PENDAHULUAN
Metastasis merupakan kemampuan suatu jaringan tumor yang menempel
serta hidup dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh lain. Misalnya
kanker payudara dapat bermetastasis hingga ke paru-paru dan menyebabkan
gangguan proses pernapasan.1
Paru biasanya menjadi tempat terjadinya kelainan metastasik penyakit
kanker primer yang ada diluar paru. Biasanya kelaianan metastasis tersebut
dianggap tidak dapat disembuhkan.2
Struktur paru merupakan tempat yang paling sering terjadi metastasis pada
pasien dengan penyakit keganasan, dan biasanya rongga thoraks merupakan
tempat utama terdeteksi suatu metastasis paru, pada penderita tumor yang banyak
memiliki akses pembuluh darah. Sebagai contoh, tumor tumor yang dapat
bermetastasis ke paru antara lain : Ca ginjal, osteosarcoma, choriocarsinoma,
melanoma, teratoma testis, dan Ca tiroid. Kebanyakan, metastasis paru berasal
dari tumor payudara, kolorektal, prostat, bronchial, leher kepala, dan Ca ginjal.1,3
sekitar 3% dari nodul paru asimtomatik adalah metastasis. tumor primer
umum memproduksi metastasis paru soliter adalah karsinoma usus besar, ginjal
dan payudara, atau tumor testis, sarkoma tulang dan melanoma maligna. sekitar
75% kasus metastasis penyakit paru-paru muncul dengan beberapa nodul paru.
metastasis ke paru-paru biasanya bilateral, mempengaruhi baik paru-paru sama,
dengan dominasi basal. Biasanya sering di perifer dan mungkin subpleural.3,4
penyakit metastasis pada paru dan rongga iga merupakan komplikasi
umum pada penyakit neoplastik primer yang berasal dari tempat lain, biasanya
hematogen. Tumor payudara, saluran kemih, testis, saluran pencernaan, tiroid, dan
tulang sering menjadi sumber primer.3
Metastasis paru juga memperlihatkan adanya suatu keganasan dalam suatu
penyakit. Namun, tidak ada kaitannya baik pria maupun wanita, insiden pada
keduanya tidak berbeda terlalu jauh. Insiden terjadinya tumor, meningkat sesuai
umur, begitu juga frekuensi metastasis paru. Bahkan pada anak anak pun dapat
kita lihat adanya metastasis paru, seperti pada wilms tumor. 5
Jalur metastasis bisa melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses
terlepas langsung menempel pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada
tumor ganas. Tumor jinak tidak pernah bermetastasis. 5
Metastasis yang sering ditemui sebagai metastasis soliter adalah metastasis
sarkoma jaringan lunak atau tulang, karsinoma mamma, kolon, dan ginjal. Lesi
sering membingungkan dalam mendiagnosis metastasis paru adalah nodul
multipel penyakit paru rheumatoid, granulomatosis Wegener, histoplasmosis dan
koksidioidomikosis. Bayangan tumor metastasis berbentuk multinodular karena
besarnya bervariasi mulai dari miliar, snowstorm yang merupakan metastasis dari
karsinoma tiroid, mamma, kandung kemih dan prostat, sampai dengan bentuk
cannonball yang merupakan metastasis dari ginjal, testis, kolon, mamma dan
kelenjar ludah, sarkoma tulang dan jaringan lunak.6
Limfangitis karsinomatosis paling sering terjadi disebabkan oleh Ca
mammae, paru, usus, pancreas, maupun prostat. Biasanya hal ini sebagai hasil dari
metastasis secara hematogen ke kapiler kapiler paru, dan juga invasi ke saluran
limfe paru perifer. Penyebaran retrograde dari nodulus di hilus, mediastinal,
maupun invasi langsung dari saluran limfe diafragma sangat jarang terjadi.
Metastasis endobronkial, yang jarang terjadi juga berhubungan dengan tumor
mammae, colon dan ginjal seperti juga melanoma dan sarcoma.3
lymphangitis carcinomatosa hasil dari metastasis menyerang secara
hematogen dan menutup limfatik paru perifer. biasanya paling umum adalah
karsinoma paru, payudara, perut, pankreas, leher rahim ang prostat. lymphangitis
carcinomatosa biasanya bilateral, tapi paru-paru dan kanker payudara dapat
menyebabkan limfangitis unnilateral. x-ray dada menunjukkan coars, linear,
reticular dan bayangan nasal nodular, sering dengan efusi pleura dan
lymphadenopaty hilus. pada tahap awal keterlibatan paru x-ray dada mungkin
mengarah ke limfangitis. tapi mungkin tidak diagnostik. dalam kasus ini resolusi
tinggi CT scan dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis. ketika terlihat khas
di
penebalan
nodular
dari
centrilobularbronchovascular.3
septa
interlobular
dan
penebalan
bundel
Pleura
Paru-paru dibungkus oleh lapisan pleura yang dibagi menjadi 2 jenis yaitu pleura
viseral dan pleura parietal. Pleura viseral adalah pleura yang menempel erat pada
dinding paru sedangkan pleura parietal adalah pleura yang tidak menempel
langsung pada paru. Pleura parietal lebih tebal dibanding pleura viseral. Di antara
pleura visceral dan pleura parietal terdapat rongga yang disebut kavum pleura.7,8
b. Paru
Paru-paru dibagi menjadi 2 yaitu paru kanan dan paru kiri. Di paru kanan terdiri
dari 2 fissura: fissure horizontal dan fissura oblique yang membahagi paru kepada
3 lobus yaitu: lobus superior, lobus medius dan lobus inferior. Paru kanan lebih
luas dan pendek karena dome diafragma kanan lebih tinggi dibanding dome
diafragma kiri. Paru kiri terdiri dari 1 fissura yaitu fissura oblique dan 2 lobus.
Fissura oblique terletak di antara lobus superior dan lobus inferior paru kiri. Di
batas anterior paru kiri terdapat deep cardiac notch karena deviasi apeks jantung
ke arah kiri.7,8
c.
Bronkus
Bronkus terdiri dari dua bagian yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Di setiap
bronkus akan terbentuk lobar bronkus sekunder, dua di kiri dan tiga di kanan.
Setiap lobar bronkus sekunder akan bercabang menjadi tertiary segmental
bronchi yang kemudian akan membentuk bronkiolus. Di akhir brokiolus, terdapat
jutaan kantung kecil udara yang disebut alveoli. Alveoli diselaputi oleh kapiler
dan memiliki dinding yang tipis. Fungsi alveoli adalah untuk mentransportasi
udara dan memastikan terjadinya pertukaran gas.7,8
d. sirkulasi
Setiap paru mempunyai satu arteri pulmonari dan dua vena pulmonari. Arteri
pulmonari akan membawa darah yang kadar oksigennya kurang ke paru dan vena
pulmonari akan mengalirkan darah yang mempunyai kadar oksigen yang tinggi
dari paru ke jantung. Arteri bronkial menyuplai darah untuk kebutuhan
metabolisme. Arteri bronkial merupakan cabang dari aorta torakalis. Vena
bronkial kanan mengalirkan darah ke vena azygos dan vena bronkial kanan
mengalirkan darah ke vena hemiazygos atau vena superior intercostalis kiri.7,8
e. Aliran Getah Bening
Terdapat beberapa kumpulan nodus limfa yang merupakan bagian dari sistem
limfatik, drainase cairan yang diproduksi oleh paru.
a. Nodus bronkial : kelenjar getah bening di sekitar bronkus utama
b. Nodus hilus : kelenjar getah bening di daerah di mana trakea terbagi
menjadi bronkus utama
c. Nodus mediastinal (Superior) : kelenjar getah bening di bagian atas
mediastinum
d. Nodus mediastinal subkarinal : kelenjar getah bening di bawah trakea
dimana trakea terbagi menjadi bronkus utama.
e. Nodus mediastinal (Inferior) : kelenjar getah bening di bagian bawah
mediastinum. 7,8
Tekanan intrapleuralalu menurun sehingga jaringan paru didalamnya teregang, tekanan dalam
saluran udarasedikit lebih negatif sehingga udara dapat mengalir kedalam paru. Pada akhir
inspirasi, dayarecoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke posisi ekspirasi sampai
terjadikeseimbangan kembali antara daya recoil jaringan paru dengan dinding dada. Takanan
dalamsaluran udara sedikit lebih positif dan udara mengalir keluar meninggalkan paru.
Selamapernapasan tenang ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi
ototuntuk menurunkan volume intrathorakal.10
kelenjar
getah
bening..
Lymphangitic
menyebar
mengacu
pada
pertumbuhan tumor dalam saluran limfatik, yang terlihat pada interstitium aksial
(peribronchovascular dan centrilobular interstitium) dan interstitium perifer (septa
interlobular dan subpleural).12
Yang melibatkan paru, pleura, maupun kelenjar getah bening paru. Paru
dapat terkena metastasis akibat sel tumor yang menjalar melalui saluran limfe
yang berasal dari metastasis hematogen, metastasis kelenjar getah bening hilus,
maupun tumor abdomen bagian atas. Penyebaran melalui saluran limfe dari tumor
yang berada ekstrathoraks ke kelenjar getah bening paru juga dapat melalui duktus
thorasikus, dengan keterlibatan retrograde kelenjar getah bening hilus dan
parenkim paru. Tumor yang biasanya bermetastasis dengan cara ini umumnya
adalah Ca mammae, abdomen, pankreas, prostat, serviks, dan thyroid.4
Anak sebar melalui saluran limfogen sering menyebabkan pembesaran
kelenjar mediastinum yang dapat mengakibatkan penekanan pada trakea,
esophagus, dan vena kava superior dengan keluhan keluhannya.5
Pada anak biasa menetap di saluran limfe peribronkhial atau perivaskular
yang secara radiologik memberi gambaran bronkovaskular yang kasar secara dua
sisi atau satu sisi hemitoraks atau gambaran garis garis berdensitas tinggi yang
halus seperti rambut.11
4. Penyebaran melalui ruang pleura
Misalnya invasi tumor primer ke pleura (misalnya thymoma) ataupun Ca
paru.11,12
5. Penyebaran endobronkhial
Dari tumor jalan nafas. Mekanisme metastasis ini jarang terjadi.
Penyebaran ini biasanya terjadi pada pasien dengan Ca bronkhioloalveolar.
Namun dapat dilihat juga pada kanker paru lainnya. 1,12
GEJALA
Gejala biasanya muncul pada pasien pasien yang mengalami metastasis
multiple (80 95%). Dyspneu dapat terjadi sebagai akibat dari masa tumor yang
menggantikan jaringan parenkim paru, obstruksi jalan nafas, maupun efusi pleura.
Dyspneu yang tiba tiba berhubungan dengan perkembangan yang cepat dari
suatu efusi pleura, pneumothoraks, maupun perdarahan ditempat lesi.12
Walaupun pada metastasis paru pasien dapat dikatakan tanpa gejala akibat
metastasisnya, namun pasien hampir selalu memiliki gejala akibat tumor primer
yang dideritanya. Ketika metastasis paru ditemui tanpa adanya gejala gejala
pada tempat yang diduga pusat tumornya, maka kita harus curiga akan adanya
silent tumor, seperti tumor pankreas maupun kandung empedu.12
Pasien dengan limfangitis karsinomatosa biasanya mengalami dyspneu
yang
progresif,
dan
batuk
kering.
Metastasis
endobronkhial
biasanya
10
Frekuensi
pada Frekuensi
presentasi %
autopsi,%
Koriokarsinoma
60
70-100
Melanoma
60-80
12
70-80
Osteosarkoma
15
75
Tiroid
65
Ginjal
20
50-75
15-40
Payudara
60
Bronkus
30
40
11
dari
Kolorektal
<5
25-40
Prostat
15-50
Bladder
25-30
Uterus
<1
30-40
Serviks
<5
20-30
Pankreas
<1
25-40
Esofagus
<1
20-35
Perut
<1
20-35
Ovarium
10-25
Hepatoma
<1
20-60
Tabel 1. emedicine.medscape.com/article/358090-overview
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan klinis
Sementara sejumlah besar pasien dengan metastasis paru tidak menunjukkan
gejala pada saat diagnosis, beberapa pasien mengalami gejala seperti hemoptisis,
batuk, sesak napas, nyeri dada, kelemahan, dan penurunan berat badan. Terutama,
pasien dengan carcinomatosis
beberapa nodul, mulai dari ukuran 3 mm sampai 15 cm atau lebih. Nodul lebih
sering terjadi pada basis paru (karena aliran darah lebih tinggi dari lobus atas) dan
di sepertiga bagian luar paru-paru di wilayah subpleural. Nodul dari ukuran yang
sama diyakini berasal pada saat yang sama, didapatkan satu emboli dari tumor
primer. Nodul yang lebih kecil dari 2 cm biasanya bulat dan berbatas tegas halus.
nodul lebih besar terlihat tidak berbatas tegas; nodul bisa menjadi konfluen
12
13
Ukuran coin lesion lebih besar dari nodular type yaitu sekitar 3-4 cm.
Tetapi ada kepustakaan lain yang menyebutkan bahwa diameter coin
lesion kurang dari 3 cm.
c. Golf Ball
Gambaran golf ball sama dengan nodular type dan coin lesion hanya saja
ukurannya lebih besar jika dibandingkan dengan keduanya. Diameter golf
ball sekitar 4-5 cm.
d. Miliary Type
Miliary type adalah pola persebaran dari metastasis. Pada type ini tumor
menyebar secara miliar.
e. Lymphangitis Spread
Metastasis pada type ini menyebar sejalur dengan pembuluh limfe.
Biasanya terjadi pada tumor-tumor yang menyebar secara limfogen.
f. Pleural Efusion
Metastasis terjadi melalui pleura dan bermanifestasis sebagai efusi pleura.5
14
metastasis
miliaria.
(medscape)
15
17
Gambar 7. Rontgen dada pada seorang pria 58-tahun dengan karsinoma sel
skuamosa lidah menunjukkan beberapa nodul metastasis bilateral, yang
menunjukkan kavitasi, konsisten dengan kavitasi metastasis. (medscape)
18
19
kandung
kemih
dan
metastasis
paru-paru
menunjukkan
Gambar 11. Rontgen dada pada pasien 62 tahun dengan kanker payudara
menunjukkan hilangnya volume paru kanan. Ada juga perubahan reticular
menyebar dari paru-paru kanan. Ada efusi pleura kanan berukuran sedang
dengan atelektasis. Tidak ada lesi fokal terlihat di paru-paru kiri. Temuan
ini
konsisten
dengan
limfangitis
karsinomatosis.
(medscape)
Foto thorax terbukti kurang sensitivitas dan spesifisitas dari CT scan dalam
mendeteksi nodul paru. Foto polos yang dikenal memiliki sensitivitas rendah
20
II.
COMPUTED TOMOGRAPHY
CT scan merupakan modalitas pilihan untuk deteksi dan tindak lanjut dari
metastasis paru. Telah terbukti memiliki sensitivitas yang lebih tinggi
dibandingkan foto thorax (CXR) dalam mendeteksi metastasis paru. CT scan
dilakukan dengan menggunakan teknik multislice, dan tidak ada kontras intravena
diperlukan untuk mendeteksi metastasis paru. Kontras mungkin berguna ketika
nodul terletak berdekatan dengan hilus dan mediastinum.12
21
Aksial CT memindai pada wanita berusia 62 tahun dengan tumor ovarium ganas
menunjukkan nodul metastasis terutama subpleural dari berbagai ukuran.
(medscape)
22
Aksial CT scan dalam seorang pria 67 tahun dengan riwayat sarkoma sel spindle
paha menunjukkan massa heterogen meningkatkan di lobus kanan bawah yang
memperluas ke mediastinum dan ke dalam dinding dada. (medscape)
23
24
CT scan pada seorang pria 58-tahun dengan karsinoma sel skuamosa lidah
menunjukkan beberapa kavitasi bilateral nodul metastasis. Ada juga efusi pleura
kanan. (medscape)
Koronal CT image pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher
menunjukkan beberapa metastasis paru kavitasi dan lobus kiri runtuh atas.
(medscape)
Ketika nodul banyak, mereka didistribusikan difus seluruh paru-paru dalam pola
acak tanpa distribusi anatomi tertentu; ketika nodul sedikit, mereka didominasi
subpleural. Beberapa nodul paru pada pasien dengan keganasan diketahui sangat
sugestif dari metastasis. Dari beberapa nodul paru terdeteksi dengan CT scan,
73% yang terbukti metastasis. Sementara 80-90% pasien dengan beberapa nodul
metastasis memiliki riwayat keganasan, beberapa tidak memiliki keganasan pada
saat diagnosis, dan, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, primer mungkin
tidak akan pernah ditemukan.12
25
karena
beberapa
keterbatasan
dan
tantangan.
Ini
meliputi:
Inhomogeneity
medan
magnet
ULTRASONOGRAPHY
USG hanya memiliki peran yang sangat terbatas dalam evaluasi metastasis paru.
USG dapat digunakan dalam aspirasi efusi pleura untuk mendeteksi sel-sel ganas
dan untuk mendapatkan spesimen biopsi dari nodul pleura. lesi parenkim di
daerah subpleural mungkin menjalani biopsi menggunakan USG. Endoscopic
ultrasound dengan bronkoskopi digunakan dalam evaluasi dan biopsi nodul paru
dan kelenjar getah bening mediastinum dan hilus.12
26
NUCLEAR IMAGING
Kedokteran nuklir biasanya tidak digunakan sebagai teknik imaging primer untuk
mendeteksi metastasis pulmonal.
modalitas scintigraphic utama yang digunakan dalam evaluasi metastasis paru
adalah fluor-18-2-fluoro-2-deoksi-D-glukosa positron emission tomography
(FDG-PET). FDG adalah analog glukosa. Salah satu perubahan biokimia penting
dalam sel kanker adalah tingkat peningkatan glikolisis yang menghasilkan
peningkatan penyerapan glukosa seluler. Prinsip ini digunakan dalam mendeteksi
lesi neoplastik.12
27
CT scan pada pasien dengan karsinoma skuamosa amandel menunjukkan lesi 2,5
cm di lobus kiri bawah. (medscape)
Aksial tomografi emisi positron scan pasien yang sama menunjukkan serapan
yang tinggi di massa endobronkial, yang terbukti metastasis endobronkial.
(medscape)
FDG-PET meningkatkan spesifisitas nodul berdasarkan aktivitas metabolisme
mereka. bekerja dengan baik dengan primary extrathoracic seperti tulang dan
jaringan lunak sarkoma, melanoma ganas, dan kanker kepala dan leher. Namun,
itu bukan studi pilihan ketika tumor primer adalah karsinoma sel ginjal atau
kanker testis, untuk yang menerima American College of Radiology (ACR)
28
scan
dibandingkan
CT
scan
saja
29
untuk
diagnosis
histologis.
imunohistokimia
ekstensif
T2a : Tumor lebih dari 3 cm tapi 5 cm atau kurang dalam dimensi terbesar
T2b : Tumor lebih dari 5 cm tapi 7 cm atau kurang dalam dimension
terbesar
T3 : Tumor lebih dari 7 cm atau yang langsung menyerang salah satu dari
berikut: parietal pleura (PL3), dinding dada (termasuk tumor superior
sulcus), diafragma, saraf frenikus, pleura mediastinal, pericardium parietal;
atau tumor di bronkus utama kurang dari 2 cm distal carina1 tapi tanpa
keterlibatan karina; atau berhubungan atelektasis atau pneumonitis
obstruktif seluruh paru-paru atau nodul tumor terpisah (s) di Tumor lobus
T4 : tumor dari berbagai ukuran yang menyerang salah satu dari berikut:
mediastinum, jantung, pembuluh darah besar, trakea, berulang saraf laring,
esofagus, tubuh vertebral , carina, tumor terpisah nodul (s) di lobus
ipsilateral yang berbeda
Regional Kelenjar Getah Bening (N)
NX : kelenjar getah bening daerah tidak dapat dinilai
N0 : ada daerah metastasis kelenjar getah bening
N1 :
DIAGNOSIS BANDING
Pola yang paling umum dari metastasis paru adalah adanya beberapa, nodul
didefinisikan dengan baik. Diagnosis banding untuk beberapa nodul paru
termasuk
a. infeksi (misalnya, histoplasmosis, coccidioidomycosis di daerah endemik,
infeksi kriptokokus dan nocardial sebagai infeksi oportunistik pada pasien
immunocompromised, emboli septik, abses, paragonimiasis, hidatidosa)
b. penyakit granulomatosa (misalnya, tuberkulosis, sarkoidosis)
c. pembuluh darah / penyakit kolagen-vaskular (misalnya, Wegener
granulomatosis, rheumatoid arthritis).12
PENATALAKSANAAN
Pengobatan definitif untuk metastasis paru dari keganasan extrathoracic
adalah reseksi bedah (metastasectomy paru). Pembedahan dilakukan jika
tumor primer dikendalikan, jika tidak ada lesi extrathoracic, jika secara teknis
dioperasi,
dan
risiko
umum
dan
fungsional
yang
ditoleransi.
33
sel tumor dan biasanya dilakukan dengan bimbingan CT. Ini termasuk
radiofrequency ablation (RFA), microwave ablasi, ablasi laser, dan
cryoablation. Tujuan utama dari semua prosedur ablasi tumor ini adalah untuk
memberantas semua sel-sel ganas bersama dengan margin jaringan normal,
tetapi menyebabkan kerusakan minimal untuk penyakit paru-paru normal.
Dengan melakukan ini, kontrol tumor yang memadai dicapai dan
kelangsungan hidup lama. Keuntungan utama dari prosedur ablasi termal
kerusakan selektif dan terbatas jaringan paru-paru untuk minimal berdampak
pada fungsi paru.12
PROGNOSIS
Kelangsungan hidup rata-rata adalah 12-18 bulan. telah terbukti lebih baik
pada pasien dengan lebih sedikit jumlah metastasis. Namun, metastasectomy
paru dapat dilakukan hanya dalam 25-50% pasien, karena adanya beberapa
lesi metastasis atau adanya kondisi komorbiditas dan dapat menyebabkan
kekambuhan.12.
34
KESIMPULAN
1. Metastasis pada paru adalah keganasan pada paru yang merupakan
penyebaran dari proses keganasan di organ/tempat lain.
2. Struktur paru merupakan salah satu tempat yang paling sering terjadi
metastasis.
3. Mekanisme penyebaran metastasis paru meliputi penyebaran langsung dari
pusat primer, penyebaran hematogen, penyebaran melalui saluran limfe,
penyebaran melalui ruang pleura, penyebaran endobronkhial.
4. Computed Tomography (CT) scan memiliki resolusi yang lebih tinggi
daripada foto X Raya dada, dan dapat memperlihatkan nodul nodul
yang lebih kecil daripada teknik lainnya.
High Resolution CT (HRCT) merupakan pemeriksaan pilihan untuk
memperlihatkan adanya limfangitis karsinomatosis dan penjalarannya
35
KAJIAN ISLAM
Ada penyakit yang ringan dan mudah penyembuhannya seperti batuk, pilek dan
demam namun ada pula penyakit yang sulit penyembuhannya seperti penyakit
kanker, tumor, HIV
dan
lain
sebagainya.
Penyakit
ganas
dan
sulit
dalam
surat
Al
Insan
29
ini,
dan
menghabiskan
biaya
puluhan
milyar
sekalipun.
Dalam surat Al Israak ayat 82 Allah telah menegaskan bahwa Ia telah menurunkan
Al
Quran
didalamnya
ada
obat
bagi
berbagai
macam
penyakit.
82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar (obat) dan
36
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah
kepada
orang-orang
yang
zalim
selain
kerugian.(Al
Israak
82)
Al Quran bisa memberi ketenangan dan kekuatan bagi orang yang beriman dalam
menghadapi berbagai bencana dan musibah. Dengan jiwa yang tenang dan penuh
keyakinan akan pertolongan Allah, sel sel tubuh juga akan menjadi kuat dan sigap
dalam menghadang berbagai penyakit yang datang menyerang. Dengan jiwa yang
tenang dan stabil sel tubuh juga menjadi kuat dan tangguh dalam memperbaiki
berbagai kerusakan yang terjadi didalam jaringan tubuh.
37