Anda di halaman 1dari 1

KHUSUS UNTUK DOKTER

Interpretasi Rontgen Toraks

Oleh :
Immanuela Hartono

Share to Social Media

Cara membaca atau interpretasi rontgen toraks (chest


x-rays) memerlukan penger!an anatomi dan fisiologi
dari organ dada serta penger!an akan limitasi dari
pemeriksaan radiologi ini. Sayangnya, masih banyak
dokter, bahkan radiologis yang melakukan kesalahan
dalam pembacaan rontgen toraks.[1]

Sebuah studi pada tahun 2007 menunjukan kesalahan


dari interpretasi rontgen toraks rata-rata mencapai 3-
5% se!ap harinya. Jika diambil rata-rata 4% dari
kesalahan yang dilakukan se!ap harinya, dari 1 miliar
rontgen toraks yang dilakukan !ap tahunnya,
radiologis melakukan 40 juta kesalahan dalam
interpretasi rontgen toraks se!ap tahun.[2,3]

Padahal menurut Standar Kompetensi Dokter


Indonesia (SKDI) tahun 2012, interpretasi rontgen
toraks masuk ke level 4a yang berar! dokter umum
seharusnya mampu melakukan keterampilan klinis ini
secara mandiri dan tanpa supervisi.[4]

Untuk meminimalisir kesalahan, ada berbagai macam


cara untuk memudahkan interpretasi rontgen toraks
secara mudah. Salah satu caranya dengan sistem
bantuan ABCDEFGHI.

-R
APSUPINE

superiorvendCovd Aorta

ArteriPulmonal
superiorvenacava

Leftarterial
appendage
Atriumkanan
VentrikelKiri
Inferior
venacava
GastricBubble

Contoh
rontgen toraks dan bagian jantung berdasarkan siluet
jantung. Sumber: dr. Immanuela, 2018.

A. Assessment of Quality / Airway

Sebelum memulai interpretasi, seorang dokter harus


memeriksa dahulu apakah iden!tas yang tertera di
rontgen toraks sesuai iden!tas dengan pasien yang
diperiksa. Pas!kan nama, tanggal lahir, dan nomor
rekam medis pasien sesuai. Cek juga tanggal dan
waktu pengambilan rontgen toraks untuk mencegah
dokter memeriksa rontgen toraks yang salah.

Setelah itu, untuk mendapatkan interpretasi yang


benar, diperlukan teknik dan prosedur yang benar saat
menjalankan rontgen toraks. Maka perlu dipas!kan
apakah kualitas dari rontgen toraks layak untuk
dibaca.[1,5]

Untuk menilai apakah sebuah foto layak dibaca, ada


sebuah mnemonic PIER untuk memudahkan :

Posi!on: melihat posisi dalam pengambilan


gambar, apakah foto diambil dalam posisi supine,
posteroanterior (PA), anteroposterior (AP) atau
lateral.

Inspira!on: foto yang baik dilakukan jika pasien


mengambil inspirasi yang cukup dalam. Inspirasi
yang baik akan memperlihatkan iga posterior
nomor 10 dan 11 dari pasien.

Exposure: foto yang baik akan mempunyai


densitas yang baik sehingga dapat melihat
struktur vaskular paru dengan baik (bahkan hingga
ke bagian perifer), dapat melihat batas jantung,
aorta, diafragma, juga garis spinal column.

Rota!on : untuk menilai apakah pasien berdiri


tegak lurus, dapat dilihat apakah jarak dari mid
klavikula kanan dan kiri ke vertebra sama dan
sejajar. [5,6]

Jika sudah yakin foto layak untuk dibaca, pembacaan


foto dapat dimulai dari memeriksa airway. Cara
memeriksa airway adalah menyusuri trakea dari paling
atas foto. Pas!kan trakea berada di midline atau garis
tengah, lalu susuri hingga mencapai carina, dari karina
turun ke bronkus kanan dan kembali ke karina untuk
menyusuri bronkus kiri. Perha!kan apakah adanya
penyempitan pada bronkus. Terakhir, pas!kan sudut
antara kedua bronkus berada diantara 50° dan 100°.
Sudut di atas 100° menandakan adanya pelebaran
karina. [7]

Trakea yang !dak berada di garis tengah menandakan


adanya deviasi trakea. Deviasi trakea dapat ditemukan
pada beberapa kasus seper! :

Penyakit paru: Tension pneumothorax,


atelektasis, efusi pleura, fibrosis paru, paru kolaps,
tuberkulosis paru

Massa: kanker paru, kelenjar !roid yang


membesar, atau tumor medias!num

Kifoskoliosis

Hernia hiatal [8]

B. Bones and So" Tissue

Setelah memas!kan foto layak dibaca, dapat


berpindah ke B untuk melihat tulang yaitu menilai
apakah simetris, apakah ada garis fraktur, lesi di tulang
ataupun tanda-tanda osteoporosis. Nilai juga jaringan
lunak apakah ada benda asing, bengkak ataupun
adanya subcutaneous air. [5]

C. Cardiac

Pada cardiac, nilai ukuran jantung. Ukuran jantung


yang normal harus di bawah 50% pada foto yang
diambil dengan posisi PA dan di bawah 60% pada foto
yang diambil dengan posisi AP. Selain menilai ukuran,
dapat juga menilai bentuk, kalsifikasi dan apakah
adanya katup proste!k. [5]

Dari gambaran rontgen thorax pun dapat


memperkirakan bagian dari jantung dengan melihat
silhoue#e jantung. Batas kanan biasa dibentuk oleh
atrium kanan di mana superior vena cava masuk dari
superior dan inferior vena cava dapat terlihat di batas
bawah kanan jantung. Sebaliknya, batas kiri terbentuk
dari ventrikel kiri dan le" atrial appendage. [9]

D. Diaphragm

Setelah melihat jantung, lihat posisi hemidiafragma.


Hampir selalu hemidiafragma kanan lebih !nggi
dibandingkan hemidiafragma kiri karena adanya organ
liver yang mendesak hemidiafragma kanan lebih !nggi.
Setelah melihat posisi diafragma, lihat juga bentuk
diafragma apakah bentuk menjadi rata (fla#ened).
Bentuk fla#ened diafragma dapat ditemukan pada
kasus asthma atau emfisema, biasanya bilateral, serta
tension pneumothorax pada diafragma fla#ened
unilateral. [5]

Terakhir, lihat apakah ada udara bebas di bawah


diafragma. Jika terdapat udara bebas di bawah
diafragma, hal ini disebut subdiaphragma!c free gas
atau pneumoperitoneum, yang berar! perlu adanya
kecurigaan adanya perforasi organ berongga di
abdomen. Jika ditemukan pneumoperitoneum disertai
klinis yang mendukung seper! nyeri abdomen,
biasanya hal ini merupakan keadaan kegawatdaruratan
dan memerlukan intervensi segera. [5,7,8]

E. Effusion

Efusi pleura dapat dinilai dengan melihat sudut


kostofrenik (costophrenic angles) pada kedua ujung
diafragma. Sudut yang normal seharusnya tajam. Jika
ditemukan sudut yang menumpul, bisa dicurigai
adanya efusi pleura. Untuk memas!kan, dapat
dilakukan foto ulang dengan posisi lateral yang lebih
sensi!f dalam menilai efusi pleura. [5]

F. Fields, Fissures and Foreign Bodies

Setelah itu, dapat melihat lapang paru apakah adanya


inflitrasi (baik inters!!al ataupun alveolar), massa,
konsolidasi, garis pleura dan tanda-tanda vaskularisasi
paru yang semus!nya tampak agar samar di bagian
perifer paru.

Konsolidasi paru dapat dilihat dengan memperha!kan


perbatasan antara paru dan jaringan sekitar karena
paru umumnya terisi gas dan jaringan lain seper!
jantung atau diafragma solid. Konsolidasi pada lobus
kiri bawah akan menyebabkan diafragma kiri !dak
dapat terlihat jelas sedangkan konsolidasi pada lobus
kanan tengah menyebabkan batas kanan jantung !dak
dapat terlihat jelas.[5]

Penyakit yang dapat dilihat saat interpretasi bagian ini


di antaranya adalah pneumonia, tuberkulosis paru,
tumor paru, edema paru, dan pneumothorax. [9]

Selain itu nilai juga fisura minor dan mayor yang


membagi lobus paru, apakah adanya penebalan, cairan
ataupun perubahan posisi. [5]

Penilaian Benda Asing

Terakhir, nilai apakah ada benda asing yang tampak


seper! nasogastric tube (NGT), endotracheal tube
(ETT), lead dari pacemaker, central venous line atau
alat-alat yang terpasang karena riwayat operasi
sebelumnya. [5]

G. Great Vessels / Gastric Bubble

Pada bagian ini, lihat ukuran aorta serta bentuk dari


pembuluh darah pulmonary. Aor!c knob harus terlihat
jelas. Selain itu, perha!kan juga adanya gastric bubble,
yaitu area kehitaman (radiolucent) yang biasanya
berbentuk bulat dan terletak di bawah hemidiafragma
kiri. Gastric bubble menunjukan adanya udara di
fundus lambung. [10]

Jika pasien terpasang nasogastric tube (NGT), pas!kan


NGT terpasang benar di dalam lambung untuk
mencegah komplikasi. Pemasangan yang tepat dapat
dinilai dengan melihat ujung dari NGT yang berakhir di
bawah diafragma (subdiafragma) dan tumpang !ndih
dengan gas!c bubble. Lokasi NGT tepatnya 10 cm di
bawah perbatasan gastroesofagus (gastro-
oesophageal junc!on). [11]

H. Hilla and Medias!num

Untuk memudahkan penilaian hilum, ada beberapa hal


yang harus dilihat :

Bentuk : dapat dikatakan normal jika gambaran


vaskular seper! bercabang

Radiopacity : opasitas dari hilum semakin menipis


dan hilang di bagian perifer

Ukuran : 2/3 dari densitas vaskular berada


dibagian bawah hilum

Bandingkan hilum di kanan dan kiri, seharusnya


simetris. [15]

Setelah itu, perha!kan jika adanya limfadenopa!,


kalsifikasi ataupun masa di bagian hilus. Bandingkan
hilus kanan dan kiri, biasanya hilus kiri lebih !nggi
dibading sisi kanan. Setelah itu, perha!kan apakah
adanya pelebaran dari medias!num, yang biasa
menandakan adanya diseksi aorta jika klinis
mendukung. [5]

Perbesaran pada hilum biasanya menandakan adanya


limfadenopa! dan tumor, hipertensi vena pulmonal,
hipertensi arteri pulmonal dan peningkatan aliran
darah pulmonal. Sedangkan limfadenopa! baik
unilateral maupun bilateral biasanya dapat
menandakan adanya penyakit tuberkulosis, limfoma,
sarkoidosis dan infeksi fungi, virus, tularemia ataupun
anthrax. [15]

I. Impression

Setelah melihat seluruh bagian di atas, simpulkan apa


saja kelainan yang ditemukan sejak awal hingga akhir.
Gunakan bagian ini sebagai pemeriksaan ulang demi
mencegah adanya kelainan yang !dak dikenali
sebelumnya.

Dokter harus melakukan pemeriksaan secara


sistema!s, mulai dari A sampai I untuk meminimalisir
kemungkinan untuk melewatkan kelainan pada foto
rontgen. Hal ini perlu diingat terutama pada rontgen
dengan kelainan yang terlihat jelas. Bila terdapat
abnormalitas mul!pel pada foto rontgen, dokter bisa
melewatkan kelainan yang !dak terlihat dengan jelas
jika pemeriksaan !dak dilakukan secara sistema!s.
Pas!kan interpretasi tetap dilakukan secara sistema!s
dan lengkap.[5]

Laporan Hasil Interpretasi Rontgen toraks

Laporan radiologi biasanya terdiri dari dua bagian.


Biasa dimulai dari bagian deskrip!f yaitu laporan dari
seluruh bagian mengenai apa saja yang tampak normal
maupun abnormal, serta ditutup dengan bagian
konklusi. Bagian konklusi biasanya digunakan
radiologis untuk menjawab pertanyaan dari dokter
yang merujuk pasien mengenai adanya hasil dari
pemeriksaan rontgen toraks yang mengarah ke
diagnosis rujukan. [1]

Sebagai contoh, interpretasi rotngen toraks dari


gambar 1 adalah sebagai berikut:

1. Densitas foto lebih baik dibanding contoh 1 dan


inspirasi lebih baik karena tampak hingga iga
posterior nomor 10, namun rotasi kurang baik

2. Tidak tampak diskon!nuitas tulang

3. Ukuran jantung <50% menunjukkan !dak


adanya perbesaran jantung. Tidak tampak
kalsifikasi aorta

4. Bentuk diafragma baik dan hemidiafragma kanan


lebih !nggi dibanding kiri

5. Kedua sudut kostofrenikus tajam

6. Pada kedua lapang paru !dak terdapat infiltrat,


massa ataupun konsolidasi. Tidak terdapat
penebalan fisura antar lobus dan !dak terdapat
benda asing seper! NGT ataupun ETT

7. Tampak gastric bubble

8. Tidak ada kalsifikasi aorta atau perbesaran


medias!num

Rontgen
toraks. Sumber: dr. Immanuella, 2018.

Untuk contoh kedua ini, interpretasi rontgen toraks


adalah sebagai berikut:

1. Rontgen toraks ini !dak terpasang iden!tas


pasien dan tanggal pengambilan foto,
seharusnya ada dan pas!kan iden!tas sesuai
dengan pasien yang kita periksa. Marker R pada
rontgen ini terpasang yang menunjukan sisi
kanan tubuh pasien serta posisi pasien saat
pengambian foto adalah AP tegak. Inspirasi
pasien kurang dalam karena !dak menunjukkan
iga posterior hingga iga nomor 10. Densitas foto
cukup baik dan rotasi baik dikarenakan jarak
antara midklavikula kanan dan kiri sama

2. Tulang pasien seluruhnya terbilang simetris.


Tidak tampak garis fraktur, lesi di tulang ataupun
subcutaneous air

3. Ukuran jantung <50% menunjukkan !dak


adanya perbesaran jantung. Tidak tampak
kalsifikasi aorta

4. Bentuk diafragma baik serta hemidiafragma


kanan lebih !nggi dibanding kiri. Tidak tampak
pneumoperitoneum

5. Kedua sudut kostofrenikus tajam

6. Pada kedua lapang paru !dak terdapat infiltrat,


massa ataupun konsolidasi. Tidak terdapat
penebalan fisura antar !ap lobus dan !dak
terdapat benda asing seper! NGT ataupun ETT

7. Aorta dan arteri pulmoner pasien baik. Pada


rontgen toraks ini namun !dak tampak gastric
bubble di bawah hemidiafragma kiri

8. Tidak ada pelebaran medias!num, trakea di


tengah dan !dak tampak deviasi

Kesimpulan

Rontgen toraks adalah salah satu pemeriksaan


penunjang konvensional yang sering digunakan
sebagai alat bantu diagnosis. [1] Sayangnya, kesalahan
masih sering dibuat oleh dokter umum bahkan
radiologis dalam interpretasi atau pembacaan rontgen
toraks. [2,3] Untuk membuat interpretasi yang baik
dan benar, seorang dokter harus mengetahui dahulu
prosedur dan teknik !ndakan rontgen toraks yang
tepat serta tahu apakah hasil yang diberikan baik dan
layak untuk dibaca. Untuk membantu interpretasi
rontgen toraks, dapat digunakan mnemonic A, B, C, D,
E, F, G, H, I. [5] Setelah mendeskripsikan seluruh
bagian, baru disimpulkan hasil abnormal apa saja yang
tampak dan diagnosis banding apa saja yang didapat
dari hasil pemeriksaan. [1] Perlu diingat bahwa
rontgen toraks hanyalah pemeriksaan penunjang.
Diagnosis pasien tetap harus dilakukan berdasarkan
kondisi klinis pasien dan !dak boleh hanya
mengandalkan temuan hasil foto rontgen semata.

Referensi !

Share to Social Media

ARTIKEL TERKAIT

Pen!ngnya Terapi Tuberkulosis


Pada Kehamilan untuk
Mencegah Transmisi ke Janin

Penggunaan Chest Tube


Drainage VS Aspirasi Jarum
Pada Kasus Primary
Spontaneous Pneumothorax

Rontgen Toraks Normal !dak


Dapat Menyingkirkan COVID-
19

Lebih Lanjut

DISKUSI TERKAIT

Dampak Pandemi COVID-19 "2b

Terhadap Tuberkulosis di
Indonesia - Ar!kel Alomedika
Oleh: dr. Hudiya! Agus!ni

ALO, Dokter! Data jumlah kasus TBC yang turun pada


tahun 2020 diduga bukan karena jumlah penderita yang
benar menurun, tetapi karena kurangnya pelaporan atau...
# 3 Balasan Lihat Detail

Pasien anak usia 1 tahun post "5b

mantoux, terdapat kemerahan


berbentuk bulat berbatas tegas
Oleh: Anonymous

Alo dokter, saya mau bertanya terkait TB anak,Anak 1 th


post mantoux, terdapat kemerahan berbentuk bulat
berbatas tegas, jika dilihat tampat seper! meninggi...
# 2 Balasan Lihat Detail

Rehabilitasi medis pada skoliosis "6b

- Rehabilitasi Medis Ask the


Expert
Oleh: dr. Nurul Falah

Alo Dr. dr. Vitriani Biben, Sp.KFR(K), izin bertanya dokter.


Bagaimana peranan rehabilitasi medis dalam tatalaksana
kelainan...
# 2 Balasan Lihat Detail

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika


& Iku! CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya,
Gra!s!

Tentang Kami

Adver!se with us

Syarat dan Ketentuan Privasi Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai