Sebagai Media Edukasi dan Pendekatan pada Remaja dan Anak-anak dalam Upaya
Disusun oleh :
Juan Shantiko
Tingginya angka stunting di Idonesia menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi
fenomena tersebut. Stunting sangat rawan terjadi pada periode emas anak yaitu 1.000 hari
pertama kehidupan tepatnya sejak anak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Pada
periode emas, otak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, yang mendukung seluruh
proses tumbuh kembang anak dengan sempurna. Namun, kondisi stunting dapat membuat
perkembangan otak dan tumbuh kembang anak menjadi terhambat dan membuat daya pikir
anak berisiko melambat. Beberapa penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh stunting
terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar anak.
Pada 2022 prevelensi stunting Kabupaten Kediri berada di peringkat ke-14 seJawa
Timur dengan angka 21,6%. Tingginya angka stunting di Kabupaten Kediri disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya:
a. Dihentikannya program posyandu selama pandemic covid-19
Selain untuk vaksinisasi posyandu dibutuhkan untuk memantau tumbuh
kembang anak dan mendeteksi sejak dini jika terjadi hal yang tidak diingikan
seperti kekuragan gizi.
b. Maraknya pernikahan dini
Ahli Gizi Dr Maradut Sitompul, MPS menyatakan, pernikahan dini memang
dapat membuat anak yang lahir dalam kondisi stunting akibat kesiapan tubuh ibu
yang belum memenuhi standar sehingga resiko mengalami komplikasi.
c. Kurangnya edukasi mengenai stunting
Kurangnya edukasi dari berbagai pihak membuat beberapa calon ibu tidak
tahu bahwa stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan
oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi.
Dalam upaya mencegah meningkatnya angka stunting masa mendatang dan panggilan
diri sebagai anak muda Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap masa depan bangsa
Indonesia, PIK Remaja harus menggencarkan kegiatan kampanye edukasi tentang persiapan
dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi para pemuda di Indonesia. Membengkaknya
angka stunting yang dapat mengakibatkan semakin menurunnya kualitas penduduk
merupakan ancaman bagi kelangsungan sebuah negara, oleh karena itu saya sebagai generrasi
muda harus mendukung sepenuhnya program BKKBN yaitu Jawa Timur bebas stunting.
Melalui program GenRe dan BKKBN saya dapat membantu pemerintah dalam menciptakan
generasi-generasi yang unggul, berkualitas dan berdaya saing.
BAB II
PEMBAHASAN
Saya sebagai duta genre Kabupaten Kediri bersama PIK-R JAWARA memegang
amanah penuh untuk berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Kediri
melalui program SENARA (senyum anak dan remaja) yang berfokus pada peningkatan
kesadaran melalui edukasi secara langsung dengan mengenalkan PHBS (pola hidup bersih
dan sehat) dikemas sedemikian rupa melalui media menarik dan menyenangkan guna
memberikan kebiasaan produktif berfokus kepada anak dan remaja guna terwujudnya
mempersiapkan kehidupan remaja yang sehat, cerdas, dan ceria.
Melalui SENARA terdapat klasifikasi fokus kegiatan berbeda namun dengan tujuan
yang sama yakni menurunkan angka stunting lewat kegiatan-kegiatan produktif untuk anak
dan remaja. Program kreatif yang dibuat terdiri atas kegiatan JAWARA MAMPIR, BISIK,
dan MABAR. Berikut dijelaskan klasifikasi program SENARA yang memiliki perbedaan
masing-masing:
1. JAWARA MAMPIR
merupakan program berisikan implementasi edukasi dikemas melalui
metode giving and asking information kepada audiens diselingi game yang dibuat
semenarik mungkin yang tetap menggali pendapat audiens yakni remaja.
Mengingat remaja adalah fase usia yang lebih membutuhkan pengakuan daripada
diberikan pengakuan saya memberi wadah kepada remaja untuk lebih banyak
menanyakan pendapat mereka meliputi seberapa penting gizi pada remaja,
bagaimana life skill berdampak besar pada kehidupan mereka, serta anemia yang
tidak boleh dianggap remeh.
Dalam SENARA sangat diusahakan dan diharapkan oleh PIK-R JAWARA dan saya
sendiri agar generasi penerus bangsa di Kabupaten Kediri mampu melewati transisi masa
remaja mereka dengan baik dan produktif. Dengan edukasi sedini mungkin diharapkan
dimasa yang akan datang generasi penerus bangsa lebih terbuka akan pentingnya terhindar
dari stunting baik untuk mereka sendiri dan lingkungan disesayar mereka demi menyongsong
Indonesia emas 2045.
BAB III
PENUTUP
Dengan Program SENARA yang sudah saya jalankan bersama PIK JAWARA
diharapkan, saya bisa ikut serta berkontribusi menurunkan angka stunting yang ada di
Kabupaten Kediri dan mengajak remaja Kabupaten Kediri untuk lebih peduli terhadap resiko
stunting di masa mendatang. Saya dan PIK JAWARA mempunyai misi agar remaja
Kabupaten Kediri bisa menjadi generasi penerus bangsa yang lebih terbuka akan pentingnya
terhindar dari stunting baik untuk mereka sendiri ataupun lingkungan di sekitar mereka demi
menyongsong Indonesia emas 2045.
Program SENARA yang saya buat berisikan JAWIR (Jawara Mampir) yang
merupakan program giving and asking information mengenai gizi, life skill, dan anemia yang
dikemas melalui game yang dibuat semenarik mungkin yang tetap menggali pendapat audiens
yakni remaja.Selanjutnya ada program BISIK (Bincang Asik) merupakan program sharing
pada remaja dan umum yang berfokus pada Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dan
Pencegahan Seks Beresiko. MABAR (Main Bareng) merupakan program SENARA yang
terakhir berupa kegiatan bermain dan belajar bersama anak anak yang berfokus kepada
pengenalan Isi Piringku dan Sanitasi. Program SENARA ini saya jalankan dengan tujuan ikut
serta membantu program BKKBN dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Jawa Timur
umumnya dan Kabupaten Kediri khususnya. Bersama SENARA Let The Feature,Lead Your
Future.
DAFTAR PUSTAKA
“Targeting Stunting in East Java to Decrease by 13.5% in 2024, Deputy Governor Emil: Interventions
Must Be in Accordance with Real Data in the Field.”
https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/targetkan-stunting-jatim-turun-hingga-13-5-tahun-2024-
wagub-emil-intervensi-harus-sesuai-data-riil-di-lapangan.
https://promkes.kemkes.go.id/materi-hasil-survei-status-gizi-indonesia-ssgi-2022.
Tanoto Foundation,2021. Stunting Prevention and Handling Module for Social Welfare HR Hurlock,
Elizabeth. 2011, Psikologi Perkembangan, Jakarta Erlangga.
Modul Perencanaan Masa depan dan Kesehatan Reproduksi untuk Pendidik Sebaya Usia 15-
Modul Perencanaan Masa depan dan Kesehatan Reproduksi untuk Pendidik Sebaya Usia 20-