Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya lah
penulis mampu menyelesaikan tugas referat yang berjudul Foto Thorax dengan tepat pada
waktunya. Referat ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam rangkamenjalani kepaniteraan
klinik SMF Radiologi.
1. Dr.Agustina, Sp.Rad, dr. Ririn, Sp.rad, dr.Iriawati, Sp.Rad, dr. Tuty, Sp.Rad
selaku dokter pembimbing di SMF Radiologi RSUD Sidoarjo.
Penulis sangat menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritis serta saran yang membangun guna kemajuan karya penulis dimasa yang
akan dating. Semoga referat ini bermanfaat untuk dokter muda yang melaksanakan
kepaniteraan klinik di SMF Radiologi RSUD Sidoarjo, serta pembaca umum.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan Radiografi thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR)
rongga dada. Teknik radiografi thorax terdiri dari bermacam-macam posisi yang harus
flexural effusion, pneumo thorax dan lain-lain. Untuk menentukan posisi mana yang
tepat, harus menyesuaikan antara tujuan pemeriksaan dengan kriteria foto yang
dihasilkan.
Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan
dinding thorax, tulang thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax
termasuk paru-paru, jantung dan saluran-saluran yang besar. Pneumonia dan gagal
jantung kongestif sering terdiagnosis oleh foto thorax. CXR sering digunakan untuk
pertambangan dimana para pekerja terpapar oleh debu. Secara umum kegunaan Foto
thorax/CXR adalah :
untuk melihat abnormalitas congenital (jantung, vaskuler)
untuk melihat adanya trauma (pneumothorax,
haemothorax)
untuk melihat adanya infeksi (umumnya tuberculosis/TB)
untuk memeriksa keadaan jantung
untuk memeriksa keadaan paru-paru
2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Macam-Macam Pemeriksaan
Fluoroskopi
Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang mempergunakan sifat tembus
paru-paru.
Roentgenografi
Roentgenografi adalah pembuatan foto roentgenografi thoraxs yang
biasanya dibuat dengan arah postero-anterior (PA) dan lateral bila perlu.
3
Maka jarak antara tabung dan film harus 1,80 meter dan foto dibuat
pada bronkiektasis untuk meneliti letak, luas, dan sifat-sifat bagian bronkus
yang melebar dan pada tumor-tumor yang terletak di dalam lumen bronkus
bersangkutan.
Tomografi
Istilah lain untuk tomografi ialah : planigrafi, laminagrafi, atau stratigrafi.
roentgen dan kaset yang berisi filmdan pada saat foto dibuat, kedua bagian
ini digerakkan dalam jurusan yang saling bertentangan. Dengan cara ini,
maka semua bangunan pada hasil foto menjadi kabur, kecuali lapisan yang
akan adanya suatu kavitas pada foto biasa, misalnya pada tuberkolosis.
Angiokardiografi
4
Angiokardiografi adalah pemeriksaan untuk melihat ruang-ruang jantung
roentgen dibuat. Cara pemeriksaan ini dianggap using setelah adanya CT-
pemeriksaan khusus,
Foto Flurografi
Foto ini dilakukan degan cara membuat foto biasa pada bayangan di tabir
B. INDIKASI PEMERIKSAAN
bronkitis, Pneumonia.
5
Batuk kronis
Batuk berdarah
Trauma dada
Tumor
Nyeri dada
Metastase neoplasma
6
Posisi ini biasanya dilakukan pada anak-anak atau pada pasien yang tidak
lateral kiri kecuali semua tanda dan gejala klinis terdapat di sebelah kanan,
maka dibuat proyeksi lateral kanan, berarti sebelah kanan terletak pada film.
7
Foto ini hanya dibuat pada keadaan tertentu, yaitu bila klinis diduga ada cairan
bebas dalam cavum pleura, tetapi tidak terlihat pada posisi PA atau lateral.
Penderita terbarig pada satu sisi (kanan atau kiri). Film diletakkan di
Foto ini dibuat pada foto PA bila menunjukan kemungkinan adanya kelinan
pada daerah kedua apex paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat
setelah foto rutin diperiksa dan bila ada kesulitan mengintrepetasikan suatu lesi
di apex
8
6. Foto Oblique Iga
Foto ini hanya dibuat pada PA menunjukan kemungkinan adanya kelainan pada
daerah apex kedua paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat
setelah foto rutin diperiksa dan bila ada kesulitan dalam mengintrepetasikan
9
Foto thorax harus memenuhi beberapa kriteria tertentu sebelum dinyatakan layak
1. Faktor kondisi
Yaitu faktor yang menentukan kualitas sinar-X selama dikamar rontgen. Faktor
satuannya :
Kurang bila foto thorax terlihat putih (samar samar), Lebih : bila foto thorax
Dalam membuat foto thorax ada dua kondisi yang dapat sengaja dibuat
10
b. Memperhatikan veterbae thorakalis
a. Pada foto kondisi keras, infiltrate pada paru tidak terlihat lagi. Cara
2. Inspirasi cukup
11
Ukuran jantung dan mediastinum meningkat sehingga
3. Posisi sesuai
berikut :
thorax.
4. Simetris
dektra dan sinistra terhadap garis median adalah sama. Jika jarak ini
12
E. Cara membaca foto thotax
Foto thorax dibaca dari luar kedalam, atas kebawah, cork e pulmo, dll.
6. Diafragma
cukup)
13
Film meliputi seluruh cavum thorax, mulai dari puncak cavun
penyakit,misal :
14
Setelah dibuat garis-garis seperti di atas pada foto thorax, selanjutnya kita hitung
Jika nilai perbandingan di atas nilainya 50% (lebih dari/sama dengan 50%
kanan
15
4. Pada pulmo
Oedem paru
mediastinum berdekatan
16
TB paru Pneumonia
Terlihat pemadatan berbercak bercak dengan bayangan berbatas tidak jelas,
kolaps paru
menutupi batas kiri jantung, diafragma,dan sinus disertai dengan shift midline
ke kiri
17
Ditemukan lesi uang logam (coin lesion) / nodulus, Terdapat bayangan sferis.
paru yang kecil tersebar luas dapat timbul setelah infeksi paru oleh TB,
Bayangan garis
Biasanya tidak lebih tebal dari garis pensil, yang terpenting adalah garis
Sarkoidosis
pada paru.
18
Fibrosis paru
Bayangan kabur pada basis paru yang menyebabkan kurang jelasnya garis
bentuk pembuluh darah,kemudian terlihat nodulus berbatas tak jelas dengan garis
penghubung.
memberikan pola yang dikenal sebagai paru sarang tawon, kemudian jantung dan
Neoplasma
19
Bayangan bulat dengan tepi tak teratur berlobulasi dan tepi terinfiltrasi, Terdapat
5. Pada Pleura
Efusi Pleura
Terlihat cairan mengelilingi paru, lebih tinggi di lateral daripada medial, juga dapat berjalan
Fibrosis pleura
Kalsifikasi Pluera
Plak kalsium tak teratur, dapat terlihat dengan atau tanpa disertai
penebalan pleura
20
Pneumothorax
Garis pleura yang membentuk tepi paru yang terpisah dari dinding dada, mediastinum atau
diafragma oeh udara, Tak adanya bayangan pembuluh darah diluar garis ini
6. Pada Diagfragma
Paralisis diagfragma
Enventrasi Diagfragma
21
KESIMPULAN
Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding
thorax, tulang thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paru-paru,
jantung dan saluran-saluran yang besar. Pneumonia dan gagal jantung kongestif sering
terdiagnosis oleh foto thorax. CXR sering digunakan untuk skrining penyakit paru yang
haemothorax)
untuk melihat adanya infeksi (umumnya tuberculosis/TB)
untuk memeriksa keadaan jantung
untuk memeriksa keadaan paru-paru
DAFTAR PUSTAKA
22
Jakarta,2005.
23