Anda di halaman 1dari 11

Radioanatomi jantung

1. Proyeksi postero-Anterior jantung

Sudut yang dibentuk oleh diafragma dengan bayangan jantung disebut sinus kardiofrenikus. Sinus
kardiofrenikus kiri sering tampak suram oleh karena adanya bantalan lemak (precardial fat pad). Tidak
pada semua orang bantalan lemak ini terlihat nyata. Sinus kardiofrenikus kanan biasanya tajam dan
jelas. Bila penderita menarik nafas terlalu dalam, maka vena cava inferior akan tampak pada sinus ini.

Gambar. Gambaran normal struktur jantung pada foto thoraks konvensional

Dimulai dari sinus kardiofrenikus kanan kearah kranial, batas jantung kanan dibentuk oleh atrium kanan.
Batas ini melengkung sedikit ke atas sampai pada suatu titik tikungan dan dari titik ini batas jantung
kanan atas hampir merupakan garis lurus ke atas bersambung dengan mediastinum superior. Batas atas
dibentuk oleh vena cava superior. Kesebelah dalam sedikit terletak aorta asendens yang melengkung ke
medial kiri atas dan membentuk arkus aorta. Jadi pada umunya aorta asendens tidak Nampak pada
batas jantung kanan atas, kecuali bila aorta melebar dan memanjang, maka batas kanan jantung
dibentuk oleh aorta desendens.

Pada beberapa kasus dimana terjadi pembesaran ventrikel kanan yang berat, maka ventrikel kanan ini
mengambil bagian dalam pembentukan batas jantung kanan bawah. Pada umunya ventrikel kanan tidak
membentuk batas jantung pada proyeksi PA ini.
Foto thoraks normal posisi PA erect
Untuk memperlihatkan posisi RA, RV dan
PA pada proyeksi frontal
Gambar. Gambaran struktur jantung kanan pada foto thoraks konvensional PA

Batas jantung di sisi kiri atas dibentuk oleh arkus aorta yang menonjol di sebelah kiri kolumna
vertebralis. Dibawah arkus aorta ini batas jantung melengkung ke dalam (konkaf) yang disebut pinggang
jantung. Pada pinggang jantung ini , di bawah arkus aorta,terdapat penonjolan dari artei pulmonalis.
Pada anak-anak penonjolan ini kadang-kadang agak besar.

Di bawah penonjolan ateri pulmonalis terdapat aurikel dari atrium kiri. Aurikel ini agak sukar dinilai
karena biasanya tidak menonjol kecuali bila terdapat pembesaran atrium kiri, seperti pada mitral
stenosis.

Di bawah aurikel ini batas kiri bawah jantung dibentuk oleh ventrikel kiri yang merupakan lengkungan
konveks ke bawah sampai ke sinus kardiofrenikus kiri. Puncak lengkungan dari ventrikel kiri itu disebut
sebagai apeks jantung, yang biasanya Nampak beberapa sentimeter di atas diafragma. Apeks jantung ini
kadang-kadang tidak jelas dengan adanya bantalan lemak yang lebar pada sinus kostofrenikus kiri.

Atrium kiri sendiri tidak membentuk batas pada proyeksi PA, kecuali aurikelnya. Atrium kiri letaknya di
belakang, kira-kira dibagian sepertiga tengah jantung.
Foto thoraks normal posisi PA erect
PV : Pulmonary Vein

Gambar. Gambaran struktur jantung kiri pada foto thoraks konvensional PA

Aorta desendens tampak samar-samar sebagai garis lurus yang letaknya para-vertebral kiri dari arkus
sampai diafragma.

Perbatasan antara aurikel kiri dan ventrikel kiri merupakan titik keseimbangan gerakan (point of
opposite pulsation), yang dapat dilihat pada pemeriksaan flouroskopi. Pada sistolik, ventrikel kiri yang
terletak di bawah titik ini akan bergerak ke medial sedangkan pinggang jantung yang berada dia ats titik
ini akan bergerak kearah luar. Pada diastolic terjadi gerakan yang sebaliknya.

2. Proyeksi lateral

Oleh karena sebagian besar jantung dan aorta terdapat di hemithoraks kiri, maka proyeksi ini dibuat
dengan menempelkan bahu kiri pada film dan arah sinar berjalan dari kanan ke kiri.

Di belakang sternum batas depan jantung dibentuk oleh ventrikel kanan yang merupakan lengkungan
dari sudut diafragma depan kearah kranial. Ke belakang, lengkungan ini menjadi lengkungan aorta.
Batas dari aurikel kanan tidak begitu jelas dan hampir segaris dengan lengkungan ventrikel kanan.

Pada umumnya bila bentuk dada dan sternum itu normal, vetrikel kanan akan menempel di bagian
bawah dari sternum. Daerah di atas lengkungan ventrikel kanan adalah mediastinum anterior-posterior.

Bagian belakang batas jantung dibentuk oleh atrium kiri. Atrium kiri ini menempati sepertiga tengah
dari seluruh batas jantung sisi belakang. Di bawah atrium kiri terdapat ventrikel kiri yang merupakan
batas belakang bawah jantung.

Batas belakang jantung mulai dari atrium kiri sampai ventrikel kiri berada di depan kolumna vertebralis.
Ruangan di belakang ventrikel kiri disebut ruang belakang jantung (retrocardiac space) yang radiolusen
karena adanya pau-paru. Vena cava inferior dapat dilihat di depan kolumna vertebralis dalam ruang
retrokardial ini. Aorta desendens letaknya berhimpit dengan kolumna vertebralis.

Biasanya batas ventrikel kiri hamper berhimpit dengan vena cava inferior. Baium esofagus yang terlelu
tebal sering menutupi bayangan vena cava inferior ini oleh karena itu sebaiknya jangan terlalu banyak
dipakai barium untuk mengisi esofagus.

3. Proyeksi oblik kanan depan (RAO)

Proyeksi ini disebut juga sebagai proyeksi oblik perama. Bagian depan dari jantung dibatasi dari bawah
ke atas oleh ventrikel kanan yang melengkung ke atas medial. Batas atas dibentuk oleh pembuluh darah
besar yaitu arkus aorta.

Pada perbatasan antara ventrikel kanan dan aorta ini tampak arteri pulmonalis yang bila membesar
akan tampak menonjol.

Batas belakang dari jantung tampak berada di depan kolumna vertebralis. Pada jantung yang normal,
ruang-belakang-jantung (retrocardiac space) masih tampak jelas dan tidak tertutup oleh jantung.

Batas paling bawah dari jantung bagian belakang dibentuk oleh atrium kanan.
Atrium kiri letaknya kira-kira di sepertiga bagian tengah dari jantung sebelah belakang. Atrium kiri ini
melekat pada esofagus. Bila atrium kiri ini membesra maka esofagus akan terdorong ke belakang atau
kesamping kanan.

4. Proyeksi oblik kiri depan (LAO)

Pada proyeksi oblik kedua ini, batas depan bawah dari jantung dibentuk oleh ventrikel kanan. Di atasnya
tampak aurikel dari atrium kanan yang bila membesar akan tampak menonjol.

Batas atas depan jantung dibentuk oleh aorta asendens dan arkus aorta. Ruang di bawah arkus ini,
disebut sebagai aortic window tampak lebig jelas pada proyeksi ini. Aortic window di depan dibatasi
oleh atrium kiri, diatas oleh arkus aorta dan dosebelah belakang oleh kolumna vertebralis.

Batas belakang jantung di bagian atas dibentuk oleh atrium kiri dan di bawahnya oleh ventrikel kiri.
Aorta tampak letaknya berhimpit dengan kolumna vertebralis.

Pada proyeksi ini dengan sudut 600 ventrikel kiri dan atrium kiri berada di depan kolumna vertebralis.
Septum interventricular letaknya di tengah-tengah jantung. Proyeksi ini berguna untuk menilai ventrikel
kiri dan atrium kiri, juga untuk menilai aorta seluruhnya.

Pada sudut 450 aurikel atrium kanan yang membesar dapat dilihat dengan jelas di bagian depan dari
batas ventrikel kanan.
BAB IV

PEMBESARAN JANTUNG

Menilai pembesaran jantung seseorang pada radiografi thoraks sering mengalami kesulitan. Sebagai
diketahui bentuk dan besarnya jantung dapat berubah menurut usia, bentuk thoraks, pernafasan dan lain-
lainnya. Membedakan antara jantung yang normal dengan yang agak membesar sering sulit dan
memerlukan ketelitian. Sebaiknya dilakukan juga perbandingan antara radiografi yang lama dengan yang
baru, agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran. Perbedaan ukuran yang berkisar 1-1,5 cm
menunjukan adanya pembesaran jantung. Demikian juga untuk menilai apakah jantung itu telah mengecil
setelah pengobatan.

Beberapa cara telah banyak dipakai untuk mengukur pembesaran jantung secara radiologik. Diantaranya
yang masih banyak dipakai adalah perbandingan antara ukuran transversal jantung dengan lebarnya dada
dengan mempergunakan radiografi polos thoraks. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pembuatan
radiografi melalui metode teleradiografi, yaitu pembuatan proyeksi PA dengan jarak 180-200 cm antara
focus dan film.

Cara pengukurannya adalah sebagai berikut :

Tarik garis M yang berjalan ditengah-tengah kolumna vertebralis thorakalis. Garis A adalah jarak antara M
dengan batas jantung sisi kanan yang terjauh. Garis B adalah jarak antara M dengan batas kiri jantung
yang terjauh. Garis transversal C ditarik dari dinding thoraks sisis kanan ke dinding thoraks sisi kiri. Garis
ini melalui sinus kardiofrenikus kanan. Bila sinus-sinus kardiofrenikus ini tidak sama tinggi, maka garis C
ditarik melalui pertengahan antara kedua sinus itu. Ada pula yang menarik garis C ini dari sinus
kostofrenikus kanan ke sinus kostofrenikus kiri. Perbedaan kedua cara ini tidak begitu besar, sehingga
dapat dipakai semuanya.

Rata-rata pada orang dewasa dengan bentuk tubuh yang normal. Rasio itu berkisar antara 45-50%. Rasio
ini tidak selalu bermakna patologik. Seseorang dengan rasio yang normal masih ada kemungkinan
menderita penyakit jantung. Rasio yang lebih dari 50% sering dijumpai pada orang gemuk dan pendek,
karena letak jantung mendatar (horizontal), tanpa ada kelainan pada jantungnya. Rasio ini dipakai sebagai
pegangan dan penafsirannya harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, misalnya
usia, bentuk thoraks, letak diafragma dan kelainan-kelainan pada paru-paru yang mungkin mempengaruhi
letak jantung.

Pada umumnya jantung mempunyai batas radio-anatomis sebagai berikut :

Batas kanan jantung letaknya para-sternal. Bila kita memakai garis A, maka garis A ini panjangnya tidak
lebih dari 1/3 garis dari M ke dinding thoraks kanan (garis C1)

Batas jantung sisi kiri terletak di garis pertengahan klavikula (mid-calvicula line). Bila kita mempergunakan
petunjuk dengan garis B, maka garis B ini tidak melebihi ½ garis C2.

Batas dari arkus aorta, yaitu batas terastas dari jantung, letaknya 1-2 cm dibawah tepi manubrium sterni.

Batas bawah dari jantung sukar ditentukan, karena pada umunya jantung di bagian bawah ini tertutup
oleh lengkungan diafragma. Bila diafragma rendah letaknya, misalnya pada thoraks yang emfisematous,
maka hamper seluruh jantung akan tampak. Sedangkan pada orang yang pendek gemuk, bagian jantung
yang tertutup oleh diafragma makin banyak dan sulit untuk dinilai.

Pembesaran bayangan jantung dapat disebabkan karena :

a. Kelainan pada pericardium


Cairan yang tertimbun di dalam kavum pericardium menyebabkan pembesaran jantung pada
proyeksi PA dan Lateral. (pericardial effusion)
b. Kelainan pada myocardium yang etiologinya bermacam-macam, sehingga terjadi pembesaran
ventrikel atau atrium. Bayangan jantung menjadi besar
c. Terjadinya hypertrofi dan dilatasi dari ventrikel atau atrium karena kelainan katup atau kebocoran
pada septum jantung yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada hemodinamika.

Beberapa contoh dari kelainan pada hemodinamikayang menyebabkan pembesaran dari ventrikel :

1. Hypertrofi dari ventrikel

Terjadi karena ada hambatan (resistensi) yang besar pada aliran darah di aorta dan cabang-
cabangnya. Misalnya : stenosis pada katup aorta memberi rintangan yang besar bagi aliran darah
dalam aorta. Ini menyebabkan hypertrofi dari ventrikel kiri. Otot dari ventrikel menjadi tebal.

Bila di dalam jaringan paru terdapat hambatan besar, misalnya karena fibrosis, penebalan intima dari
arteri-arteri, maka pekerjaan dari ventrikel kanan bertambah berat dan berakibat terjadinya hypertofi
pada ventrikel kanan.

2. Dilatasi dari ventrikel

Dilatasi pada ventrikel terjadi bila volume darah yang ada di dalamnya bertambah. Pertambahan
volume darah ini dapat disebabkan karena kebocoran pada sekat jantung atau insufisiensi dari katup.

Pada insufisiensi dari katup aorta, pada tiap-tiap akhir diastole, volume darah di dalam ventrikel kiri
adalah besar. Hal ini menyebabkan dilatasi dari ventrikel kiri. Kebocoran dari septum ventrikel dengan
arah kebocoran dari kiri ke kanan, menyebabkan volume darah di dalam ventrikel kanan bertambah
dan berakibat dilatasi dari ventrikel kanan.

Hypertrofi saja agak sukar dinilai pada radiografi polos, karena jantung tidak banyak membesar.
Dilatasi dari ventrikel lebih mudah tampak pada radiografi polos, karena jantung menjadi besar.
Kombinasi dilatasi dan hypertrofi dari ventrikel akan lebih mudah lagi dilihat pada radiografi.

PEMBESARAN DARI ATRIUM

Pembesaran dari atrium biasanya disebabkan karena dilatasi dan bukan karena hypertrofi, karena otot
dari atrium pada umumnyalebih tipis dari otot ventrikel. Dilatasi atrium disebabkan karena volume darah
bertambah, antara lain :

a. Karena kebocoran dari septum antara atrium kanan dan kiri, misalnya pada ASD terjadi dilatasi
dari atrium kanan.
b. Insufisiensi dar katup mitral, menyebabkan dilatasi dari atrium kiri.
c. Stenosis dari katup mitral, meyebabkan atrium kiri dilatasi.
Menetapkan pembesaran dari atrium atau ventrikel pada radiografi polos tidak selalu mudah. Apa yang
kita duga semula sebagai pembesaran atrium , ternyata pada angiografi adalah pembesaran dari ventrikel.
Tetapi pada radiografi yang baik dengan proyeksi yang lengkap (PA, RAO, LAO dan Lateral) kesalahan ini
bisa diperkecil. Yang penting dalam pemeriksaan analisa radiologik dari jantung adalah mencari bagian-
bagian mana dari jantung yang membesar.

Pembesaran atrium dan ventrikel pada radiografi polos

a. Pembesaran dari atrium kanan

Pembesaran dari atrium kanan biasanya mudah ditetapkan deangan radiografi polos, tetapi sulit bila
pembesaran itu masih ringan. Pembesaran yang sedang sampai yang berat dapat dilihat pada proyeksi-
proyeksi sebagai berikut :

1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)

Bagian bawah dari jantung pada sisi kanan akan menonjol lebih banyak kelateral kanan. Garis A menjadi
lebih besar dari 1/3 C1. Sinus kardiofrenikus kadang-kadang menjadi lebih besar sudutnya.

2. Proyeksi Oblik Kiri Depan (LAO)

Batas ventrikel kanan dengan aorta asendens biasanya merupakan sudut. Sudut ini akan hilang atau
menonjol, bila ada pembesaran dari aurikel atrium kanan. Bila atrium kanan yang membesar, peonjolan
ini pula akan Nampak.

3. Proyeksi Oblik Kanan Depan (RAO)

Pada proyeksi ini atrium kanan berada di bagian bawah dari batas jantung sebelah belakang. Bila atrium
kanan membesar, batas bawah ini kan menonjol jauh kebelakang dan kadang-kadang menutupi kolumna
vertebralis

4. Proyeksi lateral

Proyeksi ini tidak dapat memberi petunjuk adanya pembesaran atrium kanan, karena atrium kanan
letaknya di tengah bayangan jantung dan tidak membuat batas-batas jantung.

Dari keempat proyeksi ini yang paling baik untuk menetapkan pembesaran atrium kanan adalah proyeksi
PA, LAO, dan RAO.

Adakalanya penonjolan jantung kekanan itu disebabkan karena pembesaran ventrikel kanan yang
mendorong atrium kanan lebih ke lateral, sedangkan atrium kanan sendiri normal. Untuk membedakan
kemungkinan-kemungkinan tersebut, perlu diselidiki seluruh batas jantung mulai dari aorta asendens ke
bawah pada proyeksi PA. bila batas kanan sejak dari atas tergeser ke kanan, maka biasanya penonjolan
ke kanan itu disebabkan dorongan vetrikel kanan yang membesar. Tetapi bila batas dari jantung bagian
atas masih normal, maka penonjolan jantung di kanan bawah itu disebabkan atrium kanan yang
membesar.
b. Pembesaran ventrikel kanan

Pembesaran ventrikel kanan dapat diikuti melaluli jalur masuk (inflow tract) dan jalur keluar (outflow
tract) dari aliran darah yang melalui ventrikel kanan. Dilatasi dar ventrikel kanan pada jalur masuk
menyebabkan jantung membesar kedepan dan memutar ke kiri. Dilihat dari bawah, arah perputaran ini
searah dengan jarum jam. Dilatasi dari jalur ke luar menyebabkan pinggang jantung, terutama segmen
pulmonal merata dan menonjol, kecuali bila ada atresia pulmonalis yang kita lihat pada tetralogy fallot.
Pembesaran dari ventrikel kanan bukan saja karena dilatasi, tetapi dapat juga karena hypertrofi. Pada
hypertrofi ringan jantung tidak banyak membesar, hanya apeks jantung lebih menonjol ke arah lateral.
Pembesaran pada jalur keluar menyebabkan pinggang jantung merata. Kelainan-kelainan ini dapat dilihat
pada proyeksi-proyeksi sebagai berikut :

1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)

Jantung membesar ke kiri dengan apaeks yang letaknya di atas diafragma. Pinggang jantung Nampak
merata atau menonjol karena dilatasi dari jalur keluar dari ventrikel. Segmen pulmonalis menonjol. Bila
hanya ada hypertrofi yang ringan dari ventrikel kanan, pinggang jantung biasanya tidak banyak berubah,
hanya apeks jantung akan lebih ke lateral, tetapi masih diatas diafragma.

2. Proyeksi lateral

Pada jantung yang normal, ventrikel kanan menyentuh dinding depan thoraks(sternum) hanya bagian
bawah saja (1/3 bagian bawah). Diatasnya terdapat mediastinum anterior-superior yang luas.
Pembesaran dari ventrikel kanan menyebabkan jantung lebih tinggi menempel pada sternum, sehingga
mediastinum Nampak menjadi sempit.

Bila jantung menempel pada sternum lebih dari setengah jarak antara sendi manubrium sampai diafragma
depan, maka hal ini menunjukan adanya pembesaran dari ventrikel kanan. Ukuran ini dipakai bila bentuk
dada penderita normal dan sternum tidak melengkung ke dalam.

3. Proyeksi Oblik Kanan Depan (RAO)

Pembesaran dari jalur keluar (outflow tract) dari ventrikel kanan dapat dilihat dari penonjolan segmen
pulmonal (conus pulmonalis) yang tampak pada proyeksi ini. Penonjolan segmen pulmonal ini tampak di
bagian atas dari lengkungan ventrikel kanan.

4. Proyeksi Oblik Kiri Depan (LAO)

Sulit untuk menetapkan pembesaran ventrikel kanan pada proyeksi ini, karena dinding depan selain
dibentuk oleh ventrikel lateral kanan, dapat pula dibentuk oleh atrium kanan bila atrium ini besar sekali.

Pada umumnya untuk penelitian pembesaran ventrikel kanan, proyeksi yang penting adalah PA, Lateral
dan RAO.

c. Pembesaran atrium kiri

Pembesaran atrium kiri ini mempunyai arah yang banyak variasinya. Arah kebelakang, ke lateral kanan
dank e atas adalah yang paling sering ditemui pada atrium kiri yang membesar. Pembesaran atrium kiri
dapat dilihat pada proyeksi-proyeksi sebagai berikut :
1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)

Pembesaran atrium kiri yang cukup (moderat) dapat dilihat adanya batas kembar (double contour) pada
sisi kanan bawah. Batas ini terbentuk oleh batas atrium kanan dan di sampingnya batas atrium kiri.

Pembesaran dari aurikel atrium kiri dapat dilihat sebagai penojolan di bawah segmen pulmonal, pada
pinggang jantung. Pada radiografi yang keras, dapat dilihat bronchus utama sisi kiri terangkat sehingga
sudut antara kedua bronchus utama menjadi lebih besar. Pembesaran atrium yang cukup berat,
menyebabkan densitas dari jantung pada bagian tengah lebih tinggi (lebih opak) dari pada bagian tepinya.

Bila pada proyeksi PA ini esofagus diisi dnegan barium, maka pembesaran atrium kiri dapat dilihat dari
pendorongan esofagus ke kanan. Pendorongan esofagus ke kiri jarang terjadi.

2. Proyeksi Lateral dengan barium

Pada proyeksi ini tampak esofagus yang diisi dengan barium terdorong ke belakang . lengkungan esofagus
ini biasanya terjadi di daerah 1/3 tengah jantung.

Pembesaran atrium kiri ini dapat besar sekali sehingga jantung terdorong kedepan. Dengan demikian
penafsiran pembesaran dari ventrikel kanan menjadi sulit, sebab ventrikel kanan yang terdorong ke depan
ini seringkali ditafsirkan salah, yaitu sebagi pembesaran ventrikel kanan.

3. Proyeksi Oblik Kanan depan (RAO)

Esofagus pada proyeksi ini pun harus diisi dengan barium. Pendorongan atrium kiri yang membesar
terhadap esofagus akan Nampak lebih jelas, dibandingkan denga proyeksi lateral. Normal esofagus
berjalan dari atas ke bawah hampir sejajar dengan lengkungan dari kolumna vertebalis thorakalis. Bagian
esofagus yang terdorong oleh atrium kiri yang membesar, letaknya bertumpang tindih dengan kolumna
vertebralis.

4. Proyeksi Oblik kiri depan (LAO)

Pembesaran atrium kiri akan tampak di bagian 1/3 tengah belakang dari jantung. Pembesaran atrium kiri
ini akan mempersempit rongga di bawah lengkungan aorta (di bawah aortic window)

Untuk penelitian pembesaran atrium kiri, yang penting adalah proyeksi : PA, Lateral dan RAO

d. Pembesaran ventrikel kiri

Seperti pada ventrikel kanan, ventrikel kiri pun terdiri dari bagian jalur masuk (inflow tract) yaitu bagian
di bawah katup mitral dan bagian jalur keluar (outflow tract) yang berada di bawah katup aorta. Antar dua
jalur ini terdapat apeks dari ventrikel kiri.penilaian dari ventrikel kiri ini sering lebih sulit bila ada
pembesaran dari ventrikel kanan. Pada umunya pinggang jantung tidak menonjol oleh pembesaran dari
ventrikel kiri.

Pembesaran dari ventrikel kiri dapat dilihat pada proyeksi-proyeksi sebagai berikut :

1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)


Pada proyeksi ini jantung tampak membesar ke kiri dengan apeks meunrun, tertanam di bawah diafragma
kiri. Jadi berlainan dengan pembesaran dari ventrikel kanan, dimana apeks jantung terdapat diatas
diafragma kiri.

Pinggang jantung tidak berubah. Bila aorta ikut membesar maka pinggang jantung tampak lebih dalam
dari biasanya. Pembesaran ventrikel kiri pada bagian jalur keluar menyebabkan jantung membesar ke kiri
tanpa ke belakang. Jadi pembesaran jalur keluar hanya tampak pada proyeksi PA.

2. Proyeksi lateral

Pada proyeksi lateral, ventrikel kiri tampak sebagai batas jantung bagian paling bawah belakang. Antara
batas ventrikel kiri dengan kolumna vertebralis tampak ruang retrokardial (holzknecht). Dalam ruang ini
vena cava inferior sering tampak sebagai garis lengkung ke atas. Ventrikel kiri yang normal, tidak melewati
batas vena cava inferior ini. Bila vena cava inferior ini dilewati oleh jantung jauh ke belakang, maka hal ini
menunjukkan adanya pembesaran ventrikel kiri bagian jalur masuk (inflow tract). Pada ventrikel
kananyang sangat membesar, ada kemungkinan seluruh jantung terdorong ke belakang dan ventrikel kiri
melewati vena cava inferior tanpa adanya pembesaran dari ventrikel kiri

3. Proyeksi Oblik Kiri depan (LAO)

Dalam keadaan normal pada proyeksi LAO dengan sudut 600 batas jantung bagian belakang sudah berada
di depan kolumna vertebralis.pembesaran ventrikel kiri terutama pada bagian jalur masuk menyebabkan
batas jantung di belakang bawah masih bertumpang tindih dengan kolumna vertebralis.

4. Proyeksi Oblik Kanan Depan (RAO)

Proyeksi ini tidak dapat dipakai untuk meneliti pembesaran ventrikel kiri

Pembesaran ventrikel kiri ini pada umumnya tidak boleh dinilai dari satu proyeksi saja, melainkan harus
dinilai secara kombinasi dari proyeksi PA, Lateral dan LAO.

Anda mungkin juga menyukai