Anda di halaman 1dari 4

PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA

DESA SINORANG
KECAMATAN BATUI SELATAN
KABUPATEN BANGGAI

No. :
Lamp. :
Perihal : Permohonan Bantuan KIT SIAP NIKAH ANTI STUNTING

Kepada Yth,
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Banggai
Di_
Luwuk.

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam semoga kita dalam perlindungannya
selalu.Shalawat serta salam selalu kita ucapkan kepada pemimpin umat manusia di dunia
danakhirat baginda rasulullah SAW. dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan
Kit Siap Nikah Anti Stunting bisa menjadi media komunikasi, informasi,dan edukasi
cegah stunting pada program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja dipusat
informasi konseling remaja Desa Sinorang Kecamatan Batui Selatan.
Dengan bantuan KIT ini kami berharap dapat memberikan pemahaman
kesehatanreproduksi dan pencegahan stunting bagi calon pasangan usia subur.Dengan
melihat tingkat stunting balita dan ibu hamil yang ada di desa Sinorang yangmasih tinggi
dan masih banyaknya remaja yang menikah dibawah umur maka perlu
adanyapengetahuan bagi masyarakat, sehingga diperlukan modul/alat untuk dijadikan
panduanuntuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, besar harapan
kami, kiranya permohonan ini bisa direalisasikan.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kamiucapkan
terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sinorang, 2020

Ketua Kelompok PIK Remaja


“ Nyiur Melambai “

RISQIYANTI

Mengetahui,
Kades Desa Sinorang

MARWAN T. PARMAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena Rahmat dan
Karunia-Nya kami telah menyusun Proposal Permohonan Bantuan ( Kit Siap Nikah Anti
Stunting ) yaitu KIT Sebagai Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi Cegah Stunting
pada Program PKBR di Pusat Informasi Konseling Remaja , Adapun Proposal Tersebut
Dibuat dalam rangka untuk membantu Pendidik Sebaya PIK Remaja Desa Sinorang Kec.
Batui Selatan untuk memberikan pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan
( PUP ), Kespro dan Pencegahan Stunting bagi Calon Pasangan Usia Subur ( PUS ),
mengingat perkembangan remaja pada zaman Milenial dan Zillenial semakin kompleks
dan mengkhawatirkan. Dengan KIT ini Remaja dapat mensosialisasikan Program dari
BKKBN kepada remaja Lain, terutama sosialisasi Masalah Remaja yaitu Pengetahuan
Seksual, Kesehatan Reproduksi, Perilaku Beresiko yang dapat menyebabkan kehamilan
diusia dini, kehamilan diluar nikah, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Serta infeksi
penyakit menular seksual hingga aborsi yang tidak aman.
Proposal ini kami buat dengan sederhana sehingga masih banyak kekurangan,
mohon kiranya dapat diterima dan dikabulkan. Demikian proposal ini kami buat, atas
perhatian dan bantuannya kami ucapkan
Terima Kasih

Sinorang, 2020

Ketua PIK Remaja “ Nyiur Melambai,

RISQIYANTI
PROPOSAL BANTUAN KIT SIAP NIKAH ANTI STUNTING

I. LATAR BELAKANG

Stunting merupakan ancama terhadap kualitas sumber daya manusia,


Stunting atau kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah usia dua
tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu lama ( Kronis ) , faktor yang
mempempengaruhi kejadian stuting adalah Kondisi Remaja Putri sebagai calon
ibu dan kondisi ibu saat hamil dan melahirkan, tidak terpenuhinya komponen zat
gizi pada masa remaja ( remaja putri calon ibu ) dapat mengakibatkan hambatan
pertumbuhan tinggi badan ( stunting ) pada bayi yang dilahirkan, usia ibu pada
saat hamil dan melahirkan juga berpengaruh pada kejadian stunting, makin muda
usia ibu saat melahirkan makin besar kemungkinannya untuk melahirkan anak
yang stunting ( Finlay,Ozaltin and Canning:2011 ) . Oleh Karena itu Peningkatan
Status Gizi remaja dan Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ) menjadi salah satu
upaya untuk menurunkan angka prevalensi Stunting.
Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ) adalah upaya untuk meningkatkan
usia pada perkawinan pertama. Usia perkawinan Ideal adalah 21 tahun bagi
perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, pendewasaan usia Perkawinan dilakukan
melalui pembudayaan sikap dan perilaku masyarakat untuk melaksanakan
perkawinan dalam usia ideal .
Dengan mempertimbangkan :
1. Kesiapan fisik dan mental dalam membentuk keluarga keluarga
2. Kemandirian sikap dan kedewasaan perilaku
3. Derajat kesehatan, termasuk reproduksi sehat
4. Pengetahuan tentang perencanaan keluarga sejahtera
5. Peraturan perundang –udangan yang berlaku.
Perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja, khususnya remaja
yang belum menikah cenderung meningkat, mengakibatkan remaja
memerlukan perhatian besar dalam pembinaannya. Disamping itu remaja
sangat rentan terhadap resiko Triad KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS).
Pemasalahan remaja seperti diuraikan diatas sangat kompleksdan
mengkhawatirkan. Permasalahan tersebut akan mengurangi kesempatan
remaja untuk mempraktekkan perilaku hidup sehat, serta mengganggu
perencanaan kehidupan di masa yang akan datang. Untuk merespon
permasalahan tersebut, berbagai pendekatan dilakukan oleh pemerintah.
BKKBN dalam hal ini sebagai salah satu instansi pemerintah, merespon melalui
Pengembangan Program Generasi Berencana (GenRe). Yang dikembangakan
melalui 2 pendakatan yaitu Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR ) dan Pusat
Informasi Konseling Remaja (PIK R ) .
Bina Keluarga Remaja ( BKR ) merupakan suatu Suatu wadah / kelompok
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilkau
orang tua remaja dalam rangka pembinaan tumbuh kembang remaja , sasaran
dari BKR ini adalah Remaja Usia 10- 24 Tahun , keluarga/orang tua yang
memiliki anak Remaja , Mahasiswa / Mahasiswi yang blm Menikah,
Masyararakat yang peduli remaja.
Pusat Informasi Konseling Remaja ( PIK R ) adalah Suatu wadah yang
dikelola dari,oleh dan untuk remajamahasiswa guna memberikan pelayanan
informasi dan konseling tentang ksehatan reprodukasi serta kegiatan-kegiatan
penunjang lainnya.
Upaya Pencegahan Stunting dilakukan melalui pendekatan wadah PIK
Remaja oleh Pendidik Sebaya, Pendidik sebaya merupakan entitas
pemberdayaan teman sebaya untuk pembudayaan sikap dan perilaku dalam
perkawinan usia ideal, untuk membantu pendidik sebaya dalam melakukan
edukasi Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ) , maka media atau alat bantu
ini sangat kami perlukan di wilayah kami Desa Sinorang Kec. Batui Selatan
Kab Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud
Dengan alat bantu Kit Siap Nikah Anti Stunting dapat meningkatkan
kualitas pelaksanaan edukasi Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ) oleh
Pendidik Sebagai PIK Remaja, agar remaja memiliki pemahaman yang baik
tentang Pubersitas, seksualitas, reproduksi, kesehatan dan Gizi remaja,
perilaku beresiko,tindakan berbahaya, tugas perkembangan dan fungsi
Keluarga sampai dengan pengasuhan keluarga sehat.

B. Tujuan
Semoga dengan adanya bantuan Kit Siap Nikah Anti stunting dapat
meningkatkan kualitas pelaksanaan edukasi Pendewasaan Usia
Perkawinan ( PUP ) pendidik Sebaya Pik Remaja di Wilayah Desa Sinorang
Kec. Batui Selatan.

C. PENUTUP
Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan Kegiatan Pusat Informasi dan
Konseling Remaja ( PIK R ) tidak lepasdari dukungan semua elemen, Baik
dari pemerintah maupun semua masyarakatitu sendiri yang mendukung
Program peningkatan kualitas penduduk. Selain itulebih Terkoordinasi dan
terarah dengan adanya bantuanperlengkapan kegiatan( KIT Siap NiKah
Anti Stunting ) dan mitra kerja dapat mendorong terlaksananya pelayanan
Kegiatan PIK Remaja secaralebih Terkoordinasi dan terarah sehingga dapat
memberikan kontribusi dalam
Meningkatkan keluarga berkualitas dan menurunkan angka stunting
sehingga tercapainyagenerasi berkualitas dan tangguh di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai