Hari I
08.30 – 08.40 Registrasi Pendamping
08.40 – 09.00 Pembukaan dan pre test Pendamping
09.00 – 09.10 Sambutan dan pengarahan dari Koordinator SR Koordinator SR
09.10 – 10.20 Pelatihan sesi I Pendamping
Mengenal PMO
1. Pengertian PMO
2. Tugas PMO
3. Kriteria PMO
10.20 – 12.05 Pelatihan sesi II Pendamping
Berkomunikasi dengan baik
1. Prinsip komunikasi
2. Syarat komunikasi
12.05 – 13.00 Makan siang dan istirahat Pendamping dan
peserta
13.00 – 14.10 Pelatihan Sesi III Pendamping
1. Gaya komunikasi yang menghambat
2. Tips komunikasi
14.10 – 15.20 Pelatihan Sesi IV Pendamping
1. Pengawasan pengobatan TB
2. Apa itu TB?
3. Pencegahan penularan TB
4. Mengenali gejala TB paru
Hari II
09.00 – 09.10 Review / kesimpulan pelatihan di hari I (pertama) Pendamping
09.10 – 11.55 Pelatihan Sesi V Pendamping
1. Pemeriksaan TB paru
2. Pengobatan TB paru
3. Cara meminum obat
4. Efek samping pengobatan
5.Menilai kemajuan pengobatan
6. Akibat minum obat secara teratur
11.55 – 12.55 Makan siang dan istirahat Pendamping dan
peserta
12.55 – 14.40 Pelatihan sesi VI Pendamping
Mengontrol Pengobatan
1. Mengontrol pengobatan TB
2. Simulasi pengisian kartu control
3. Latihan mandiri
14.40 – 15.45 Kapita selekta dan koordinasi pengobatan pasien TB Narasumber dari
UPK
15.45 – 16.00 Penutup Pendamping
Pengawas Menelan Obat (PMO)
CEKLIST
NO HAL YANG DISIAPKAN KETERANGAN
(√)
1 Tempat Pelatihan Tempat yang diajurkan disesuaikan dengan kondisi
wilayah. Team pendamping tidak perlu menyiapkan
tempat khusus namun tempat bisa di atur dengan posisi
duduk melingkar.
2 Undangan narasumber Narasumber berjumlah 1 orang, berasal dari Puskesmas
atau UPK dimana pelatihan berlangsung. Narasumber
tersebut harus sudah pernah mengikuti pelatihan DOTS.
3 Undangan peserta Syarat peserta adalah seorang PMO yang dipilih dan
disetujui oleh pasien TB menjadi pengawas menelan
obat
Banyaknya peserta pelatihan minimal adalah 10
orang dan jumlah maksimal adalah 15 orang
Pelatihan PMO ini ditujukan bagi PMO yang
mengawasi pengobatan pasien TB BTA positif baru.
Pemilihan PMO harus memenuhi kriteria PMO yang
baik yaitu :
1) Sehat jasmani dan rohani
2) Bisa baca tulis
3) Tinggal dekat dengan pasien
4) Dihormati dan disegani oleh pasien
5) Bersedia mendampingi pasien dalam
pengobatan di UPK
6) Bersedia menerima penyuluhan dari petugas
atau kader dalam pengobatan TB
4 Alat Bantu pelatihan : Modul “Bahan Pelatihan PMO” dan panduan
1) Modul “Bahan pelaksanaan harus ada dalamsetiap pelatihan.
Pelatihan PMO” Lembar balik jika tidak ada, bisa digantikan dengan
2) Lembar Balik presentasi powerpoint (jika ada, dilengkaspi dengan
3) Booklet PMO LCD dan laptop) atau kertas flip chart biasa yang
4) Panduan pelaksanaan dituliskan sesuai dengan materi yang diberikan di
pelatihan buku panduan.
5) Buku catatan dan Booklet PMO bisa diberikan setelah PMO
pulpen menyelesaikan pelatihan.
5 Pelatih / pendamping Pendamping terdiri dari 2 orang yang berasal dari
peserta yang sudah di TOT dalam pelatihan kader TB
komunitas.
Pendamping bisa terdiri dari Koordinator Program SSR
dan relawan yang sudah TOT/kader yang terampil.
Contoh susunan acara dalam pelatihan PMO ini adalah sebagai berikut :
Waktu Kegiatan PJ
Hari I
08.30 – 08.40 Registrasi Pendamping
08.40 – 09.00 Pembukaan dan pre test Pendamping
09.00 – 09.10 Sambutan dan pengarahan dari Koordinator SSR Koordinator SSR
09.10 – 10.20 Pelatihan sesi I Pendamping
Mengenal PMO
4. Pengertian PMO
5. Tugas PMO
6. Kriteria PMO
10.20 – 12.05 Pelatihan sesi II Pendamping
Berkomunikasi dengan baik
3. Prinsip komunikasi
4. Syarat komunikasi
12.05 – 13.00 Makan siang dan istirahat Pendamping dan
peserta
13.00 – 14.10 Pelatihan Sesi III Pendamping
1. Gaya komunikasi yang menghambat
2. Tips komunikasi
14.10 – 15.20 Pelatihan Sesi IV Pendamping
5. Pengawasan pengobatan TB
6. Apa itu TB?
7. Pencegahan penularan TB
8. Mengenali gejala TB paru
Hari II
09.00 – 09.10 Review / kesimpulan pelatihan di hari I (pertama) Pendamping
09.10 – 11.55 Pelatihan Sesi V Pendamping
1. Pemeriksaan TB paru
2. Pengobatan TB paru
3. Cara meminum obat
4. Efek samping pengobatan
5.Menilai kemajuan pengobatan
6. Akibat minum obat secara teratur
11.55 – 12.55 Makan siang dan istirahat Pendamping dan
peserta
12.55 – 14.40 Pelatihan sesi VI Pendamping
Mengontrol Pengobatan
4. Mengontrol pengobatan TB
5. Simulasi pengisian kartu control
6. Latihan mandiri
14.40 – 15.45 Kapita selekta dan koordinasi pengobatan pasien TB Narasumber dari
UPK
15.45 – 16.00 Penutup Pendamping
Tujuan Umum
Pengawas Menelan Obat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar
Tujuan Khusus
1) PMO memahami tentang tugas dan fungsinya
2) PMO terampil dalam berkomunikasi dengan pasien TB
3) PMO mampu mengawasi pengobatan pasien TB hingga dinyatakan sembuh oleh tenaga
kesehatan
4) PMO mampu mengontrol pengobatan pasien TB melalui pencatatan di kartu kontrol
Dengan mengetahui tujuan pelatihan, pendamping dapat menilai kualitas pelatihan dengan baik.
Untuk mengetahui detil keterampilan PMO yang baik, pendamping dapat mempelajari terlebih
dahulu matriks kurikulum pelatihan dan media yang digunakan dalam pelatihan.
4. Matriks Kurikulum
Pada awal pelaksanaan pelatihan pastikan bahwa semua peserta sudah mengisi daftar hadir dan
duduk di tempatnya masing-masing. Ikutilah metode fasilitasi kegiatan pelatihan sebagai berikut :
Membuka Pelatihan
Ucapkan salam dengan hangat dan berikan senyuman kepada peserta. Buatlah peserta nyaman
dengan memperkenalkan diri dan menceritakan tentang siapa kita dan pengalaman lucu yang
bisa membuat tertawa. Mintalah peserta memperkenalkan diri dengan permainan. (5 menit)
Jelaskan tujuan dilakukannya pelatihan ini. Tanyakan secara terbuka kepada peserta manfaat
apa saja yang bisa didapat oleh semua orang. Tuliskan pendapat peserta di flip chart. (5 menit)
Beritahukan peserta bahwa akan ada soal yang diisi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan pelatihan. Bagikan soal dan lembar jawaban pre test, berikan waktu 7 menit
untuk mengisi soal. (10 menit)
Koordinator SR/SSR bertugas untuk menyampaikan bahwa program “Community TB Care” yang
dilaksanakan oleh ‘Aisyiyah menfasilitasi kegiatan penanggulangan TB dengan program-program
berbasis masyarakat. Harapan dalam kegiatan ini, PMO dapat menjadi relawan yang mampu
melaksanakan tugasnya dengan mandiri. Koordinator SR/SSR juga dapat menjelaskan mengenai
kegiatan / program yagn dilaksanakan di wilayahnya dan mitra kerja yang ikut serta dalam
program termasuk koordinasi dengan Dinkes, Puskesmas dan UPK lainnya. (10menit)
Sesi I
Mulailah dengan bertanya kepada peserta apa yang diketahui tentang PMO? Berikan
kesempatan kepada 2 -3 peserta untuk menjawab pertanyaan tersebut dan tuliskan di atas flip
chart.
Bagikan modul kepada peserta, mintalah peserta menyimak tulisan pengertian PMO. Bacalah
dengan keras pengertian PMO. (Lembar Balik)
Tanyakan, apa yang peserta lakukan sebagai seorang PMO untuk mendukung pengobatan pasien
TB. Tampung dan tuliskan pendapat peserta di atas flipchart. Tuliskan hal yang penting dan
abaikan pendapat yang sama.
Ajak peserta melihat kelembar selanjutnya (hal 2). Tanyakan menurut bapak/ibu, apakah hal
yang tadi kita bahas sesuai dengan tugas peserta? Jelaskan tugas dan wewenang PMO dengan
menggunakan lembar balik.
Mintalah salah satu peserta memberikan kesimpulan dari hasil perbandingan dengan tuasg PMO.
Berikanlah pujian setelah peserta menjelaskan. Berikan koreksi untuk jawaban peserta dengan
contoh nyata di lapangan. Ajak peserta lainnya untuk bertepuk tangan kepada peserta yang
memberikan kesimpulan.
Dari kesimpulan, kaitkan hal tersebut dengan criteria yang harus dimiliki oleh PMO dengan
menggunakan lembar balik. Tanyakan pendapat peserta siapakah yang dapat menjadi PMO.
Berikan pujian pada jawaban yang benar, jelaskan dengan baik jika ada peserta yang menjawab
salah.
Sesi II
Ucapkan salam dengan baik dan berikan senyuman hangat kepada peserta. Tanyakan adakah
diantara peserta yang sering berkomunikasi,… untuk menyegarkan peserta bahwa komunikasi
sering dilakukan tanpa kita sadari.
Mintalah peserta menyimak cerita di halaman 4 modul PMO. Bacalah cerita tersebut dengan
keras. Kemudian tanyakan apakah pendapat peserta mengenai cerita diatas, bagaimana cara
penyampaiannya.
Minta pendapat peserta, apakah hal penting yang harus diperhatikan oleh peserta.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah, bahwa komunikasi merupakan suatu cara atau
proses penyampaian PESAN yang bertujuan untuk mempengaruhi SIKAP dan merubah PERILAKU
sesuai degnan yagn diharapkan, dalam hal ini adalah perilaku terhadap TB.
Berikan contoh bahwa perilaku juga dipengaruhi oleh informasi TB yang diketahui, kesadaran
bahwa hal tersebut penting dan kemauan untuk merubah perilaku. Misalkan seseorang yang
mengetahui bahwa berobat teratur dapat menghambat penularan TB karena Pasien TB tipe
menular akan berubah menjadi tidak menular jika hasil pemeriksaan dahak ulangnya negative.
Minta peserta untuk memperhatikan syarat komunikasi yang ada di buku modul. Jelaskan pada
peserta menggunakan flip chart atau presentasi mengenai gambar tersebut. Tanyakan kepada
peserta, menurut peserta siapakah yang menjadi pemberi dan penerima pesan.
Mintalah salah satu peserta menjelaskan apakah yang dimaksud dengan umpan balik sekaligus
menjelaskan gambar tersebut.
Bahas bersama-sama mengenai hal – hal yang harus diperhatikan dalam membangun
komunikasi yang efektif di halaman 6 modul. Bahas satu persatu dan berikan kesempatan
kepada peserta menjelaskan hal tersebut.
Berikan pujian kepada peserta yang menjelaskan dengan baik materi tersebut. Berikan
penjelasan tambahan.
Catatan untuk pendamping :
Peserta harus menyadarai bahwa pesan yang disampaikan harus sesuai kebutuhan dan mudah
dimengerti oleh penerima pesan. Seorang PMO tidak boleh menggunakan cara komunikasi
sesuai dengan latar belakangnya, tetapi harus disesuaikan dengan latar belakang si penerima
pesan.
Sesi III
Buatlah pemilihan sukarelawan dari peserta untuk bermain peran dengan membuat kertas lotre
yang dibagikan kepada peserta.
Akan ada 3 orang yang akan menjadi pemain dalam drama tersebut, sisanya akan menjadi
penonton. Berikan waktu 5 menit kepada peserta yang terpilih untuk berdiskusi sebelum
bermain peran (drama).
Berikan 3 buah kertas bertuliskan skenario antara lain :
1. Ny. Sarni (28 tahun) sebagai seorang PMO yang baik hati dan lemah lembut. Ia merupakan
tetangga Pak. Mukhsin, seorang penderita TB yang sudah lama sakit, namun baru mengikuti
pengobatan.
2. Pak Mukhsin, seorang pasien TB berumur 65 tahun. Ia sakit batuk sudah 1 tahun
belakangan, namun baru mengikuti pengobatan setelah lama berobat ke dukun, dokter
yang belum menerapkan DOTS (standar pengobatan TB) dan paranormal di daerah lainnya
namun belum sembuh juga. Saat ini pak mukhsin memasuki bulan ke 4 pengobatan.
3. Ibu Wati, (59 tahun) istri pak Mukhsin yang setia melayani selama suaminya sakit. Ia sudah
lama jengkel pada suaminya karena sulit sekali untuk minum obat.
Pak Mukhsin sudah 4 hari tidak mau minum obat dengan alasan mual dan pusing setelah
meminum obat. Ibu Wati sangat khawatir pada keadaan suaminya dan memaksanya untuk
meminum obat. Ibu wati sering kali marah kepada pak Muchsin dan kesal atas ulahnya yang
sering tidak marah-marah jika disuruh minum obat.
Sudah 3 hari ini Ibu Sarni datang menyuluh pak Mukhsin untuk meminum obat. Keadaan Ibu
Wati dan pak Mukhsin sangat mengkhawatirkan dan mulai juga mempengaruhi hubungan
komunikasi diantara suami istri tersebut.
Mintalah peserta lainnya menuliskan hal apa yang menjadi contoh positif dalam drama tersebut,
apa yang tidak boleh dilakukan dalam berkomunikasi dengan pasien dan komentar peserta
mengenai drama tersebut.
Diskusikan bersama peserta tentang drama tersebut.
Tanyakan pendapat peserta apakah yang harus diperbaiki dalam komunikasi tersebut.
Tanyakan kepada peserta apa pendapat bapak/ibu mengenai pengawasan menelan obat, siapa
yang harus melakukannya?
Pendamping kemudian menjelaskan bahwa dalam pendampingan dan pengawasan pengobatan,
seorang PMO harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tercantum di hal 9 modul
PMO.
Tanyakan kepada peserta, siapa yang mengetahui tentang TB atau memiliki pengalaman tentang
TB? Mintalah peserta untuk menjelaskan pengalamannya tentang TB.
Mintalah seluruh peserta untuk menjelaskan tentang TB setelah bersama-sama membaca
tentang TB di halaman 10 modul PMO.
Berikan pujian kepada peserta yang memberikan penjelasan, berikan klarifikasi mengenai
pernyataan yang salah tentang TB. (Bisa menggunakan lembar balik).
Jelaskan bahwa TB bisa disembuhkan dan dicegah. Ada 5 pencegahan penularan TB dengan
menggunakan lembar balik atau presentasi. Jelaskan bahwa TB bisa disembuhkan jika diobati
secara teratur dengan DOTS.
Catatan Pendamping :
DOTS adalah standar pengobatan TB yang direkomendasikan oleh WHO (lembaga kesehatan
dunia). Peserta bisa mendapatkan pengobatan TB dengan DOTS di Puskesmas atau Rumah Sakit
yang sudah menerapkan strategi DOTS. Pendamping bisa menjelaskan bahwa program
“Community TB Care” sudah berkoordinasi untuk melibatkan pihak swasta dan peserta bisa
mendapatkan pengobatan di tempat tersebut. (sebutkan salah satu tempat pengobatan TB
dengan DOTS dan kader yang bisa dihubungi.
TB atau Tuberkulosis merupakan penyakit yang bisa disembuhkan. Katakan kepada peserta
bahwa pengobatan TB yang baik dan benar adalah jika hingga dinyatakan sembuh oleh tenaga
kesehatan. Jika penyembuhan pasien TB sulit untuk dilakukan atau mengalami hambatan, maka
TB menyebabkan kematian dan komplikasi. TB dapat menular dengan cepat dan mengalami
komplikasi jika tidak diobati atau terlambat diobati. Oleh karena itu, mengenali gejala TB sejak
dini. Jelaskan cara mengenali gejala TB menggunakan lembar balik/presentasi.
Berikan kesempatan kepada peserta, jika ada yang bertanya atau ingin berbagi pengalaman.
Berikan kesimpulan bersama-sama dengan peserta dengan cara menanyakan kembali materi
yang disampaikan pada sesi ini.
Sesi V
Ucapkan salam dengan hangat dan review kegiatan hari sebelumnya. Mintalah salah satu
peserta untuk memaparkan apa saja yang sudah dibahas di hari pertama. Berikan ucapan
terimakasih dan pujian karena telah menyampaikan dengan baik.
Kaitkan materi sebelumnya tentang mengenali gejala TB dan apa yang harus dilakukan oleh
PMO. Berikan pertanyaan pancingan “bagaimana cara memastikan seseorang sakit TB?
Pemeriksaan apakah yang biasanya dilakukan ?”. Pendamping menampung pendapat peserta
dan menuliskan jawaban pada flip chart.
Ceritakanlah mengenai Tuberkulosis atau TB. TB merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman MycobacteriumTB yang menular yang melalui saluran pernafasan. Kuman TB di
dalam tubuh seseorang hanya bisa di ketahui dengan melihat langsung kuman tersebut dengan
cara pemeriksaan dahak, karena TB menular melalui dahak.
Kuman TB bisa membuat kerusakan dan kembali bersembunyi karena mempunyai sifat dormant
(tidur) sehingga jika pemeriksaan TB dengan rontgen tidak cukup untuk mengetahui apakan ada
kuman didalamnya atau tidak. Oleh karena itu pemeriksaan TB yang paling efisien dan
dianjurkan adalah pemeriksaan dahak SPS.
Mintalah salam satu peserta menjelaskan materi tentang pemeriksaan dahak SPS yang ada di
modulnya. Berikan pujian dan penjelasan kembali tentang materi tersebut. Pemeriksaan dahak 3
kali memiliki keakuratan 98 % dalam menetapkan seseorang terkena TB atau tidak.
Pengobatan TB paru memiliki 2 tahapan yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan. Jelaskan
pengobatan TB dengan menggunakan lembar balik /presentasi.
Berikan pertanyaan terbuka apa yang dapat dilakukan oleh PMO dalam tahapan pengobatan
tersebut
Catatan bagi pendamping :
PMO memiliki peran dalam tahapan pengobatan antara lain:
1) Mengawasi proses menelan obat secara langsung
2) Mengingatkan jadwal pemeriksaan ulang
3) Berkonsultasi dengan petugas kesehatan dan kader untuk memonitor kemajuan pengobatan
TB
4) Mewaspadai efeksamping pengobatan pada pasien
5) Dll
Tanyakan, menurut bapak/ibu bagaimana cara meminum obat TB yang baik? Berikan
kesempatan pada peserta untuk menjelaskan pengalamannya. Berikan pujian jika jawabnya
benar dan berikan penjelasan tentang cara meminum obat anti tuberculosis (OAT) yang baik
dengan lembar balik atau presentasi.
Lanjutkan bahwa semua pengobatan pasti mempunyai efek samping. Efek samping OAT dapat
ditanggulangi dengan baik jika dikenali lebih dini dan dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan.
Jelaskan efek samping pengobatan dengan OAT menggunakan lembar balik /presentasi. Untuk
efek samping berwarna hijau artinya pengobatan masih bisa diteruskan, kuning artinya harus
berhati-hati pada efek samping ini dan merah yang artinya hentikan pengobatan dan segera
konsultasikan kepada tenaga kesehatan. Libatkan peserta mengenai hal apa yang harus
dilakukan oleh PMO.
Pengobatan TB hingga dinyatakan sembuh, memerlukan persyaratan yang harus dipenuhi.
Berikan pertanyaan terbuka kepada peserta mengenai apa yang dapat dilakukan oleh PMO
dalam menilai kemajuan pengobatan. Jelaskan kepada peserta tentang cara menilai kemajuan
pengobatan dengan TAP. Gunakan lembar balik atau presentasi untuk menjelaskan hal ini.
Ulangi materi yang disampaikan dengan cara mintalah sukarelawan dari peserta untuk
menjelaskan apa yang didapat datau dipahami oleh peserta. Berikan kesempatan diskusi bagi
peserta yang melontarkan pertanyaan.
Sebelum menutup sesi ini, berikan penjelasan apa akibat yang akan terjadi jika pengobatan tidak
teratur di halaman 21 modul PMO. Jelaskan bahwa hal ini sangat penting diketahui oleh pasien
TB agar selalu minum obat degnan teratur.
Sesi VI
Ucapkan salam kepada peserta dengan hangat. Ulangi apa yang dipelajari oleh peserta. Ambil
kesimpulan bahwa dalam mengawasi pengobatan diperlukan pencatatan oleh PMO. Sampaikan
kepada peserta bahwa PMO memiliki kartu kontrol yang dapat menjadi penghubung komunikasi
pengobatan pasien TB antara PMO, kader komunitas dan petugas kesehatan.
Mintalah peserta membuka halaman 22 dan 23 modul PMO. Bentuklah 4 kelompok masing-
masing 3-4 orang yang bertugas untuk membahas cara pengisian. Simulasikan cara pengisian
dengan menggunakan lembar balik dan flip chart untuk soal yang pertama.
Berikan tugas kepada peserta untuk menjelaskan soal no 2 selama 10 menit (hal 24 modul PMO)
dan mintalah salah satu kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelompok lainnya.
Diskusikan dengan kelompok lainya tentang cara pengisian kartu kontrol dengan baik dan benar.
Berikan kesimpulan cara pengisian kartu PMO.
Evaluasi :
Mintalah peserta membuka halaman 25 modul PMO dan mengisi ceklist pengetahuan dan
keterampilan yang di dapat oleh peserta. Jika adamateri yang belum jelas, berikan kesempatan
diskusi kembali tentang materi tersebut.
Jika tidak ada hal yang didiskusikan, mulailah meminta peserta mengerjakan post test dan
berikan kesimpulan hasil pelatihan dan sampaikan kesimpulan tersebut kepada peserta.
Soal Post Test
Perhatikan soal di bawah ini. Berikan tanda (X) pada salah satu jawaban yang menurut bapak/ibu
paling benar!
1) Apakah tugas PMO ?
a. Mendampingi orang yang memiliki gejala TB untuk memeriksakan diri ke UPK (Unit
Pelayanan Kesehatan)
b. Memastikan pasien TB meminum obat secara teratur termasuk mengawasi efek samping
pengobatan
c. Semua benar
d. Memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien
4) Kalimat berikut merupakan kalimat yang perlu dihindari oleh PMO dalam membujuk pasien TB
untuk minum obat!
a. Dasar payah!!... minum obat gratis aja bosan. Nanti tidak sembuh, jangan salahin saya ya!
b. Minum obat sangat penting untuk kesembuhan…lho pak!
c. Apa yang dirasakan oleh ibu, setelah minum obat?
d. Ayo minum obat lagi, sudah waktunya nieh pak!
6) Pasien berikut bukan termasuk orang yang dicurigai (suspek) terkena TB!
a. Batuk berdahak lebih dari 2 minggu
b. Batuk berdahak lebih dari 2 minggu dengan sesak nafas dan nyeri dada
c. Batuk berdarak lebih dari 3 minggu dengan nyeri dada dan berat badan menurun
d. Batuk berdahak dengan sakit kepada dan mual-mual
7) Efek samping berikut merupakan efek samping yang aman dan biasa terjadi pada pasien TB yang
mengikuti pengobatan!
a. Ketulian
b. Gangguan penglihatan
c. Air kencing berwarna merah
d. Kesemutan dan rasa terbakar
NAMA : …………………………………………………………………………..
ALAMAT : …………………………………………………………………………..
Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar!
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
Kunci Jawaban Pre dan Post Test
1. C
2. D
3. D
4. A
5. C
6. D
7. C
8. B
9. A
10. D