Anda di halaman 1dari 13

1.

Apa alasan masuk radiologi?


- Mengenal modalitas hardware dan software pada tiap equipment sehingga mengetahui
kelebihan dan kekurangan masing-masing modalitas
- Mengetahui tahapan pemakaian modalitas radiologi
Ex: apendisitis  USG  CT Scan (spesifitas dan sensitifitas 90%)

2. Kelainan yang tampak pad Xray konvensional (kutis-subkutis-jantung-aorta-mediastinum-


trakea-hilus-paru-sinus kostofrenikus-diafragma)

Opak : tumor, korpus alineum, kontusio jaringan

Lusen : emfisema subkutis, laserasi

3. Modalitas radiologi
Pengion :
X- Ray konvensional untuk jaringan padat superfisial
Bone densitometry
Fluoroskopi : C-Arm, DSA

Non pengion :
USG untuk organ superfisial dan jaringan lunak
MRI untuk jaringan lunak
Mammography

Nuklir :
PET
PET Scan
Bone scan
Gama Camera (untuk tiroid dan perfusi jantung)

USG :
Batu adalah jaringan padat  hipoekoik  tidak dapat ditembus oleh ultrasound
(acoustic shadow)
Tumor jaringan lunak  masih ada hiperekoik
Kista  dibawahnya ada bayangan hiperechoic

IVP :
Sekresi dilihat dari menit ke 5 pada ginjal terdapat kontras / tidak
Eksresi dilihat post voiding terdapat sisa kontras / tidak pada tr. Urinarius.
Sistem pelvokalises

4. Jenis-jenis tindakan radiologi intervensi :


1. Invaskular : tindakan membuka (angioplasti, stent) dan menutup (embolisasi)
2. Non- vascular : PTBD, sistem saluran bilier, ginjal, dll.

5. Membaca xray thorax:


a. Administrasi: Nama, marker, nomor
b. Eksposure: kV dan mAs
c. Kelainan yang perlu diamati :
a. C  congenital
b. I  infection
c. N  neoplasm
d. T  traumatic
e. A  other
d. Radianatomi:
 simetris/ tidak, inspirasi cukup (tampak diafragma menyilang pada bagian costae
5/6 anterior) atau tidak (pada foto yang diambil saat ekspirasi penuh akan
memberikan gambaran ‘diafragma letak tinggi’ biasanya menyilang pada costae
ke 3.
 Menilai organ dan bagian tubuh yang terekspos pada foto rontgen (dari dalam ke
luar/luar ke dalam)
a. Jantung
- Ukuran (kardiomegali/tidak)  CTR > 50% (pada bayi umumnya
ukuran jantung lebih besar, namun masih dikatakan normal; newborn
hingga usia 4 bulan CTR = 60% masih dikatakan normal)
- Pinggang jantung  Tarik garis dari tepi aorta ke tepi apex (garis x),
ukur tepi pinggang jantung ke garis x.
Jika jarak < 1 cm = pinggang jantung mendatar
Jika jarak > 1 cm = pinggang jantung menonjol
- Apex jantung  tertanam/terangkat
- Aorta
Elongasi  Ukur jarak tepi aorta ke ujung medial clavicula
Jika jarak > 1 cm = aorta tidak elongasi
Jika jarak < 1 cm = aorta elongasi
Kalsifikasi  terdapat bayangan opak pada aortic arch

b. Trachea
- Lihat posisi trachea  apakah ada penarikan atau pendorongan trachea ke
salah satu hemithorax.
i. Penarikan : Fibrosis, Atelektasis
ii. Pendorongan : Tension pneumothoraks, Efusi pleura massiv

c. Tulang-tulang
- Apakah terdapat Fraktur ?
- Lesi blastik atau klastik tulang ?
d. Diafragma
- Normal :
i. Permukaan licin
ii. Bentuk seperti kubah dengan hemidiafragma kanan lebih tinggi
dari kiri  akibat adanya hepar
- Kelainan yang perlu dinilai :
i. Adanya udara subdiafragma  pneumoperitoneum; perlu
dibedakan dengan udara normal pada gaster.
ii. Bentuk diafragma :
1. Tenting  adanya penarikan diafragma akibat pengurangan
volume paru.
2. Pendataran diafragma  menunjukan adanya gambaran
emphysematous lung
e. Sinus
- Sinus kostofrenikus (batas antara tepi dalam iga dengan ujung lateral
diafragma) normalnya tajam tanpa adanya perselubungan opak yang
menyelimutinya.
- Apabila sinus kostofrenikus tidak lagi tajam, maka perlu dipikirkan :
i. Efusi pleura  tumpulnya sinus kostofrenikus dengan meniscus
sign (+)
ii. Fibrosis / penebalan pleura.
f. Hilus
- Perhatikan posisi hilus.
g. Lapang paru
- Kedua lapang paru dibagi menjadi 4 bagian.
i. Apex (dibatasi oleh costae anterior 1)
ii. Lapang atas paru (hingga costae anterior 2)
iii. Lapang tengah paru (costae anterior2 hingga costae anterior 4)
iv. Lapang bawah paru ( costae anterior 4 hingga diafragma)
Pembahasan soal UKDI (Kamis, 4 Agustus 2016 )

 Cara menganalisis soal :


1. perhatikan identitas, karena dapat menggambarkan distribusi penyakit
berdasarkan epidemiologi yang ada; misalnya :
 pada anak masih kemungkinan terhadap penyakit kongenital masih
tinggi apabila dibandingkan dengan usia lanjut.
 Disisi lain, pada usia lanjut kemungkinan terhadap penyakit
degenerative lebih tinggi dibandingkan dengan usia dini.
 Pikirkan distribusi penyakit terhadap jenis kelamin.
 Nyeri perut kanan bawah pada wanita dan laki-laki
memiliki cakupan diagnosis yang berbeda.
o Laki-Laki : Appendicitis, diverticulitis
o Wanita : appendicitis, diverticulitis, penyakit-
penyakit gynecologic seperti : KET, Kista ovarium,
Adnexitis, dll.
2. Perhatikan anamnesis lain yang tersedia, seperti :
 Lokasi dari kelainan
 Gejala-gejala klinis yang ada
3. Gejala-gejala tersebut akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang.
4. Diagnosis penunjang memiliki nilai diagnostic yang lebih tinggi
dibandingkan dengan diagnosis klinis.
5. Cari yang pasti-pasti aja !
 Pembahasan soal :

1. Anak dengan tungkai kanan bengkak. Pada foto rontgen didapatkan


codman triangle. Diagnose terkuat pasien tersebut adalah :
 A : Osteosarcoma B : Osteoblastoma C : Chondroblastoma D :
Osteoarthritis E : Osteomielitis.
 Anak  kelainan CINTA masih dapat dipikirkan;
kemungkinan osteoarthritis dapat disingkirkan karena OA
umumnya merupakan penyakit degenerative.
 Tidak ada riwayat infeksi atau fraktur  kecil
kemungkinan terhadap osteomyelitis.
 Codman triangle  merupakan periosteal reaction yang
spesifik terhadap osteosarcoma; osteosarcoma merupakan
neoplasma tulang yang banyak ditemukan pada anak-anak.

2. Pasien 55 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri kepala kiri,


disertai dengan kaki dan tangan lemas dan tidak dapat digerakkan,
vertigo dan pelo sejak 5 jam SMRS. TD : 190/100, N = 100x/min, RR =
20x/min. kemungkinan pada CT scan didapatkan kelainan pada pembuluh
darah ..?
 A : Cerebralis anterior sinistra B : Cerebralis posterior sinistra
C : Cerebralis media D : Carotid interna E : Basilaris
 Usia dan gejala klinis mendukung terhadap kejadian stroke
akut.
 Perdarahan otak utamanya melalui 2 sistem, yaitu sistem
carotis interna dan sistem vertebrobasiler.
 Gejala-gejala vertigo dapat muncul pada CVD yang berada
pada batang otak atau cerebellum.  diperdarahi oleh arteri
Basiler, percabangan dari sistem vertebrobasiler.
 Perdarahan pada otak :
o Carotis interna  A. cerebral anterior dan media
o Vertebrobasiler  A. basilaris dan cerebral
posterior.

3. Wanita 44 tahun, terdapat benjolan payudara kanan. Pada mammografi


tampak mikrokalsifikasi ukuran 0.5 – 1 cm yang berderet memanjang.
Pada biopsy fine needle aspiration pada payudara kanan dan kiri terdapat
sel- sel maligna. Apa diagnosis pasien tersebut ?
 A : Infiltrating ductal Ca B : Maligna Pyloides C : Colloid Ca D :
Medullary Ca E : Infiltrating Lobular Ca
 Gambaran khas pada :
4. Timbul bercak putih di mukosa lidah pipi. Riwayat radioterapi nasofaring,
selesai 1 bulan lalu. Bercak putih seperti beludru, bila diangkat nampak
bercak merah dibawahnya untuk mengatasi hal tsb dg terapi?
A. Roborantia
B. Antibiotic
C. Anti jamur
D. Anti viral
E. Radiasi
 Radioterapi  imunokompromis pasien  risiko infeksi
 Bercak putih seperti beludru, bila diangkat nampak bercak
merah dibawahnya  karakteristik jamur

5. Anak usia 6 bulan, BB 6,5 kg, datang dengan sesak napas. Sebelumnya
panas tidak tinggi, batuk berdahak dan pilek. PF ekspirasi memanjang dan
ronkhi basah nyaring. Ro thorax : hiperaerasi kedua pulmo dan SIC sedikit
melebar
A. BP
B. Bronkiolitis
C. Asma bronkial
D. Masa paru
E. bronkitis
 Ronki basah nyaring  sputum
 Ronki basah halus : infiltrate
 Asma : Emfisema pulmonum, jantung bentuk tear drop,
diafragma mendatar, hiperaresai, penebalan peribronkial
 Bronkiolitis : penebalan peribronkial, Tram line (tanda2
bronkitis)

6. Ro abdomen tegak udara bebas dibawah kedua diafragma dengan gambran


semilunar shadow, dilatasi usus kecil dg batas udara cairan multiple,
diameter usus besar mengecil. Gambaran ro paling tepat untuk
A. Pneumotorax
B. Pneumoperitoneum
C. Udra dalam fundus gaster
D. Giant emphysema
E. Interposisi colon
 Hasil BNO polos : TTUO, TTI  utk app, urolitiasis
 Hasil BNO 3 posisi : pneumoperitoneum (free air), ileus  utk app
perforasi, perforasi gaster
 Gambaran radiologi pneumoperitoneum (13 tanda)

7. Laki2 75th mengalami perdarahan dubur dengan perubahan BAB diare


intermitten terus menerus. PP yang tepat

A. Ro abd datar
B. Ro abd tegak
C. Ro LLD
D. Ba enema
E. Ba meal
 Pemeriksaan utk colon : colon in loop (menggunakan Ba enema)

8. Pemeriksaan yg tepat utk pasien dg kluhan sakit dada dan sesak adalah

A. Ro thorax datar
B. Ro thorax AP tegak
C. Ro thorax lordotik
D. Ro thorax oblik
E. Ro thorax lateral
 Posisi normal : PA tegak

9. Anak main bola pinggangnya tertendang. 2 jam mengeluh kencing campur


darah. PP yang pertama dianjurkan

A. IVP
B. Retograd sistografi
C. Uretrografi
D. USG lower abd
E. CT scan abd
 Ksus2 trauma yang disrankan FAST (Focused assasement with
sonography trauma)
 Untuk tindakan awal dipilih yg non invasive dan paling cepat
 Gold standard : CT Scan abd dg kontras

10. Perdarahan antepartum , Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan..


a. USG
b. Xray
c. colok vagina
d. darah lengkap
e. urin lengkap

 USG untuk menilai kesejahteraan ibu dan janin serta paling


tidak invasive dan non radiasi  aman untuk ibu hamil

11. Seorang laki-laki berusia 30 tahun yang sebelumnya dalam keadaan sehat,
menderita demam dan pruritus, berkeringat malam, serta menemukan benjolan
diatas klavikula sinistra selama tiga minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan
pembesaran nodus lymphatikus yang tidak nyeri, berdiamater 3 cm,
berkonsistensi kenyal dan berlokasi di region supraclavicular. Pemeriksaan
sinar X thoraks memberi kesan adanya limfadenopati mediastinal. Manakah
jawaban yang paling tepat dibawah ini yang merupakan penyebab penyakit
pasien tersebut?
a. Tuberkulosis
b. Karsinoma metastatic
c. Penyakit Hodgkin
d. Sarcoidosis
e. Mononukleosis infeksiosa
 Semua jawaban mungkin, kecuali TB. Karena pembesaran KGB seperti
ini biasanya terjadi pada pasien anak.
 Pada Hodgkin  benjolan tidak nyeri.
12. Pemeriksaan radiologi rutin untuk anak 2 bulan :
a. Foto thorax PA dan lateral kanan
b. Foto thorax lateral kiri
c. Foto top lordotik
d.Foto thorax AP
e. Foto thorax lateral kanan
 Yang sesuai : foto thorax AP dan lateral
 Lateral untuk melihat limfadenopati perihiler. Kanan atau kiri harus
disesuaikan dg limfadenopati yang tampak paling jelas.
 Anak 2 bulan belum bisa PA

13. Sesak 2 hari, batuk, panas tinggi, flu 3 hari. Respirasi 53x/menit, suhu
39oc, cuping hidung (+). Gambaran ro thoraks opasitas homogen di lobus
medius paru kanan. Diagnosisnya:

a. Efusi pleura
b. Bronkopneumonia
c. Pneumonia lobaris
d. Schwarte
e. Atelektasis
 Gambaran pneumonia: opasitas homogen dengan air bronkogram (+)
 Gambaran atelectasis:
- Tanda mayor/ direk  1) Opasitas homogen (radioopak)
2) Corakan bronkus meningkat
3) Septa displaced (jantung tertarik kearah
atelectasis)
- Tanda minor/ indirek  1) mediastinum & trakea tertarik
2) hemidiafrgma terangkat
3)sela iga menyempit
4) emfisema kontralateral

14. Laki-laki 24 tahun dirujuk UGD setelah tertusuk benda tajam di thoraks
anterior papilla mammae sinistra. Pada saat tiba. TD =70/50 mmhg, vena leher
melebar, suara pernapasan vesikuler kedua lapang paru. Pengelolaan yang
tepat
a. Xray
b. Intubasi ETT
c. EKG
d. Insersi cavum thorax sebelah kiri
e. Perikardiosintesis
 Thoraks ant papilla mammae sinistra = jantung
 TD menurun  syok

15. Gadis mengharapkan tinggi badan bertambah karena ingin menjadi


pramugari,dr menyarankan ro lulut, yang dilihat dr hasil ro?
a. Periosteum
b. Ephyfisis
c. Metaphysis
d. Ephyphisial plate
e. Perichondrium

16. Wanita 58th nyeri pinggang progesif 5 bulan lalu. PF anemi , nyeri tekan
VL III-IV. Kreatinin 5,6 mg/dL Bun 127 mg/dL, Ro fr kompresi VL III, lesi
osteolitik coxae femur, susp Multipel myeloma. Tes krining..
a. hapusan darah tepi
b. elektroforesis protein
c. BMA Bone marrow aspiratiom
d. a dan b
e. smua benar

17. Wanita 59th nyeri lutut didapatkan krepitasi. Ro genu : osteofit dan
penyempitan celah sendi, diagnosis…
a. RA
b. OA
c. ankylosing spondilitis
d. Reactive arthritis
e. Gout arthritis
 OA  hypertrofic, subchondral sklerotik, subchondral cyst formation
 RA, ankylosing, Gout  inflamsi, synovial proliferation (pannus &
tophus), lytic lesion

 SYARAT PEMILIHAN MODALITAS RADIOLOGI


1. SENSITIF DAN SPESIFIK (SPESIFIK  BISA
DIKORBANKAN KRN BILA SPESIFIK MAHAL)
2. LESS INVASIF AND LESS RADIATIOM
3. KENYAMANAN PASIEN
4. MURAH

Flank pain (batu)  USG  BNO / CT scan

App kronis  appendicogram

App akut  USG (target sign, d > 6mm)  Ct scan

App kronis  appendicogram  CT scan

18. Laki 32th kecelakaan motor. PF hematoma scrotal dan darah meatus uretra. Penanganan
selanjutnya..

Suspek terjadi rupture uretra dan bladder

a. Pemasangan kateter
b. Cystoscopy  untuk melihat letak ruptur
c. CT pelvis tdk bs nampak alur uretra
d. Retrogade uretrogram  boleh krn dimasukkan dr bladder dikerjakan
bersama dg sistokospi
Anterograde uretrogram tdk boleh  invasive utk rupture ureter
e. Pemasangan nefrostomi

19. wanita 35Th guru senam dna perawat. Ro : defek fraktur L5-S1 tanpa pergeseran.
Diagnosa..

a. spondylosis
b. spondilistesis --

c. HNP  dx MRI

d. Spondiloptosis

e. Dislokasi

Anda mungkin juga menyukai