Anda di halaman 1dari 6

Untuk menilai apakah sebuah foto layak dibaca, ada sebuah mnemonic PIER untuk memudahkan

:
 Position: melihat posisi dalam pengambilan gambar, apakah foto diambil dalam posisi
supine, posteroanterior (PA), anteroposterior (AP) atau lateral.
 Inspiration: foto yang baik dilakukan jika pasien mengambil inspirasi yang cukup dalam.
Inspirasi yang baik akan memperlihatkan iga posterior nomor 10 dan 11 dari pasien.
 Exposure: foto yang baik akan mempunyai densitas yang baik sehingga dapat melihat
struktur vaskular paru dengan baik (bahkan hingga ke bagian perifer), dapat melihat batas
jantung, aorta, diafragma, juga garis spinal column.
 Rotation : untuk menilai apakah pasien berdiri tegak lurus, dapat dilihat apakah jarak dari
mid klavikula kanan dan kiri ke vertebra sama dan sejajar. [5,6]

A. AIRWAY
Cara memeriksa airway adalah menyusuri trakea dari paling atas foto. Pastikan trakea berada di
midline atau garis tengah, lalu susuri hingga mencapai carina, dari karina turun ke bronkus kanan
dan kembali ke karina untuk menyusuri bronkus kiri. Perhatikan apakah adanya penyempitan
pada bronkus. Terakhir, pastikan sudut antara kedua bronkus berada diantara 50° dan 100°.
Sudut di atas 100° menandakan adanya pelebaran karina. [7]
Trakea yang tidak berada di garis tengah menandakan adanya deviasi trakea. Deviasi trakea
dapat ditemukan pada beberapa kasus seperti :
    Penyakit paru: Tension pneumothorax, atelektasis, efusi pleura, fibrosis paru, paru
kolaps, tuberkulosis paru
    Massa: kanker paru, kelenjar tiroid yang membesar, atau tumor mediastinal
mediastinum
    Kifoskoliosis
    Hernia hiatal [8]

B. Bones and Soft Tissue

Setelah memastikan foto layak dibaca, dapat berpindah ke B untuk melihat tulang yaitu menilai
apakah simetris, apakah ada garis fraktur, lesi di tulang ataupun tanda-tanda osteoporosis. Nilai
juga jaringan lunak apakah ada benda asing, bengkak ataupun adanya subcutaneous air. [5]

C. Cardiac

Pada cardiac, nilai ukuran jantung. Ukuran jantung yang normal harus di bawah 50% pada foto
yang diambil dengan posisi PA dan di bawah 60% pada foto yang diambil dengan posisi AP.
Selain menilai ukuran, dapat juga menilai bentuk, kalsifikasi dan apakah adanya katup prostetik.
[5]
Dari gambaran rontgen thorax pun dapat memperkirakan bagian dari jantung dengan
melihat silhouette jantung. Batas kanan biasa dibentuk oleh atrium kanan di mana superior vena
cava masuk dari superior dan inferior vena cava dapat terlihat di batas bawah kanan jantung.
Sebaliknya, batas kiri terbentuk dari ventrikel kiri dan left atrial appendage. [9]

D. Diaphragm

Setelah melihat jantung, lihat posisi hemidiafragma. Hampir selalu hemidiafragma kanan lebih
tinggi dibandingkan hemidiafragma kiri karena adanya organ liver yang mendesak
hemidiafragma kanan lebih tinggi. Setelah melihat posisi diafragma, lihat juga bentuk diafragma
apakah bentuk menjadi rata (flattened). Bentuk flattened diafragma dapat ditemukan pada
kasus asthma atau emfisema, biasanya bilateral, serta tension pneumothorax pada
diafragma flattened unilateral. [5]
Terakhir, lihat apakah ada udara bebas di bawah diafragma. Jika terdapat udara bebas di bawah
diafragma, hal ini disebut subdiaphragmatic free gas atau pneumoperitoneum, yang berarti perlu
adanya kecurigaan adanya perforasi organ berongga di abdomen. Jika ditemukan
pneumoperitoneum disertai klinis yang mendukung seperti nyeri abdomen, biasanya hal ini
merupakan keadaan kegawatdaruratan dan memerlukan intervensi segera. [5,7,8]

E. Effusion

Efusi pleura dapat dinilai dengan melihat sudut kostofrenik (costophrenic angles) pada kedua
ujung diafragma. Sudut yang normal seharusnya tajam. Jika ditemukan sudut yang menumpul,
bisa dicurigai adanya efusi pleura. Untuk memastikan, dapat dilakukan foto ulang dengan posisi
lateral yang lebih sensitif dalam menilai efusi pleura. [5]

F. Fields, Fissures and Foreign Bodies

Setelah itu, dapat melihat lapang paru apakah adanya inflitrasi (baik interstitial ataupun alveolar),
massa, konsolidasi, garis pleura dan tanda-tanda vaskularisasi paru yang semustinya tampak agar
samar di bagian perifer paru.
Konsolidasi paru dapat dilihat dengan memperhatikan perbatasan antara paru dan jaringan
sekitar karena paru umumnya terisi gas dan jaringan lain seperti jantung atau diafragma solid.
Konsolidasi pada lobus kiri bawah akan menyebabkan diafragma kiri tidak dapat terlihat jelas
sedangkan konsolidasi pada lobus kanan tengah menyebabkan batas kanan jantung tidak dapat
terlihat jelas.[5]
Penyakit yang dapat dilihat saat interpretasi bagian ini di antaranya
adalah pneumonia, tuberkulosis paru, tumor paru, edema paru, dan pneumothorax. [9]
Selain itu nilai juga fisura minor dan mayor yang membagi lobus paru, apakah adanya
penebalan, cairan ataupun perubahan posisi. [5]
Penilaian Benda Asing
Terakhir, nilai apakah ada benda asing yang tampak seperti nasogastric
tube (NGT), endotracheal tube (ETT), lead dari pacemaker, central venous line atau alat-alat
yang terpasang karena riwayat operasi sebelumnya. [5]

G. Great Vessels / Gastric Bubble

Pada bagian ini, lihat ukuran aorta serta bentuk dari pembuluh darah pulmonary. Aortic knob
harus terlihat jelas. Selain itu, perhatikan juga adanya gastric bubble, yaitu area kehitaman
(radiolucent) yang biasanya berbentuk bulat dan terletak di bawah hemidiafragma kiri. Gastric
bubble menunjukan adanya udara di fundus lambung. [10]
Jika pasien terpasang nasogastric tube (NGT), pastikan NGT terpasang benar di dalam lambung
untuk mencegah komplikasi. Pemasangan yang tepat dapat dinilai dengan melihat ujung dari
NGT yang berakhir di bawah diafragma (subdiafragma) dan tumpang tindih dengan gastic
bubble. Lokasi NGT tepatnya 10 cm di bawah perbatasan gastroesofagus (gastro-oesophageal
junction). [11]

H. Hilla and Mediastinum

Untuk memudahkan penilaian hilum, ada beberapa hal yang harus dilihat :
 Bentuk : dapat dikatakan normal jika gambaran vaskular seperti bercabang
 Radiopacity : opasitas dari hilum semakin menipis dan hilang di bagian perifer
 Ukuran : 2/3 dari densitas vaskular berada dibagian bawah hilum
 Bandingkan hilum di kanan dan kiri, seharusnya simetris. [15]
Setelah itu, perhatikan jika adanya limfadenopati, kalsifikasi ataupun masa di bagian hilus.
Bandingkan hilus kanan dan kiri, biasanya hilus kiri lebih tinggi dibading sisi kanan. Setelah itu,
perhatikan apakah adanya pelebaran dari mediastinum, yang biasa menandakan adanya diseksi
aorta jika klinis mendukung. [5]
Perbesaran pada hilum biasanya menandakan adanya limfadenopati dan tumor, hipertensi vena
pulmonal, hipertensi arteri pulmonal dan peningkatan aliran darah pulmonal. Sedangkan
limfadenopati baik unilateral maupun bilateral biasanya dapat menandakan adanya penyakit
tuberkulosis, limfoma, sarkoidosis dan infeksi fungi, virus, tularemia ataupun anthrax. [15]

I. Impression

Setelah melihat seluruh bagian di atas, simpulkan apa saja kelainan yang muncul.

CONTOH INTERPRETASI 1

interpretasi rotngen toraks dari gambar 1 adalah sebagai berikut:


1. Densitas foto lebih baik dibanding contoh 1 dan inspirasi lebih baik karena tampak
hingga iga posterior nomor 10, namun rotasi kurang baik
2. Tidak tampak diskontinuitas tulang
3. Ukuran jantung <50% menunjukkan tidak adanya perbesaran jantung. Tidak tampak
kalsifikasi aorta
4. Bentuk diafragma baik dan hemidiafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri
5. Kedua sudut kostofrenikus tajam
6. Pada kedua lapang paru tidak terdapat infiltrat, massa ataupun konsolidasi. Tidak terdapat
penebalan fisura antar lobus dan tidak terdapat benda asing seperti NGT ataupun ETT
7. Tampak gastric bubble
8. Tidak ada kalsifikasi aorta atau perbesaran mediastinum

CONTOH INTERPRETASI 2

Untuk contoh kedua ini, interpretasi rontgen toraks adalah sebagai berikut:
1. Rontgen toraks ini tidak terpasang identitas pasien dan tanggal pengambilan foto,
seharusnya ada dan pastikan identitas sesuai dengan pasien yang kita periksa. Marker R pada
rontgen ini terpasang yang menunjukan sisi kanan tubuh pasien serta posisi pasien saat
pengambian foto adalah AP tegak. Inspirasi pasien kurang dalam karena tidak menunjukkan iga
posterior hingga iga nomor 10. Densitas foto cukup baik dan rotasi baik dikarenakan jarak antara
midklavikula kanan dan kiri sama
2. Tulang pasien seluruhnya terbilang simetris. Tidak tampak garis fraktur, lesi di tulang
ataupun subcutaneous air
3. Ukuran jantung <50% menunjukkan tidak adanya perbesaran jantung. Tidak tampak
kalsifikasi aorta
4. Bentuk diafragma baik serta hemidiafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri. Tidak
tampak pneumoperitoneum
5. Kedua sudut kostofrenikus tajam
6. Pada kedua lapang paru tidak terdapat infiltrat, massa ataupun konsolidasi. Tidak terdapat
penebalan fisura antar tiap lobus dan tidak terdapat benda asing seperti NGT ataupun ETT
7. Aorta dan arteri pulmoner pasien baik. Pada rontgen toraks ini namun tidak tampak
gastric bubble di bawah hemidiafragma kiri
8. Tidak ada pelebaran mediastinum, trakea di tengah dan tidak tampak deviasi

Anda mungkin juga menyukai