Anda di halaman 1dari 36

PNEUMOTHORAX, HEMATORAX,

INTERSTITIAL PNEUMONIA
Disusun Oleh :
1. Jessica Amara W - 112019223
2. Serlie - 112019234
3. Ermenilda Sonia Dacamis – 112019236
4. Ricky Saputra Salim – 112021051
5. Winy Regina - 112021008

Pembimbing : dr. Yekti, Sp. Rad

RS BHAYANGKARA H.S SAMSOERI MERTOJOSO


DEPARTEMEN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 22 NOVEMBER - 25 DESEMBER 2021
ANATOMI PARU
Paru
Pleura
PNEUMOTHORAX
Keadaan terdapatnya udara atau gas
dalam rongga pleura. Dengan adanya
udara dalam rongga pleura tersebut,
maka akan menimbulkan penekanan
terhadap paru-paru sehingga paru-
paru tidak dapat mengembang
dengan maksimal sebagaimana
biasanya ketika bernapas.
Gejala Klinis
• Berdasarkan anamnesis, gejala dan keluhan yang sering muncul adalah

1. Sesak nafas

2. Nyeri dada

3. Batuk-batuk

4. Denyut nadi meningkat

5. Kulit mungkin tampak sianosis


Radiologi X-ray

• Gambaran Hiperlusen avaskular pada


hemitorak  pneumothoraks
• Gambaran radiopak  paru yang kolaps

pleural white line.


Bagian paru yang kolaps dan yang
mengalami pneumotoraks dipisahkan oleh
batas paru kolaps berupa garis radioopak
tipis yang berasal dari pleura visceralis 
pleural white line.
• Untuk mendeteksi pneumotoraks pada foto

dada posisi supine orang dewasa maka tanda


yang dicari adalah adanya deep sulcus sign

• Selain deep sulcus sign, terdapat tanda lain

pneumotoraks berupa tepi jantung yang


terlihat lebih tajam. Keadaan ini biasanya
terjadi pada posisi supine di mana udara
berkumpul di daerah anterior tubuh
utamanya daerah medial
Pneumotoraks kanan (kiri) dan tension pneumotoraks (kanan)
Pneumotoraks kanan yang berukuran kecil dalam keadaan inspirasi (kiri) dan
dalam keadaan ekspirasi (kanan)
Akumulasi udara yang dihasilkan
memicu kolaps hemodinamik
(pergeseran mediastinum, kompresi
vena) dan memerlukan dekompresi
dengan torakostomi jarum dan/atau
penempatan selang dada untuk
memulihkan curah jantung.
Ct-scan
Garis pleura visceral yang
tampak lurus atau cembung
terhadap dinding dada.
Ct-scan
• Tension pneumotoraks sinistra

• Apeks paru kiri menunjukkan bula


kecil sebagai penyebab potensial
untuk tension pneumotoraks.

• Jantung tergeser ke kanan.


HEMOTHORAX
Definisi
• Hemotoraks adalah kumpulan darah di rongga pleura, ruang antara pleura viseral dan
parietal.

• Mekanisme trauma yang paling umum adalah cedera tumpul atau tajam yang
menembus toraks dan mengakibatkan perdarahan ke dalam toraks.

• Perdarahan dapat timbul dari dinding dada, arteri interkostal atau mammaria interna,
pembuluh darah besar, mediastinum, miokardium, parenkim paru, diafragma, atau
abdomen.
Manifestasi Klinis

• distres pernapasan

• Takipnea

• penurunan atau tidak adanya suara napas

• perkusi redup

• asimetri dinding dada

• deviasi trakea

• hipoksia

• Inspeksi  tanda-tanda memar, lecet, "tanda sabuk pengaman", cedera tembus, gerakan
paradoksikal ("flail chest"), ekimosis, deformitas, krepitus, dan nyeri tekan.
Diagnosa
• Point of care ultrasound

• Extended Focused Assessment with sonography in trauma

• X-ray

• CT Scan
Point of Care Ultrasound
• Setiap paru-paru diperiksa pada 4 ruang untuk melihat ada tidaknya
pneumotoraks, hemotoraks.

Penempatan Transduser:

• Midklavikula dan parasternal, interkostal ke-2 hingga ke-4

• Midaksilaris, interkostal ke-6 atau ke-7 dalam posisi terlentang


E-FAST
• eFAST mencakup oblique view dari kedua hemidiafragma untuk mengevaluasi cairan
(hemothorax) dan anterior view untuk mengevaluasi pneumotoraks.

• Mid-aksila di ruang interkostal kelima atau keenam, dengan transducer diarahkan ke kepala
pasien.

• Hemotoraks  ruang anechoic (dapat heterogen bila ada bekuan darah) di antara diafragma
dan pleura parietal dalam sinus kostofrenikus.

• Adanya cairan pleura memungkinkan visualisasi tulang belakang dada di luar sudut
kostofrenikus, yang dikenal sebagai “spine sign."
Hemothorax dengan ultrasound
Hematocrit sign:

• Lapisan echoic dari efusi pleura

• Dapat berupa eksudat maupun


hemothorax
Hemothorax pada Xray
• Tidak Sensitif

• Gambaran peningkatan densitas


seluruh hemithorax kanan
CT Scan
• Gambaran CT dari pasien
yang di Xray sebelumnya

• Hounsfield Unit 45-65


INTERSTITIAL LUNG
DISEASE
Interstitial Lung Disease (ILD)
• Diketahui juga : diffuse parenkim lung disease

• Menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) pada paru-paru

• Jaringan parut  stiffness  sulit bernafas dan asupan oksigen berkurang ke


aliran darah
Classification
A. Known Causes
- Drug induced
- Smoking
- Chronic aspiration
B. Unknown Causes
- Idiopathic interstitial pneumonia
- Sarcoidosis
C. Other
- Lymphangioleiomyomatosis
- Pulmonary Langerhans cell
Idiopathic Interstitial Pneumonia
• Usual interstitial pneumonia (UIP)
• Nonspesific interstitial pneumonia (NSIP)
• Respiratory bronchiolitis-interstitial (RB-ILD)
• Desquamative interstitial pneumonia (DIP)
• Cryptogenic organizing pneumonia (COP)
• Acute interstitial pneumonia (AIP)
• Lymphoid interstitial pneumonia (LIP)
• Idiopathic pleuroparenchymal fibroelastosis (PPFE)
USUAL INTERSTITIAL
PNEUMONIA
Definisi
• Usual Interstitial Pneumoni(UIP) merupakan pola
khas untuk fibrosis paru idiopatik (IPF).

• Ditandai dengan hilangnya volume paru-paru dan


gradien kraniokaudal dari penebalan septum
perifer, bronkiektasis, dan honeycombing.
Honeycombing: >5% parenkim paru spesifik UIP
Non-specific interstitial pneumonia (NSIP)

• Ada 2 tipe : tipe fibrosis & tipe seluler

• On imaging  biasanya simetris dan bilateral ground-glass opacities dengan


volume paru yang berkurang  traction bronchiectasis
Non-specific interstitial pneumonia (NSIP)

Anda mungkin juga menyukai