Pembimbing :
dr. M. Amar Latief, Sp. Rad
Disusun Oleh :
Gena Yustina Farika 113170029
Nirma Farhani Viara Rizqi 113170055
Dicky Taufik Ramadhan 114170015
Dita Putri 114170016
Manfaat
1. Mengetahui indikasi untuk dilakukannya foto thorak
2. Menentukan posisi apa yang di perlukan untuk melihat
adanya suatu penyakit
3. Mampu menginterpretasikan foto thorax yang normal
Tinjauan Pustaka
Macam – macam Cara Pemeriksaan
A. Fluroscopy thorax
B. Roentgenography
TOMOGRAPHY
ARTERIOGRAPHY
PNEUMOGRAFI RETROPERITONEAL
Pneumografi retroperitoneal digunakan untuk memeriksa
mediastinum, setelah di isi udara yang dimasukkan secara
retroperitoneal melalui suntikan ke dalam spatium presacrale, kira
kira ½ jam sebelum foto rontgen di buat.
FOTO FLUOROGRAFI
Posisi Ekspirasi
Yaitu faktor yang menentukan kualitas sinar X selama di kamar roentgen (tempat
expose), faktor kondisi meliputi hal-hal berikut yang biasa dinyatakan dengan
menyebut satuannya
1. Waktu/lama exposure millisecond (ms)
2. Arus listrik tabung mili Ampere (mA)
3. Tegangan tabung kilovolt (kV)
1. Kondisi pulmo (kondisi cukup) foto 2. Kondisi kosta (kondisi keras/tulang) foto
dengan kV rendah dengan kV tinggi
Inilah kondisi yang standar pada foto Cara mengetahui apakah suatu pulmo
thorax, sehingga gambaran parenkim kondisinya keras atau tidak:
dan corakan paru dapat terlihat
Inspirasi Cukup
Supine
Erect
Udara magenblase bergerak ke
Di bawah hemidiagframa sinistra
bawah (corpus gaster) sehingga
terdapat gambaran udara dalam
jarak udara magenblase dengan
fundus gaster akibat aerofagia.
diagframa 3cm. jadi biasanya pada
Udara ini samar samar karena
posisi supine udara magenblase
bercampur dengan makanan
tidak terlihat
Simetris
Foto thorax dapat di baca dari luar ke dalam, atas ke bawah, cor ke pulmo,dll.
tapi sebelum itu kita harus mengkonfirmasi criteria pembacaan foto dan hal dasar
seperti:
1. Cek apakah sentrasi foto sudah benar dan foto dibuat pada waktu inspirasi
penuh. Foto yang dibuat pada waktu ekspirasi bisa menimbulkan keraguan
karena bisa menyerupai suatu penyakit misal kongesti paru, kardiomegali
atau mediastinum yang lebar. Kesampingkan bayangan-bayangan yang
terjadi karena rambut, pakaian atau lesi kulit.
2. Cek apakah Exposure sudah benar ( bila sudah diperoleh densitas yang
benar, maka jari yang diletakkan di belakang “daerah yang hitam” pada foto
tepat dapat terlihat). Foto yang pucat karena “underexposed” harus
diinterpretasikan dengan hati-hati, gambaran paru bisa memberi kesan
adanya edema paru atau konsolidasi. Foto yang hitam karena “overexposed”
bisa memberi kesan adanya emfisema.
3. Cek apakah tulang-tulang (iga, clavicula, scapula,dll) Normal.
4. Cek jaringan lunaknya, yaitu kulit, subcutan fat, musculus-musculus seperti
pectoralis mayor, trapezius dan sternocleidomastoideus. Pada wanita dapat
terlihat mammae serta nipplenya.
5. Cek apakah posisi diafragma normal ; diafragma kanan biasanya 2,5 cm
lebih tinggi daripada kiri. Normalnya pertengahan costae 6 depan memotong
pada pertengahan hemidiafragma kanan.
6. Cek sinus costophrenicus baik pada foto PA maupun lateral.
7. Cek mediastinum superior apakah melebar, atau adakah massa abnormal,
dan carilah trachea.
8. Cek adakah kelainan pada jantung dan pembuluh darah besar. Diameter
jantung pada orang dewasa (posisi berdiri) harus kurang dari separuh lebar
dada. Atau dapat menentukan CTR (Cardio Thoracalis Ratio).
9. Cek hilus dan bronkovaskular pattern. Hilus adalah bagian tengah pada paru
dimana tempat masuknya pembuluh darah, bronkus, syaraf dan pembuluh
limfe. Hilus kiri normal lebih tinggi daripada hilus kanan.
Mengidentifikasi abnormalitas yang jelas dan umum:
Pada Jantung :
Kesalahan teknis saat pengambilan
foto cardiomegali
1. Apex cordis tergeser kebawah
sehingga mirip suatu penyakit, misal kiri pada pembesaran ventrikel
: kiri
1. Sendi sternoclavicula sama 2. Apex cordis terangkat lepas dari
jauhnya dari garis tengah diafragma pada pembesaran
2. Diafragma letak tinggi ventrikel kanan
3. Corakan meningkat pada kedua
lobus bawah Pada Mediastinum :
4. Diameter jantung bertambah
massa mediastinum
Pada Pulmo
Oedema paru
Bayangan dengan garis tidak Pemadatan paru, seperti : TBC paru,
tegas Pneumonia
Terdapat suatu bronkogram Terlihat pemadatan berbercak
udara – bercak dengan bayangan
Tanda “silhouette” yaitu berbatas tidak jelas
hilangnya visualisasi bentuk Terlihat kavitasi (pembentukan
diafragma atau mediastinum abses)
berdekatan
Kolaps paru / ateletaksis
Terdapat bayangan lobus yang
kolaps
Ditemukan tanda “silhouette”
Pergeseran struktur untuk Massa paru, misal : abses paru, kista
mengisi ruangan yang hydatid
normalnya ditempati lobus Ditemukan lesi uang logam
yang kolaps (coin lesion) / nodulus
Pada kolaps keseluruhan paru : Terdapat bayangan sferis
keseluruhan hemithorax
tampak opaque dan ada
pergeseran hebat pada
mediastinum dan trachea
Bayangan kecil tersebar luas
Bayangan cincin 1 cm bersifat
diagnostic bagi bronkiektasis Bayangan garis
Kalsifikasi paru yang kecil Biasanya tidak lebih tebal dari
tersebar luas dapat timbul garis pensil, yang terpenting
setelah infeksi paru oleh TB adalah garis septal, dapat
Area pemadatan kecil berbatas terlihat pada limfangitis Ca
tidak jelas menunjukkan
adanya bronkiolitis
Sarkoidosis
Terlihat limfadenopati hilus dan
Fibrosis paru
paratrachealis
Bayangan retikulonodularis
Bayangan kabur pada basis
pada paru
paru yang menyebabkan
kurang jelasnya garis bentuk
pembuluh darah,kemudian
terlihat nodulus berbatas tak
jelas dengan garis penghubung.
Volume paru menurun, sering
jelas, dan translusensi sirkular
Neoplasma terlihat memberikan pola yang
Bayangan bulat dengan tepi tak dikenal sebagai “paru sarang
teratur berlobulasi dan tepi tawon”, kemudian jantung dan
terinfiltrasi arteria pulmonalis membesar
Terdapat kavitasi dengan massa karena semakin parahnya
hipertensi pulmonalis.
Pada Pleura
Efusi Pleura
Fibrosis Pleura
Terlihat cairan mengelilingi
Penampilannya serupa dengan
paru, lebih tinggi di lateral
cairan pleura, tetapi selalu
daripada medial, juga dapat
lebih kecil daripada bayangan
berjalan ke dalam fissura
asli. Sudut costophrenicus
terutama ke ujung bawah
tetap terobliterasi.
fissura obliqua
Pneumothorax
Garis pleura yang membentuk
Kalsifikasi Pleura tepi paru yang terpisah dari
Plak kalsium tak teratur, dapat dinding dada, mediastinum
terlihat dengan atau tanpa atau diafragma oleh udara
disertai penebalan pleura Tak adanya bayangan
pembuluh darah diluar garis
ini.
Pada Diafragma
Paralisis Diafragma
Akibat kelainan nervus Eventrasi Diafragma
phrenicus, misal invasi oleh Merupakan keadaan kongenital, yang
karsinoma bronchus diafragmanya tanpa otot dan menjadi
Ditandai oleh elevasi 1 lembaran membranosa tipis.
hemidiaphragma
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Pemeriksaan foto thorax sangat penting sebagai pemeriksaan penunjang yang
dapat menegakkan diagnose.
2. Terdapat sembilan jenis cara pemeriksaan radiology thorax.
3. Indikasi pemeriksaan adalah gejala yang di akibatkan kelainan anatomi organ-
organ thorax.
4. Terdapat dua posisi yang umum dilakukan, yaitu PA dan lateral tetapi terdapat
juga posisi lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik.
5. Sebelum membaca foto sebaiknya kita menganalisa kelayakan dari foto
tersebut.
6. Membaca foto thorax bermacam-macam cara tetapi sebaiknya dilakukan
secara sistematis.
DAFTAR PUSTAKA