Disusun Oleh :
TASSA NASIRAH
160100105
Pembimbing:
dr. Nazli Mahdinasari Nasution, M.Ked, Sp.KJ
Disusun Oleh :
TASSA NASIRAH
160100105
Pembimbing:
dr. Nazli Mahdinasari Nasution, M.Ked, Sp.KJ
(dr. Nazli Mahdinasari Nasution, M.Ked, Sp.KJ) (dr. Vita Camelia, M.Ked(K.J.), Sp.K.J)
NIP. 198608062014042001 NIP. 197804042005012002
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Gangguan Spektrum Autisme”. Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat
untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi
Dokter (P3D) di Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. ,
Sp.K.J. selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini. Dengan demikian diharapkan makalah ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
baik dari segi struktur dan isi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang berguna
untuk menyempurnakan makalah ini agar dapat bermanfaat di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu
pengetahuan terutama di bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Jiwa.
Tassa Nasirah
NIM 160100105
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan Makalah................................................................................1
1.3 Manfaat Makalah..............................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3
2.1 Definisi.............................................................................................3
2.2 Epidemiologi....................................................................................3
2.3 Etiologi.............................................................................................3
2.4 Manifestasi Klinis.............................................................................4
2.5 Diagnosis..........................................................................................5
2.6 Diagnosis Banding............................................................................6
2.7 Terapi................................................................................................7
2.8 Prognosis..........................................................................................8
BAB 3 KESIMPULAN......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Definisi
Gangguan spektrum autisme (Autism Spectrum Disorders/ASD) atau
gangguan autistik (autistic disorder) telah didefinisikan oleh American
Psychiatric Assotiation (APA) yaitu gangguan atau kecacatan perkembangan
dengan karakteristik kerusakan interaksi sosial, abnormalitas dalam komunikasi
verbal dan non verbal, dan perilaku berulang. Autistik adalah kondisi yang
menggambarkan individu yang seolah-olah mereka hidup dalam dunianya sendiri.
Di dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III
(PPDGJ III) gangguan spektrum autisme disebut sebagai Autisme Masa Kanak.
Gejala-gejala gangguan autistik secara klinis dapat dilihat dalam 3 tahun pertama
kehidupan dan menetap sepanjang kehidupan.2
2.2 Epidemiologi
Menurut World Health Organization, data epidemiologis memperkirakan
bahwa prevalensi global autisme terdapat pada 1 dari 160 orang, dihitung sesuai
dari 7,6 juta lebih kehidupan yang mengalami disabilitas dan 0,3 persen dari
keseluruhan penyakit global. Prevalensi ini mewakili data rata – rata dan
dilaporkan bahwa prevalensi bervariasi pada penelitian lainnya. Namun penelitian
yang terkontrol dengan baik telah melaporkan angka yang lebih tinggi.3
2.3 Etiologi
Para peneliti tidak tau persis penyebab dari gangguan spektrum autisme,
akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa gen bertindak bersamaan dengan
pengaruh dari lingkungan untuk mempengaruhi perkembangan dalam terjadinya
autisme. Meskipun para peneliti masih berusaha memahami mengapa seseorang
dapat mengalami autisme dan yang lainnya tidak, beberapa faktor yang
meningkatkan resiko terjadinya gangguan spektrum autisme meliputi : memiliki
saudara kandung yang mengalami autisme, memiliki orang tua dengan kondisi
3
4
genetik tertentu seperti Down syndrome dan sindrom Rett dan seseorang yang
terlahir dengan berat lahir sangat rendah. Akan tetapi, tidak semua orang yang
memiliki faktor tersebut dapat mengalami autisme.4
2.5 Diagnosis
Kriteria diagnostik gangguan spektrum autisme menurut Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders , 5 th Edition: DSM-5 adalah sebagai
berikut:
A. Minimal ada enam gejala dari (1),(2) dan (3), dengan sedikitnya dua gejala dari
(1) dan masing-masing satu gejala dari (2) dan (3).
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus
ada dua gejala sebagai berikut:
a. Tidak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai: kontak
mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-gerik yang kurang
tertuju
b. Tidak bisa bermain dengan teman sebaya
c. Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain
d. Kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik
2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi seperti ditujukan oleh minimal
satu dari gejala-gejala sbb:
a. Bicara terlambat atau bahkan sama sekali tidak berkembang (tidak ada
usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain selain bicara)
b. Bila bisa bicara, bicaranya tidak dipergunakan untuk berkomunikasi
c. Sering mempergunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
d. Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru
3. Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan
kegiatan. Sedikitnya harus ada satu dari gejala sbb:
a. Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas
dan berlebih-lebihan
6
b. Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak
ada gunanya
c. Ada gerakan-gerakan yang aneh yang khas dan diulangulang
d. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda
B. Sebelum umur tiga tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam
bidang (1) interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa, dan (3) cara bermain yang
kurang variatif.
C. Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan Disintegratif Masa
Anak-anak.6
2.7 Terapi
Terapi pada gangguan spektrum autism harus dimulai sesegera mungkin
setelah didiagnosis. Perawatan dini pada autis penting karena perawatan yang
tepat dapat mengurangi kesulitan indivitu sambal membantu mereka mempelajari
kemampuan baru dan memanfaatkan kekuatan mereka. 7 Tujuan terapi pada anak
dengan gangguan autisme menurut Kaplan dan Sadock, adalah mengurangi
masalah perilaku serta meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya,
terutama dalam keterampilan bahasa. Tujuan ini dapat tercapai dengan baik
melalui suatu program terapi yang komprehensif dan bersifat individual, dimana
pendidikan khusus dan terapi wicara merupakan komponen yang paling utama.
Adapun program terapi meliputi: 1) pendekatan edukatif berupa pendidikan
khusus dan latihan terstruktur; 2) Terapi perilaku dengan menggunakan prosedur
modifikasi perilaku yang spesifik; 3) Psikoterapi secara individual, baik dengan
atau tanpa obat; 4) Terapi dengan obat- obatan, khususnya bagi anak autisme
dengan gejala-gejala seperti: tempertantrum, agresif, melukai diri sendiri,
hiperaktifitas, dan stereotip.5
2.8 Prognosis
8
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. National Institute of Child Health and Human Development. Autism
Spectrum Disorder. Medline Plus. 2016: p:1. Available :
https://medlineplus.gov/autismspectrumdisorder.html
2. Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III Ed.
Departemen Kesehatan Jakarta. 1993: p:130.
3. World Health Organization. Autism Spectrum Disorders and Other
Developmental Disorders. 2013: p:6. Available :
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/103312/9789241506618_
eng.pdf;jsessionid=2AEB8DEE0C5EA284871930969CEB4276?
sequence=1
4. National Institute of Mental Health. Autism Spectrum Disorder. 2018. p:2-
3. Available : https://www.nimh.nih.gov/health/publications/autism-
spectrum-disorder/index.shtml
5. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Saddock’s Synopsis of
Psychiatry Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 11th ed. Philadelphia:
Wolters Kluwer. 2015: p:57-58.
6. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorder (DSM-5) 5th ed. England: American Psychiatric
Publishing. 2013: p:50-51.
7. Autism Spectrum Disorders (Pervasive Developmental Disorders).
National Institute of Mental Health (NIMH). 2006: p:4. Available:
http://www.nimh.nih.gov/publicat/autism.cfm (Accesed: 2006, September
24).
8. NINDS Autism Information Page. National Institute of Neurological
Disorders and Stroke (NINDS). 2006: p:1. Available:
11
http://www.ninds.nih.gov/disorders/autism/autism.htm#What_i (Accessed:
2006, September 25).