Pterygium
Pembimbing :
dr. Minggaringrum, Sp.M
Oleh :
Azmilla Nurrachmalia Adha
201620401011136
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini, Diabetes Mellitus (+) dan
hipertensi (+)
Riwayat Psiko-Sosial :
Pupil Refleks pupil (+), bulat (+) 3 Refleks pupil (+), bulat (+) 3
mm mm
DIAGNOSIS BANDING
Pseudopterigium
Pinguekula
KOMPLIKASI
Astigmatisme Ireguler
TERAPI
ODS Pterygium grade III membesar dan meluas melebihi 2 mm kornea tetapi tidak
melebihi pinggiran pupil konsultasi sp. Mata lesi harus diangkat dengan bedah :
Teknik bare sclera, simple closure, sliding flap, rotational flap, Autograf conjungtiva, atau
Amniotik membran
Prognosis
Prognosis pterigium umumnya baik, namun sering terjadi rekurensi
dari penyakit setelah pembedahan.
Diskusi
Kedua mata pasien di diagnosa dengan pterygium. Dalam studi
kepustakaan, menurut American Academy of Opthalmology pterygium
(berasal dari bahasa Yunani yaiutu pterygos yang artinya sayap) adalah
proliferasi jaringan subkonjungtiva berupa granulasi fibrovaskular dari
sebelah nasal konjungtiva bulbar yang berkembang menuju kornea
hingga akhirnya menutupi permukaan kornea. Pterygium adalah suatu
perluasan pinguecula ke kornea, seperti daging berbentuk segitiga, dan
umumnya bilateral di sisi nasal. (Voughan & Ashbury, 2008). Keadaan ini
diduga merupakan fenomena iritatif akibat sinar ultraviolet, pengeringan,
dan lingkungan dengan angin banyak. (Voughan & Ashbury, 2008)
Diagnosa berdasarkan anamnesis (faktor resiko terpapar sinar
matahari, debu, pasir dan angin), pemeriksaan fisik (penebalan
konjungtiva bulbi yang makin lama meluas ke kornea), pemeriksaan
patologis (lapisan bowman kornea digantikan oleh jaringan hialin
dan elastik). (Voughan & Ashbury, 2008)
Pterygium dapat tidak memberikan keluhan atau memberikan
keluhan seperti mata iritatif, merah, dan gangguan penglihatan oleh
karena astigmatisma. (Sidharta, 2013)
Regenerasi epitel
UV-B Limbal stem cell kornea
Mutagen p53 tumor
supressor gene
Proses kolagenase
meningkat dan
terjadi angiogenesis
Patofisiologi
Perubahan
degenerasi kolagen
subkonjungtiva kornea