlah sinar* "ukup dan
kE )kualitas sinar* "ukup.
). Film meli'u!i seluruh ca*um !hra". 1ulai dari pun"ak "aum thorax sampai sinus-
sinus phreni"o"ostalis kanan kiri dapat terlihat pada film tersebut.
#II. KE+AINAN RADIO+O,I THORA$
0erikut ini adalah kelainan F kelainan radiologi toraks ,
&. Kesalahan teknis saat pengambilan foto sehingga mirip suatu penyakit, misal , - sendi
sterno"lai"ula sama jauhnya dari garis tengah
- =iafragma letak tinggi
- 3orakan meningkat pada kedua lobus bawah
- =iameter jantung bertambah
4. Pada >antung , 3ardiomegali
- !pex "ordis tergeser kebawah kiri pada pembesaran Eentrikel kiri
- !pex "ordis terangkat lepas dari diafragma pada pembesaran entrikel kanan
5. Pada 1ediastinum , 1assa mediastinum
6. Pada Pulmo
a* Gedema paru
- 0ayangan dengan garis tidak tegas
- Terdapat suatu bronkogram udara
- Tanda BsilhouetteC yaitu hilangnya isualisasi bentuk diafragma atau mediastinum
berdekatan
b* Pemadatan paru, seperti , T03 paru, Pneumonia
- Terlihat pemadatan berber"ak F ber"ak dengan bayangan berbatas tidak jelas
- Terlihat kaitasi )pembentukan abses*
"* Kolaps paru $ ateletaksis
- Terdapat bayangan lobus yang kolaps
- =itemukan tanda BsilhouetteC
- Pergeseran struktur untuk mengisi ruangan yang normalnya ditempati lobus yang kolaps
- Pada kolaps keseluruhan paru , keseluruhan hemithorax tampak opa2ue dan ada
pergeseran hebat pada mediastinum dan tra"hea
d* 1assa paru, misal , abses paru, kista hydatid
- =itemukan lesi uang logam )"oin lesion* $ nodulus
- Terdapat bayangan sferis
e* 0ayangan ke"il tersebar luas
- 0ayangan "in"in & "m bersifat diagnosti" bagi bronkiektasis
- Kalsifikasi paru yang ke"il tersebar luas dapat timbul setelah infeksi paru oleh T0
- !rea pemadatan ke"il berbatas tidak jelas menunjukkan adanya bronkiolitis
f* 0ayangan garis
- 0iasanya tidak lebih tebal dari garis pensil, yang terpenting adalah garis septal, dapat
terlihat pada limfangitis 3a
g* Sarkoidosis
- Terlihat limfadenopati hilus dan paratra"healis
- 0ayangan retikulonodularis pada paru
h* Fibrosis paru
- 0ayangan kabur pada basis paru yang menyebabkan kurang jelasnya garis bentuk
pembuluh darah,kemudian terlihat nodulus berbatas tak jelas dengan garis penghubung.
- Eolume paru menurun, sering jelas, dan translusensi sirkular terlihat memberikan pola
yang dikenal sebagai Bparu sarang tawonC, kemudian jantung dan arteria pulmonalis
membesar karena semakin parahnya hipertensi pulmonalis.
i* 9eoplasma
- 0ayangan bulat dengan tepi tak teratur berlobulasi dan tepi terinfiltrasi
- Terdapat kaitasi dengan massa
7. Pada Pleura
a* Afusi Pleura
- Terlihat "airan mengelilingi paru, lebih tinggi di lateral daripada medial, juga dapat
berjalan ke dalam fissura terutama ke ujung bawah fissura obli2ua
b* Fibrosis Pleura
- Penampilannya serupa dengan "airan pleura, tetapi selalu lebih ke"il daripada bayangan
asli. Sudut "ostophreni"us tetap terobliterasi.
"* Kalsifikasi Pleura
- Plak kalsium tak teratur, dapat terlihat dengan atau tanpa disertai penebalan pleura
d* Pneumothorax
- Haris pleura yang membentuk tepi paru yang terpisah dari dinding dada, mediastinum
atau diafragma oeh udara
- Tak adanya bayangan pembuluh darah diluar garis ini.
8. Pada =iafragma
a* Paralisis =iafragma
- !kibat kelainan nerus phreni"us, misal inasi oleh karsinoma bron"hus
- =itandai oleh eleasi & hemidiaphragma
b* Aentrasi =iafragma
- 1erupakan keadaan kongenital, yang diafragmanya tanpa otot dan menjadi lembaran
membranosa tipis.

Anda mungkin juga menyukai