Kesehatan Reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh
pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan
hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.
Secara luas, ruang lingkup kesehatan
reproduksi meliputi:
4. Faktor Biologis
Faktor biologis mencakup ketidak sempurnaan organ reproduksi atau cacat
sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual,
keadaan gizi buruk kronis anemia, radang panggul atau adanya keganasan pada
alat reproduksi. Dari semua faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
diatas dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan perempuan, oleh
karena itu perlu adanya penanganan yang baik, dengan harapan semua
perempuan mendapatkan hak-hak reproduksinya dan menjadikan
kehidupan reproduksi menjadi lebih berkualitas
Situasi kesehatan reproduksi di Indonesia dari perspektif upaya
meningkatkan kesehatan reproduksi terutama kesehatan ibu dan
anak, sepertinya masih perlu perhatian lebih. Hal ini bisa dilihat
dari pelaksanaan program dari kebijakan yang ada masih perlu
diperbaiki. Hal lainnya adalah masalah akses (fisik dan sosial-
ekonomi), dan kualitas layanan kesehatan, Infrastruktur yang
kurang memadai, distribusi dan kompetensi tenaga kesehatan
belum optimal juga masalah perilaku masyarakat tidak menunjang.
Situasi tersebut tergambar melalui beberapa indikator seperti angka kematian ibu, kematian
neonatal dan bayi, termasuk angka stunting pada anak usia 0-23 bulan, dimana angka-angka
ini masih tinggi dimana Indonesia berada pada urutan ke-2 tertinggi di ASEAN.
Program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu dari 4 pilar
program intervensi penurunan kematian ibu (maternal) pada save
motherhood. Penurunan angka kematian ibu sebagai indikator
peningkatan kesehatan ibu, anak, dan keluarga. Program KB melalui
pemakaian kontrasepsi menurunkan kematian maternal melalui dua
mekanisme:
(1) Penurunan kelahiran
(2) Penurunan kehamilan risiko tinggi.
MASALAH KELUARGA BERENCANA
ASFR
15-19 TAHUN MODERN CONTRACEPTIVE PREVALENSI PEMAKAIAN
PREVALENCE RATE mCPR KONTRASEPSI (MKJP)
(KB cara modern )
SDKI 2012 SDKI 2017 SKAP 2019 TARGET 2024 SDKI 2012 SURVEY 2016 SUSENAS 2019 TARGET 2024
48
SDKI 2012 SDKI 2017 SUSENAS 2019 TARGET 2024
28.8 20
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, 305 per 100.000
kelahiran hidup berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015. Indonesia gagal mencapai target Millenium Development
Goals (MDGs) penurunan AKI sampai 102 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015, dan perlu upaya besar mencapai target RPJMN
penurunan AKI sampai 183 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2024. Penguatan program KB untuk mencegah kehamilan tidak
diinginkan dan kehamilan berisiko menjadi penting untuk membantu
percepatan penurunan AKI.
JUMLAH KEMATIAN IBU DI INDONESIA
TAHUN 2018 DAN 2019
2018 : 4.226
2019 : 4.196
Berbagai studi yang dilakukan di beberapa negara termasuk di Indonesia
didapatkan bahwa program KB sangat terkait dengan penurunan kematian
ibu, yaitu rata-rata sebesar 40%. Selain itu juga hasil review dari data-data
di 153 negara menunjukan keterkaitanyang kuat antara program KB
dengan penurunan angka stunting, seperti yang terlihat dari bagan di
bawah.
Ancaman terhadap kesehatan reproduksi ada beberapa hal,
yaitu: