Anda di halaman 1dari 36

KURANG ENERGI PROTEIN

(KEP/KKP/PEM/PCM/
MARASMIK KWASIORKOR
USDEKA MULIANI
23 Maret 2020
PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN

 Sulit menentukan mana yang lebih dulu:

Infeksi & penyakit lain Kurang makan


(akut & kronis) (kwantitas & kualitas)
PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN

 Penyakit yang dapat menyebabkan gangguan


pertumbuhan pada anak:
Akut: Kronis:
Demam/batuk pilek Tuberkulosa
ISPA/pneumonia Diare kronik
Diare akut HIV/AIDS
Malaria Cacat Bawaan/kelainan
Gangguan telinga (otitis media) congenital
 Penyebab Lain: Tumor/keganasan
BBLR
Tidak mendapat ASI eksklusif
Prelacteal feeding atau MP-ASI dini
DIAGNOSIS
PENGERTIAN GIZI BURUK
GIZI BURUK

Klinis dan atau antropometris

DIAGNOSIS GIZI BURUK :


1. Terlihat sangat kurus dan atau edema,
dan atau
2. BB/TB atau BB/PB : <-3 SD
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK

1. Kwashiorkor

2. Marasmus

3. Marasmik-kwashiorkor
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLNIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan …..)

1. Kwashiorkor

 Perubahan status mental: apatis & rewel


 Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut
jagung, mudah dicabut tanpa sakit, rontok
 Wajah membulat dan sembab
 Pandangan mata sayu
 Pembesaran hati
TIPE, TANDA
TANDA DAN
DAN GEJALA
GEJALA KLNIS
KLINIS
ANAK GIZI BURUK
ANAK (lanjutan …..)
GIZI BURUK

KWASHIORKOR (lanjutan….)
 Edema :

• Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat


pitting edema
• Derajat edema:
+  Kedua punggung kaki
++  Tungkai & lengan bawah
+++  Seluruh tubuh (wajah & perut)
Derajat edema untuk menentukan jumlah
cairan yang diberikan
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLNIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan …..)

KWASHIORKOR (lanjutan….)

 Otot mengecil (hipotrofi)


 Kelainan kulit berupa bercak merah muda
yg meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
 Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya
akut)  anemia dan diare

8
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan…..)

2. MARASMUS
 Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang
terbungkus kulit
 Wajah seperti orang tua
 Cengeng, rewel
 Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-
baggy pants)
 Perut umumnya cekung
 Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano
sign”)
 Sering disertai penyakit infeksi (umumnya
kronis berulang)  diare persisten
CARA MENENTUKAN STATUS GIZI

 ANTROPOMETRI:
BB/U, TB/U, BB/TB, IMT/U,
LILA, Tebal lemak
 KLINIS:
Kulit, otot, jar lemak, mata, lidah, bibir
Kurus, edema (+/-), otot atrofi, jar.lemak <, pucat,
bercak Bitot, dermatitis
 LABORATORIUM:
Biokimia darah, urine
 ANALISA DIET/MAKANAN:
Frekuensi makan, jumlah makanan, jenis makanan,
TATA CARA PEMERIKSAAN
ANAK GIZI BURUK

• Menegakkan Diagnosis:
- Anamnesis (penyakit & gizi)
- Pemeriksaan fisik (klinis dan
antropometri)
- Pemeriksaan laboratorium/radiologi
- Analisis diet dan makanan
TATA CARA PEMERIKSAAN
ANAK GIZI BURUK (lanjutan….)

• Anamnesis awal:
untuk mengetahui adanya tanda bahaya dan
tanda penting:
- syok/renjatan
- letargis
- muntah dan atau diare atau dehidrasi
TATA CARA PEMERIKSAAN
ANAK GIZI BURUK (lanjutan….)

• Anamnesis lanjutan:
Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan
terjadinya gizi buruk:
- riwayat kehamilan & kelahiran (prematur, BBLR)
- riwayat pemberian makan (ASI, MP-ASI)
- riwayat imunisasi & pemberian vit A dosis tinggi
- riwayat penyakit penyerta/penyulit (diare,
cacing,TB,malaria,ISPA/pneumonia, HIV/AIDS)
- riwayat tumbuh kembang (motorik, apakah rutin
menimbang di posyandu, punya KMS)
- penyebab kematian pada saudara kandung
- status sosial, ekonomi dan budaya keluarga
TATA CARA PEMERIKSAAN ANAK
GIZI BURUK (lanjutan…..)

Pemeriksaan fisik:
- Tanda-tanda gangguan sirkulasi
(Tensi, Nadi, Frekuensi pernafasan)
- Tanda-tanda dehidrasi
(mata cekung!, kehausan!, kering pada bibir &
mulut, turgor menurun!, kencing terakhir!)
- Tanda-tanda hipoglikemi & hipotermi
- Tanda-tanda infeksi (demam ?)
TATA CARA PEMERIKSAAN ANAK
GIZI BURUK (lanjutan….)

Pemeriksaan fisik (lanjutan ….):


- Tanda-tanda anemia (Sangat pucat)
- Organ tubuh lain (kepala, mata, telinga
hidung, tenggorokan, leher, dada, perut,
ekstremitas, kulit) dan seluruh tubuh.
- Antropometri: BB, PB atau TB, bandingkan
dengan tabel baku rujukan Buku I, hal 22-24.
TATA CARA PEMERIKSAAN ANAK
GIZI BURUK (lanjutan….)
Pemeriksaan Laboratorium/radiologi:
- Hemoglobin
- Gula darah
- urine rutin
- Albumin, elektrolit (K, Na, cl)
- serum zinc dll
- thorax foto, USG dll

Analisis diet:
- kuantitas asupan makanan (Food recall)
- kualitas asupan makanan (Food frequency)
4 (EMPAT) FASE PADA PERAWATAN DAN
PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK

• Fase Stabilisasi:
Fase awal  tindakan segera (atasi dan cegah
hipoglikemia, hipotermi dan dehidrasi),
keterlambatan akan berakibat kematian

Pemberian cairan, energi & protein ditingkatkan secara


bertahap untuk menghindari “overload”  gagal
jantung.

Berlangsung 1 – 2 hari dan dapat berlanjut sampai 1


minggu (sesuai kondisi klinis anak)
4 (EMPAT) FASE PADA PERAWATAN DAN
PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK

• Fase Transisi:
Masa peralihan (dari stabilisasi ke rehabilitasi)
Peningkatan jumlah cairan dan konsistensi formula
dilakukan perlahan-lahan agar sel-sel usus
beradaptasi.

Berlangsung 1 minggu (umumnya)


4 (EMPAT) FASE PADA PERAWATAN DAN
PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
(Lanjutan ….)
• Fase Rehabilitasi:
Pemberian makanan untuk tumbuh kejar
Energi dan protein ditingkatkan sesuai kemampuan.
Berlangsung 2 – 4 minggu (umumnya)

• Fase Tindak lanjut:


Setelah anak dipulangkan dari RS/Puskesmas/Panti
Pemulihan Gizi
Makanan tumbuh kejar (Makanan keluarga dan PMT-
Pemulihan)
Berlangsung sampai 4 - 5 bulan
10 (SEPULUH) LANGKAH
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
“10 langkah utama” Tatalaksana Gizi buruk
No Tindakan Stabilisasi Transisi Rehabilitasi Tindak lanjut
H 1-2 H 3-7 H 8-14 mg 3-6 mg 7-26
1. Mencegah dan
mengatasi hipoglikemia
2. Mencegah dan
mengatasi hipotermia
3. Mencegah dan
mengatasi dehidrasi
4. Memperbaiki gang-
guan keseimbangan
elektrolit
5. Mengobati infeksi

6. Memperbaiki kekurangan tanpa Fe + Fe


zat gizi mikro
7. Memberikan makanan
utk stab & trans

8. Memberikan makanan
utk Tumb.kejar

9. Memberikan stimulasi
utk Tumb.kembang

10. mempersiapkan utk tindak


lanjut di rumah 21
(Buku I : Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2006, hal. 3)
LANGKAH 7

MEMBERIKAN MAKANAN
UNTUK STABILISASI DAN
TRANSISI
KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE PEMBERIAN
MAKAN PADA ANAK GIZI BURUK

A. Fase Stabilisasi
 Energi : 80 – 100 Kkal/kgBB/hari
 Protein : 1 – 1,5 g/kgBB/hari
 Cairan : 130 ml/kgBB/hari atau
100 ml/kgBB/hari (bila edema berat +++)
 Formula 75/modifikasi/modisco ½

Jumlah dan frekwensi cairan yang diberikan sesuai dengan:


-Tabel Pedoman F-75 (buku I, hal.19 – 20) dan
- Jadwal pemberian makanan anak gizi buruk sesuai fase (buku II, hal 12)
KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE PEMBERIAN
MAKAN PADA ANAK GIZI BURUK (Lanjutan ….)

B. Fase Transisi
 Energi: 100 – 150 Kkal/kgBB/hari
 Protein: 2 – 3 g/kgBB/hari
 Cairan: 150 ml/kgBB/hari
 Formula 100/modifikasi/modisco I/II

Jumlah dan frekwensi cairan yang diberikan sesuai dengan:


-Tabel Pedoman F-75 (buku I, hal.21) dan
- Jadwal pemberian makanan anak gizi buruk sesuai fase (buku II, hal 12)
KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE PEMBERIAN
MAKAN PADA ANAK GIZI BURUK (Lanjutan ….)

C. Fase Rehabiltasi

 Energi : 200 – 220 Kkal/kgBB/hari


 Protein : 3 – 4 g/kgBB/hari
 Cairan : 150 – 200 ml/kgBB/hari
 Formula 100/135/modifikasi/modisco III
 Ditambah makanan:
- BB < 7 kg  makanan bayi/lembik
- BB ≥ 7 kg  makanan anak/lunak
Jumlah dan frekwensi cairan yang diberikan sesuai dengan:
- Jadwal pemberian makanan anak gizi buruk sesuai fase (buku II, hal 12)
KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE PEMBERIAN
MAKAN PADA ANAK GIZI BURUK (lanjutan …..)

FASE STABILISASI

RENCANA I RENCANA II RENCANA III RENCANA IV RENCANA V

FASE TRANSISI

FASE REHABILITASI

Pemberian makanan berdasarkan rencana I, II, III, IV, V


akan dijelaskan lebih lanjut pada materi inti IV dan V
KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE PEMBERIAN
MAKAN PADA ANAK GIZI BURUK (Lanjutan ….)

D. Fase Tindak lanjut

Kebutuhan energi dan protein sesuai dengan BB dan


umur anak.

 PMT- Pemulihan: Energi 350 Kkal/hr & prot. 15 g/hr


 Ditambah makanan keluarga

Jumlah dan cara pemberian makanan sesuai dengan:


- Jadwal pemberian makanan anak gizi buruk sesuai fase (buku II, hal 14)
MEMPERSIAPKAN TINDAK
LANJUT DI RUMAH
Bila gejala klinis sudah tidak ada dan BB/TB-PB
> - 2 SD  ”anak sembuh”

Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi


harus tetap dilanjutkan di rumah

Berikan contoh kepada Orang Tua:


a. menu dan cara membuat makanan dengan
kandungan tinggi energi dan padat gizi sesuai
umur dan berat badan anak.
(lihat buku II, lampiran 4, hal. 53)

b. Terapi bermain terstruktur


MEMPERSIAPKAN TINDAK LANJUT DI
RUMAH (lanjutan….)

Sarankan :
• makanan dengan porsi kecil dan sering sesuai
dengan umur anak
• kontrol secara teratur:
Bulan I : 1 x/ minggu
Bulan II : 1 x/ 2 minggu
Bulan III - VI : 1 x/ bulan
• Suntikan/imunisasi dasar BCG, Polio, DPT,
Campak, Hepatitis B dan ulangan (booster)
(Anak gizi buruk tidak dianjurkan imunisasi campak,
tetapi pada semua anak gizi buruk harus diberikan
imunisasi campak sebelum anak pulang, setelah
fase rehabilitasi)
• Vit.A dosis tinggi setiap 6 bulan (dosis sesuai umur)
29
KRITERIA PEMULANGAN ANAK GIZI BURUK

Anak :

1. Selera makan baik, makanan yang diberikan dihabiskan


2. Ada perbaikan kondisi mental
3. Sudah tersenyum, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, sesuai
umurnya
4. Suhu tubuh berkisar antara 36,5 – 37,5 C
5. Tidak ada muntah atau diare
6. Tidak ada edema
7. Kenaikan berat badan > 5 g/kgBB/hari, 3 hari berturut-turut
atau kenaikan 50 g/kgBB/minggu, 2 minggu berturut-turut
8. Sudah berada di kondisi BB/TB-PB > - 3 SD (dan sudah tidak
ada tanda dan gejala klinis gizi buruk)
PERANAN TIM DUKUNGAN GIZI

mencegah

mengobati

Gizi buruk Gizi baik


Peranan Tim Dukungan Gizi:
• Dokter : menentukan diagnosis, melakukan tindakan,
pengobatan dan tindak lanjut
• Perawat/ bidan: asuhan keperawatan
• Nutrisionis : menyediakan makanan, melakukan konseling
gizi

Baik di rumah sakit maupun di puskesmas


LATIHAN 1

Ani (perempuan), umur 11 bulan, BB 5 kg, PB 66 cm, datang ke


Puskesmas dengan keluhan belum bisa duduk.Dari anamnesa
tidak mendapat ASI eksklusif sejak umur 2 bulan, hanya
mendapatkan susu formula saja. Informasi lanjutan ternyata anak
berat badan tidak naik dan sering demam tanpa sebab yang jelas
Ternyata Ani selama ini tidak mendapatkan asupan makanan yang
cukup. Hanya mendapatkan susu formula 2 gelas sehari @ 2
sendok makan full cream dengan 1 sendok teh gula pasir + nasi tim
1 mangkok kecil (25 g beras) sekali/hari

a. Bagaimana terapi gizinya ?


b. Berapakah kebutuhan sehari untuk kalori dan
protein Ani?
LATIHAN 2

Galo (laki-laki), 18 bulan, PB: 67 cm, BB: 4,8 kg, ke rumah sakit
karena batuk sejak 2 hari yang lalu. Galo tampak letargis dan pucat.

Pemeriksaan fisik: pernapasan 50 x/ menit, nadi 160 x/ menit,


Suhu 38,5°C, cuping hidung kembang kempis, iga kelihatan menonjol,
terdapat tarikan dinding dada dan ada edema di kedua punggung kaki.

Anamnesis: hanya mendapat ASI sampai 4 bulan dan sejak lahir


sudah diberikan pisang serta makanan lain seperti biskuit dan roti.

Anamnesis diet: rata-rata makan sehari 3x, hanya 4-5 sendok makan
(lauk, kuah sayur, tempe atau tahu), jarang makan buah, tidak suka
makan ikan dan daging.
Makan ayam dan telur (sebulan sekali) dan sering jajan permen, es,
kerupuk, biskuit dan kadang-kadang makan bakso keliling.
Food recall satu hari sebelum sakit sebagai berikut:
Pagi : biskuit 4 keping, teh manis ½ gelas (gula 1 sdm)
Snak pagi : permen gulas 2 buah
Siang : nasi ½ piring (50 g), kuah sup ½ mangkok, tahu goreng
1 potong (50 g), teh manis ½ gelas (gula 1 sendok makan).
Malam : lontong isi ukuran kecil (50 g), tahu goreng 1ptg (50 g),
teh manis ½ gelas (gula 1 sendok makan).

Pertanyaan:
1.Apakah Status Gizi Galo ?
2.Apakah Galo harus dirawat ? Sebutkan alasannya
3.Bagaimana pola makan dan asupan makan Galo ?
4.Apa rencana terapi diet pada Galo ?
Anak gizi buruk :
Marasmik - Kwashiorkor

Noma

Iga menonjol

Edema di ke 2 punggung kaki


35
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
• Met discussssss

Anda mungkin juga menyukai