30102000188
SGD 13
1. Apa itu nyeri kolik? Apa saja macam-macam penyakit nyeri buang air kecil?
Jawab :
Nyeri adalah mekanisme pertahanan protektid bagi tubuh yang timbul ketika
jaringan sedang rusak dan menyebabkan individu memberikan reaksi. Nyeri kolik
merupakan nyeri visceral akibat spasme otot polos organ berongga dan
disebabkan oleh hambatan (ileus obstruksi) pasase dalam organ tersebut seperti
obstruksi usus, batu ureter, batu empedu, peningkatan tekanan intraluminar. Nyeri
dapat timbul karena hipoksia yang dialami jaringan di membrane. Karena
kontraksi berjeda kolik dirasakan hilang timbul.
Infeksi saluran kemih diklasifikasikan berdasarkan anatomi, yaitu: a. Infeksi
saluran kemih bawah berdasarkan presentasi klinis dibagi menjadi 2 yaitu :
1). Perempuan
Sistitis adalah infeksi saluran kemih disertai bakteriuria bermakna dan Sindroma
uretra akut
2). Laki-laki
Berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis. b. Infeksi saluran kemih atas
berdasarkan waktunya terbagi menjadi 2 yaitu: 1). Pielonefritis akut (PNA),
adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri
(Sukandar, 2006). 2). Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut
dari infeksi bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil (Liza, 2006).
Berdasarkan klinisnya, ISK dibagi menjadi 2 yaitu : a. ISK Sederhana (tak
berkomplikasi) b. ISK berkomplikasi
2. Mengapa pada pasien terjadi aliran air seni yang beberapa kali mendadak berhenti
terutama saat mau habis dan kembali lancar saat merubah posisi? Mengapa pada pasien
merasakan nyeri di akhir kencing?
3. Mengapa terkadang kencing berwarna agak kemerahan namun dilain waktu dapat
berwarna keruh?
Jawab :
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
4. Bagaimana dapat terjadi demam dan apa hubungan dengan kasus di scenario?
Jawab :
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
6. Apa pemeriksaan fisik dan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus di scenario?
Jawab :
No Tindakan Score
0 1 2
1 Informed consent
2 Posisi supine (berada di sebelah kanan pasien)
3 Melakukan pemeriksaan bimanual pada ginjal kanan
dan kiri
4 Tangan bagian posterior mengangkat ginjal ( area
costovertebral angle)
5 Mengintruksikan pasien untuk tarik nafas dalam
6 Tangan yang lain secara gentle menekan kedalam
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
7 Menilai besarnya
8 Konsistensinya
9 Nyeri tekan
No Tindakan Score
0 1 2
1 Posisi duduk
2 Menanyakan apakah nyeri atau tidak saat akan memulai
prosedur
3 Ketok area sudut CVA kanan dan kiri
No Tindakan Score
0 1 2
1 Posisi supine
2 Inspeksi :
Adakah mass suprapubic (distensi bladder/tumor)
Adakah bekas operasi
3 Melakukan palpasi (bisa dengan 1 atau 2 tangan) pada
area suprapubik
4 Melakukan perkusi dimulai dari simfisis pubis ke arah
kranial
Pemeriksaan penunjang
Urinalisa
Urine mempunyai pH yang bersifat asam, yaitu rata-rata 5,5-6,5. Jika didapatkan
pH yang relatif basa kemungkinan terdapat infeksi oleh bakteri pemecah urea,
sedangkan jika pH yang terlalu asam kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus
ginjal atau ada batu asam urat
BNO-IVP
Intra Venous Urography atau urografi adalah foto yang dapat menggambarkan
keadaan sistem urinaria melalui bahan kontras radio-opak. Pencitraan ini dapat
menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal. Indikasi dari
BNO-IVP yaitu nefrolithiasis, nefritis adanya keganasan, kista dll. Kontraindikasi
dari penggunaan BNO-IVP adalah ureum yang meningkat, adanya riwayat
hipertensi, diabetes mellitus dll
Sebelumnya pasien harus dilakukan skin test terlebih dahulu untuk mengetahui
apakah ada alergi pada bahan kontras. Pemeriksaan faal ginjal juga diperlukan
untuk mempersiapkan pasien menjalani pemeriksaan foto BNO-IVP yang
bertujuan untuk mencari kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal
Teknik pelaksanaannya, yaitu pertama kali dibuat foto polos abdomen (sebagai
kontrol). Setelah itu bahan kontras disuntikkan secara intra vena, dan dibuat foto
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
serial beberapa menit hingga satu jam, dan foto setelah miksi. Jika terdapat
keterlambatan fungsi ginjal, pengambilan foto diulangi setelah jam ke-2, jam ke-
6, atau jam ke 12
CT-Scan
Merupakan pemeriksaan gold standart pada pasien dengan urolithiasis.
Sensitivitas dan spesifitasnya paling baik. CT scan spiral non kontras sekarang
menjadi modalitas pencitraan pilihan pada pasien yang hadir dengan kolik ginjal
akut.
Sumber :
- Purnomo, B. B. 2016, Dasar dasar urologi. 3rd edn. Sagung Seto.
Jawab :
Diagnosis utama
Sumber :
Bambang SN, Besut D, Boyke S, et all. 2018. Panduan Penatalaksaan Klinis Batu
Saluran Kemih. Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
https://repository.unair.ac.id/95465/1/Buku%20Panduan%20Penatalaksanaan%20Batu
%20Saluran%20Kemih.pdf
8. Apa etiologic dan factor risiko kasus di scenario? Adakah hubungan dari pekerjaan
pasien dengan kondisi yang sekarang dialami?
Jawab :
ETIOLOGI
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka insiden urolitiasis :
- JENIS KELAMIN : Laki-laki mengekskresi sedikit sitrat dan banyak kalsium
dibandingkan perempuan.
- ETNIS: Etnis Amerika, Afrika atau Israel memiliki risiko tinggi menderita
urolitiasis.
- RIWAYAT KELUARGA: beberapa keluarga memiliki kecenderungan
memproduksi mukoprotein yang berlebihan pada traktus urinariusnya, yang mana
dapat meningkatkan terjadinya urolitiasis.
- RIWAYAT KESEHATAN: beberapa masalah kesehatan dapat meningkatkan
terjadinya urolitiasis meliputi penyakit di saluran cerna, infeksi saluran kencing
yang berulang dan sistinuria.
- DIET: dehidrasi atau menurunnya intake cairan meningkatkan terjadinya
urolitiasis ditambah dengan meningkatnya konsumsi sodium, oksalat, lemak,
protein, gula, karbohudrat kasar dan vitamin C.
Faktor intrinsik :
- Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya
- Umur : paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan
Faktor ekstrinsik :
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Sumber :
- Kidney stones in adults. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney
Diseases. https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologicdiseases/kidney-
stones/definition-facts .
- Medical Definition of Urolithiasis. Medicine.Net.com.
https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=6649 .
- Yolanda S. What is Urolithiasis. News Medical Life Sciences. https://www.news-
medical.net/health/What-is-Urolithiasis.aspx.
- Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid II
- Dasar-Dasar Urologi Edisi Ketiga. Basuki B.Purnomo 2016
Jawab :
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat yang
sering mengalami hambatan aliran urine (stasis urine) sistem kalises ginjal atau
buli-buli
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun
anorganik yang terlarut di dalam urine kristal-kristal ini tetap berada dalam
keadaan metastable (tetap larut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu
yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal kristal-kristal yang saling
mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan
mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal
yang lebih besar
Meskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum cukup
membuntu saluran kemih agregat kristal ini menempel pada epitel saluran kemih
(membentuk retensi kristal) dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregrat
itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
>80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan
oksalat maupun dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat,
sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu magnesium amonium fosfat (batu
infeksi), batu xanthyn, batu sistein, dan jenis lainnya
Batu yang terletak pada ureter maupun sistem pelvikalis mampu menimbulkan
obstruksi saluran kemih sebelah atas obstruksi ureter menimbulkan hidroureter dan
hidronefrosis
Kalau batu di pielum menyebabkan hidronefrosis
Kalau batu dikaliks mayor menyebabkan kaliektasis pada kaliks yang
bersangkutan
Jika disertai dengan infeksi sekunder menimbulkan pionefritis, urosepsis, abses
ginjal, abses perinefrik, ataupun pielonefritis pada keadaan lanjut dapat
menyebabkan kerusakan ginjal jika mengenai kedua sisi mengakibatkan gagal
ginjal permanen
Batu kalsium
Paling banyak dijumpai >70-80% dari seluruh batu saluran kemih
Kandungan batu kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran keduanya
Batu struvit
Disebut juga sebagai batu infeksi, karena terbentuknya batu ini disebabkan oleh
adanya infeksi saluran kemih
Kuman penyebab infeksi : kuman golongan pemecah urea atau urea splitter yang
dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui
hidrosis urea menjadi amoniak
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Kesimpulan :
Sumber :
10. Apa saja tatalaksana kasus di scenario? Dan mengapa dokter menyarankan pasien
untuk menghindari mengonsumsi jeroan dan memperbanyak minum air putih?
Jawab :
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Medikamentosa
batu dengan ukurannya < 5 mm keluar spontan.
Terapi yang diberikan bertujuan mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan
pemberian diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar.
Dapat juga diberi pelarut batu seperti batu asam urat yang dapat dilarutkan dengan
pemberian bikarbonas natrikus disertai makanan alkalis.
Analgetik : Natrium Declofenat 2 x 50mg
Diuretik : Furosemid 1 x 40mg
Muscle relaxant : Nifedipin 1 x 1 mg, Tamsulosin 1 x 0,2 mg
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Dehidrasi merupakan suatu kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang
keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Urin dideteksi dengan tingkat warna
atau keasaman pH sebagai masukan untuk menentukan tingkat dehidrasi.
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Transurethral cystolitholapaxy
dimasukkan ke dalam kandung kemih untuk menemukan batu kandung kemih atau
batu. Cystoscope seperti teleskop kecil. Prosedur bedah ini dilakukan dalam posisi
litotomi dengan anestesi spinal. Laser holmium digunakan untuk melakukan
cystolithotripsy, dan pengaturan daya yang digunakan laser holmium adalah 2,6–3,5 J
dan 2,0–2,5 Hz. Setelah memasuki kandung kemih dan memvisualisasikan batu, batu
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Prosedur bedah di mana lubang kecil dibuat ke dalam kandung kemih melalui perut
bagian bawah memasukkan kateter ke dalam luka / lubang untuk memungkinkan
urin mengalir dari kandung kemih mengosongkan kandung kemih
Konsumsi jeroan
Asam urat merupakan substansi akhir dari hasil metabolisme purin dalam tubuh. Purin
yang dihasilkan berasal dari makanan atau minuman, konversi asam urat nukleat dari
jaringan, dan pembentukan purin dalam tubuh itu sendiri
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Sumber :
PANDUAN PRAKTIK KLINIS UROLOGI NOMOR 320/PER/RSI-SA/I/2020.
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
Basuki B. Purnomo. 2011. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: CV. Sagung Seto
11. Apa edukasi yang dapat disampaikan kepada pasien di scenario? Edukasi terkait
pencegahan sebelum dan saat sudah mengalami kejadian?
Jawab :
PENCEGAHAN
Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih, tindakan selanjutnya yang tidak kalah
pentingnya adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan
batu
saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau kurang lebih 50% dalam 10 tahun.
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun
batu
saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. Pada umumnya pencegahan itu
berupa: (1)
menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak
2-3
liter per hari, (2) diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu, (3)
aktivitas harian yang cukup, dan (4) pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah: (1) rendah
protein,
karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine
menjadi
lebih asam, (2) rendah oksalat, (3) rendah garam karena natriuresis akan memacu
timbulnya hiperkalsiuri, dan (4) rendah purin. Diet rendah kalsium tidak dianjurkan
kecuali pada pasien
yang menderita hiperkalsiuri absorbtif tipe II.
Tindakan selanjutnya yang tidak kala penting setelah batu dikeluarkan dari saluran
kemih adalah pencegahan atau menghindari terjadinya kekambuhan. Angka
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau kurang lebih 50% tahun
dalam 10 tahun (Purnomo, 2012).
Pencegahan dilakukan berdasarkan kandungan dan unsur yang menyusun batu saluran
kemih dimana hasil ini didapat dari analisis batu (Lotan, et al., 2013). Tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan dengan
pengaturan diet makanan, cairan dan aktivitas serta perawatan pasca operasi untuk
mencegah terjadinya komplikasi pasca operasi.
Beberapa tindakan gaya hidup yang dapat dimodifikasi dalam upaya pencegahan
kekambuhan urolithiasis adalah:
1) Cairan
Strategi pengobatan yang umum digunakan pada urolithiasis yang bukan disebabkan
karena infeksi bakteri adalah dengan meningkatkan konsumsi air. Peningkatan
konsumsi air setiap hari dapat mengencerkan urin dan membuat konsentrasi
pembentuk urolithiasis berkurang. Selain itu, saat mengkonsumsi makanan yang
cenderung kering hendaknya mengkonsumsi air yang banyak. Konsumsi air
sebanyak-banyaknya dalam satu hari minimal 8 gelas atau setara dengan 2-3 liter per
hari (Lotan, et al., 2013)
Anggraini (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pencegahan lain dapat
dilakukan dengan mengkonsumsi air jeruk nipis atau jeruk lemon yang berfungsi
sebagai penghambat pembentukan batu ginjal jenis kalsium dengan mekanisme
utamanya yaitu menghambat pembentukan batu kalsium melalui reaksi pemutusan
ikatan antara kalsium oksalat maupun kalsium posfat oleh sitrat, sehingga pada akhir
reaksi akan terbentuk senyawa garam yang larut air, endapan kalsium tidak terbentuk
dan tidak tidak terbentuk batu saluran kemih jenis batu kalsium. Penelitian ini
didukung oleh Colella, et al., (2005) dan Purnomo, (2012) yang menyatakan bahwa
asupan jeruk nipis yang rendah dapat menyebabkan hipositraturia dimana
kemungkinan dapat meningkatkan resiko terbentuknya batu.
2) Makanan
a. Konsumsi makanan seperti ikan dan kurangi konsumsi oksalat (seperti daging)
untuk menurunkan oksalat dalam urin dan resiko pembentukan batu oksalat (Maalouf,
et al., 2010).
b. Mengurangi diet protein hewani dan purin lainnya untuk menurunkan kadar asam
urat dalam urin dan resiko pembentukan batu asam urat (Maalouf, et al., 2010).
VANIA LUTHFI KARIMA
30102000188
SGD 13
Sumber :
- PANDUAN PRAKTIK KLINIS UROLOGI NOMOR 320/PER/RSI-SA/I/2020.
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
- Basuki B. Purnomo. 2011. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: CV. Sagung Seto