Disusun Oleh:
GUSNILA ASMITA
NIM.194110293
Disusun oleh:
GUSNILA ASMITA
NIM. 194110293
Preseptor Akademik
ii
KATA PENGANTAR
Studi Kasus Asuhan Kebidanan Maternal dan Neonatal Pada Ny.”Z” Usia 31 Tahun
G3P2A0H1 UK 37-38 Minggu Dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) Di Ruangan Rawat
Inap Kebidanan dan Anak Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Tanggal 21
Januari 2022 dengan baik dan tepat waktu. Laporan Studi Kasus ini penulis susun
Padang.
Yane Putri, S.SiT, M. Biomed dan Ibu Dr. Eravianti, S.Si.T, MKM yang telah
membimbing penulis dalam menyusun Laporan Studi Kasus ini. Ucapan terimakasih
1. Bapak Dr. dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B, Sp.U, Direktur Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Andalas.
2. Ibu Hj. Erwani, SKM, M.Kes, Ketua Jurusan Kebidanan Padang Poltekkes
Kemenkes Padang.
3. Ibu Helpi Nelwatri, S.SiT, M.Kes, Ketua Program Studi DIII Kebidanan
iii
5. moril maupun materil, serta kasih sayang yang tiada terkira dalam setiap
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang ikut adil
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini masih
jauh dari kesempurnaan, hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan
kemampuan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................2
1.3 Tujuan Laporan Kasus.......................................2
1.4 Manfaat Penelitian.............................................3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)
dan pada multipara kurang dari 5 cm. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm
maupun pada kehamilan preterm. Pada keadaan ini dimana risiko infeksi ibu dan
anak meningkat.
yang juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi serta dapat
meningkatkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Dampak yang paling
sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah sindrom
distress pernapasan (RDS atau Respiratory Disterss Syndrome), yang terjadi pada
10-40% bayi baru lahir. Risiko infeksi akan meningkat prematuritas, asfiksia, dan
hipoksia, prolapse (keluarnya tali pusat), resiko kecacatan, dan hypoplasia paru
janin pada aterm. Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir
sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput
ketuban pecah. Sekitar 85% morbiditas dan mortalitas perinatal ini disebabkan
oleh prematuritas akibat dari ketuban pecah dini. Hal ini juga berdampak bagi
1
kesmas (khusnya dalam bidang promosi kesehatan KPD berhubungan
pecah dini ini. Selain itu ketuban pecah dini berkaitan dengan komplikasi
persalinan, meliputi kelahiran kurang bulan, sindrom gawat napas, kompresi tali
Menurut WHO, kejadian ketuban pecah dini (KPD) atau insiden PROM
KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan dan 70% kasus KPD terjadi pada
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketuban pecah dini pada
kehamilan yakni pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti
pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. Harus
2
namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi.
laporan studi kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ny “Z” Umur 31
1.3. Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
21 Januari 2022
3
c. G3P1A1H1 UK 37-38 Minggu Dengan KPD Di Ruang Kebidanan Dan Anak
2022
21 Januari 2022
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur. Dalam keadaan normal 8-
terjadi proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Ketuban Pecah Dini (KPD)
adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi
pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm
adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah
a. Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenderen
5
dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya
5
b. Serviks inkompenten (penipisan serviks) yaitu kelainan pada serviks uteri
yang menutupi pintu atas panggul (PAP) yang dapat menghalangi tekanan
1. Faktor golongan darah, akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak
ketuban.
6
2. Polihidramion (cairan ketuban berlebihan)
5. Kehamilan kembar
6. Trauma
membrane atau penambahan tekanan intra uteri ataupun di sebabkan oleh kedua-
independen dari ketuban pecah dini dan selaput ketuban yang tidak kuat akibat
Terjadinya ketuban pecah dini ternyata ada hubungannya dengan hal – hal
berikut:
vaginitis.
7
4. Faktor–faktor lain yang merupakan predisposisi ialah: multi para,
7
5. malposisi, disproporsi, cerviks inkompeten dan lain–lain.
vagina, aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, berwarna
pucat, cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena uterus diproduksi sampai
kelahiran mendatang. Tetapi, bila duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah
sementara. Sementara itu, demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut,
terjadi.
melahirkan bayi terlalu awal atau melakukan seksio yang sebetulnya tidak ada
ibu dan janin, ibu atau keduanya. Oleh karena itu diperlukan diagnosa yang
a. Anamesa Penderita merasa basa pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang
banyak secara tiba - tiba dari jalan lahir at. Cairan berbau khas, dan perlu
juga diperhatikan warna, keluarnya cairan tersebut his belum teratur atau
8
b. Inspeksi Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari
8
c. vagina, dan ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak,
pecah dini akan tampak keluarnya cairan dari orifisum uteri eksternum
(OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri di tekan, penderita di
terendah di goyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan
akan mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora vagina yang normal.
dalam vagina hanya dilakukan kalau Ketuban pecah dini yang sudah
sedikit mungkin
Kasus KPD yang cukup bulan, kalau segera mengakhiri kehamilan akan
menaikkan insidensi bedah sesar, dan kalau menunggu persalinan spontan akan
menempuh cara-cara aktif harus dipastikan bahwa tidak akan terjadi RDS, dan
9
pematangan paru, harus bisa memantau keadaan janin dan infeksi yang
ultrasonografi (USG) untuk mengetahui umur kehamilan dan letak janin. Resiko
yang lebih sering pada KPD dengan janin kurang bulan adalah RDS
dibandingkan dengan sepsis. Oleh karena itu pada kehamilan kurang bulan perlu
1.1
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
infeksi dan komplikasi lain dari KPD. Pada hakekatnya kulit ketuban yang
10
pecah akan menginduksi persalinan dengan sendirinya. Sekitar 70-80 %
kehamilan genap bulan akan melahirkan dalam waktu 24 jam setelah kulit
ketuban pecah.bila dalam 24 jam setelah kulit ketuban pecah belum ada tanda-
tanda persalinan maka dilakukan induksi persalinan, dan bila gagal dilakukan
bedah Caesar.
10
dengan pertimbangan : tujuan profilaksis, lebih dari 6 jam
persalinan) segera diberikan atau ditunggu sampai 6-8 jam dengan alasan
periode laten durasi KPD dapat diperpendek sehingga resiko infeksi dan
komplikasi yang fatal bagi bayi dan ibunya (his terlalu kuat) atau proses
Pada kasus- kasus ketuban pecah dini dengan umur kehamilan yang
11
obat - obatan uteroneklasen atau tocolitik agent di berikan juga tujuan
kehamilan.
komplikasi yang dapat terjadi gawat janin sampai mati, tetani uteri, ruptura
tindakan bedah caesar. Seperti halnya pada pengelolaan Ketuban pecah dini
indikasiobstetrik yang lain, misalnya kelainan letak, gawat janin, partus tak
maju.
a. Prognosis Ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi intrapartal/
12
dalam persalinan, infeksi puerperalis/ masa nifas, dry labour/ partus lama,
b. Prognosis Janin
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada janin itu yaitu prematuritas
anemia, sepsis, prolaps funiculli/ penurunan tali pusat, hipoksia dan asfiksia
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
(Istri) (Suami)
/Indonesia
14
Nama keluarga terdekat yang bisa dihubungi : Tn “I“
No Telp/Hp : 0853xxxxxxxx
B. Data Subjektif
kehamilannya
Lahir Usia Jenis Tempat Penolong Ibu Bayi BB/TB Keadaan Lochea
2017 47
15
4. Riwayat Kehamilan sekarang
b. TP : 16 Februari 2022
c. Keluhan-keluhan pada
TM I : Tidak ada
TM II : Nyeri ari-ari
16
f. Riwayat menstruasi
Siklus : 28 hari
5. Imunisasi
TT 1 : Sudah dilakukan
TT 2 : Sudah dilakukan
TT 3 : belum dilakukan
TT 4 : belum dilakukan
TT 5 : belum dilakukan
7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit
DM : Tidak ada
17
b. Riwayat alergi
a. Riwayat penyakit
DM : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan
c. Psikologis : Baik
putih
18
susu/teh + 4 gelas air putih
a. BAB
3. Intensitas : Lembek
b. BAK
a. Perkawinan
Perkawinan ke :1
b. Kehamilan
Direncanakan : Iya
19
Diterima : Iya
19
c. Hubungan dengan keluarga : Baik
c. Pernafasan : 22 x/i
d. Suhu : 37,2 oC
3. BB sebelum hamil : 61 kg
4. BB sekarang : 82,3 kg
5. Lila : 28 cm
6. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
hiperpigmentasi
20
f. Abdomen
1) Bentuk : Normal
Striae : Ada
2) Pemeriksaan kebidanan
a) Palpasi uterus
bokong janin
tonjolan-tonjolan keci
21
MC. Donald : 33 cm
Kontraksi : Baik
b) Auskultasi
DJJ : (+)
Intensitas : Teratur
Irama : Kuat
g. Genetalia
2) Perinium
3) Anus
22
4) Terpasang Kateter
h. Ekstremitas
1) Atas
2) Bawah
i. Perkusi
D. Pemeriksaan Laboratorium
1. Gol. Darah :B
2. Hb : 11,0 gr%
4. Eritrosit : 4,15
5. Trombosit : 248,000 m3
6. Hematokrit : 33,7%
23
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “Z” UMUR 31 TAHUN G3P1A1H1 UK 37-38 MINGGU DENGAN KPD
DI RUANG KEBIDANAN DAN ANAK RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS
TANGGAL 21 JANUARI 2022
24
5.Nyeri pada ari-ari ibu terdapat cairan ketuban masih Kolaborasi dengan dokter yaitu dengan menempatkan bagian kepala
6.HPHT 09 Mei 2021 merembes. lebih rendah dari bagian bokong
7.Baru masuk tadi pagi - Hasil pemeriksaan lain tujuannya supaya air ketuban tidak
dari IGD dalam batas normal. Masalah : merembes lagi. Dan menganjurkan ibu
Ibu merasa cemas untuk bedrest total untuk mengurangi
Palpasi pengeluaran air ketuban.
- Leupold I : TFU Kebutuhan : E : Ibu paham dengan apa yang
pertengahan px-pusat, pada Memberikan edukasi
disampaikan dan akan melakukannya
fundus teraba bokong janin kepada ibu bagaimana
- Leupold II : PU-KA kondisi kehamilannya agar
3. Memberitahu ibu untuk menjaga
- Leupold III : Preskep, ibu tidak cemas
personal hygiene/ vulva hygiene yang
Kepala sudah masuk PAP
berguna untuk mencegah terjadinya
- Leupold IV : Divegen
infeksi, menjaga kebersihan vulva,
- Mc.Donal : 33 cm
memberikan rasa nyaman pada ibu.
- TBJ : 3.410 gram
E : Ibu paham dan segera melakukannya
- Kontraksi Uterus : Baik
24
kanan bagian bawah 5. Mengajarkan ibu cara mengatasi nyeri
(manajemen nyeri) dengan menarik nafas
Perkusi dalam dari hidung dan dikeluarkan pelan-
Refleks patella kanan dan pelan melalui mulut. Lakukan terus jika
kiri : + ibu merasa sakit.
E : Ibu sudah paham dengan manajemen
Pemeriksaan Laboratorium nyeri yang diajarkan dan ibu sudah
Hb : : 11,0 gr% melakukannya sendiri
Leukosit : 15,400 mm3
Eritrosit : 4,15 6. Mengkolaborasikan hasil pemeriksaan
Trombosit : 248,000 m3 dengan dokter
Hematokrit : 33,7% E : Advice dokter DPJP
-Rawat meranti
-Pantau KU, TTV, DJJ, PPV/ 4 Jam
-Terapi obat :
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr (IV)
Ketoprofen sirup 3x1
As mefenamat 3x500 mg (P.O)
24
Cefixime 2x200 mg (P.O)
SF 2X180 mg(P.O)
Vit C 3X50 mg (P.O)
Dexketofrofen 3x1 (P.O)
Moloco 3x1tab (P.O)
-CTG/hari (pagi)
-Bedrest total
-Jaga personal hygiene/vulva hygiene
24
-As mefenamat 3x500 mg (P.O)
-Cefixime 2x200 mg (P.O)
-SF 2X180 mg(P.O)
-Vit C 3X50 mg (P.O)
-Dexketofrofen 3x1 (P.O)
-Moloco 3x1tab (P.O)
E : Terapi sudah di berikan dan ibu tidak
ada alergi dengan obatnya
24
BAB IV
PEMBAHASAN
Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2022 di ruang kebidanan
dan anak Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas. Ibu hamil Ny “Z” umur 31
tahun G3P1A1H1 datang mengeluhkan keluar air-air dari kemaluan dan merasakan
nyeri di ari-ari. Diagnosa kebidanan yang ditemukan pada kasus yang dialami Ny “Z”
yaitu ketuban pecah dini. Pada hari pertama diberikan perawatan : memantau TTV,
KU ibu dan janin, CTG, menjaga personal hygiene/vulva hygiene, bedrest total dan
pemeriksaan penunjang dilakukan pada Ny “Z” untuk pengambilan data studi kasus
Ny.”Z” umur 31 tahun G3P1A1H1 HPHT 09 Mei 2021 dengan taksiran persalinan
tanggal 16 Februari 2022 dan ibu memiliki keluhan berupa keluarnya air yang hingga
(tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu) pemeriksaan leopold yang meliputi leopold I-
29
pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan cek darah rutin dan kimia klinik. Pada
pemeriksaan TTV didapati tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu ibu dalam batas
normal. Kemudian pada pemeriksaan leopold I didapati hasil tinggi fundus uteri yaitu
pertengahan pusat-px, leopold II dimana pada bagian kanan perut ibu teraba
punggung janin dan dibagian kiri perut ibu teraba ekstremitas janin, leopold III di
dapati hasil presentasi bagian bawah adalah kepala dimana kepala kemungkinan
belum masuk pintu atas panggul, dan leopold IV Divergen. Pada pemeriksaan
auskultasi berupa pemeriksaan denyut jantung janin di dapati hasil DJJ (+) dengan
mengalami salah satu kegawatdaruratan maternal yaitu Ketuban Pecah Dini (KPD)
dimana KPD ini merupakan salah satu tanda bahaya kehamilan trimester III. Setelah
ditegakkan diagnosa, maka di dapati kebutuhan ibu yaitu berupa observasi TTV ibu
maupun janin ibu, kemudian lakukan tindakan penanganan KPD, dan menganjurkan
ibu untuk mengatur posisi tidur dengan posisi Trendelenburg yaitu dengan
menempatkan bagian kepla lebih rendah dari bagian bokong yang tujuannya supaya
air ketuban tidak merembes lagi serta menganjurkan ibu untuk bedrest total.
potensial, yaitu masalah Potensial yang mungkin terjadi pada ibu yaitu infeksi baik
dalam masa hamil, persalinan, maupun nifas, partus lama, perdarahan, dan
30
yaitu fetal distress, syndrom distress pernafasan, oligohidramnion (sindrom
informasi pemeriksaan kepada ibu dimana kondisi umum ibu dan janin dalam
31
BAB V
1.
2.
3.
4.
5.
5.1. Kesimpulan
didapatkan diagnosa ibu yaitu ibu hamil Ny “Z” G3P1A1H1 usia kehamilan 37-
yaitu gawat janin / fetal distress, infeksi pada ibu dan janin, persalinan
premature, asfiksia pada bayi, kemanian janin. Masalah potensial yang terjadi
32
kepada pasien dan mengevaluasi tindakan tersebut sebagai dasar untuk
32
5.2. Saran
sesuai standar yang ada agar dapat mendeteksi secara mandiri tanda bahaya
atau kegawatdaruratan yang terjadi pada semasa hamil, sehingga bila terjadi
33
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unhas.ac.id
https://ojs.unpkediri.ac.id
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/1514/1/NASPUB%20MARTA%20%28PDF
%29.pdf.
5. Saifuddin, Abdul Bari. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T Bina Pustaka.
6. Ida Ayu, C. M. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :
EGC
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASi
Tanggal mahasiswa
2021
10 Maret manajemen
2021
11 Maret
2021