Anda di halaman 1dari 28

-REFERAT-

HEMOTHORAX TRAUMATIK (3B)

Oleh
Cutri Amilah (111 2016 2084)

Pembimbing
dr. Reeny Purnamasari, Sp. B., M.Kes.
PENDAHULUAN
Asal darah tersebut
Hemotoraks adalah
dapat dari dinding
kondisi adanya darah
dada, parenkim paru,
di dalam rongga
jantung, atau
pleura.
pembuluh darah besar.

Pada trauma, yang


Perdarahan dapat
tersering perdarahan
berasal dari pembuluh
berasal dari arteri
darah sistemik maupun
interkostalis dan arteri
pembuluh darah paru.
mammaria interna
ETIOLOGI

Penetrasi pada Trauma tumpul Laserasi


dada pada dada jaringan paru

Laserasi otot
Laserasi arteri
dan pembuluh
mammaria
darah
interna
intercostal
ETIOLOGI
Traumatis Nontraumatic atau spontan

• Trauma tumpul. • Neoplasia (primer atau


• Penetrasi trauma (Trauma metastasis).
tembus, termasuk • Diskrasia darah, termasuk
iatrogenik). komplikasi antikoagulasi.
• Emboli paru dengan infark.
• Robek adhesi pleura
berkaitan dengan
pneumotorax spontan.
• Bullous emfisema.
• Tuberkulosis.
• Paru atriovenosa fistula.
• Nekrosis akibat infeksi.
• Telangiektasia hemoragik
herediter.
• Kelainan vaskular intratoraks
non pulmoner.
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI

Hematothoraks
Hematothoraks ringan Hematothoraks berat
sedang
•Jumlah darah kurang •Jumlah darah 350 cc •Jumlah darah lebih
dari 350 cc – 1500 cc dari 1500 cc
•Darah biasanya •Thorakosintesis •Dimasukkan dua
terabsorbsi secara drainase dengan drainase karena
spontan dengan selang WSD biasanya satunya mungkin
tatalaksana diperlukan tersumbat akibar
konservatif bekuan darah
•Jarang dilakukakan •Diperlukan tindakan
thorakosintesiscessary thoracotomy untuk
mencegah
perdarahan
GEJALA KLINIS

Nyeri dada yang Tanda-tanda syok


berkaitan dengan seperti hipotensi,
Tachycardia Dyspnea, sianosis
trauma dinding dan nadi cepat,
dada pucat, akral dingin

Deviasi trakea ke
Hypoxemia Anxietas Anemia sisi yang tidak
terkena

Gerak dan Penurunan suara


pengembangan napas atau Dullness pada Adanya krepitasi
rongga dada tidak menghilang pada perkusi saat palpasi
sama sisi yang terkena
GEJALA KLINIS

Keadaan umum
•Biasanya pasien dalam keadaan sakit
berat
•Tampak dyspnea, sianosis, anemia, tanda-
tanda syok, nyeri dada akibat trauma

Dari anamnesa
•Keluhan utama biasanya nyeri dada dan
sesak napas yang mungkin sifatnya
progresif., riwayat trauma pada dinding
dada
GEJALA KLINIS

Pada pemeriksaan fisik


•inspeksi biasanya ditemukan gerakan
napas tertinggal
•perkusi didapatkan pekak pada
hemithoraks, dengan batas ICS
tergantung pada jumlah darah yang
terdapat di rongga thoraks.
•palpasi didapatkan vocal fremitus yang
menurun.
•auskultasi didapatkan bunyi napas
menurun atau bahkan menghilang
Respon tubuh dengan adanya hemothoraks
dimanifestasikan dalam 2 area mayor:

Respon hemodinamik Respon respiratori

• Respon hemodinamik • Akumulasi darah pada


sangat tergantung pada pleura dapat menggangu
jumlah perdarahan yang pergerakan napas.
terjadi. • Pada kasus trauma,
• Tanda-tanda shock dapat terjadi gangguan
seperti takikardi, takipnea, ventilasi dan oksigenasi,
dan nadi yang lemah khususnya jika terdapat
dapat muncul pada cedera pada dinding
pasien yang kehilangan dada.
30% atau lebih volume • Akumulasi darah dalam
darah jumlah yang besar dapat
menimbulkan dispnea
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Chest x-ray
(utama)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT-Scan, biasanya untuk menentukan


lokasi bekuan darah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG, dengan FAST, jika curiga hemothoraks
minimal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nilai BGA (Blood Gas Analysis),


Hipoksemia mungkin disertai
hiperkarbia

Darah lengkap, menurunnya Hb


menunjukan jumlah darah yang
hilang pada hemothoraks
TATALAKSANA
Tujuan utama terapi dari hemothoraks adalah untuk
menstabilkan hemodinamik pasien, menghentikan
perdarahan dan mengeluarkan darah serta udara dari
rongga pleura

Langkah pertama untuk menstabilkan hemodinamik


adalah dengan resusitasi seperti diberikan oksigenasi,
cairan infus, transfusi darah, dilanjutkan pemberian
analgetik dan antibiotic

Selanjutnya mengeluarkan darah dari rongga pleura


Algoritma Hemothorax
CHEST TUBE
◦ Chest tube (Tube thoracostomy drainage): merupakan terapi
utama untuk pasien dengan hemothoraks. Insersi chest tube
melalui dinding dada untuk drainase darah dan udara.
Pemasangannya selama beberapa hari untuk mengembangkan
paru ke ukuran normal
THORACOTOMY
◦ Thoracotomy, merupakan prosedur pilihan untuk operasi
eksplorasi rongga dada ketika hemothoraks massif atau terjadi
perdarahan persisten. Indikasi dilakukan thoracotomy:

Darah 1 liter atau lebih Perdarahan persisten, Diperlukan transfusi


setelah dievakuasi sebanyak 150- berulang untuk
segera dengan chest 200cc/jam selama 2-4 mempertahankan
tube jam stabilitas hemodinamik

Tanda kekurangan
Adanya sisa clot udara massif atau
Defek pada dinding
sebanyak 500 cc atau pengembangan paru
dada
lebih tidak sempurna setelah
drainase adekuat

Adanya cedera pada


arteri besar, jantung,
esophagus, dan
diafragma
Agen Trombolitik

◦ trombolitik agen digunakan untuk


memecahkan bekuan darah pada chest
tube atau ketika bekuan telah membentuk
massa di rongga pleura, tetapi hal ini sangat
berisiko karena dapat memicu terjadinya
perdarahan dan perlu tindakan operasi
segera
VATS (Video Assisted Thoracic Surgery)
◦ VATS adalah bentuk
operasi minimal
invasif melalui
sayatan kecil
“lubang kunci”
tanpa harus
memotong otot-otot
dada atau
memotong tulang
rusuk, sehingga akan
menghindari rasa
sakit yang terkait
dengan sayatan
yang lebih besar
dan juga
mengurangi trauma
jaringan selama
operasi
KOMPLIKASI

Kegagalan
pernafasan (Paru- Fibrosis atau skar
paru kolaps sehingga pada membran Pneumothorax.
terjadi gagal napas pleura.
dan meninggal).

Pneumonia. Septisemia. Syok.


PROGNOSIS

◦Prognosis berdasarkan pada


penyebab dari hemothoraks dan
seberapa cepat penanganan
diberikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai