Anda di halaman 1dari 23

EMBOLI PARU

Nanang Budi Waluyo,S.Kep.,Ns


DEFINISI

Emboli Paru adalah penyumbatan arteri


pulmonalis (arteri paru-paru) atau cabangnya
oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-
tiba.
PEREDARAN DARAH MANUSIA
ETIOLOGI
1. Trombus dari vena profunda tungkai bawah
dan pelvis.
2. Non Trombus misalnya:
 lemak
 Sel tumor
 udara
 dan cairan amnion.
FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI
(virchow 1856)

Physiological risk factors meliputi :


• Hambatan aliran darah (statis).
• Kerusakan dinding pembuluh darah vena.
• Keadaan darah mudah membeku
(hiperkoagulasi).
HIPERKOAGULASI

•KEGANASAN (CANCER)
•PERIODE KEHAMILAN DAN PERSALINAN
•TERAPI ESTROGEN
•TRAUMA ATAU PROSEDUR OPERASI DI TUNGKAI BAWAH,
ABDOMEN DAN PELVIC
•NEPROTIC SYNDROMA
•THROMBOPHILIA
•SEPSIS
•PENYAKIT PERADANGAN PD BOWEL

TRAUMA DINDING VASKULER PEREDARAN DARAH STATIS


•TRAUMA ATAU PROSEDUR
PEMDEDAHAN •ATRIAL FIBRILASI
•PUNGSI VENA •GAGAL JANTUNG KIRI
•IRITASI BAHAN KIMIA •KELAIANAN VENA (VARISES)
•KELAIANAN KATUP JANTUNG •KEGEMUKAN
•IINWELING CATETER •IMOBILISASI LAMA
•ARTEROSCLEROSIS
KLASIFIKASI
1. Embolus Besar
• Tersangkut di arteri pulmonalis besar
• Dapat menyebabkan kematian seketika.
• Dapat menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan
gangguan hemodinamik.
2. Embolus Kecil
• Tidak menimbulkan gejala klinis pada penderita tanpa
kelemahan kardiovaskuler.
• Dapat menyebabkan nyeri dada sepintas dan
kadang – kadang hemoptisi karena pendarahan paru.
• Pada penderita dengan kelemahan sirkulasi pulmoner
(payah jantung) dapat menyebabkan infark.
TANDA DAN GEJALA
• nyeri dada • penurunan suara napas
• takipnoe • distensi vena leher
• takikardia • crackles
• dispnoe • wezhing
• ansietas • demam minimal
• batuk • pleural friction rub.
• hemoptisis
• berkeringat
• hipotensi
• Sinkope
• sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgen dada.
Rontgen dada pada emboli paru biasanya normal tetapi
dapat meunjukkan pneumokontriksi, infiltrat, atelektasis,
elevasi diagfragma pada posisi yang sakit, atau dilatasi
besar arteri pumlonal dan efussi pleura.
2. EKG
EKG biasanya menunjukkan sinus takikardia, atrial
flutter atau fibrilasi dan kemungkinan penyimpangan
aksis kanan, atau regangan ventrikel kanan.
3. Pletismografi impedans
pletismografi impedans dilakukan untuk menentukan
adanya trombosis pada vena profunda.
4. Gas darah arteri
gas darah arteri pada emboli paru dapat menunjukkan
hipoksemia dan hipokapnea
5. Scan ventilasi/perfusi paru menjadi tes yang berguna
untuk diagnosis. Sensitivitas dan spesifisitasnya
mencapai 90%, Hasil normal dapat mengeksklusi emboli
paru.
6. Angiografi pulmoner adalah tes standar emas dianggap
paling spesifik yang dapat memberikan diagnosis definitif
bahkan pada emboli berukuran kecil (1-2 mm).
Hampton's hump, also called Hampton hump, is a radiologic sign
which consists of a shallow wedge-shaped opacity in the periphery of
the lung with its base against the pleural surface
DIAGNOSA BANDING
1. Penyebab lain hipertensi pulmonal seperti kongesti
pulmonal dan plethora, bilhariziasis dan vaskulitis
2. Penyebab lain Kor Pulmonal seperti Interstitial lung
disease dan Kolaps paru
3. Penyebab lain dari nyeri dada akut seperti angina
pektoris dan spasme esofagus
4. Penyebab lain hemoptisis seperti bronkiektasis dan
tuberkulosis
5. Penyebab lain dispnea yang berat : gagal jantung
akut dan shock seperti tension pneumothorak. Kolaps
paru masif dan miokard infark
PENATALAKSANAAN
1. Terapi Utama
perawatan intensif (ICU)
hemodinamik stabil heparin : dengan dosis awal
5000- 10000
hemodinamik tidak stabil : urokinase dan
streptokinase
2. Terapi simptomatik : Petidine sebagai analgetik
dengn dosis 50 mg IV atau IM.
Inhalasi oksigen diberikan pada kasus berat dan
dapat digunakan alat bantu pernafasan.
3. Pembedahan jika pasien mengalami hipotensi
persisten, syok, dan gawat panas
• jika tekanan arteri pulmonal sangat tinggi
• jika anngiogram menunjukkan obtruksi bagian
besar pembuluh darah paru.
PROGNOSIS
• Prognosisnya seringkali berhubungan dengan
penyakit yang mendasarinya (misalnya kanker,
pembedahan, trauma dan lain-lain).
• Pada emboli paru yang berat, dimana telah
terjadi syok dan gagal jantung, maka angka
kematiannya bisa mencapai lebih dari 50%.
PENCEGAHAN
 Bangun dari tempat tidur dan bergerak aktif
sesegera mungkin untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya pembentukan gumpalan. (post op)
 menggunakan stoking elastis
 melakukan latihan kaki
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif ,dyspnea berhubungan
dengan penurunan kemampuan paru
2. Nyeri dada berhubungan dengan infark paru-paru
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi
4. (MK) resiko syok cardiogenik kanan
berhubungan dengan peningkatan kerja ventrikel
kanan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen dalam jaringan
EDEMA PARU
Pengertian
• Edema paru akut adalah keadaan patologi
dimana cairan intravaskuler keluar ke
ruang ekstravaskuler, jaringan interstisial
dan alveoli yang terjadi secara akut (Flick,
2000, Hollenberg, 2003).

Anda mungkin juga menyukai