DISUSUN OLEH :
dr. Muhammad Assadul Malik
PEMBIMBING :
dr. Susiawaty,SpOG(K)
HASANUDDIN MAKASSAR
2022
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................i
DAFTAR TABEL...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
I. PENDAHULUAN..................................................................................7
II. BATASAN...........................................................................................13
III. TUJUAN.............................................................................................15
A. Hasil....................................................................................................15
B. Pembahasan......................................................................................64
VII. SIMPULAN.........................................................................................70
VIII. SARAN...............................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................71
ii
A Abortus
AGO Ada Gawat Obstetri
AGDO Ada Gawat Darurat Obstetri
AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome
AKI Angka Kematian Ibu
AKB Angka Kematian Bayi
AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
ANC Ante Natal Care
APGO Ada Potensi Gawat Obstetri
ASKES Asuransi Kesehatan
BkkbN Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional
BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BPS Bidan Praktek Swasta
Depkes Departemen Kesehatan
DIC Disseminated Intravascular Coagulation
Faskes Fasilitas Kesehatan
G Gravida
GSI Gerakan Sayang Ibu
HELLP Hemolisis Elevated Liver Enzyms Low
Platelet
HIV Human Immunodeficiency Virus
ICU Intensive Care Unit
IMS Infeksi Menular Seksual
IUD Intra Uterine Device
IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
JML Jumlah
KB Keluarga Berencana
KET Kehamilan Ektopik Terganggu
KIE Komunikasi Informasi Edukasi
iii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar Halaman
Gambar 1. Kartu Skor Poedji Rochjati perencanaan persalinan Aman 7
7
I. PENDAHULUAN
Rujukan terlambat ini terjadi karena 3 kendala (jebakan/ trap) utama, yaitu: [7]
1. Perangkap geografis
Terpadu disini berarti ada kesamaan persepsi tentang visi dan misi
ditambah dengan jalinan kerja sama yang bersifat koordinatif, antara: [8]
B. Rujukan Terencana
1. Komponen waktu : rencana itu harus sudah dibuat sejak ibu mulai
mengandung, melalui kegiatan KIE yang konsisten
2. Komponen risiko : setiap ibu hamil harus dikenal tingkat risikonya
sehingga dapat direncanakan kapan, kemana dan bagaimana cara
merujuknya
3. Komponen jalur : jalur rujukan, mulai dari rumah sampai ke tempat
rujukan harus diamankan, terutama dari segi biaya, transportasi, dan
kesiapan petugas di tempat rujukan.
RDB ini dilakukan pada ibu hamil KRT dengan APGO dan AGO
yang masih sehat dalam upaya pengendalian dan pencegahan proaktif
terhadap kemungkinan komplikasi persalinan. Pada dasarnya yang
dimaksud dengan RDB adalah rujukan kehamilan bukan rujukan
persalinan. [7, 8]
C. Rujukan Terlambat
1. Kondisi ibu dan bayi dalam rahim sudah tidak dalam keadaan optimal,
bahkan mungkin sudah dalam keadaan gawat atau gawat darurat.
2. Jarak waktu dan rumah sakit rujukan primer sangat panjang.
3. Pertolongan yang dibutuhkan tidak segera diberikan di rumah sakit
rujukan
Poedji Rochyati membagi ibu hamil dalam dua kelompok, berdasarkan
gambaran klinisnya, yaitu: [8]
II. BATASAN
1. Umur adalah usia penderita pada saat masuk rumah sakit dalam satuan
tahun penuh berdasarkan tanggal lahir pada kartu identitas penduduk.
2. Tingkat Pendidikan adalah tingkatan pendidikan yang dicapai penderita
berdasarkan kelulusan yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggi.
3. Paritas adalah pengakuan penderita terhadap banyaknya persalinan yang
pernah dialami menurut usia kehamilan cukup bulan atau berat badan lahir
yang viabel dan bayi preterm.
4. Asal Rujukan adalah asal rujukan dimana penderita dikirim ke rumah sakit
tujuan akhir. Asal rujukan yang dimaksud adalah RS kabupaten/kota,
puskesmas, Bidan Praktek Swasta (BPS)/Klinik bersalin swasta dan praktek
mandiri dokter spesialis OBGIN.
5. Cara Pembayaran adalah pembayaran yang diberikan kepada rumah sakit
baik secara pribadi (swasta/umum) maupun ditanggung oleh instansi
pemerintah pusat (BPJS yang meliputi BPJS ASKES, BPJS mandiri, dan
KIS).
6. Klasifikasi Diagnosis adalah klasifikasi diagnosis berdasarkan jenis
penyakit yang diderita penderita baik secara diagnosa klinis maupun
pengelompokan kasus diagnosis seperti:
III. TUJUAN
A. Hasil
Tabel 1. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Usia di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah I Syekh Yusuf Maros Total
Usia
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
< 20 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 2 4,7% 0 0,0% 2 10,5% 7 6,9%
20-35 12 66,7% 2 50,0% 4 100,0% 5 71,4% 3 75,0% 24 55,8% 3 100,0% 7 36,9% 50 49,0%
>35 6 33,3% 2 50,0% 0 0,0% 2 28,6% 1 25,0% 17 39,5% 0 0,0% 10 52,6% 45 44,1%
Total 18 100,0% 4 100,0% 4 100,0% 7 100,0% 4 100,0% 43 100,0% 3 100,0% 19 100,0% 102 100,0%
Berdasarkan Tabel 1, kasus rujukan paling banyak pada usia reproduktif (20-35 tahun) yaitu sebanyak 50 (49,0%) kasus, sedangkan
pada usia risiko tinggi (< 20 tahun dan > 35 tahun) didapatkan kasus rujukan masing – masing sebanyak 7 (6,9%) kasus dan 45 (44,1%) kasus.
Tabel 2. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Tingkat Pendidikan Ibu di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Tingkat
Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Unhas Khadijah I Syekh Yusuf Maros Total
Pendidikan
Tidak Sekolah 1 5,6% 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 1 33,3% 0 % 2 1,9%
SD 0 0,0% 0 0,0% 1 25% 0 0,0% 0 0,0% 2 4,7% 0 0,0% 3 50,0% 6 5,9%
SMP 1 5,6% 0 0,0% 0 0,0% 1 14,3% 0 0,0% 2 4,7% 2 66,7% 7 70,0% 13 12,8%
SMA 8 44,4% 2 50% 2 50% 4 57,1% 2 50% 20 46,5% 0 0,0% 5 20,0% 43 42,2%
Diploma 1 5,6% 0 0,0% 1 25% 1 14,3% 0 0,0% 5 11,6% 0 0,0% 2 16,7% 10 9,8%
S1 4 22,2% 2 50% 0 0,0% 1 14,3% 2 50% 13 30,2% 0 0,0% 2 11,1% 24 23,5%
S2 3 16,6% 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 1 2,3% 0 0,0% 0 0,0% 4 3,9%
TOTAL 18 100% 4 100% 4 100% 7 100% 4 100% 43 100% 3 100% 19 25,0% 102 100,0%
Berdasarkan Tabel 2, tingkat pendidikan kasus rujukan terbanyak pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 43 (42,2%) kasus,
selanjutnya PT (Perguruan Tinggi) sebanyak 26 (26,1%) kasus dan paling sedikit pada tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 2 (1,2%) kasus.
17
Tabel 3. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Paritas di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Parietas
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
0 7 38.9 2 50 2 50 1 14.3 1 25 13 30.2 1 33.3 5 26.3 32 31.4
1 3 16.6 0 0 2 50 3 42.8 2 50 8 18.6 2 66.7 7 36.8 27 26.5
2 6 33.3 2 50 0 0 1 14.3 1 25 11 25.6 0 0 2 10.5 23 22.5
3 1 5.6 0 0 0 0 0 0 0 0 7 16.3 0 0 1 5.3 9 8.8
4 1 5.6 0 0 0 0 2 28.6 0 0 3 6.9 0 0 1 5.3 7 6.8
>5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2.4 0 0 3 15.8 4 4
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 1 100 102 100
9
Berdasarkan paritas, kasus rujukan paling banyak dengan nulliparitas yaitu sebanyak 32 (31,4%) kasus, kemudian paritas 1 sebanyak
27 (26,5%) kasus.
Tabel 4. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Asal Rujukan di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Asal Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Rujukan n % n % n % n % n % n % n % n % n %
18
Berdasarkan asal rujukan, kasus rujukan paling banyak berasal dari praktek mandiri, yaitu sebanyak 57 (55,8%) kasus dan paling
sedikit dirujuk dari RSB Swasta yaitu sebanyak 10 (9,8%) kasus.
Tabel 5. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Status Asuransi Pasien di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Cara Bayar
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
1
BPJS 15 83.3 4 100 4 100 7 100 3 75 43 100 3 100 100 98 96.1
9
Asuransi 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Umum 3 16.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2.9
1
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 75 43 100 3 100 100 102 100
9
Berdasarkan status asuransi pasien, hampir seluruh kasus rujukan menggunakan BPJS yaitu sebanyak 98 (96,1%) kasus dan hanya 3
(4%) kasus dengan pembayaran umum.
19
Tabel 6. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Klasifikasi Diagnosis di berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Diagnosis
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Abortus
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Imminens
Abortus
0 0 1 25 0 0 0 0 0 0 1 1
Inkomplit
PresentasiBoko
0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.3 1 1
ng + Post SC
Infeksi TORCH 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.3 1 1
KET 1 5.5 0 0 1 14.3 0 0 0 0 2 2
HEG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Partus Aterm
0 0 2 50 1 25 1 14,3 0 8 18.6 2 66.7 2 10.5 16 15.7
PBK
Partus Posterm 0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
KPD 0 0 0 0 0 0 1 2.3 1 33.3 2 10.5 4 3.9
Gravid +
0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.3 1 1
Andhidramnion
Oblique + Post
0 0 0 0 0 0 0
SC
Gravid +
0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.3 1 1
Demam Typhoid
20
CPD 0 0 0 0 0 0 3 7 0 0 3 2.9
CPD + KPD 0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Gravid +
Polihidramnion + 1 5.5 0 0 0 0 0 0 1 5.3 2 1.9
PEB
Gravid +
Kelainan
1 5.5 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Kongenital Janin
+ KPD
Gravid +
Kelainan
Kongenital Janin 1 5.5 0 0 0 0 0 0 0 1 1
+ KPD + Covid-
19
Gravid +
1 5.5 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Hidrosefalus
Gravid + Kista 0 0 0 0 1 14.3 0 0 0 0 1 1
Ovarium
21
Gravid +
0 0 0 0 0 1 25 0 0 0 1 1
Hipertiroid
Gravid + Fetal
0 0 0 1 25 0 0 1 2.3 0 1 5.3 3 2.9
Takikardi
Letak Lintang 0 0 0 0 1 14.3 0 0 0 0 1 1
Presemtase
0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Bokong
Gravid + Fetal
Takikardi + Post 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.3 1 1
SC
Plasenta Akreta
2 11.1 0 0 0 0 0 0 0 2 1.9
+ Post SC 1 Kali
Plasenta Previa
Totalis + Post 1 5.5 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SC 1x + PEB
Plasenta Previa
Totalis + Post 1 5.5 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SC 3x
Hipertensi
0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Gestasional
PEB 0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Gravid Aterm +
CPD + Lilitan 0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Tali Pusat
PEB +
Oligohidramnion 0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
+ Post SC
Sungsang +
0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
KJDR
Post SC + HT
0 0 0 0 0 0 0 0 3 15.8 3 2.9
Kronik
Gravid + Post
1 5.5 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SC 1 Kali + PEB
Gravid + Post 0 0 0 0 0 0 14 32.6 0 0 14 13.7
22
SC
Post SC +
0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Gawat Janin
Gravid +
0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.3 1 1
Plasenta Previa
Rektokel 0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Oligohidramnion
0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.3 1 1
+ Post SC
Tumor Uterus +
Nefrolith 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.7 1 1
Bilateral
Tumor Uteri 0 0 1 25 0 0 0 2 4.7 0 0 3 2.9
PE + KJDR 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.7 1 1
NOK susp
0 0 0 1 25 0 0 1 2.3 0 0 2 1.9
Ganas
PTG 0 0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Neoplasma
0 0 0 0 1 14.3 0 0 0 0 1 1
Susp Ganas
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 19 100 102 100
Berdasarkan tabel 6, terdapat 93 (92,2%) kasus rujukan obstetri dan 9 (8,8%) kasus rujukan ginekologi. Diagnosis kasus rujukan obstetri
terbanyak ialah partus aterm PBK (tanpa komplikasi) yaitu sebanyak 16 (15,7%) kasus. Diagnosis terbanyak kedua yaitu kasus partus + Post SC
sebanyak 14 (13,7%) kasus. Diagnosis kasus rujukan ginekologi terbanyak adalah mioma uteri yaitu sebanyak 2 (3%) kasus.
Tabel 7. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Alasan Dirujuk di Berbagai Rumah Sakit di Pendidikan Periode Februari 2022
Alasan Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Dirujuk n % n % n % n % n % n % n % n % n %
23
Perawatan
2 11.1 0 0 1 25 0 0 0 0 2 4.7 0 0 2 10.5 7 6.9
ICU / NICU
Rencana
5 27.8 2 50 1 25 5 71.4 3 75 24 55.8 3 100 7 36.8 50 49.0
Operasi
Perawatan
11 61.1 2 50 2 50 2 28.6 1 25 17 39.5 0 0 10 52.7 45 44.1
Lanjut
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 19 100 102 100
Berdasarkan alasan dirujuk, alasan rujukan tertinggi adalah rencana perawatan operasi yaitu 50 (49,0%) kasus dan rencana perawatan
lanjut sebanyak 45 (44,1%) kasus.
24
Tabel 8. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Jenis Tindakan di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Jenis
Tindakan
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Persalinan
4 22.2 0 1 25 0 3 75 11 25.6 2 66.7 3 15.7 24 23.5
Normal
PPN + Insersi
0 1 25 0 0 0 1 2.3 0 0 2 2
AKDR
Persalinan
0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Patologis
Persalinan
Patologis + 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Insersi AKDR
Persalinan
Patologis + 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
HT Bilateral
Induksi
0 0 0 0 0 4 9.3 0 1 5.3 5 4.9
Persalinan
Induksi
Persalinan + 0 1 25 0 0 0 0 0 0 1 1
SSTP
Augmentasi
0 0 0 0 0 1 2.3 0 0 1 1
Persalinan
Konservatif 3 16.7 0 0 0 0 2 4.7 1 33.3 2 10.5 8 7.8
Kuretase 0 1 25 0 1 14.3 0 1 2.3 0 0 3 2.9
Kuretase +
0 0 0 0 0 0
Insersi AKDR
SSTP 8 44.4 0 2 50 3 42.8 1 25 12 27.9 0 9 47.3 35 34.3
SSTP +
1 5.6 0 0 0 0 0 0 2 10.5 3 2.9
Insersi AKDR
SSTP +
1 5.6 0 0 1 14.3 0 4 9.3 0 1 5.3 7 6.8
Tubektomi
25
Bilateral
SSTP +
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Miomektomi
SSTP +
Miomektomi +
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Histerektomi
Total
SSTP +
Miomektomi +
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tubektomi
Bilateral
SC Klasik +
Reseksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Uterus
SK Klasik +
Reseksi
Uterus + 0 0 1 25 0 0 0 0 0 1 1
Tubektomi
Bilateral
VBAC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
VBAC +
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Insersi AKDR
LEEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ekstirpasi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Polip
Miomektomi 0 0 0 0 0 3 7 0 0 3 2.9
Kistektomi 0 0 0 0 2 4.7 0 0 2 2
SO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
HT 1 25 0 0 0 0 0 0 1 1
HT-SOB 1 5.6 0 0 2 28.6 0 1 2.3 0 1 5.3 5 4.9
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 19 100 102 100
26
Pada tabel 8, jenis tindakan yang dilakukan pada 68 kasus rujukan yang terbanyak adalah Tindakan SSTP yaitu 35 (34,3%) kasus, persalinan pervaginam
sebanyak 24 (23,5 %) kasus, dan tindakan SSTP + Tubektomi Bilateral sebanyak 7 (6,8%) kasus.
Tabel 9. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Tingkat Kegawat-Daruratan di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Jenis Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Rujukan n % n % n % n % n % n % n % n % n %
APGO 7 39 3 75 2 50 3 42.8 2 50 19 44.1 2 66.7 6 31.6 44 43.1
AGO 5 27.7 0 0 0 0 2 28.6 2 50 11 25.6 1 33.3 8 42.1 29 28.4
AGDO 5 27.7 0 0 1 25 0 0 0 0 8 18.6 0 0 3 15.8 17 16.7
Yang tidak
termasuk
1 5.6 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4.7 0 0 2 10.5 5 5
ketiga
diatas
Ginekologi 0 0 1 25 1 25 2 28.6 0 0 3 7 0 0 0 0 7 6.8
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 19 100 102 100
Berdasarkan tingkat kegawat-daruratannya, kasus rujukan paling banyak termasuk dalam kelompok APGO, yaitu sebanyak 44 (43,1%) kasus,
diikuti dengan kasus AGO sebanyak 29 (28,4%) kasus, dan AGDO sebanyak 17 (16,7%) kasus. Sisanya merupakan kasus obstetri yang tidak masuk
dalam kelompok kegawat-daruratan yaitu sebayak 5 (5%) kasus, dan rujukan ginekologi sebanyak 7 (6,8%) kasus.
27
Tabel 11. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Menurut Jenis Rujukan di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Tingkat Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Kegawatdaruratan n % n % n % n % n % n % n % n % n %
RDB 5 27.8 1 25 1 25 4 57.1 1 25 27 62.8 1 33.3 7 36.8 47 46.1
1 1
RTW 61.1 2 50 2 50 3 42.9 1 25 16 37.2 2 66.6 63.2 49 48.1
1 2
RT 2 11.1 1 25 1 25 0 0 2 50 0 0 0 0 0 0 6 5.8
1 1
Total 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 100 102 100
8 9
Berdasarkan jenis rujukan, kasus rujukan tertinggi merupakan rujukan tepat waktu, yaitu sebanyak 49 (48,1%) kasus dan diikuti dengan
rujukan dini berencana sebanyak 47 (46,1%) kasus. Kasus dengan rujukan terlambat didapatkan sebanyak 6 (5,8%) kasus.
Tabel 12. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri dan Ginekologi Berdasarkan Hari di Berbagai Rumah Sakit di Makassar Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Hari
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Senin 5 27.7 0 0 2 50 3 42.8 0 0 12 27.9 0 0 4 21.0 26 25.5
Selasa 3 16.7 0 0 0 0 2 28.6 1 25 9 20.9 1 33.3 5 26.3 21 20.6
Rabu 2 11.1 0 0 0 0 1 14.3 0 0 7 16.3 1 33.3 4 21.1 15 14.7
Kamis 3 16.7 1 25 0 0 1 14.3 1 25 7 16.3 0 0 3 15.8 16 15.7
Jumat 3 16.7 2 50 1 25 0 0 0 0 4 9.3 0 0 3 15.8 13 12.7
Sabtu 2 11.1 1 25 0 0 0 0 1 25 3 6.9 0 0 0 0 7 6.9
Minggu 0 0 0 0 1 25 0 0 1 25 1 2.3 1 33.3 0 0 4 3.9
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 19 100 102 100
Rujukan terbanyak adalah pada hari Senin, yaitu sebanyak 26 (25,5%) kasus dan yang paling sedikit pada hari Sabtu, yaitu sebanyak 4
(3,9%) kasus.
29
Tabel 13. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri Menurut Penggunaan Kontrasepsi Pasca Salin di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Jenis Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Kontrasepsi n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Implan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
AKDR 1 5.6 0 0 0 0 2 28.6 0 0 5 11.6 0 0 3 15.8 11 10.8
Kontrasepsi
1 5.6 0 0 0 0 0 0 0 0 6 14 0 0 0 0 7 6.9
Mantap
Tidak KB 7 38.9 2 50 2 50 4 57.1 1 25 16 37.2 1 33.3 7 36.8 40 39.2
Menolak KB 9 50 2 50 2 50 1 14.3 3 75 16 37.2 2 66.7 9 47.4 44 43.1
Total 18 100 4 100 4 100 7 100 4 100 43 100 3 100 19 100 102 100
Berdasarkan tabel, dari total 204 kasus rujukan obstetri, kasus yang telah menggunakan kontrasespsi yaitu sebanyak 18 (17,7%) kasus, dan
kontrasepsi yang dipilih terbanyak adalah AKDR yaitu sebanyak 11 (10,8%) kasus, kontrasepsi lainnya yaitu Kontrasepsi Mantap sebanyak 7
(6,9%). Kasus yang tidak menggunakan kontrasepsi sebanyak 40 (39,2%) kasus dan yang menolak untuk mengunakan kontrasepsi yaitu sebanyak
44 (41,1%) kasus.
Tabel 14. Sebaran Kasus Rujukan Post SC < 18 Bulan Menurut Usia di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
30
USIA Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah 1 Syekh Yusuf Maros Total
(thn) n % n % n % n % n % n % n % n % n %
< 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
20 – 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
25 – 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
30 – 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
35 – 39 1 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
≥ 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
TOTAL 1 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
Total kasus rujukan dengan post seksio sesarea < 18 bulan selama bulan Februari 2022 adalah 1 kasus. Berdasarkan usia didapatkan kasus
post seksio sesarea < 18 bulan pada pasien berusia 35-39 sebanyak 1 (100%) kasus.
31
Tabel 15. Sebaran Kasus Rujukan Post SC < 18 Bulan Menurut Tingkat Pendidikan Ibu di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah 1 Syekh Yusuf Maros Total
PENDIDIKAN
n % n % n % n % n % n % n % n %
Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
PT 1 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
TOTAL 1 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
Pada tabel 15, berdasarkan tingkat pendidikan, pasien kasus post seksio sesarea < 18 bulan ditemukan dengan tingkat pendidikan Perguruan
Tinggi sebanyak 1 (100%) kasus
32
33
Tabel 16. Sebaran Kasus Rujukan Post SC < 18 Bulan Menurut Paritas di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah 1 Syekh Yusuf Maros Total
PARITAS
n % n % n % n % n % n % n % n %
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
total 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
Berdasarkan paritas, kasus post seksio sesarea < 18 bulan dengan paritas 2 sebanyak 1 (100%) kasus.
34
Tabel 17. Sebaran Kasus Rujukan Post SC <18 Bulan Menurut Klasifikasi Indikasi SC Sebelumnya di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode
Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah Syekh Yusuf La Palaloi TOTAL
Indikasi SC
<18 Bulan
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Gagal Induksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Oligohidramnio
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 1 50
n
Plasenta Previa
1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 50
Totalis
Total 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 2 100
Pada kasus post seksio sesarea < 18 bulan, indikasi SC sebelumnya yaitu oligohidramnion 1 (50%) kasus dan Plasenta Previa Totalis juga
1 (50%) kasus.
35
Tabel 18. Sebaran Kasus Rujukan Post SC < 18 Bulan Menurut Penggunaan Kontrasepsi Pasca Salin di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan
Periode Februari 2022
JENIS Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah 1 Syekh Yusuf Maros Total
KONTRASEPSI n % n % n % n % n % N % n % n %
KONTAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
AKDR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TIDAK
MENGGUNAKAN 1 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
KONTRASEPSI
TOTAL 1 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100%
Pada tabel 18, pasien dengan post seksio sesarea <18 bulan tidak menggunakan kontrasepsi sebanyak 1 (100%) kasus
36
Tabel 19. Sebaran Angka Seksio Sesarea dan Partus Pervaginam di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Pada tabel 19, total persalinan pada bulan Februari 2022 adalah sebanyak 78 kasus, dengan persalinan pervaginam, sebanyak 25 (32,1%)
kasus, dan seksio sesaria sebanyak 53 (67,9%) kasus.
35
Tabel 20. Persentase Kasus Rujukan Post SC di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Pada tabel 20, dari total 21 kasus post SC 1 kali 18 (85,7%), 2 (9,5%) kasus merupakan post SC 2 kali serta 1 (4,8%) kasus merupakan post SC
3 kali.
36
Tabel 21. Sebaran Rujukan Kasus Ginekologi di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah 1 Syekh Yusuf Maros Total
KASUS
n % n % n % n % n % n % n % n %
MIOMA UTERI 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 2 33,2 0 0 1 100 4 36,3
KISTA
0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 1 16,7 0 0 0 0 2 18,2
OVARIUM
NOK 0 0 0 0 0 0 2 100 0 0 1 16,7 0 0 0 0 3 27,3
RETROKEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16,7 0 0 0 0 1 9,1
PTG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16,7 0 0 0 0 1 9,1
100 100
TOTAL 0 0 1 100 0 100 2 100 0 0 6 0 0 1 100 11
% %
Jumlah kasus rujukan ginekologi pada bulan Februari 2022 adalah 11 kasus. Berdasarkan diagnosis, kasus rujukan ginekologi terbanyak
adalah dengan mioma uteri yaitu sebanyak 4 (36,3%) kasus.
Tabel 22. Sebaran Kasus Rujukan Obstetri Menurut Jumlah Kematian Ibu di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah 1 Syekh Yusuf Maros Total
n % n % n % N % n % n % n % n % n %
JUMLAH
0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
KEMATIAN IBU
TOTAL 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Selama bulan Februari 2022 terdapat angka kematian ibu 0 kasus rujukan obstetri.
37
Tabel 23. Sebaran Kasus Penyebab Kematian Bayi di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Wahidin Pertiwi Fatimah Ibnu Sina Unhas Khadijah 1 Syekh Yusuf Maros Total
n % n % n % N % n % n % n % n % n %
JUMLAH
KEMATIAN 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 1 0% 0 0%
BAYI
TOTAL 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Selama bulan Februari 2022 terdapat kasus kematian bayi dengan keseluruhan kasus merupakan KJDR yakni 1 (100%) kasus.
Tabel 24. Sebaran Kasus Rujukan Covid 19 Di Berbagai Rumah Sakit Pendidikan Periode Februari 2022
Syekh
Kasus Wahidin Pertiwi Fatimah IBSI Unhas Khadijah La Palaloi TOTAL
Yusuf
Covid19
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Antigen (+)
1 16.7 0 0 1 100 4 57.1 1 100 4 57.1 0 0 0 0 11 50
Covid-19
PCR (+)
5 83.3 0 0 0 0 3 42.9 0 0 3 42.9 0 0 0 0 11 50
Covid-19
Selama bulan Februari 2022 terdapat kasus Ibu Hamil disertai Suspek Penyakit Pneumonia Covid-19 dengan Antigen Positif SARS
Covid 19 11 (50%) kasus dan Pneumonia SARS Covid 19 dengan Swab PCR Positif SARS Covid 19 11 (50%) kasus.
11.00 pasien datang ke IGD Frekuansi ANC di Risiko jangka pendek sama tim yang baik
Keluhan sakit kepala dan Puskesmas 4 kali (Tidak ada dan jangka panjang antara pemerintah,
pandangan kabur riwayat tekanan darah eklamsia rumah sakit dan
GCS : E4V5M6 tinggi) Risiko preeklamsia penyedia layanan
TD : 160/120 mmHg berulang pada kesehatan untuk
Urinary protein : ++ kehamilan menawarkan layanan
AFI : 2.1 cm selanjutnya. dan persiapan
Motivasi pasien dan perawatan kesehatan
Diagnosis Pre-Operatif: suami untuk yang lebih baik
G1P0A0 Gravid 38 minggu 1 penggunaan terutama pada
hari + PEB + Oligohidramnion kontrasepsi jangka kehamilan berisiko
panjang non tinggi
Tatalaksana : hormonal : AKDR
-
Pasang kateter urin Pentingnya ANC dan
-
4 g MgSO4 40% minum obat
dalam 100 cc NaCl profilaksis
0.9% 73 tpm preeklampsia untuk
-
6 g MgSO4 40% kehamilan berikutnya
dalam 500 cc
Ringer Lactat 28
tpm sampai 24 jam
setelah partus
-
Nifedipine 10 mg/8
jam/oral
-
SSTP
-
Rawat ICU
Diagnosis Post-Operatif:
PEB + Oligohidramnion +
Partus aterm
40
Luaran:
Laki-laki, BBL : 3260 gr, PBL :
49 cm, AS : 8/10
A : Eklampsia Puerperalis +
Oligohidramnion + Partus
aterm + post caesarean
section day-0
Ny.A/18 tahun/ G1P0A0 38 minggu usia kehamilan 38 minggu 1 hari kala 1 fase aktif + PEB
2. RUMAH SAKIT SITTI ● Kasus near miss Edukasi pasien, suami ● Dukungan keluarga,
KHADIJAH I ● Situasi gawat darurat dan keluarga tentang: pemulihan pasien
2 Februari 2022 obstetri (AGDO) ● Kondisi pasien, ● Tindak lanjut kondisi
● Rujukan tepat waktu rencana tindakan, pasien dan observasi
Ny. A (RTW) risiko dan manfaat tekanan darah sampai 12
18/7/2003 /18 tahun ● Kehamilan risiko tinggi intervensi medis dan minggu setelah
Asuransi : BPJS ( Skor Poedji Rochjati : prognosis melahirkan
Pendidikan : SLTA 10) ● Pentingnya dukungan ● Sosialisasi skrining dan
G1P0A0 PEB-eckampsia psikologis kepada pencegahan preeklamsia
Dirujuk oleh SP.OG ● Tingkat pendidikan menengah pasien mengenai ● Sosialisasi skrining dan
● Status sosial ekonomi rendah perawatan intensifnya. pencegahan kanker
13.00 saat ruang Persalinan ● Sering melakukan ANC di ● Risiko eklampsia serviks
S : sakit perut Puskesmas dua kali dan jangka pendek dan ● Memberikan kerjasama
O : GCS : E4V5M6 satu kali di Dokter jangka panjang yang baik antara
BP : 160/100 mmHg ● Kandungan Kehamilan ● Motivasi pasien dan pemerintah, rumah sakit
Protein urin : +++ remaja suami untuk dan penyedia layanan
melakukan kesehatan untuk
Pemeriksaan Dalam Vagina : kontrasepsi jangka menawarkan pelayanan
Portio Lunak,sedang panjang dan non dan persiapan kesehatan
Dilatasi : 7 cm hormonal : IUD yang lebih baik terutama
Presentasi kepala: Hodge II ● Pentingnya ANC dan pada kehamilan risiko
minum obat tinggi
A : G1P0A0 38 minggu usia profilaksis
kehamilan 38 minggu 1 hari preeklamsia untuk
kala 1 fase aktif + Preeklamsia kehamilan berikutnya
berat ● Risiko hubungan
42
17.00 di Ruang
Bersalin Kejang (+) 1 kali
selama 2 menit
TD : 170/100 mmHg
Intervensi:
- O2 10 lpm NRM
- 2 g MgSO4 40%/IV
- 6 g MgSO4 40%
dalam 500 cc
43
Ringer Laktat 28
dpm sampai 24 jam
setelah Melahirkan
- Episiotomi
- vakum
- Persalinan pervaginam
- Perbaikan laserasi
perineum
- Nifedipine 10 mg/8
jam/oral
- Konsultasikan dengan Ahli
Anestesi untuk rawat inap
HCU
Hasil:
Laki-laki, BB : 3000 g, BL: 48
cm, AS : 7/9
Ny. Y/ 26 Tahun/ G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu + Preeklamsia berat + calon akseptor IUD
3. RS IBNU SINA 05 ● Kasus near missed Edukasi pasien, suami ● Dukungan keluarga,
44
5 Februari 2022 ● Situasi gawat darurat dan keluarga tentang : kesembuhan pasien
obstetri (AGDO) ● Kondisi pasien, rencana ● Follow up kondisi
Ibu Y ● Rujukan tepat waktu tindakan, risiko dan pasien dan observasi
23-5-1995 / 26 tahun (RTW) manfaat intervensi medis tekanan darah sampai
Non Asuransi ● Kehamilan risiko tinggi dan prognosis 12 minggu pasca
Pendidikan : S1 (Skor Poedji Rochjati : 10) ● dukungan psikologis persalinan
G1P0A0 Preeklamsia berat kepada pasien mengenai ● Sosialisasi skrining
Dirujuk RS Masyita ● Tingkat pendidikan tinggi perawatan intensifnya. dan pencegahan
● Status sosial ekonomi ● Risiko jangka pendek dan preeklampsia
Keluhan Sakit Kepala dan menengah jangka panjang dari ● Memberikan kerjasama
penglihatan kabur ● Sering ANC di Puskesmas preeklamsia berat tim yang baik antara
sekali dan juga di ● Pentingnya dukungan pemerintah, rumah sakit
GCS : E4V5M6 Obtetrician psikologis kepada pasien dan kesehatan pemberi
BP : 190/150 mmHg ● Riwayat nikah sejak 3 bulan mengenai perawatan asuhan dalam rangka
Protein urin : ++ yang lalu intensif bayinya memberikan pelayanan
● Risiko kegagalan setelah dan persiapan pelayanan
pemasangan IUD, dan kesehatan yang lebih baik
pentingnya tindak lanjut terutama pada kehamilan
Pre-Operative Diagnosis: pasca pemasangan resiko tinggi
G1P0A0 usia kehamilan 30 ● Kemungkinan
minggu + Preeklamsia berat + preeklamsia berat
calon akseptor IUD berulang.
● Pentingnya ANC dan
pentingnya minum obat
Intervensi: profilaksis preeklamsia
- O2 10 lpm NRM untuk kehamilan
- Pemasangan selanjutnya
kateter urin
- 4 g MgSO4 40%
dalam 100 cc NaCl
45
0,9% 73 dpm
- 6 g MgSO4 40%
dalam 500 cc
Ringer Laktat 28
dpm sampai 24 jam
setelahnya
Persalinan
- Nifedipine 10 mg/8
jam/oral
- Segmen bawah
seksio sesarea
transversal
- Pemasangan IUD
- Konsultasikan dengan
Dokter Anestesi untuk
rawat inap di ICU
Hasil:
Laki-laki, BB : 1700 g, BL : 41
cm,
AS : 1/5
46
Ny. I/ 41 tahun/ G6P3A2 usia kehamilan 28 minggu + Preeklamsia berat + Sindrom HELLP Parsial + Calon akseptor Kontap
4. RUMAH SAKIT IBNU SINA ● Kasus near missed Edukasi pasien, suami ● Dukungan keluarga,
06 Februari 2022 ● Situasi kegawatdaruratan dan keluarga tentang : pemulihan pasien
kritis (AGDO) ● Kondisi pasien, ● Tindak lanjut kondisi
● Rujukan tepat waktu rencana tindakan n, pasien dan amati
Ibu I (RTW) risiko dan manfaat tekanan darah sampai
9-2-1981 /41 tahun ● Kehamilan risiko sangat intervensi medis dan 12 minggu setelah
Asuransi : BPJS tinggi prognosis melahirkan
Pendidikan : SMP (Skor Poedji Rochjati : 18) ● Pentingnya dukungan ● Sosialisasi skrining
G6P3A2 - Usia ibu >35 tahun psikologis kepada dan pencegahan
Dirujuk RS Sitti Khadijah I - Riwayat abortus pasien terkait preeklamsia
47
Intervensi:
- O2 10 lpm NRM
- Pemasangan
kateter urin ion
- 6 g MgSO4 40%
dalam 500 cc
Ringer Laktat 28
dpm sampai 24 jam
setelah Persalinan
48
- Nifedipine 10 mg/8
jam/oral
- Dexamethasone 10 mg/12
jam/IV (dua kali)
dilanjutkan dengan
Dexamethasone 5 mg/12
jam/IV (dua kali)
- Segmen bawah
seksio sesarea
transversal
- Modifikasi tubektomi
bilateral
- Rawat inap ICU
- Konsultasikan dengan
Penyakit Dalam
Hasil:
Wanita, BB : 700 g, BL : 25
cm,
AS : 1/5
Ny. H/ 35 Tahun/ G3P2A0 36 minggu 4 hari usia kehamilan + Plasenta Akreta + post SC sebelumnya
49
5. DIVISI FETOMATERNAL ● Kasus Near Missed Edukasi pasien, suami ● Dukungan keluarga,
● Situasi kebidanan kritis dan keluarga tentang: kesembuhan pasien
Ny. H (AGO) ● Diagnosis, rencana ● Sosialisasi risiko kehamilan
DOB : 16-10-1986/35 tahun ● Rujukan tepat waktu tindakan, risiko, dan pada pasien riwayat seksio
Pendidikan : S1 ● Kehamilan risiko tinggi manfaat intervensi sesarea dan pentingnya
Asuransi BPJS Riwayat seksio sesarea medis dan prognosis ANC di Dokter Kandungan
G3P2A0 (skor Poedji Rochjati : 10) ● Pentingnya dukungan ● Memberikan kerjasama
Dirujuk oleh Dokter ● Tingkat pendidikan tinggi psikologis kepada tim yang baik antara
Riwayat seksio sesarea pada ● Status sosial ekonomi pasien mengenai pemerintah, rumah sakit
Mei 2015 karena PROM ● sedang Sering ANC 4 kali ke perawatan intensifnya. dan penyedia layanan
dokter kandungan kesehatan untuk
PAI : 1,25 (10%) ● Kehamilan kedua menawarkan layanan dan
Sistem Skor Plasenta Akreta persiapan perawatan
(Chong,2018): 6 (N2) kesehatan yang lebih baik
terutama pada kehamilan
Diagnosis Pra Operasi : risiko tinggi
G3P2A0 36 minggu 4 hari usia
kehamilan + Plasenta Akreta +
post SC sebelumnya
Pengobatan:
- SSTP
- subtotal histerektomi
- Transfusi intraoperatif 4
kantong PRC
50
Hasil :
Laki-laki, BB : 2615 g, BL : 47
cm,
AS : 7/9
perut sejak 2 bulan sebelum kandungan berikutnya dan perawatan tim yang baik antara
masuk dengan nyeri perut (+) ● Tingkat pendidikan antenatal dini di dokter pemerintah, rumah sakit
Vagina spotting (+) tinggi kandungan dan penyedia layanan
● Status sosial ekonomi ● Mendorong pasien untuk kesehatan untuk
menikah secara sah dan menawarkan layanan dan
Hasil Laboratorium tidak melakukan hubungan persiapan perawatan
(13/01/2022) seksual sebelum menikah, kesehatan yang lebih baik
BHCG Kuantitatif : 98,5 mIU/mL dan risiko PMS terutama pada risiko tinggi
Tes Kehamilan: Positif ● Pentingnya pendekatan kehamilan
psikologis dan spiritual ▪ Memberikan pendekatan
Hasil Laboratorium (13/01/ kepada pasien tentang agama ch di komunitas
2022) belum menikah hubungan sosialnya
Tes Kehamilan: Negatif ▪ Berkolaborasi dengan
BKKBN untuk terus
Ultrasonografi :
berbagi informasi tentang
Dicurigai Keganasan terdapat
pentingnya kontrasepsi di
Massa di endometrium
semua fasilitas pelayanan
kesehatan
CT Scan Abdomen :
Curiga Carcinoma endometrium
52
Pra-Operatif Diagnosis:
Curiga Carcinoma endometrium
Pengobatan :
● Adhesiolisis
● Salphingooophorectomy
Kiri
● Intra Operasi konsultasi ke
Bedah Digestif Divisi :
Perforasi mesocolon
53
(sigmoid-descendens
Colon) + Derajat II-III
Adhesi
● Laparatomy Eksplorasi
+ Adhesiolisis
● Puasa 3 hari
● Transfusi 2 kantong
PRC
● Masuk ICU
Ny.S/ 35 tahun/ G5P3A1 Usia kehamilan 33 minggu + Plasenta Previa + Curiga Plasenta Akreta + Post SC 2x
Hasil:
57
Diagnosis Akhir :
Eklamsia parturientum + Partus
aterm + Ruptur perineum
tingkat II
Luaran :
Laki-laki, BBL : 2750 gr, PBL
: 48 cm, AS : 7/9
58
KASUS MISSED
1. DR. LA PALALOI RUMAH SAKIT ● Kasus missed Edukasi suami dan keluarga ● Dukungan keluarga
3 Februari 2022 (syok hipovolemik tentang : ● Sosialisasi skrining
karena atonia uteri) Dukungan psikologis dan pencegahan
Ny. M ● Situasi gawat darurat kepada suami dan preeklamsia
27-8-1980 /41 tahun obstetri (AGDO) keluarga tentang ● Memberikan
Asuransi : BPJS ● Kehamilan resiko kesedihan setelah kerjasama tim yang
Pendidikan : SMP sangat tinggi (Skor kematian pasien. baik antara
G5P4A0 Poedji Rochjati:18) Keluarga memahami dan pemerintah, rumah
Dirujuk oleh Puskesmas Cempaka Usia ibu > 35 tahun menerima kondisi sakit dan penyedia
Grandemultigravida tersebut. layanan kesehatan
Keluhan sakit kepala dan + Tumbuh kembang bayi untuk menawarkan
59
Intervensi :
- Pemasangan kateter urin
- 4 g MgSO4 40% dalam
100 cc NaCl 0,9% 73
dpm
- 6 g MgSO4 40% dalam
500 cc Ringer Laktat 28
dpm
- Nifedipine 10 mg/8 jam/oral
- Seksio sesarea transversal
segmen bawah
- Modifikasi bilateral tubektomi
Pomeroy
- Konsultasikan dengan Ahli
Anestesi untuk Rawat Inap
60
ICU
Hasil :
Wanita, BB : 3450 g, BL : 51 cm,
AS : 8/10
20.40 di ICU
S : perdarahan vaginal aktif
O : GCS : E3V4M4
TD : 80/50 mmHg
HR : 124 bpm
SpO2: 78%
Kontraksi uterus : atonia
Hb : 7,0 g/dl
A : Hipovolemik syok kelas III
karena atonia uteri + Preeklamsia
berat + Akseptor Sterilisasi kontap
+ Anemia berat
P : - Resusitasi primer
- Loading 500 cc Ringer Laktat
+ Oksitosin 20 IU
- Methylergometrine 0,2 mg/IM
- Misoprostol 800 mcg/rektal
- Kompresi bimanual
61
4-2-2022
12.05 WIB di ICU
S : kesadaran menurun
O : GCS : E2V3M2
BP : 90/60 mmHg
HR : 120 bpm
SpO2 : 92% (NRM 10 lpm)
Kontraksi uterus : atonia
P : - Pemasangan ETT
- CPR
- Sulphate Atrophine 1.5 mg/IV
- Epinefrin 1 mg/IV
- Norepinefrin 6 mcg/jam/SP
- Ringer infus laktat 1000 cc
DEPAN KELUARGANYA
64
B. Pembahasan
Pendidikan merupakan hal paling penting dan investasi masa yang akan
datang dalam suatu negara. Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan pembangunan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat untuk lebih baik. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
65
Pengaturan jarak kehamilan pada ibu yang pernah menjalani operasi sesar
sangat diperlukan. Menunda kehamilan disarankan setidaknya selama 18 bulan
untuk penyembuhan uterus dan persiapan kehamilan selanjutnya.16 Kehamilan pada
pasien post SC yang berjarak <6 bulan meningkatkan mordibitas dan mortalitas
67
maternal, sedangkan jarak <18 bulan meningkatkan risiko mordibitas dan mortalitas
perinatal.17,18 Kasus post SC <18 bulan ada sebanyak 1 kasus dari total 20 kasus post
SC di bulan Februari 2022. Sedangkan, selama bulan Desember 2021, terdapat 1
kasus rujukan dengan post seksio sesarea <18 bulan. Berdasarkan usia didapatkan
kasus post SC <18 bulan pada usia 35-39 tahun yaitu sebanyak 1 (100%) kasus.
Usia mereka yang merupakan usia reproduktif membuat mereka masih memiliki
banyak kesempatan untuk hamil, dengan demikian menyebabkan mereka berisiko
mengalami SC berulang kali, yang mana SC berulang ini dapat meningkatkan risiko
trauma operasi dan juga plasenta akreta, dan jarak SC <18 bulan akan
meningkatkan risiko terjadinya ruptur uteri. Indikasi seksio sesarea pada kehamilan
sebelumnya yaitu oligohidramnion, gagal induksi, dan malpresentasi, yang mana
ketiganya tidak menjadi indikasi mutlak untuk persalinan selanjutnya harus dengan
seksio sesarea juga. Namun, karena jarak kehamilan sekarang adalah <18 bulan,
pasien menjadi tidak memenuhi syarat untuk dilakukan percobaan persalinan per
vaginam pasca seksio sesarea. Kasus kehamilan pada post SC <18 bulan ini
disebabkan oleh ketidakpatuhan dalam berkontrasepsi. Mereka sebelumnya
menggunakan KB pil dan/ atau DMPA, namun tidak menggunakannya secara benar.
Disinilah pentingnya peran tenaga kesehatan dalam memberikan konseling KB
secara berkesinambungan kepada pasien pascasalin, terutama pasca persalinan
secara sesar. Selain KIE mengenai jenis, cara pemakaian, efek samping dan risiko
kegagalan kontrasepsi, penekanan edukasi tentang risiko dan komplikasi pada
kehamilan post seksio sesarea < 18 bulan perlu terus diupayakan guna menjarangkan
jarak kehamilan pada pasien post seksio sesarea. Pada periode ini terdapat 1 pasien
post seksio sesarea < 18 bulan yang menolak KB di rumah sakit dengan alasan akan
memasang KB di praktek dokter kandungannya setelah masa nifas.
Sebaran kasus rujukan pada periode Februari 2022 terbanyak adalah kasus
rujukan tertinggi merupakan rujukan tepat waktu, yaitu sebanyak 36 (52,9%) kasus
dan diikuti dengan rujukan dini berencana sebanyak 27 (39,7%) kasus. Kasus
dengan rujukan terlambat didapatkan sebanyak 5 (7,4%) kasus. Dua kasus rujukan
terlambat diakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan untuk dirujuk
sehingga mengakibatkan kematian salah satu janin pada kehamilan gemelli dengan
prolaps tali pusat dan keterlambatan kesiapan kamar operasi di rumah sakit rujukan
pada perdarahan akibat plasenta akreta.
Sebaran kasus rujukan menurut angka kematian ibu dan bayi di berbagai
rumah sakit periode 1-28 Februari 2022, yaitu terdapat 1 kasus kematian ibu akibat
69
pre eklamsia berat disertai anemia berat post subtotal abdominal histerektomi.
VII. SIMPULAN
1. Jumlah seluruh kasus rujukan pada periode Februari 2022 adalah 102
kasus, yang terdiri dari 91 kasus rujukan obstetri dan 11 kasus
rujukan ginekologi
2. Diagnosis rujukan terbanyak adalah partus aterm PBK (tanpa
komplikasi) sebanyak 16 kasus
VIII. SARAN
70
11. Tetap meningkatkan upaya skrining ibu hamil berisiko tinggi (post
SC dan PEB) monitoring secara aktif dan melakukan rujukan dini
berencana apabila diperlukan.
12. Nakes di layanan primer meningkatkan program penyuluhan tentang
kehamilan risiko tinggi dan pencegahannya serta membuat
perencanaan rujukan dini ke Faskes Sekunder terhadap ibu-ibu hamil
yang melakukan ANC di Faskes primer.
13. Sebaiknya layanan Faskes Sekunder melengkapi sarana-prasarana
Rumah Sakit tentang pengadaan ruang ICU.
14. Mengembangkan kerjasama antara BkkbN dalam penyediaan alat
kontrasepsi, tim PKBRS, dan tenaga kesehatan dalam memberikan
KIE guna meningkatkan cakupan akseptor kontrasepsi dan
mewujudkan keluarga berencana, terlebih pada kasus kehamilan post
seksio sesarea.
71
DAFTAR PUSTAKA
[9] Deteksi Dini Risiko Kehamilan dengan Skor Poedji Rochjati., "SIBINAR
Startup Literasi Bidan Nusantara," 2021. [Online]. Available:
https://www.bidannusantara.com/post.php?id=28. [Accessed 15 2 2022].