PENDAHULUAN
2.3. A-Scan
A-scan, atau scan amplitudo, adalah salah satu metode yang digunakan untuk
penilaian okular melalui ultrasound. Dalam A-scan, satu balok suara dikirim
dari transduser. Echo yang kembali ke transduser diubah menjadi serangkaian
gelombang dengan tinggi sebanding dengan kekuatan echo. Kekuatan echo
tergantung pada beberapa faktor. Yang pertama adalah susunan dari dua
jaringan yang berhadapan. Ketinggian lonjakan juga dipengaruhi oleh sudut
gelombang suara yang mengenai lapisan. Faktor-faktor lain mempengaruhi
seberapa baik gelombang suara kembali ke transduser seperti kelancaran atau
keteraturan antarmuka dan kepadatan struktur yang dilalui suara tersebut.
Objek yang lebih padat menyerap lebih banyak energi, Pengukuran yang
berasal dari pemindaian A meliputi tinggi lonjakan, keteraturan, reflektifitas,
dan pelemahan suara. A-scan memiliki kemampuan untuk mengkarakterisasi
struktur dan komposisi tumor internal berdasarkan data yang disebutkan di
atas5,6
Dalam A-scan biometry, gelombang suara berjalan melalui kornea yang solid,
humor aquos yang cair, lensa yang solid, vitreus, retina, koroid, sclera dan
jaringan orbita, sehingga kecepatan rambat gelombang suara berubah-ubah.4,5
Dengan menggunakan A-Scan ultrasound biometry, mata dibagi atas tiga
kompartemen, yaitu :
(1). Bilik mata depan (Anterior Chamber Depth / ACD) merupakan jarak
antara permukaan anterior kornea dan permukaan anterior lensa.
(2). Ketebalan lensa (Lens Thickness / LT), merupakan jarak antara permukaan
anterior lensa dan permukaan posterior lensa.
(3). Kedalaman corpus vitreus, jarak antara permukaan posterior lensa dengan
permukaan anterior kornea
Prinsip pengukuran panjang bola mata dengan A-Scan Biometry adalah
berdasarkan waktu yang diperlukan oleh gelombang suara saat dikeluarkan
oleh transmitter probe hingga mencapai target dan kembali ke receiver probe.
Mata terdiri dari berbagai struktur dengan densitas yang berbeda-beda,
sehingga kecepatan gelombang suara yang melewatinya juga akan berubah-
ubah. (tabel 1). Dengan mengetahui kecepatan gelombang suara saat melewati
masing-masing struktur tersebut, maka panjang bola mata pun dapat diukur.
1,3,4
Prager shell.
Teknik ini menggunakan penampang kecil berisi air untuk menghindari
penempatan probe langsung pada kornea. Jika dilakukan dengan benar,
penekanan pada kornea akan dapat dikurangi sehingga kesalahan
pengukuran panjang bola mata juga dihindari. 4,
2.4. B-Scan
B-scan, atau pemindai kecerahan, adalah metode lain yang digunakan untuk
penilaian okular melalui ultrasound. Ini dapat dilakukan langsung pada mata
yang dibius. Dalam kasus trauma atau pada anak-anak, B-scan dapat dilakukan
di atas kelopak mata dengan jelly kopling. Pengukuran yang berasal dari B-
scan termasuk visualisasi lesi, termasuk lokasi anatomi, bentuk, batas, dan
ukuran. Ini dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai macam struktur
patologis, termasuk ablasi retina atau koroid, benda asing, kalsium, dan tumor.
Echo dalam B-scan dikonversi ke titik-titik dengan intensitas kecerahan yang
sebanding dengan amplitudo echo. Misalnya, echo amplitudo tinggi muncul
sebagai hyperechoic (putih), dan echo absen tampak hitam (anechoic)6