Anda di halaman 1dari 50

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN PROGRAM PUSAT

INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R) DALAM UPAYA


PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN (PUP) DI KABUPATEN BATANG

Oleh :
Nor Amalia Muthoharoh
27000317410011

PROGRAM STUDI MAGISTER PROMOSI KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
LATAR BELAKANG

INDONESIA

Bidang
Kependudukan

Pendewasaan
Usia
Pernikahan
Progrram
Keluarga
Berencana
Pendewasaan Usia Pernikahan

Tujuan RPJM 2004-2009 BKKBN

• Memberikan • Membangun • Suatu upaya


pengertian dan remaja indonesia untuk
kesadaran didalam menjadi tegar meningkatkan
merencanakan
pernikahan / yaitu dengan usia kawin
berkeluarga menunda usia pertama minimal
• Harus pernikahan 20 tahun untuk
mempertimbangkan dibawah 20 perempuan dan
aspek fisik, mental tahun, untuk laki-laki
dan sosial ekonomi berperilaku sehat 25 tahun
• Untuk dan upaya dalam
meningkatkan usia mewujudkan
pernikahan serta keluarga kecil
menentukan jumlah bahagia dan
dan jarak kelahiran sejahtera
nantinya dalam
menekan Total
fertility Rate
Dampak Pernikahan Dini

Menyebabkan
kesakitan bahkan
kematian

Ibu melewati
beberapa tahap
Aspek ekonomi Tahap Kehamilan,
persalinan, nifas dan
melahirkan

Aspek Pendidikan
Aspek kesehatan
dan Psikologi yaitu
yaitu resiko pada
mencegah terjadinya
saat kehamilan
KDRT
Median Angka Perkawinan
<16 tahun
SDG’s (22,67%)

Data tersebut
15 – 49 tahun 15 – 49 tahun menunjukkan
SDKI (73 %) (72%)
masih banyaknya
Tahun 2012 Tahun 2017
pernikahan dini di
kabupaten Batang
Riskesdas < 15 tahun 15-19 tahun sekitar usia 15
2013 2,6% 23,9% tahun sudah
melakukan
BPS 15–19 tahun pernikahan
Kab. Batang (11,50%)

BKKBN 15-49 Tahun


Kab. Batang (96,40%)

KUA 20-25
16-19 Tahun
Tahun
Kab. Batang (42%)
(20%)
Perceraian Kabupaten Batang

2400 2375

2350

2300

2250
2212
2200

2150

2100
2017 2018
Rumusan Masalah Tujuan Umum

Apasajakah faktor yang Menganalisis pencapaian program


mempengaruhi pencapaian program pusat informasi dan konseling
Pusat Informasi dan Konseling remaja dalam upaya pendewasaan
Remaja dalam upaya Pendewasaan usia pernikahan di Kabupaten
Usia Pernikahan di Kabupaten Batang Batang ?
?
Tujuan Khusus

Untuk menganalisis apakah faktor predisposing (pendidikan, pengetahuan,sikap,tradisi,kebutuhan,


keyakinan, persepsi) berpengaruh terhadap program pusat informasi dan konseling bagi remaja.
Untuk menganalisis apakah faktor enabling (SDM) berpengaruh terhadap program pusat
informasi dan konseling bagi remaja.
Untuk menganalisis apakah faktor reinforcing (komitmen dan dukungan keluarga)
berpengaruh terhadap program pusat informasi dan konseling bagi remaja.
Untuk mendiskripsikan apakah faktor predisposing (pendidikan, pengetahuan, sikap, tradisi, kebutuhan,
keyakinan, persepsi) berpengaruh terhadap program pusat informasi dan konseling bagi remaja
Untuk mendiskripsikan apakah faktor enabling (SDM) berpengaruh terhadap program pusat
informasi dan konseling bagi remaja.
Untuk mendiskripsikan apakah faktor reinforcing (komitmen dan keluarga) berpengaruh
terhadap program pusat informasi dan konseling bagi remaja.
Apakah ada pengaruh antara pusat informasi dan konseling terhadap upaya peningkatan
pendewasaan usia pernikahan.
Apakah pengaruh faktor predisposing, faktor enabling, faktor reinforcing terhadap program
pusat informasi dan konseling dalam upaya pendewasaan usia pernikahan.
Ruang Lingkup

Lingkup • Penelitian ini termasuk lingkup keilmuan


Keilmuan kesehatan masyarakat

Lingkup • Penelitian ini dibatasi pada masalah


lemahnya penerapan Pusat Informasi dan

Masalah Konseling dalam pendewasaan usia


pernikahan di Kabupaten Batang

Lingkup • Kabupaten Batang


• Kecamatan Warungasem
Tempat dan Kecamatan Gringsing

Lingkup • Penelitian ini dimulai bulan Mei 2019

Waktu
TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Pendewasaan
Usia
Kebijakan Pernikahan Resiko dari
Pernikahan
Muda

Program
Generasi 8 Substansi
Berencana
dalam PIK
(GenRe)

Pusat Informasi dan


Remaja
Konseling (PIK)
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis

FAKTOR PREDISPOSING

Pendidikan
Pengetahuan Perilaku
Sikap
Tradisi pemanfaatan pusat
Kebutuhan informasi dan
Keyakinan konseling remaja
Persepsi Mempengaruhi (PIK-R) dalam upaya
Respon
pendewasaan usia
FAKTOR ENABLING pernikahan (PUP) di
SDM/ Pengelolah kabupaten Batang

FAKTOR REINFORCING
Keluarga
Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis Rancangan
Penelitian Penelitian
Penelitian Cross
Kuantitatif Sectional

Penelitian yang pengukuran


variabel bebas dan variabel
terikatya yaitu perilaku
remaja dalam pemanfaatan
. pusat informasi dan konseling
remaja dilaksanakan dalam
satu waktu, selain itu untuk
mengobservasi antara remaja
dan orang tua yang
memenfaatkan PIK dengan
remaja dan orang tua yang
tidak memanfaatkan PIK
dalam sekali dalam waktu
yang sama
• Ramaja memanfaatkan PIK
• Remaja tidak memanfaatkan PIK

Populasi • Orang Tua yang memanfaatakan PIK / Bina


Keluarga Remaja (BKR)
• Orang Tua yang tidak memanfaatkan PIK

• Remaja yang memanfaatkan PIK : 60 Responden


• Remaja tidak memanfaatkan PIK : 60 Responden

Sampel
• Orang tua yang memanfaatkan PIK (BKR) : 60
Responden
• Orang tua tidak memanfaatkan PIK : 60 Responden
Uji Validitas

 Remaja  Orang Tua


Uji Reliabilitas
 Remaja  Orang Tua
Hasil

Peta Jawa tengah Peta Kabupaten Batang

L : 788,7KM2
PIK Jalur Masyarakat
PIK Jalur Pendidikan
Analisis Univariat

Kelompok Responden

25% 25%
Remaja PIK
Remaja Tidak PIK
Orang Tua PIK
Orang Tua Tidak PIK
25% 25%
Analisis Bivariat
Remaja Orang Tua
PIK Tidak PIK PIK Tidak PIK

32
24 26 34
31
9 14
8
19 5
13 16 2 4
3
0
30-40
10-15 41-50
16-20 Tahun 51-60
tahun 21-25 Tahun 61-70
tahun 26-30 Tahun
tahun Tahun
tahun

Nilai korelasi r=0,201 dengan p-value=0,021 Nilai Korelasi r=-0,077 dengan p-value=0,374
maka Ho ditolak maka Ho diterima
Artinya ada pengaruh yang positif dan Artinya tidak ada pengaruh yang negatif dan
signifikan antara umur remaja terhadap signifikan antara umur ornag tua terhadap
pemanfaatan PIK pemanfaatan PIK
Umur Hasil penelitian menjelaskan bahwa umur akan
sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berpikir dan bekerja.

Umur responden remaja yang ikut dalam


pemanfaatan PIK-R yaitu terbanyak antara umur 16-
20 tahun sekitar 45,8 % responden dari total
responden yang ada didalam penelitian ini. Rata –
rata umur orang tua berkisaran antara 41-50 tahun
sebanyak 55,0%.
Jenis Kelamin

Remaja  Jenis kelamin menunjukkan bahwa laki –


laki tidak begitu tertarik akan kegiatan PIK-
PIK Tidak PIK R mereka merasa semua yang terjadi adalah
37 28 secara alami tanpa harus perlunya mengikuti
28 kegiatan di dalam PIK namun sebagian laki–
laki berpendapat beda bahwa tidak hanya
23 tentang kesehatan reproduksi saja
didalamnya masih banyak kegiatan lainnya,
hal itu lah yang kurang dimengerti oleh
remaja laki–laki lainnya mereka hanya
menganggap kegiatan PIK remaja ini hanya
tentang kesehatan reproduksi dan
pernikahan.
Perempuan
Laki - Laki  Responden laki – laki lebih memilih gaya
belajar yang memanfaatkan PIK-KRR
melalui lisan dengan cara berkonsultasi
Nilai korelasi r=0,084 dengan p-value=0,358 daripada responden perempuan cenderung
maka Ho diterima malu dan lebih suka menerima materi dari
Artinya tidak ada pengaruh yang negatif dan pada membaca.
signifikan antara jenis kelamin remaja terhadap
pemanfaatan PIK
Pendidikan

Remaja Orang Tua


PIK Tidak PIK PIK Tidak Pik
88 24
25 19
17
15 19
17 11
2 41 2 1
2 11 0 6
1

Nilai korelasi r=0,127 dengan p-value=0,151 Nilai korelasi r=-0,020 dengan p-value=0,819
maka Ho diterima maka Ho diterima
Artinya tidak ada pengaruh yang positif dan Artinya tidak ada pengaruh yang negatif dan
signifikan antara pendidikan remaja terhadap signifikan antara oendidikan orang tua remaja
pemanfaatan PIK terhadap pemanfaatan PIK
Pendidikan
Pendidikan ibu dan pendidikan
remaja yang rendah mempengaruhi
responden terhadap pengetahuan,
sikap, persepsi dan respon dalam
memanfaatkan perilaku PIK-R

Faktor pendidikan dari responden


sangat rendah sehingga responden
tidak mengerti akan bahaya dari
pernikahan di bawah usia sangat
berpengaruh dalam pertumbuhan
janin dan kesiapan emosional ibu
Substansi PIK

Remaja Orang Tua


PIK Tidak Pik Pik Tidak PIK
58 53
53
48
7
2
12 7

Tidak Baik
Tidak Baik Baik
Baik

Nilai korelasi r=0,260 dengan p-value=0,005 Nilai korelasi r=0,000 dengan p-value=1,000
maka Ho ditolak maka Ho diterima
Artinya ada pengaruh yang positif dan Artinya tidak ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara substansi remaja terhadap signifikan antara substansi orang tua remaja
pemanfaatan PIK terhadap pemanfaatan PIK
Pengetahuan

Pusat Informasi dan


Pendewasaan Usia
Konseling
Pernikahan
PIK Tidak PIK PIK Ortu TPIK Ortu
PIK Tidak PIK PIK Ortu TPIK Ortu
5458 50 5956
41 44
34
19 26
10 16
5 2
1 0 0 0 1 4

Tidak Baik Normal Baik Tidak Baik Baik

Nilai korelasi r=0,134 p=0,142 , Ho diterima Nilai korelasi r=-0,125 p=0,172 , Ho diterima
Nilai korelasi r=0,176 p=0,056, Ho diterima Nilai korelasi r=-0,175 p=0,057 , Ho diterima
Artinya tidak ada pengaruh yg positif & sig antara Artinya tidak ada pengaruh yang negatif &
pengetahuan PUP remaja dan orang tua terhadap signifikan antara pengetahuan remaja dan orang
pemanfaatan PIK tua terhadap pemanfaatan PIK
 Pengetahuan remaja tentang kesehatan  Dari responden orang tua dan remaja
reproduksi menjadi bekal remaja dalam baik pengguna maupun bukan
berperilaku sehat dan bertanggung pengguna PIK-R masih sangat rendah
jawab, namun tidak semua remaja pengetahuannya tentang
memperoleh informasi yang cukup dan pendewasaan usia perkawinan, dari
benar tentang kesehatan reproduksi. segi aspek PUP, dan resiko lainnya
 Keterbatasan pengetahuan dan yang menjadi informasi yang berguna
pemahaman ini membawa remaja ke untuk remaja sekitar.
arah perilaku berisiko. Dalam hal inilah
bagi para ahli dalam bidang ini
memandang perlu akan adanya
pengertian, bimbingan, dan dukungan
dari lingkungan di sekitarnya agar
dalam system perubahan tersebut
terjadi pertumbuhan dan perkembangan
yang sehat sedemikian rupa sehingga
kelak remaja menjadi manusia dewasa
yang sehat secara jasmani, rohani, dan
sosial.
Sikap

Pendewasaan Usia Pusat Informasi dan


Pernikahan Konseling
PIK Tidak PIK Ortu PIK Ortu TPIK PIK Tidak PIK Ortu PIK Ortu TPIK
47
37 58 53
30 32
28 30 45
23 32
12 23
12 7
0 0 1 0 3 0 5 0 2

Tidak Netral Setuju Tidak Netral Setuju


Setuju Setuju

Nilai korelasi r=0,117 p=0,200, Ho diterima


Nilai korelasi r=0,309 p=0,001 , Ho ditolak
Tidak ada pengaruh yg positif & signifikan antara
Nilai korelasi r=0,386 p=0,000 , Ho ditolak
sikap PUP remaja terhadap pemanfaatan PIK
Artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan
Nilai korelasi r=0,350 p=0,000 , Ho ditolak
antara sikap remaja dan orang tua terhadap
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
pemanfaatan PIK
sikap PUP org tua terhadap pemanfaatan PIK
Sikap
Sikap merupakan suatu perilaku yang dipengaruhi oleh
pengetahuan dan sikap seseorang, perilaku remaja terkait masalah
kesehatan reproduksi yang menunjukkan adanya pergeseran dari
nilai – nilai dan norma yang ada.

Hasil bahwa sikap responden sebagian besar bersikap netral terhadap


pemanfaatan PIK-R dapat disimpulkan bahwa pada remaja sikap terhadap
PUP dalam pemanfaatan PIK-R tidak ada pengaruh yang positif dan
signifikan, sedangkan pada responden orang tua ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara sikap PUP terhadap pemanfaatan PIK-R

Pada responden orang tua diperoleh hasil yang sangat baik sikap orang tua terhadap
pendewasaan usia pernikahan terhadap pemanfaatan PIK-R pada remaja sangat
didukung oleh orang tua. Orang tua mempunyai sikap yang sangat positif untuk
remaja dalam melakukan pernikahan muda. Bisa jadi dengan sikap orang tua yang
sudah bagus dapat mencegah remaja melakukan pernikahan sebelum waktunya atau
setidaknya orang tua sudah mau memberitahu akan kesiapan remaja dalam
melakukan pernikahan nantinya.
Tradisi
 Nilai korelasi r=-0,335
Pendewasaan Usia p=0,000 , Ho ditolak
Pernikahan
Artinya ada pengaruh yang
PIK Tidak PIK Ortu PIK Ortu TPIK negatif dan signifikan antara
5757 tradisi PUP remaja terhadap
pemanfaatan PIK
43
37  Nilai korelasi r=0,000
p=1,000, Ho diterima
23 Artinya tidak ada pengaruh
17
yang positif dan signifikan
33
antara tradisi ortu terhadap
pemanfaatan PIK
Tidak Ada
Ada
Bahwa responden remaja masih terpengaruh dengan adanya tradisi di
Tradisi masyarakat sehingga remaja melakukan pernikahan muda karena dorongan
dari tradisi yang sudah ada dari sebelum-sebelumnya
Responden orang tua sudah tidak menganggap bahwa tradisi sangat berpengaruh
terhadap cepat atau lambatnya anaknya dalam melakukan pernikahan.

Dapat dilihat bahwa mereka yang mengikuti PIK-R sudah mempunyai pengetahuan
dan bisa mengambil sikap yang baik dan positif bahwa kesehatan reproduksi,
pernikahan itu harus direncanakan dengan baik dan pada usia yang sudah matang.

Tradisi menurut mereka hanyalah kebiasaan yang tidak harus diikuti, tidak berdosa
jika tidak melakukannya.

Sedangkan pada mereka yang tidak mengikuti PIK-R dengan pengetahuan yang
kurang karena hanya pengalaman hidup dan melihat lingkungan sekitar yang
mendorong mereka dalam melakukan perilaku pernikahan muda dan perilaku
kesehatan reproduksi lainnya yang semestinya belum saatnya mereka lakukan.
Mereka beranggapan jika tidak melakukan tradisi yang ada mereka seperti melawan
orang tua, membuat malu keluarga dan akan menjadi perawan tua, pamali jika
seorang perempuan menolak lamaran walaupun mereka masih berusia sangatlah
muda. Mereka hanya mengikuti orang tua.
Kebutuhan

Pendewasaan Usia Pusat Informasi dan


Pernikahan Konseling
PIK Tidak PIK Ortu PIK Ortu TPIK PIK Column2 Tidak PIK
47 46
42

24
19 18 21 16 17
10 11 11 12 9
4260 315 62 8 6 5 4 3
1 1

Sangat Tidak Netral Butuh Sangat Sangat Tidak Netral Butuh Sangat
tidak Butuh Butuh Tidak Butuh Butuh
butuh Setuju

Nilai korelasi r=0,384 p=0,000, Ho ditolak


Nilai korelasi r=0,454 p=0,000 Ho ditolak
Nilai korelasi r=0,239 p=0,005, Ho ditolak
Artinya ada pengaruh yang positif dan
Artinya ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara kebutuhan remaja terhadap
signifikan antara kebutuhan PUP remaja dan
pemanfaatan PIK
orang tua terhadap pemanfaatan PIK
Kebutuhan Hasil pengukuran yang sudah dilakukan sebagian besar responden
remaja maupun orang tua beranggapan bahwa mereka sangat butuh
terhadap kebutuhan PIK-R bahwa ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara kebutuhan PUP terhadap pemanfaatan PIK-R.
Kebutuhan akan fasilitas PIK-R sangatlah penting dalam masyarakat, dimana
dengan adanya program PIK-R masyarakat baik remaja dan orang tua
berharap dapat memberikan banyak informasi kesehatan untuk mereka
dalam merencanakan pernikahan ataupun informasi kesehatan lainnya agar
remaja tidak salah pergaulan nantinya yang menyebabkan pertaruhan
masadepan remaja itu sendiri.

Kebutuhan menurut mereka yang mengikuti PIK-R sangatlah butuh karena


manfaat yang didapatkan sangatlah banyak, informasi dan kejadian yang
tidak seharusnya terjadi mereka jadi tahu bagaimana melindungi dirinya dan
meningkatkan derajat kesehatan bagi remaja.

Sedangkan pada remaja yang tidak memanfaatkan PIK-R beranggapan bahwa


ada atau tidaknya PIK-R sama saja karena informasi terhadap kesehatan
remaja di jaman sekarang ini dapat diperoleh dari mana saja, apalagi dengan
kecanggihan hp di media sosial mereka dapat mengakses apapun yang
mereka mau.
Keyakinan

Pendewasaan Usia  Nilai korelasi r=0,179 p=0,051,


Pernikahan Ho diterima
PIK Tidak PIK Artinya tidak ada pengaruh yang
Ortu PIK Ortu TPIK positif dan signifikan antara
60 keyakinan PUP remaja terhadap
54 55 pemanfaatan PIK
46
 Nilai korelasi r=0,209
p=0,023, Ho ditolak
Artinya bahwa ada pengaruh
14
yang positif dan signifikan
6 5
0 antara keyakinan PUP orang tua
terhadap pemanfaatan PIK
Tidak Ada Ada
Keyakinan merupakah salah satu penyebab kesiapan remaja dalam Keyakinan
melakukan pernikahan dini, bahwa penyebab pernikahan dini yaitu
kerena pergaulan bebas yang melanggar norma-norma agama seingga
yang menyebabkan remaja hamil diluar nikah dan kurangnya
perhatian dari orang tua mereka karena minimnya pengetahuan.

Keyakinan disini remaja yang mengikuti PIK-R sudah memiliki


pemahaman, pengetahuan dan sikap yang baik. Mereka sudah tidak
megikuti keyakinan lingkungan masyarakat sekitar.

Mereka mempunyai pengetahuan tentang pernikahan muda dengan


baik, mereka tahu usia ideal untuk menikah baik perempuan maupun
laki- laki.

Sedangkan mereka yang tidak memanfaatkan PIK-R masih sebagian


melakukan pernikahan muda karena atas dasar takut dibilang perawan
tua oleh tetangga sekitar.
Persepsi

Pendewasaan Usia Pusat Informasi dan


Pernikahan Konseling
PIK Tidak PIK Ortu PIK Ortu TPIK PIK Tidak PIK Ortu PIK

58 58 60
47 51
42
28 32
15
3 0 2 10 2 3 0 4 0 5 0 0

Tidak Netral Setuju Tidak Netral Setuju


Setuju Setuju
Nilai korelasi r=-0,301 p=0,730, Ho diterima
Artinya tidak ada pengaruh yang negatif dan
Nilai korelasi r=0,356 p=0,000, Ho ditolak
signifikan antara persepsi remaja terhadap
Nilai korelasi r=-0,277 p=0,002 , Ho ditolak
pemanfaatan PIK
Ada pengaruh yang positif dan signifikan
Nilai Korelasi r=0,341 p=0,001, Ho ditolak
antara persepsi PUP remaja dan orang tua
Ada pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap pemanfaatan PIK
antara persepsi ortu terhadap pemanfaatan
PIK
Persepsi Persepsi merupakan salah satu faktor inrerpersonal dalam
perubahan sikap seseorang, dimana persepsi masayarakat
dengan pengetahuan yang kurang lebih rentan akan
melakukan pernikahan dini beresiko 2,5 kali menikah pada
usia yang kurang dari 20 tahun dibandingkan dengan remaja
dan orang tua dengan pengetahuan yang sudah baik.
Perbedaan persepsi ini dikarenakan perbedaan lingkungan
sekitar, sosial, kebudayaan bahkan pengalaman dari individu
yang bersangkutan.

Persepsi seseorang mengenai seluk beluk apa itu seks,


sehingga diharapkan remaja mengetahui terlebih dahulu
dasar dari seks, dampak dari seks, yang diharapkan remaja
tidak salah menerima informasi mengenai seks, kesehatan
reproduksinya mereka sendiri. Sehingga oranag tua mampu
mengarahkan remajanya dalam memberikan informasi yang
benar mengenai kesehatan reproduksi, diharapkan orang tua
mendukung remaja dalam kegiatan yang positif seperti
mendukung dan mendorong remaja dalam mengikuti
program PIK-R.
Respon

Pendewasaan Usia Pusat Informasi dan


Pernikahan Konseling
PIK Tidak PIK Ortu PIK Tidak PIK2 PIK Tidak PIK Ortu PIK Ortu TPIK
505349
58
36 50 47
24 35
25
10 7 11 13
10
2
Tidak Setuju Tidak Setuju
Setuju Setuju
Nilai korelasi r=0,259 p=0,005, Ho ditolak
Bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan Nilai korelasi r=0,222 p=0,015, Ho ditolak
antara respon PUP remaja terhadap pemanfaatan Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
PIK respon remaja terhadap pemanfaatan PIK
Nilai korelasi r=-0,093 p=0,309, Ho diterima Nilai korelasi r=-0,374 p=0,000, Ho ditolak
Tidak ada pengaruh yang negatif dan signifikan Ada pengaruh yang negatif dan dignifikan
antara respon PUP ortu terhadap pemanfaatan antara respon ortu terhadap pemanfaatan PIK
PIK
Respon Merupakan tindakan dan perilaku yang diberikan
responden yang berhubungan erat dengan
kepribadian dari dalam diri responden dan respon
dari luar lingkungan yaitu masyarakat

Respon responden remaja menunjukkan respon


yang baik mereka membutuhkan informasi akan
kesehatan reproduksinya

Responden orang tua sebaliknya mereka belum


begitu paham manfaat untuk anaknya jika mengikuti
kegiatan Pik-R hanya masih sering dengar saja
Multivariat
• Menjelaskan bahwa variabel perilaku pemanfaatan PIK-R
diketahui memiliki pengaruh antara variabel independen
sikap, tradisi, kebutuhan, keyakinan dan persepsi saling

Model 1
berpengaruh erat secara multivariat dengan nilai p-
value= < 0,05.
• Nilai t =3.868 artinya apabila pemanfaatan PIK ingin
dimanfaatkan dengan baik harus dipedulikan sikap
terhadap pendewasaan usia pernikahan sehingga remaja
dan orang tua mengetahui pentingnya PIK.

• Variabel yang dominan memiliki pengaruh


terhadap pemanfaatan pusat informasi dan

Model 2
konseling yaitu kebutuhan dengan nilai t = 4.796
yang artinya apabila pemanfaatan pusat informasi
dan konseling ingin dimanfaatkan dengan baik
harus dipedulikan kebutuhannya terlebih dulu
sehingga remaja dan orang tua remaja
mengetahui pentingnya pusat informasi dan
konseling.
Kesimpulan

Ada pengaruh yang positif dan Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara sikap pendewasaan signifikan antara tradisi pendewasaan
usia pernikahan remaja dan orang tua usia pernikahan remaja dan orang tua
terhadap perilaku pemanfaatan pusat terhadap perilaku pemanfaatan pusat
informasi dan konseling remaja informasi dan konseling remaja

Ada pengaruh yang positif dan


signifikan antara kebutuhan,
keyakinan pendewasaan usia
pernikahan remaja dan orang tua
terhadap perilaku pemanfaatan pusat
informasi dan konseling remaja

Ada pengaruh yang positif dan Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara keyakinan signifikan antara persepsi
pendewasaan usia pernikahan remaja pendewasaan usia pernikahan remaja
dan orang tua terhadap perilaku dan orang tua terhadap perilaku
pemanfaatan pusat informasi dan pemanfaatan pusat informasi dan
konseling remaja konseling remaja
Saran

Bagi Instansi kesehatan Bagi Akademis

Perlunya sosialisasi yang lebih intens dan merata, agar remaja Perlu dilakukannya penelitian intervensi yang berkaitan dengan
paham dan mengetahui tentang program-program yang ada pusat infromasi dan konseling remaja sehingga bisa melihat
didalam PIK-R. model penelitian dengan model pendekatan intervensi.

Perlunya meningkatkan komitmen dan kerjasama dengan Dalam penelitian selanjutnya diharapkan membandingkan
berbagai pihak luar agar remaja dapat memperoleh bekal penelitian pusat informasi dan konseling remaja antara
pengetahuan lebih baik dan agar cakupan ke remaja lebih kabupaten dan kota, yang memiliki karakteristik berbeda atau
banyak. membandingkan antar kabupaten berbeda.

Perlunya dukungan orang tua agar program PIK-R dapat


berjalan dengan maksimal

Perlunya komitmen dengan berbagai sekolah.


Pengambilan Data
Kelas Remaja
Kelas Remaja dan suasana ruang PIK
PLKB Kecamatan
PLKB Gringsing PLKB Warungasem

Anda mungkin juga menyukai