Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Disusun oleh :
Konny Permata Sari
Nim : 213001080179

Dosen Pembimbing

Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes
NIK : 1021038703

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
16

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN LENGKAP
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “E”
KEHAMILAN TRIMESTER II G1P0A0 UK 24-25 MINGGU
DI POSYANDU BERINGIN SANGGUL
TAHUN 2022

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase Asuhan Kebidanan Kehamilan

Jambi, September 2022


Menyetujui,
CI Akademik

Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes
NIK : 1021038703
17

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “E”
KEHAMILAN TRIMESTER II G1P0A0 UK 24-25 MINGGU
DI POSYANDU BERINGIN SANGGUL
TAHUN 2022

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


Nama : Konny Permata Sari
Nim : 213001080179

Mengetahui
CI Akademik

Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes
NIK : 1021038703

Disetujui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn. Devi Arista, S.Keb., M.Kes


NIK. 1010300715008
18

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Stase Asuhan kebidanan kehamilan dengan judul “Asuhan kebidanan kehamilan
pada Ny “N” kehamilan Trimester II G1P0A0 Hamil 24-25 minggu di Posyandu
Beringinn Sanggul”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Seno Aji, S.Pd., M.Eng, Prac, selaku Rektor Universitas Adiwangsa
Jambi yang sudah memfasilitasi dan memberi dedikasinya untuk pendidikan
profesi Bidan.
2. Ibu Bdn. Subang Aini, S.Keb, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kesehatan dan
Farmasi Universitas Adiwangsa Jambi yang sudah membantu dalam
kelancaran pendidikan profesi bidan ini.
3. Ibu Bdn. Devi Arista S.Keb.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi profesi
Bidan di Universitas Adiwangsa Jambi yang sudah memberikan arahan untuk
tercapainya penatalaksanaan ini.
4. Ibu Bdn. Lismawati, S.Keb, M.Kes, selaku pembimbing CI Akademik yang
telah memberikan saran dan bimbingan dalam pengerjaan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritikan dan saran penulis harapkan sebagai bahan
untuk perbaikan.

Jambi, September 2022

Penulis
19

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………….5
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan…………………………………………….......7


2.2 Tujuan ANC…………………………………………………………. 20
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kebidanan Pada Ny. N………………………………………..24
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Kebidanan Pada Ny.N…………………………………………34
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….36
5.2 Saran……………………………………………………………………36
DAFTAR PUSTAKA
20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri

mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses

fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri

bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga

penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Agar kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu

membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik.

Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan

reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan

kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan generasi yang

sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2009).

Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini. Karena

pelayanan asuhan kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care)

saat di memang sangat penting untuk ibu. Dan dengan asuhan kebidanan tersebut

tenaga kesehatan seperti bidan, dapat memantau dan memastikan kondisi ibu dari

masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sendiri masih sangat tinggi jika

di bandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Survey

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 jumlah AKI di Indonesia
21

sebanyak 305/100.000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian Ibu

maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian waktu

hamil (26%) pada waktu nifas (24%) (Kementrian Kesehatan RI, 2012).

Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 di Indonesia sebanyak

22,23/1000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian neonatal paling

banyak asfiksia (51%), BBLR (42,9%), SC (18,9%), prematur (33,3%), kelainan

kongenital (2,8%) dan sepsi (12%) (Riskerdas, 2015).

Berdasarkan data di atas masih banyak masalah yang terjadi pada proses

kehamilan sampai dengan keluarga berencana, penyebab tingginya AKI dan

AKB di Indonesia sendiri dikarenakan beberapa factor, salah satunya adalah

tidak dilakukannya asuhan secara berkesinambungan yang dapat meningkatkan

resiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi, komplikasi yang tidak ditangani

ini menyebabkan kematian yang berkontribusi terhadap peningkatannya Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk penyebab

tingginya AKI dan AKB di Indonesia pada ibu hamil sendiri adalah komplikasi,

dan yang terjadi adalah anemia dalam kehamilan, tekanan darah tinggi/hiprtensi

dalam kehamilan (preeklamsia/eklamsia), aborsi dan janin mati dalam rahim,

ketuban pecah dini serta adanya penyakit yang tidak diketahui sehingga dapat

mengangu proses kehamilan (Manuaba, 2012:227-281). Pada saat ibu bersalin

sendiri komplikasi yang bisa terjadi diantaranya adalah kelainan posisi pada janin

atau presentasi bukan kepala, distosia, inersia uteri, perdarahan intrapartum,

prolap tali pusat serta adanya penyakit yang tidak diketahui sehingga dapat

mengganggu jalannya proses persalinan (Manuaba, 2010:371).


22

Dalam menyikapi tingginya AKI di Indonesia sendiri pemerintah

membentuk suatu program yaitu Safe Motherhood Initiatif yang terdiri dari 4 pilar

yang diantaranya adalah Keluarga Berencana, Asuhan Antenatal, Persalinan yang

Aman atau Bersih serta Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial atau Emergensi

(Prawirohardjo, 2010). Upaya dapat dilakukan oleh bidan yaitu mengacu pada

program Safe Motherhood Initiatif dalam memberikan asuhan kebidanan yang

berkesinambungan mulai dari hamil, bersalin, nifas.

Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan

antenatal minimal empat kali selama masa kehamilan, dengan distribusi

pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah satu kali pada trimester pertama

(usia kehamilan 0-12 minggu), dan satu kali pada Trimester ke-dua (usia

kehamilan 13-27 minggu), dan dua kali pada Trimester ke- tiga (usia kehamilan

28 sampai melahirkan) (Ambarwati, 2011:102). Pelayanan antenatal terpadu

adalah pelayanan antenatal yang komprehensif dan berkualitas yang di berikan

kepada semua ibu hamil serta terpadu program lain yang memerlukan intervensi

selama kehamilan. Tujuannya adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil

memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga mampu menjalani

kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat

(Sari, Ulfa, & Daulay, 2015:38). Standart minimal asuhan kehamilan yang harus

dilakukan yaitu 14T seperti Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur

tinggi fundus uteri, Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap, Pemberian

tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Pemeriksaan HB,

Pemeriksaan VDRL, Pemeriksaan protein urin,Pemeriksaan reduksi urin,


23

Perawatan payudara, Senam hamil, Pemberian obat malaria, Pemberian kapsul

minyak yodium, Temuwicara dalam rangka persiapan rujukan (Pantiawati dan

Suryono, 2010:26).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan sendiri yang bersifat menyeluruh dan bermutu untuk ibu dan bayi

dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara

komprehensif (continuity of care). Dengan rencana yang sesuai strategis ini, ibu,

bayi, balita dan Keluarga Berencana (KB) (Kemenkes, 2010). Diharapkan dengan

dilakukan asuhan kebidanan secara continuity of care dapat mencegah sedini

mungkin terjadinya komplikasi dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi dari

masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi berencana.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun Asuhan

Kebidanan Pada masa kehamilan trimester II dengan menggunakan pendekatan

managemen kebidanan dan di dokumentasikan dengan pendekatan metode 7

langkah Varney.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka penulis membuat rumusan

masalah “Apakah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang

perubahan fisiologis pada ibu hamiltrimester II dapat meningkatkan

pengetahuan ibu hamil?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester II dengan


24

menggunakan pendekatan managemen kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Melakukan Asuhan Kebidanan pada kehamilan TM II

meliputi: pengkajian, merumuskan diagnosa, merencanakan,

melaksanakan asuhan kebidanan, dan melakukan evaluasi serta

mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan managemen

kebidanan.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat di terapkan dalam

pelayanan asuhan kebidanan kepada ibu pada ibu hamil TM II.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai metode penilaian pada para mahasiswa dalam melaksanakan

tugasnya dalam menyusun laporan tugas akhir, membimbing dan mendidik

mahasiswa agar lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan.

2. Bagi Ibu dan Keluarga

Ibu dan Keluarga mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan yang sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan mulai dari kehamilan TM II.


25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep Dasar Kehamilan

2.3.1 Pengertian

Kehamilan normal adalah keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat

obstetrik buruk, ukuran uteruss sesuai dengan usia kehamilan,

pemeriksaan isik dan laboratorium normal (Saifudin, 2012).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung

dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi tiga triwulan yaitu

triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan

kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga ketujuh sampai

9 bulan (Saifuddin, 2012).

Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu :


1) Trimester pertama dari 0 sampai 12 minggu
2) Trimester kedua dari kehamilan 13 minggu sampai 28 minggu
3) Trimester ketiga dari kehamilan 29 minggu sampai 40 minggu
(Saifuddin, 2012).

2.3.2 Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala

yang timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan

fisiologis dan psikologi pada masa kehamilan (Nugroho, 2014).

1. Tanda Dugaan Kehamilan


26

Menurut Manuaba (2012), untuk dapat mengatakan kehamilan

ditetapkan dengan melakukan penelitian terhadap beberapa tanda dan

gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut:

a. Amenore

Pada wanita hamil terjadi kosepsi dan nidasi yang menyebabkan

tidak terjadi pembentukan Folikel de graff dan ovulasi. Hal ini

menyebabkan terjadinya amenore pada seseorang wanita yang sedang

hamil. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan

perhitungan Neagle dapat di tentukan hari perkiraan lahir (HPL) yaitu

dengan menambah tujuh pada hari, memgurangi tiga pada bulan dan

menanba satu pada tahun.

b. Mual dan Muntah

Pengaruh ekstrogen dan progesteron menyebabakan pengeluaran

asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah di pagi hari

disebut morning sickness. Dalam batas yang fisilogis keadaan ini dapat

diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang

c. Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan

yang di inginkan disebut ngidam.

d. Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskema susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope

atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16


27

minggu.

e. Payudara Tegang

Pengaruh hormon ekstrogen, progesteron dan somatomamotrofin

menimbulkan deposit lemak ,air dan garam pada payudara. Payudara

membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit

terutama pada hamil pertama.

f. Sering Miksi (Sering BAK)

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah

menghilang.

g. Konsipasi atau Obstipasi

Pengaru hormon progesteron dapat menghambat.

h. Pigmentasi Kulit

Peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

Terdapat Pigmentasi kulit di sekitar pipi (cloasma gravidarum). Pada

dinding perut terdapat striae albican, striae livide dan linea nigra

semakin menghitam. Pada sekitar payudara terdapat hiperpigmintasi

pada bagian areola mammae, puting susu makin menonjol.

i. Epulis

Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi saat kehamilan.

j. Varices

Karena pengaru dari hormon ekstrogen dan progesteron terjadi

penampakan pembuluh darah vena, terutama pada mereka yang


28

mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah menghilang setelah

persalinan.

2. Tanda kemungkinan Kehamilan

a. Uteruss Membesar

Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada

pemeriksaan dalam diraba bawah uteruss membesar dan makin lama

makin bundar bentuknya (Manuaba, 2012).

b. Tanda Hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,

terutama daera ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri

mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada

triwulan pertama mengakibatkan ismus terjadi panjang dan lebih

lunak. Sehingga kalau kita letakan 2 jari dalam fornix posterior dan

tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis,maka ismu ini teraba

seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisa dari uteruss (Wiknjosastro,

2014).

c. Tanda Chadwick

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva

tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Warna porsiopun

tampak livide, hal ini disebabakan oleh pengaruh hormon ekstrogen

(Ibnu, 2014).

d. Tanda Piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran


29

tidak rata tetapi di daerah indung telur bernidasi lebih cepat

tumbuhnya. Hal ini menebabkan uteruss membesar ke salah satu

jurusan pembesaran tersebut (Nugroho, 2014).

e. Tanda Braxton Hicks

Bilah uteruss dirangsang akan mudah berkontraksi. Walaupun

palpasi atau pemeriksaan dalam uteruss yang tadinya lunak akan

menjadi keras kerena kontraksi. Tanda ini keras untuk uteruss dalam

masa kehamilan (Astuti, 2012).

f. Goodell Sign

Di luar kehamilan kosistensi servik keras, kerasnya seperti

kita merasa ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak

dalam perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun telinga (Marmi,

2014).

g. Reaksi Kehamilan Positif

Cara khas yang di pakai dengan menentukan adanya human

chorionic gonadotropin pada kehamilan mudah adalah air kencing

pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membentu menentukan

diagnosa kehamilan sedini mungkin (Manuaba, 2012)

3. Tanda pasti hamil

Menurut Sifudin (2010), Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa

atau diraba juga bagian janin:

a. Didengar dengan stetoskop-monoral laennec

b. Dicatat dan di dengar oleh alat dopler


30

c. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

d. Dilihat pada ultrasonograf

e. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen

2.3.3 Diagnosis Bandingan Kehamilan

1. Hamil Palsu

Dijumpai tanda dugaan hamil tetapi dengan pemeriksaan alat

canggih dan tes bialogis yang menunjukan kehamilan (Prawihardjo,

2014).

2. Tumor Kandungan atau Mioma Uteri

Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda-tanda

hamil, bentuk pembesaran tidak merata dan perdarahan banyak saat

menstruasi (Manuaba, 2012).

3. Kista Ovarium

Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda-tanda hamil,

datang bulan terus berlansung, lamanya pembesaran perut menentukan

umur kehamilan, dan pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan tes

negatif (Saifudin, 2012).

4. Hematometra

Terlambat datang bulan dapat melampaui umur kehamilan, perut

terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan

pemeriksaan hamil, tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan

hasil yang positif (Manuaba, 2012).

5. Kandung Kemih yang penuh


31

Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan

menghilang (Prawirohardjo, 2014).

2.3.4 Fisiologis Proses Kehamilan

Proses kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai satu

kesatuan dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi, pemeliharaan

kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan dalam kelahiran bayi,

dan persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi (Sitanggang dkk,

2012).

1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh

sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur berlangsung 20-35

tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan

dan terjadi ovulasi (Manuaba, 2012). Setiap bulan wanita melepaskan

satu sampai dua sel telur dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh

umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur (Dewi dkk, 2014).

Pelepasan telur (ovum) hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari

ke-14 pada siklus menstruasi normal 28 hari.

2. Spermatozoa

Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas kepala berbentuk

lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus). Leher yang menghubungkan

kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga

sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira-kira sepuluh kali
32

bagian kepala. Secara embrional, spermatogonium berasal dari sel-sel

primitive tubulus testis. Setelah bayi laki-laki lahir, jumlah

spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai akil balig

(Dewi dkk, 2014).

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang

kompleks, spermatogonium berasal dari primitive tubulus, menjadi

spermatosid pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid,

akhirnya spermatozoa. Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian

dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba falopii. Spermatozoa

yang masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari,

sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi (Manuaba, 2012).

3. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)

Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/koitus)

terjadi ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina

wanita, dimana akan melepaskan cairan mani berisi sel sel sperma ke

dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi dalam masa

ovulasi, maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi

wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada

saat ovulasi. Pertemuan sel sperma dan sel telur inilah yang disebut

sebagai konsepsi/fertilisasi (Dewi dkk, 2014).

Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan

spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba (Saifuddin,

2012). Menurut Manuaba dkk (2012), keseluruhan proses konsepsi


33

berlangsung seperti uraian dibawah ini:

a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate

yang mengandung persediaan nutrisi.

b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma

yang vitelus.

c. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pelusida.

Nutrisi dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran zona pelusida.

d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang

dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum

mempunyai waktu hidup terlama di dalam ampula tuba.

e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.

4. Nidasi atau implantasi

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke

dalam endometrium. Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang

rahim dekat fundus uteri. Terkadang pada saat nidasi terjadi sedikit

perdarahan akibat luka desidua yang disebut tanda Hartman (Dewi dkk,

2014). Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula

disebut blastokista, suatu bentuk yang di bagian luarnya adalah trofoblas

dan di bagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa inner cell ini

berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi

plasenta. Sejak trofoblas terbentuk, produksi hormone hCG dimulai,

suatu hormone yang memastikan bahwa endometrium akan menerima

(reseptif) dalam proses implantasi embrio (Saifuddin, 2012).


34

5. Plasentasi

Plasenta adalah organ vital untuk promosi dan perawatan

kehamilan dan perkembangan janin normal. Hal ini diuraikan oleh

jaringan janin dan ibu untuk dijadikan instrumen transfer nutrisi penting

(Afodun et al, 2015). Plasentasi adalah proses pembentukan struktur

dan jenis plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium,

plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12-18

minggu setelah fertilisasi (Saifuddin, 2012). Pertumbuhan plasenta makin

lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap

pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta dewasa/lengkap yang

normal memiliki karakteristik berikut:

a. Bentuk bundar /oval

b. Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm

c. Berat rata-rata 500-600 gr.

d. Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di

tengah/sentralis, disamping/lateralis, atau tepi ujung tepi/marginalis.

e. Di sisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol (katiledon)

yang diliputi selaput tipis desidua basialis.

f. Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)

menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.

g. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu)

meningkat sampai 600-700 cc/ menit (aterm) (Dewi dkk, 2014).

6. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.


35

Menurut Dewi dkk (2014) pertumbuhan dan perkembangan

embrio dari trimester 1 sampai dengan trimester 3 adalah sebagai berikut:

a. Trimester 1

1) Minggu ke-1

Disebut masa germinal. Karekteristik utama masa germinal adalah

sperma membuahi ovum yang kemudian terjadi pembelahan sel.

2) Minggu ke-2

Terjadi diferensiasi massa seluler embrio menjadi dua lapis (stadium

bilaminer). Yaitu lempeng epiblast (akan menjadi ectoderm) dan

hipoblast (akan menjadi endoderm). Akhir stadium ini ditandai alur

primitive (primitive streak).

3) Minggu ke-3

4) Terjadi pembentukan tiga lapis/lempeng yaitu ectoderm dan endoderm

dengan penyusupan lapisan mesoderm diantaranya diawali dari daerah

primitive streak.

5) Minggu ke-4

Pada akhir minggu ke-3/awal minggu ke-4, mulai terbentuk ruas- ruas

badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini.

Terbentuknya jantung, sirkulasi darah, dan saluran pencernaan.

6) Minggu ke-8

Pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi begitu cepat, sampai dengan

akhir minggu ke-8 terbentuk 30- 35 somit, disertai dengan perkembangan

berbagai karakteristik fisik lainnya seperti jantungnya mulai memompa


36

darah. Anggota badan terbentuk dengan baik.

7) Minggu ke -12

Beberapa system organ melanjutkan pembentukan awalnya sampai

dengan akhir minggu ke-12 (trimester pertama). Embrio menjadi janin.

Gerakan pertama dimulai selama minggu ke 12. Jenis kelamin dapat

diketahui. Ginjal memproduksi urine.

b. Trimester II

1) Sistem Sirkulasi

Janin mulai menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung dan aliran

darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan

sejak minggu ke-12.

2) Sistem Respirasi

Janin mulai menunjukkan gerak pernafasan sejak usia sekitar 18 minggu.

Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-

26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi

jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru adekuat untuk

pertahanan hidup ekstrauterin pada akhir trimester III.

3) Sistem gastrointestinal

Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14

minggu. Gerakan mengisap aktif tampak pada 26-28 minggu. Secara

normal janin minum air ketuban 450 cc setiap hari. Mekonium

merupakan isi yang utama pada saluran pencernaan janin, tampak mulai

usia 16 minggu. Mekonium berasal dari :


37

a) Sel-sel mukosa dinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan

rontok.

b) Cairan/enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna, mulai dari saliva

sampai enzim enzim pencernaan.

c) Cairan amnion yang diminum oleh janin, yang terkadang mengandung

lanugo (rambut-rambut halus dari kulit janin yang rontok). Dan sel-sel

dari kulit janin/membrane amnion yang rontok.

d) Penghancuran bilirubin.

4) Sistem Saraf dan Neuromuskular

Sistem ini merupakan sistem yang paling awal mulai menunjukkan

aktivitasnya, yaitu sejak 8-12 minggu, berupa kontraksi otot yang timbul

jika terjadi stimulasi lokal. Sejak usia

9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-alat gerak, dengan

refleks-refleks dasar yang sangat sederhana.

5) Sistem Saraf Sensorik Khusus/Indra

Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola

mata/mangkuk optic (optic cup) pada awalnya menghadap ke lateral,

kemudian berubah letaknya ke permukaan ventral wajah.

6) Sistem Urinarius

Glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak umur 8 minggu. Ginjal mulai

berfungsi sejak awal trimester kedua dan dalam vesika urinaria dapat

ditemukan urine janin yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan

cairan amnion.
38

7) Sistem Endokrin

Kortikotropin dan Tirotropin mulai diproduksi di hipofisis janin sejak

usia 10 minggu mulai berfungsi untuk merangsang perkembangan

kelenjar suprarenal dan kelenjar tiroid. Setelah kelenjar-kelenjar tersebut

berkembang, produksi dan sekresi hormon-hormonnya juga mulai

berkembang

c. Trimester III

1) Minggu ke-28

Pada akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun bokong adalah sekitar 25

cm dan berat janin sekitar 1.100 g. Masuk trimester ke- 3, dimana

terdapat perkembangan otak yang cepat, sistem saraf mengendalikan

gerakan dan fungsi tubuh, mata mulai membuka (Saifudin, 2012).

Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada usia 26 minggu, rambut

kepala makin panjang, kuku-kuku jari mulai terlihat (Varney, 2013).

2) Minggu ke-32

Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan

pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm dan panjang

ubun-ubun bokong sekitar 28 cm dan berat sekitar 1.800 gr Mulai

menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor. Bila bayi dilahirkan ada

kemungkinan hidup 50-70 %.

3) Minggu ke-36

Berat janin sekitar 1.500-2.500 gram. Lanugo mulai berkurang, saat 35

minggu paru telah matur, janin akan dapat hidup tanpa kesulitan. Seluruh
39

uteruss terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak atau berputar

banyak. Kulit menjadi halus tanpa kerutan, tubuh menjadi lebih bulat

lengan dan tungkai tampak montok. Pada janin laki-laki biasanya testis

sudah turun ke skrotum

4) Minggu ke-38

Usia 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi

seluruh uteruss. Air ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas

normal.

2.1.4 Perubahan anatomi dan fisiologis kehamilan Trimester I

Menurut Hutahaean (2013) kehamilan menyebabkan perubahan

secara keseluruhan dalam tubuh. Khususnya pada alat genetalia eksternal

maupun internal. Perubahan yang terjadai pada ibu hamil antara lain :

1. Uterus

Uteruss akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan karena

peningkatan kadar estrogen dan progesteron sehingga uteruss akan

meningkat mengikuti sekamin besar ukuran janin didalam kandungan.

Berat normal uteruss 30 gr, namun pada akhir kehamilan 40 minggu

uteruss menjadi 1000 gram beratnya dengan panjang 20 cm dan dinding

2,5 cm. Pada usia kehamilan awal bentuk uteruss akan membentuk

seperti buah alpukat agak gepeng.

2. Serviks uteri

Serviks uteri pada kehamilan trimester pertama mengalami perubahan


40

dikarenakan dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen. Jika karpus uteri

mengandung lebih banyak otot maka serviks lebih banyak mengandung

jaringan ikat, hanya 10% jaringan ototnya. Kelenjar pada serviks akan

mengeluarkan lebih banyak sekresi sehingga pada ibu hamil trimester I

ibu hamil mengeluarkan banyak cairan hal ini masih termasuk wajar.

3. Vagina dan vulva

Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon estrogen,

adanya tanda chadwick akan mengakibatkan vulva tampak kemerahan.

4. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat luteum graviditas sampai

terbentuknya plasenta diusia kehamilan 16 minggu korpus luteum

gravididtis berdiameter 3 cm, kemudian akan mengecil setelah plasenta

terbentuk.

5. Payudara

Payudara membesar pada kehamilan awal akibat hormon estrogen dan

progesteron, namun belum mengeluarkan air susu, pada kehamilan 12

minggu keatas payudara akan mengeluarkan colostrum dari kelenjar

asinus yang menyebabkan areola lebih gelap.

6. Kulit

Pada kulit pada kehamilan akan terjafi deposit pigmen karena pengaruh

melanophone stimulating hormon (MSH) yang terjadai di wajah,

abdomen maupun pada kaki.

7. Sistem kardiovaskuler
41

Sirkulasi daah pada ibu hamil dipengaruhi oleh adanya sirkulasi plasenta,

uteruss yang membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula,

volume darah bertambah banyak, kira-kira 23 % dengan puncak

kehamilan 32 minggu, diikuti dengan kerja jantung yang meningkat

sebanyak 30%.

8. Sistem respirasi

Ibu hamil pada trimester pertama secara fisiologis tidak akan mengalami

gangguan pernapasan, namun seiring bertambahnya usia kehamilan dan

semakin besar ukuran janin dengan usia kehamilan memasuki 32 minggu

karena usus-usus tertekan oleh uteruss yang membesar ke arah diafragma

sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.

9. Sistem perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uteruss yang

membesar, sehingga timbul keinginan untuk berkemih, hal ini akan

hilang seiring bertambah turun bayi ke dalam ronggo panggul.

2.1.5 Perubahan anatomi dan fisiologis kehamilan Trimester II

Perubahan yang terdapat pada ibu hamil trimester II sebagai

beriku (Hutahaean, 2013) :

1. Uteruss

Uteruss akan terus membesar seiring dengan bertambahnya janin dalam

rahim. Selama pembesaran ini, uteruss berkomntraksi kekanan, hal ini

disebabkan adanya kolon rektosigmoid disebelah kiri. Setelah bulan


42

keempat kehamilan, kontraksi uteruss dapat dirasakan melalui dinding

abdomen yang disebut dengan braxton hick.

2. Serviks uteri

Pada kehamilan trimester dua ini, serviks akan mengeluarkan sekresi

lebih banyak. Terjadi hipervaskularisasi akibat peningkatan hormon

estrogen dan progesteron. Serviks juga masih mengalami perlunakan dan

pematangan secara bertahap.

3. Vagina dan vulva

Vagina dan vulva mengalami peningkatan vaskularisasi yang disebabkan

oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Hal ini

menyebabkan sensitivitas meningkat sehingga dapat membangkitkan

keinginan hasrat seksual. Peningkatan relaksasi dinding pembuluh darah

dan semakin besarnya uteruss dapat menimbulkan edema dan varises

pada vulva.

4. Ovarium

Bekas pelepasan ovum dalam ovarium disebut korpus liteum. Pada

kehamilan trimester kedua ini korpus luteum mulai menghasilkan

hormon estrogen dan progesteron, namun korpus luteum tergantikan

fungsinya setelah plasma terbentuk. Plasma menjadi sumber dari kedua

hormon tersebut. Plasenta membentuk steroid, human chorionic

gonadotropin (HCG), human plasenta laktogen (HPL), atau human

chorionic somatomammothropin (HCS), dan human chorionic

thyrotropin (HCT). Jadi pada ini plasenta mulai menggantikan fungsi


43

korpus luteum.

5. Mammae

Selain payudaya yang membesar sebagian ibu hamil setelah memasuki

usia kehamilan 12 minggu putting susunya mulai mengeluarkan cairan

berwarna putih agak jernih yang disebut colostrum.

6. Kulit

Pada trimester kedua ini sudah mulai terdapat striae gravidarum yang

banyak pada kulit abdomen, yaitu tanda renggang yang terbentuk akibat

serabut-serat elastis dari lapisan kulit terdalam terpisah dan terputus.

Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal pada perut ibu.

7. Sistem kardiovaskuler

Peningkatan volume darah terjadi sekitar 30-50% karena adanya retensi

garam dan air di sebabkan sekresi aldosteron dari adrenal dan estrogen.

Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan

perubahan hasil auskultasi. Pada usia kehamilan antara minggu ke-24

dan 20 terjadi peningkatan denyut jantung 10-15 kali permenit kemudian

menetap sampai aterm.

8. Sistem respirasi

Ibu hamil sering mengalami sesak nafas karena penurunan tekanan

karbon dioksida ketika memasuki usia kehamilantrimester II. Kejadian

tersebut dipengaruhi peningkatan hormon progesteron.

9. Sistem pencernaan

Ibu hamil akan mengalami banyak keluhan yang dikarenakan perubahan


44

anatomi fisiologis sistem pencernaan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Konstipasi yang disebabkan oleh hormon estrogen yang semakin

meningkat.

b. Perut kembung yang disebabkan adanya tekanan uteruss yang membesar

dalam rongga perut, sehingga mendesak organ-organ pencernaan kearah

atas dan lateral.

c. Hemoroid yang disebabkan oleh konstipasi dan naiknya tekanan vena-

vena di bawah uteruss.

d. Panas perut yang terjadi aliran balik asam gastric ke dalam esofagus

bagian bawah

10. Sistem perkemihan

Vaskularisasi meningkat membuat mucosa kandung kemih menjadi

mudah luka dan berdarah. Pembesaran kandung kemih menimbulkan rasa

ingin berkemih walaupun kemih hanya berisi sedikit urine.

11. Sistem muskuloskeletal

Mobilisasi sendi berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan

tangan terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik ke

belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang

lebih lentur sehingga ibu hamil terlihat seperti penderita lordosis. Sering

juga ibu hamil mengeluh mengenai kram kaki yang terjadi akibat tekanan

dari rahim pada pembuluh darah terutama menuju kaki membuat darah

mengalir kembali kearah kaki, menyebabkan terjadinya kram.

2.1.6 Perubahan anatomi dan fisiologis kehamilan Trimester III


45

Perubahan yang terdapat pada ibu hamil trimester III sebagai

beriku (Hutahaean, 2013) :

1. Uterus

Pada usia gestasi 30 minggu, fundus uteri dapat di palpasi di bagian

tengah antara umbilicus dan startum. Pada usia kehamilan 38 minggu,

uteruss sejajar dengan tratum. Tuba uteri tampak agak terdorong ke

dalam di atas bagian tengah uteruss. Frekuensi dan kekuatan kontraksi

otot segmen atas rahim semakin meningkat.

2. Serviks uteri

Serviks akan mengalami pelunakan atau pematangan secara bertahap

akibat bertambahnya aktivitas uteruss selama kehamilan, dan akan

mengalami dilatasi sampai pada kehamilan trimester III.

3. Vagina dan vulva

Pada kehamilan trimester III kadang peningkatan rabas vagina.

Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan

biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental,

sedangkan pada mendekati persalinan cairan tersebut lebih cair.

4. Mammae

Pada hamil trimester III, terkadang rembesan cairan berwarna

kekuningan dari payudara ibu disebut dengan kolostrum. Hal ini tidak

berbahaya dan merupakan pertanda bahwa payudara sedang menyiapkan

untuk menyusui bayinya nanti.

5. Kulit
46

Perubahan warna kulit menjafi gelap terjadi pada 90% ibu hamil.

Hiperpigmentasi terlihat lebih nyata pada wanita berkulit gelap dan

terlihat area sekiat areola, perineum, dan umbilikus juga area yang

cenderung mengalami gesekan seperti aksila dan pada bagian dalam.

6. Sistem kardiovaskuler

Posisi terlentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%.

Kompresi vena cava interior oleh uteruss yang membesar selama

trimester ketiga mengakibatkan menurunnya aliran balik vena. Sirkulasi

uteroplasma menerima prtoporsi curah jantung yang terbesar, dengan

aliran darah meningkat dari 1-2% pada trimester pertama hingga 17%

pada kehamilan cukup bulan.

2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan

Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor

fisik, faktor psikologis, dan faktor sosial budaya dan ekonomi (Marmi,

2014).

a) Faktor Fisik

1) Status kesehatan

Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan,

mempengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio, dan janin termasuk

kenormalan letak janin. Status kesehatan yang perlu diperhatikan adalah

faktor usia, riwayat kesehatan, kehamilan ganda, dan kehamilan dengan

HIV.
47

2) Status gizi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak

dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi

pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan

fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.

3) Gaya hidup

Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup

masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup

merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan

begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor, merokok, obat-

obatan dan lain lain.

Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang

dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.

b) Faktor Psikologis

1) Stress

Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan

ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau

gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani

dengan baik.

2) Dukungan keluarga

Merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan

ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan., mendukung bahkan

memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan


48

merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani

kehamilan, persalinan dan masa nifas.

3) Partner abuse

Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus

selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang

terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya.

c) Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi

Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat

istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat

adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil

sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap

rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di

perhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada

makanan yang di pantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka

sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah

penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga

kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa

lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang

menyerap keringat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat

memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di

tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun

dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan

bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan


49

baik.

2.1.8 Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang

mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan

atau priode antenatal,yang apa bila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi

bisa menyebabkan kematian ibu (Nugroho, 2014).

a) Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istrahat Ibu

akan menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur.

b) Masalah penglihatan

Perubahan visual yang mengidentifikasi keadaan yang

mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak. Perubahan visual

misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan sakit kepala

yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda preeklamsia.

c) Bengkak pada muka dan tangan

Masalah serius jika muncul bengkak pada kaki, tangan dan wajah,

tidak hilang setelah istrahat,dan di sertai dengan keluhan fisik yang lain.

Merupakan tanda anemia,gagal jantung atau preeklamsia.

d) Nyeri abdomen yang hebat

Masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang

hebat, menetap dan tidak hilang setelah istrahat.

e) Gerakan janin berkurang


50

Gerakan janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan 10

minggu. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam.

f) Perdahan Pervagina

Perdarahan dari vagina dalam kehamilan adalah jarang yang

normal. Perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan

kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri. Perdarahan semacam ini

bisa berarti plasenta privia, solusio plasenta dan ruptur uteri. (Nugroho,

2014).

g) Solusio plasenta (ablotio plasenta)

Merupakan suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal

terlepas sebelum janin keluar, biasanya di hitung sejak kehamilan 28

minggu ( Astuti, 2012).

h) Plasenta previa

Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,

yaitu pada sekmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau

seluruh jalan lahir (Marmi , 2011).

2.1.9 Komplikasi Kehamilan

Komplikasi kehamilan adalah keadaan patologis yang erat

kaitanya dengan kematian ibu atau janin (Nugroho, 2014). Menurut

Depkes RI, jika tidak melakukan ANC sesui aturan dikhawatirkan akan

terjadi komplikasi- komplikasi sebagai berikut:

a) Perdarahan
51

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah

kehamilan 28 minggu. Biasaanya lebih banyak dan berbahanya dari pada

perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu.

b) Preeklamsia dan Eklamsia

Kondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan tersebut dengan

keracunan kehamilan, yang ditandai dengan odem, terutama pada tungkai

dan muka, tekanan dara tinggi dan proteinuria pada pemeriksaan urine

dari laboraterium. Kematian karena eklamsia meningkat dengan tajam di

bandingkan dengan tingkat preeklamsia.

c) Kelainan Letak ( Letak lintang atau letak sungsang)

Letak lintang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim dengan

kepala ada disamping kanan atau kiri dalam rahim ibu.Sedangkan letak

sungsang merupakan kelainan letak janin dalam rahim dengan kepala

diatas dan bokong atau kaki di bawah.

d) Hidramnion

Kehamialn dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Pada

kehamilan normal jumlah air ketuban 0,5-1 liter.

e) Ketuban Pecah Dini

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan berusia

22 minggu. Ketuban dinyakan pecah dini jika terjadi sebelum proses

persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada

kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan

aterm.
52

2.1.10 Penyulit Yang Menyertai Kehamilan

Menurut (Manuanba, 2012) sebagai berikut:

a) Keluhan ringan hamil muda

Keluhan hamil muda ini adalah emisis gravidarum dan

hipersalivasi (ptialismus).

b) Kehamilan Remaja

Masyarakat menghadap kenyataan bahwa kehamilan pada

remaja makin meningkat dan menjadi malalah terdapat dua faktor yang

mendasar perilaku seks pada remaja. Pertama, harapan untuk nikah

dalam usia yang relatif muda (20 tahun) dan kedua, makin

banyaknya informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual

remaja terutama remaja daerah perkotaan yang mendorong remaja

melakukan hubungan seksual pranikah yang akhirnya memberikan

dampak berupa penyakit hubungan seks dan kehamilan di luar

pernikahan pada remaja.

c) Anemia pada Kehamilan

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kurang zat

besi dan merupakan jenis anemia yang pengobatanya relatif mudah

bahkan murah.

d) Kehamilan Dengan Resiko Tinggi

Kedaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun

janin pada kehamilan yang dihadapi.

e) Perdarahan Antepartum
53

Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam pada

kehamilan di atas 28 minggu atau lebih.

f) Preeklamsia dan Eklamsia

Preeklamsia merupakan gambaran klinis mulai dengan kenaikan

berat badan diikuti edema kaki atau tangan, peningkatan tekanan darah

dan terakhir terjadi proteinuria.

g) Kehamilan Kembar

Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau

lebih. Kehamilan kembar dapat resiko yang lebih tinggi terhadap

ibu dan bayi.

h) Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum

terdapat tanda persalinan dan setelah di tunggu satu jam belum di

mulainya tanda persalinan.

2.3.5 Tujuan ANC

Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil

yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina

hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi- komplikasi

yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan

pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses

alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan (Marmi, 2014).

a. Tujuan umum

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan


54

tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial

ibu dan bayi.

3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal.

4) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dna mental ibu dna bayi

dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.

5) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan,

6) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, Ibu

maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,

7) Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal (Marmi, 2014).

b. Tujuan khusus

1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit-penyulit yang

terdapat saat kehamilan, persalinan dan nifas

2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan

dan nifas

3) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Marni,

2014)

2.3.6 Ruang lingkup ANC


55

Adapun lingkup asuhan pada ibu hamil antara lain (Marmi, 2014) :

a. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta

menganalisa tiap kunjungan pemeriksaan ibu hamil

b. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap

c. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk pemeriksaan tinggi fundus

uteri (TFU) posisi atau presentasi dan penurunan janin.

d. Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan penurunan janin.

e. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung

janin dengan fetoskope atau pinar dan gerakan janin dengan palpasi

f. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir

g. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.

h. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungan dengan komplikasi

i. Memberikan penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana

menghubungi bidan

j. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan,

hiperemesis gravidarum tingkat 1, abortus iminens, dan pre eklamsi

ringan

k. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidak

nyamanan kehamilan.

l. Memberikan imunisasi

m. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya

termasuk rujukan tepat.

n. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan kelahiran dan


56

menjadi orang tua

o. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama

kehamilan seperti nutrisi, latihan, keamanan, dan merokok.

p. Penggunaan secara aman jamu dan obat-obatan tradisional yang

tersedia.

2.3.7 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Menurut Saifudin (2012), kunjungan antenatal untuk pemantauan

dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali

kunjungan atau dikenal dengan (K1-K4) selama kehamilan dalam waktu

sebagai berikut : sampai dengan kehamilan trimester pertama (<14

minggu) satu kali kunjungan (K1), dan kehamilan trimester kedua (14-28

minggu) satu kali kunjungan (K2), dan kehamilan trimester ketiga dua

kali kunjungan yaitu pada umur kehamilan 28-36 minggu satu kali

kunjungan (K3) dan sesudah minggu ke-36 (K4) satu kali kunjungan.

a. Tujuan kunjungan K1

K1 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan

petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang

ibu hamil sesuai standar pada Trimester pertama kehamilan, dimana usia

kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan minimal satu

kali

Meliputi :

1. Identitas/biodata

2. Riwayat kehamilan
57

3. Riwayat kebidanan

4. Riwayat kesehatan

5. Pemeriksaan kehamilan

6. Pelayanan kesehatan

7. Penyuluhan dan konsultasi

serta mendapatkan pelayanan 7T yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur Tekanan Darah

3. Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus

Toxoid (TT) bila diperlukan

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

6. Test Laboratorium (rutin dan Khusus)

7. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Atau yang terbaru 10T yaitu dengan menambahkan 7T tadi dengan:

8. Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan atas)

9. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

10. Tata laksana kasus.

Cakupan K1 yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini

kehamilan berisiko, yang kemudian mempengaruhi tingginya AKB dan

AKI.

Tujuan K1 :
58

a) Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien.

b) Mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum

mengancam jiwa ibu.

c) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia

karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

d) Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.

Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran

berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.

e) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat

dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.

f) Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya

dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu.

g) Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail

kebidanan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi

serta keluarga.

h) Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan

mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan

kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran atau puerperium

K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu

dan anak yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk

mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program

dalam menggerakkan masyarakat (Kemenkes RI, 2013).

b. Tujuan Kunjungan K2
59

K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada

trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan

pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1.

Tujuan K2 :

a) Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien.

b) Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa.


c) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia

karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

d) Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.

Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran

berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.

e) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat

dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.

f) Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan),

tanyakan gejala, pantau TD (tekanan darah), kaji adanya edema dan

protein uria.

g) Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

h) Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran

perkemihan.

i) Mengulang perencanaan persalinan.

c. Tujuan Kunjungan K3 dan K4

K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu

ke-36) dua kali kunjungan akhir) dan mendapatkan pelayanan 7T


60

setelah melewati K1 dan K2.

Tujuan K4 adalah:

a) Sama dengan kunjungan I dan II

b) Palpasi abdomen
c) Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan

kehahiran RS.

d) Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.

Menurut Muchtar (2012), jadwal pemeriksaan antenatal yang dianjurkan

adalah :

a) Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid

terlambat satu bulan.

b) Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.

c) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan

d) Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan

e) Periksa khusus bila ada keluhan atau masalah

2.3.8 Standar asuhan kehamilan

Menurut Marmi (2014), Standar pelayanan antenatal ada 14 T yaitu:

1. Tanya dan sapa ibu.

2. Timbang BB dan ukur TB.

3. Ukur tekanan darah.

4. Temukan kelainan.

5. Tekan payudara.

6. Ukur TFU.
61

7. Test Leopold dan DJJ.

8. Test laboratorium.

9. Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limpa

10. Imunisasi TT.

11. Pemberian tablet Fe.


12. Tingkatkan senam hamil.

13. Tingkatkan pengetahuan.

14. Temu wicara.

2.4 Kerangka Konsep

Ibu hamil trimester 3 preeklamsi dalam Kunjungan antenatal Komplikasi pada ibu dan
kehamilan care janin

Faktor resiko :
Paritas Kunjungan ANC 14T
Umur Tanya dan sapa ibu.
Riwayat hipertensi Timbang BB dan ukur TB.
Sosial ekonomi Ukur tekanan darah.
Kelainan trofoblas Temukan kelainan.
Genetik Tekan payudara.
Obesitas Ukur TFU.
Kehamilan ganda Test Leopold dan DJJ.
Riwayat preeklamsi Test laboratorium.
Riwayat diabetes melitus Tentukan keadaan (palpasi) liver
Status gizi dan limpa
Pemeriksaan antenatal
Imunisasi TT.
Pekerjaan
Pemberian tablet Fe.
Tingkatkan senam hamil.
Tingkatkan pengetahuan.
Keterangan : Temu wicara.

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.1 : Kerangka Konsep Gambaran Frekuensi Kunjungan Antenatal Care


62

Pada Saat Kehamilan Trimester III Dengan Preeklamsia

Dari kerangka konsep diatas dapat dijelaaskan bahwa pada ibu

hamil trimester 3 terdapat beberapa faktor resiko terjadinya preeklamsi

diantaranya : paritas, umur, riwayat hipertensi, sosial ekonomi, kelainan

trofoblas, genetik, obesitas, kehamilan ganda, riwayat preeklamsi,

riwayat diabetes melitus, status gizi, pemeriksaan antenatal care dan

pekerjaan.

Adapun standar kunjungan ANC yang dikenal dengan 14 T yang

harus dilakukan oleh petugas kesehatan pada saat ibu hamil melakukan

kunjungan yaitu sebagai berikut :

1) Tanya dan sapa ibu.

2) Timbang BB dan ukur TB.

3) Ukur tekanan darah.

4) Temukan kelainan.

5) Tekan payudara.

6) Ukur TFU.

7) Test Leopold dan DJJ.

8) Test laboratorium.

9) Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limpa.


63

10) Imunisasi TT.

11) Pemberian tablet Fe.

12) Tingkatkan senam hamil.

13) Tingkatkan pengetahuan.

14) Temu wicara.

Ibu hamil yang mengalami preeklamsi dianjurkan untuk rutin

melakukan kunjungan antenatal agar tidak terjadi komplikasi ysang

dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin.


64

BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “E”


KEHAMILAN TRIMESTER II G1P0A0 HAMIL 24-25 MINGGU
DI POSYANDU BERINGIN SANGGUL
TAHUN 2022

NAMA MAHASISWA : Konny Permata Sari


NIM : 213001080179
TGL/JAM PENGKAJIAN : Jumat, 09-09-2022 / 09.00 WIB
TEMPAT PENGKAJIAN : Posyandu Beringin Sanggul
PEMBIMBING AKADEMIK : Bdn.Lismawati,S.Keb.,M.Kes

1. LANGKAH I : PENGKAJIAN / PENGUMPULAN DATA


a. DATA SUBJEKTIF / ANAMNESE :
a. Biodata
- Nama Ibu : Ny.Elya - Nama Suami : Tn.anton
- Umur : 25 th - Umur : 28 th
- Pendidikan : DIII - Pendidikan : S1
- Agama : Islam - Agam : Islam
- Suku : Melayu - Suku : Melayu
- Pekerjaan : PNS - Pekerjaan : swasta
- Alamat : Ds. Beringin Sanggul
b. Keluhan utama:
 Alasan kunjungan : kontrol ulang kehamilan
 Aminorrhoe : Tidak datang haid sejak 6 bulan (+) hamil
 Keluhan saat ini : tidak ada
c. Riwayat obstetri :
 Riwayat menstruasi
- HPHT : 05-03-2022
- T P : 10-12-2023
- Menarche : 13 th
- Usia Kehamilan : 24-25 minggu
- Siklus : 30 hari
- Jumlah : 4x ganti pembalut
- Lama : 5-7 hari
- Sifat darah : encer
- Gg. Haid : tidak ada
65

 Riwayat kehamilan sekarang


 Trimester I
- Periksa ke : Poyandu Beringin Sanggul
- Oleh : bidan
- Frekwensi : 2x
- TT (jk sdh diberikan) : TT 1 Tanggal : 09-06-2022
- Keluhan:
- Mual muntah : Ada
- Pusing : Ada
- Nafsu makan : berkurang
- Keluar darah : Tidak ada
- Sering BAK : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
- Penkes yang diberikan :
- Makanlah sesering mungkin dengan porsi
kecil
- Makan makanan yang bergizi
- Kurangi makanan pedas yang merangsang
mules
- Mengganti celana dalam bila terasa basah
atau lembab
- Istirahat yang cukup
- Sering minum air putih dan jus

 Riwayat obstetri yang lalu


HAMIL PERSALINAN NIFAS

Ke Periks Umur Kompli thn Jenis penolo Kompli BB/ J/ Komplikasi lakta
a ke Kehamil kasi persalin ng kasi PB K Ibu dn anak si
an an Ibu dan
bayi

1. H A M I L I N I
66

d. Riwayat perkawinan
 Perkawinan yang ke :1
 Status perkawinan : Sah
 Lama perkawinan : 1,5 tahun
 Apakah kehamilan ini diinginkan : Ya
e. Riwayat Pemakaian Alat Kontrasepsi Kb
 Akseptor KB : tidak di kaji
 Jenis alkon KB yg dipakai : tidak di kaji
 Lama memakai alkon KB : tidak di kaji
 Alasan melepaskan alkon KB : tidak di kaji
 Keluhan yang dirasakan : tidak di kaji
 Apakah ibu diketahui hamil ketika masih ber-KB : tidak di kaji
f. Riwayat kesehatan sekarang
 Penyakit sistemik :
 Hipertensi : Tidak ada
 Asma : Tidak ada
 Jantung : Tidak ada
 Hepatitis : Tidak ada
 Ginjal : Tidak ada
 DM : Tidak ada
 dll (sebutkan) : Tidak ada
 penyakit menular sexual (PMS) :
 HIV / AIDS : Tidak ada
 Gonorrhoea : Tidak ada
 Siphilis : Tidak ada
 Kondiloma akuminata : Tidak ada
 Herpes : Tidak ada
 Penyakit infeksi :
 TBC : Tidak ada
 TORCH : Tidak ada
67

 Campak : Tidak ada


 ISK : Tidak ada
 Demam/kejang : Tidak ada
 dll (sebutkan) : Tidak ada
 Gangguan jiwa (psikis) :
 Kecemasan : Tidak ada
 Depresi : Tidak ada
 Psikosa : Tidak ada
 dll (sebutkan) : Tidak ada
 Riwayat operasi
 Appendix : Tidak ada
 SC : Tidak ada
 KET : Tidak ada
 Laparatomy : Tidak ada
 dll (sebutkan) : Tidak ada
g. Riwayat kesehatan keluarga
 Hipertensi : Tidak ada
 Asma : Tidak ada
 Jantung : Tidak ada
 Hepatitis : Tidak ada
 Ginjal : Tidak ada
 DM : Tidak ada
 Keturunan kembar : Tidak ada
 Penyakit psikis (kejiwaan) : Tidak ada
 Cacat bawaan : Tidak ada
 dll (sebutkan) : Tidak ada
h. Riwayat pola aktivitas ibu sehari-hari
 NUTRISI
 Makan :
- Frekuensi : 3x/hari
- Banyaknya : 1 piring
68

- Keluhan/pantangan : Tidak ada


- Menu seimbang (sebutkan) : nasi, sayur, lauk, pauk, buah,
susu
 Minum :
- Frekuensi : 3 x/hari
- Banyaknya : 2 gelas penuh
- Minum susu : Ada
- Minuman yang bergas : Tidak ada
 ELIMINASI
 BAB
- Frekuensi : 2x/hari
- Banyaknya : Tidak ada
- Konsistensi : Lunak
- Warnanya : Kuning kecoklatan
- Baunya : Khas
- Keluhan (sebutkan) : Tidak ada
 BAK
- Frekuensi : 3x/hari
- Banyaknya : Tidak ada
- Warna : Kuning jernih
- Baunya : Khas
- Konsistensi BAK : Cair
- Keluhan (sebutkan) : Tidak ada
 PERSONAL HIGIENE
 Mandi
- Frekwensi mandi : 2 x/hr
- Gosok gigi : 2 x/hr
- Keramas/Mandi : 3 x/mg
- Keluhan (sebutkan) : Tidak ada
 Vulva hygiene
- Cara cebok : Dari depan kebelakang
- Pemakaian pembersih / obat-obatan pd vagina : Tidak ada
- Keluhan (sebutkan) : Tidak ada

 Ganti pakaian
- Ganti pakaian dalam :
* BH : 2x / hr
* Celana dalam : 2x / hr
- Ganti baju
* Frekuensi : 2 x / hr
* Jenis pakaian : Daster
69

 ISTIRAHAT / TIDUR
 Tidur malam : ± 8 jam
 Tidur / istirahat siang : ± 2 jam
 Gangguan/keluhan tidur (sebutkan) : Tidak ada
 PEKERJAAN RUMAH
 Dibantu / tidak : Tidak
 Jenis pekerjaan : IRT
 Mengangkat yang berat : Tidak ada
 Pkj RT yang memberatkan ibu saat kehamilan ini : Tidak ada
 OLAHRAGA / REKREASI
 Olahraga
- Frekuensi : ±1x/hari
- Jenis olahraga : Jalan pagi
- Lama olahraga : ± 5 menit
- Senam hamil : Tidak ada
- Keluhan (sebutkan) : Tidak ada
 Rekreasi
- Rekreasi : Tidak ada
- Frekuensi : Tidak ada
- Kemana : Tidak ada
 HUBUNGAN SEKSUAL
-
Frekuensi : Tidak ada
-
Penurunan libido : Menurun
-
Apakah hub.sex mengganggu kenyamanan ibu : Tidak ada
-
Keluhan:
* Disparenia : Tidak ada
* Keluar darah post coitus : Tidak ada
* dll (sebutkan) : Tidak ada
DATA SOSIO, EKONOMI, KULTURAL & SPIRITUAL
 SOSIAL
 Hubungan ibu dengan suami : Baik
 Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
 Hubungan ibu dengan tetangga : Baik
 Mengikuti kegiatan dalam masyarakat : Ya, arisan, pengajian
 EKONOMI
70

 Persiapan dana untuk persalinan : Ada


 Persiapan pakaian ibu dan bayi : Ada
 Persiapan dana tak terduga (keperluan mendadak) : Ada
 Memiliki asuransi (Askes/Jamsostek/Askeskin) : Ada
 KULTURAL
 Kepercayaan terhadap mistik : Tidak ada
 Kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada
 Kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan (miras, narkoba,
jamu, dll) : Tidak ada
 SPIRITUAL
 Percaya kepada tuhan YME : Ya
 Pelaksanaan ibadah rutin : Ada

b. DATA OBJEKTIF :
a. DATA UMUM
 Sikap tubuh : tegap
 Cara jalan : Lordosis
 BB sebelum hamil: 58 kg
 BB Sekarang : 70 kg
 TB : 156 cm
 TTV:
- TD : 100/70 mmHg - Nadi : 70 x/i
- Suhu : 36,ºC - Nafas : 20 x/i
 Lila : 30 cm

 Kesadaran : Composmentis
 K/U : Baik
b. DATA KHUSUS
 INSPEKSI (head to toe)
 Kepala
‒ Rambut :
- Ketombe : Tidak ada
71

- Rontok : Tidak ada


- Kebersihan : Bersih
‒ Muka :
- Oedema : Tidak ada
- Cloasma gravidarum : Tidak ada
‒ Mata
- Konjungtiva : An-anemis
- Sklera : An-ikterik
- Palpebra : Tidak ada pembengkakan
‒ Hidung
- Polip : Tidak ada
- Obstruksi : Tidak ada
- kelainan/cacat : Tidak ada
- Pengeluaran : Tidak ada
- Kebersihan : Bersih
‒ Mulut
- Gigi :
* Caries : Ada
* Karang gigi : Ada
* Kebersihan : Kurang
- Gusi :
* Epulis : Tidak ada
* Sariawan : Tidak ada
* Warna : Merah muda
- Lidah
* Warna : Merah muda
* Kebersihan : Bersih
- Bibir :
* Kering/pecah-pecah : Tidak ada
* Sariawan : Tidak ada
‒ Telinga
- Bentuk : Simetris
- Pengeluaran : Tidak ada
- Kebersihan : Bersih
 Leher
‒ Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
‒ Kelenjar limpe : Tidak ada pembesaran
‒ Hiperpigmentasi kulit leher : Tidak ada
72

 Dada
‒ Mamae :
- Bentuk kiri/kanan : Simetris
- Puting : Menonjol
- Areola mamae : Hiperpigmentasi
- Kel.montgomery : Tidak ada
- Massa : Tidak ada
‒ Jantung
- Irama : Normal
- lain-lain (sebutkan) : Tidak ada
‒ Paru
- Wheezing : Tidak ada
- Ronkhi : Tidak ada
 Punggung
‒ Bentuk : Lordosis
‒ Kelainan tlg belakang : Tidak ada
 Perut
‒ Striae lividae : Tidak ada
‒ Linea alba : Tidak ada
‒ Linea nigra : Ada
‒ Bekas operasi : Tidak ada
‒ Arah pembesaran perut (kanan/kiri): kanan
‒ Lain-lain (sebutkan) : Tidak ada
 Tangan
‒ Eritema palmaris : Tidak ada
‒ Spider nevi : Tidak ada
‒ Oedema : Tidak ada
 Kaki
‒ Varices : Tidak ada
‒ Oedema : Tidak ada
73

 INSPEKULO (anogenetal)
‒ Perineum : Tidak ada
‒ Vulva
- Warna : Tidak ada - Varises : Tidak ada
- Kel. Bartolini :Tidak ada - Kel. Skene : Tidak ada
* Bengkak : Tidak ada
* Kelainan : Tidak ada
* Nyeri : Tidak ada
‒ Vagina
- Pengeluaran : Tidak ada
- Warna : Tidak ada
- Luka/laserasi : Tidak ada
‒ Cervik
- Warna : Tidak ada
- Polip : Tidak ada
- Luka/laserasi : Tidak ada
- lain-lain (sebutkan) : Tidak ada
‒ Anus
- Haemorroid : Tidak ada

 PEMERIKSAAN PANGGUL LUAR


- Distantia spinarum : Tidak dikaji
- Distantia cristarum : Tidak dikaji
- Konjugata externa : Tidak dikaji
- Lingkar panggul : Tidak dikaji
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) LABOR
‒ Darah
- HB : (12.3 gr%)
‒ Urine
- Protein : (-)
74

- Glukosa : (-)
b) U S G / rontgen : Tidak ada
75

II. IDENTIFIKASI DATA DASAR, DIAGNOSA, MASALAH DAN


KEBUTUHAN
Tanggal : Jumat, 09-09-2022 Jam: 09:00 wib
‒ Data Dasar
- DS : - Ibu mengatakan hamil anak Pertama
- ibu mengatakan HpHt 05-03-2022

- DO :- TTV
TD : 110/70 mmHg S : 36,5 °C
N : 88 x/i RR: 20x/i
LILA : 30,6 cm
Diagnosa : Ny. E 25 thn G1P0A0, hamil 24-25 minggu janin tunggal

hidup intra uterine.

Masalah : Perubahan fisiologis padaibu hamil trimester II

Kebutuhan : - Asuhan sayang ibu

- Penkes tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil

- Penkes tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil

- Penkes tentang tanda bahaya pada ibu hamil

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA


Tidak ada
IV. MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
V. PERENCANAAN
Tanggal : Sabtu, 09-09-2022 Jam: 09:05wib
1) Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu

2) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

3) Anjurkan ibu makan makanan yang bernutrisi dan berserat

4) Menjelaskan tentang kebutuhan ibu hamil trimester II


76

5) Menjelaskan tentang gangguan kehamilan yang sering terjadi pada ibu hami

trimester II

6) Menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan di trimester II

7) Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak

8) Pemberian tablet FE

9) beritahu ibu jadwal kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : Sabtu, 22-09-2022 Jam: 11.10 wib

1) Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu

TD : 110/70 mmHg S : 36,5 °C


N : 88 x/i RR: 20x/i
LILA : 30,6 cm
2) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

3) Menjelaskan pada ibu hamil tentang gangguan kehamilan yang sering terjadi di

trimester II:

 Sembelit atau susah BAB

 Munculnya stretch mark di beberapa bagian tubuh

 Tubuh menjadi mudah lelah dan pegal

 Sering buang air kecil

 Perdarahan

 Sulit tidur

4) Menjelaskan tentang kebutuhan ibu hamil trimester II:

 Preeklamsia

 Ketuban pecah dini


77

 Keguguran

 Kelahiran prematur

 Masalah pada plasenta

5) Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak

6) Memberitahu ibu tanda tanda bahaya kehamilan trimester III

1) Perdarahan yang hebat

2) Penglihatan kabur

3) Sakit kepala berlebihan

4) Nyeri abdomen/ ulu hati

5) Pergerakan janin berkurang

6) Bengkak pada muka/tangan

7) Keluar air ketuban sebelum waktunya

7) Menganjurkan ibu makan makanan yang bernutrisi dan berserat seperti

sayuran, buah-buahan, makanan yang mengandung protein dan karbohidrat.

8) Memberikan tablet FE

9) Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang

VII. EVALUASI

Tanggal : Jumat, 09-09-2022 Jam: 11.30 wib


1) Hasil pemeriksaan telah disampaikan dan ibu merasa tenang

2) Istirahat yang cukup telah dianjurkan dan ibu bersedia mengikuti anjuran

3) Telah dianjurkan untuk minum air putih dalam jumlah yang banyak dan ibu

bersedia mengikuti anjuran

4) Telah diberikan tablet FE


78

5) Telah beritahu ibu tentang jadwal kunjungan ulang


BAB IV

PEMBAHASAN

Available online at https:

https://akbid-dharmahusada-kediri.e-journal.id/JKDH/index

SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III TERHADAP PERUBAHAN

FISIOLOGI SELAMA KEHAMILAN

Pemeriksaan antenatal (Antenatal Care/ANC) merupakan usaha yang

dilakukan untuk mencegah penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil

dan anak. Tujuan ANC adalah untuk menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental

serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,

sehingga saat postpartum keadaan ibu dan anak sehat serta normal secara fisik dan

mental.

Pada bab ini akan menguraikan pembahasan tentang asuhan kebidanan

kehamilan. Dalam hal ini pembahasan akan diuraikan secara narasi Ny.E dan Tn.

A datang ke Posyandu Beringin Sanggul pada tanggal 09 September 2022 pukul

11:00 WIB datang ingin konsul kehamilan. Riwayat kehamilan sekarang G1 P0A0

H0, HPHT 05-03-2022, UK 24-25 minggu dan tafsiran persalinan 10-12-2022.

Pada kasus Ny “E” dengan kehamilan normal penulis tidak menemukan

tanda-tanda infeksi atau kelainan komplikasi pada ibu yang memungkinkan

terjadinya komplikasi berkelanjutan karena penanganan yang dilakukan pada ibu

yang mengalami anemia ringan telah sesuai dengan teori sehingga tidak ada

diagnosa potensial dan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
BAB V

PENUTUP

Kehamilan terdapat perubahan pada saluran tubuh wanita khususnya alat

genetalia eksterna, interna dan payudara (mamma), Dalam hal ini hormone

somatomammotropin,estrogen, dan progesterone, dan perubahan yang terdapat

pada wanita hamil seperti uterus yang akan membesar pada bulan-bulan pertama

dibawah pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat, serfik

uteri mengalami perubahan karena hormone estrogen, vagina dan vulva akibat

hormone estrogen mengalami perubahan karena adanya hipervaskularisasi

mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, ovarium, mamma menjadi

membesar dan tegang akibat estrogen somatomammotropin dan progesterone

tetapi belum mengeluarkan air susu, sirkulasi darah dipengaruhi adanya sirkulasi

ke placenta, traktus urinarius kandung kencing yang tertekan oleh uterus yang

mulai membesar, dan kulit pengaruh hormone yang meningkat. (Prawirohardjo,

2009).

Kondisi psikis yang terganggu juga akan berdampak buruk pada aktivitas

fisiologis dalam diri ibu hamil. Suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-

ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin,

aktivitas kelenjar keringat dan sekresi asam lambung. Di samping itu, dapat pula

memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, gelisah, pening, dan mual. Semua

dampak ini akhirnya akan merugikan pertumbuhan janin karena si kecil sudah

dapat merasakan dan menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari

luar dirinya
35

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. E di Posyandu

Beringin Sanggul, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester II yaitu

melakukan perencanaan kehamilan sehat penulis telah mampu

melakukan pengkajian dengan baik. Dilakukan dengan teknik pendekatan

manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian dan analisa

data dasar, pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan

semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan ibu secara

lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang dan keterangan tambahan yang menyangkut atau

yang berhubungan dengan kondisi ibu.

2. Penulis telah mampu melakukan interpretasi data dengan menentukan

diagnosa kebidanan pada ibu yaitu kehamilan normal dalam kehamilan

yang didapat dari data subjektif dan objektif dari hasil pengkajian.

3. Diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada kasus

ibu adalah perubahan fisiologis pada ibu hamil

4. Penulis telah mampu mengidentifikasi tidak ada tindakan segera terhadap

kasus Ibu dengan perubahan fisiologis pada ibu hamil yaitu dengan

memberikan adekusi pendidikan kesehatan tentang asupan nutrisi dan

pemberian tablet FE.


36

5. Rencana tindakan yang telah disusun pada kasus ibu dalam kehamilan

adalah dengan memberikan rencana asuhan menyeluruh meliputi asuhan

komprehensif pada ibu hamil selama masa kehamilannya.

6. Pelaksanaan asuhan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun

tercapai dengan adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya

agar dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan kepada

pasien.

7. Tindakan evaluasi pada kasus Ibu hamil telah diberikan semaksimal

mungkin dan sesuai standar pelayanan/rencana asuhan kebidanan serta

komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi.

B. Saran

Saran untuk Lahan Praktik

a. Bidan harus memberikan asuhan sesuai wewenang untuk itu

manajemen kebidanan perlu dikembangkan karena merupakan alat

yang mendasari bagi bidan untuk memecahkan masalah klien dan

berbagai kasus.

b. Seorang bidan hendaknya menganggap bahwa semua klien dengan

anemia ringan dalam kehamilan harus diberikan asuhan secara

komprehensif.

Saran untuk Institusi Universitas Adiwangsa Jambi

a. Untuk mendapatkan hasil manajemen asuhan kebidanan yang baik


37

perlu menyediakan tenaga bidan yang profesional untuk menunjang

pelaksanaan tugas.

b. Untuk pelayanan yang lebih berkualitas sesuai dengan kemajuan

teknologi, sebaiknya bidan yang sudah bertugas diberi kesempatan

untuk melanjutkan pendidikan atau semacam pelatihan-pelatihan.


DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, dan Spong. 2016. Obstetri Williams.
Edisi 23. Jakarta: EGC.
Dahlan, M. S. 2014. Statistik Kedokteran dan Kesehatan: deskriptif, bivariat, dan
multivariate. Jakarta: Epidemiologi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Program Perencanaan
Persalinan dan Komplikasi dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam rangka
mempercepat penurunan AKI dan AKB. Jakarta
Gabra, Abanoub. 2018. Updates in Management of Hyperemesis
Gravidarum.Critical Care Obstetrics and Gynecology 4(3:9): 1-4. Gunawan,
Kevin. Paul Samuel Kris Manengkei.
Dwiana Ocviyanti. 2011. Diagnosis dan Tatalaksana Hiperemesis Gravidarum.
Jakarta. Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2kKB).
J Indon Med Assoc 61(11) : 458-464
Lindsey J, Wegrznyiak DO, John T Repke, Serdar H Ural. 2012. Treatment Of
Hyperemesis Gravidarum. Reviews in Obstetrics and Gynecology 5(2):78- 84.
London, Victoriya, Stepanhie Grube, David M Sharer, Ovadia Abulavia. 2014.
Hyperemesis Gravidarum: A Review of Recent Literature. Pharmacology.
(100):161-171.
Manuaba, Ida Ayu Chandradinata. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB Edisi Ketiga. Jakarta: Media Aesculapius.
Maulida, Rahmi. 2013. Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Bangsal Kebidanan RSUD Pasaman
Barat tahun 2012. Universitas Andalas. Skripsi.
Meigina, Sundari. 2011. Gambaran Kejadian HEG di Bangsal Kebidanan RSUP
Dr.M.Djamil Padang. Padang: Poltekkes Padang.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :
Rineka Cipta. _____________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurnaningsih. 2012. Faktor-Faktor Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu
Hamil Trimester Pertama di RSKDIA
Siti Fatimah Tahun 2012. Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin
Makassar.Skripsi.
Oktavia, Lina. 2016. Kejadian Hiperemesis gravidarum ditinjau dari jarak
kehamilan dan paritas. Jurnal Ilmu kesehatan Aisyah 1(2) : 41-45.
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Umboh, Hertje Salome, Telly Mamuaya, Freike S N Lumy. 2014. Faktor-Faktor
yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas
Tompaso Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Bidan 2(2): 24- 33.
2

BERITA ACARA
UJIAN BEDSITE TEACHING

Pada Jumat 09 September 2022 telah dilaksanakan Ujian Bedsite Teaching Stase asuhan
Kebidanan Kehamilan, oleh :

Nama Mahasiwa :
Konny Permata Sari
NIM :
213001080179
Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan

Diketahui, Jambi, 09 September 2022


Ka. Prodi Pendidikan Profesi Bidan CI Akademik

Bdn. Devi Arista, S.Keb.,M.Kes Bdn. Subang Aini N, S.Keb,. M.Kes


NIK. 1010300715008 NIDN. 0106018503
3

PENILAIAN STASE ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


OBJECTIVE STRUCTURED LONG EXAMINATION RECORD (OSLER)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

Nama : Konny Permata Sari


NIM : 213001080179
Ruangan : Posyandu Beringin Sanggul
CI Akademik : Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes

Penguji harus menilai 10 hal berikut ini, memberikan nilai total sebelum mendiskusikan dengan
penguji lainnya.
Nilai Nilai Angka
Lulus 70-100
Tidak Lulus <69

Aspek yang Dinilai Nilai


Kejelasan/Alur
Proses komunikasi (alur mengikuti riwayat, pemeriksaan, manajemen)
Sistematika
Fakta yang penting digali
Sistematika
Teknik (termasuk sikap pada pasien)
Fakta yang mungkin muncul
Pemeriksaan secara logic dan urut
Manajemen
Kemampuan klinik (identifikasi masalah/ kemampuan menyelesaikan masalah)

Komentar:
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Diketahui, Jambi, 09 September 2022


Ka. Prodi Pendidikan Profesi Bidan CI Akademik

Bdn. Devi Arista, S.Keb.,M.Kes Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes


NIK. 1010300715008 NIK : 1021038703
4

DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


5
6

LEMBAR BIMBINGAN
PRAKTIK KLINIK PROFESI BIDAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama : Konny Permata Sari


NIM : 213001080179
Ruangan : Posyandu Beringin Sanggul
Stase : Asuhan Kebidanan Kehamilan
CI Akademik : Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes

No Hari/Tanggal Follow Up Pembimbing TTD CI Akademik

1.

2.

3.

Diketahui,
Kaprodi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn. Devi Arista,S.Keb.,M.Kes


NIK. 1010300715008

LAMPIRAN JURNAL
7
8
9
10
11
12

Anda mungkin juga menyukai