Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “D” G1P0A0H0 UK 20-21

MINGGU DI PUSKESMAS SUNGAI AUR

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan Holistik Masa prakonsepsi


&Kehamilan sehat

Di susun Oleh:

YUSNAIDAH
2315901087

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM


PROFESI BIDAN FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE
KOCK BUKITTINGGI
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “D” G1P0A0H0 UK 20-21


MINGGU DI PUSKESMAS SUNGAI AUR

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan Holistik Masa prakonsepsi


&Kehamilan sehat

Di Susun Oleh:

Nama/NIM : Yusnaidah/ 2315901087

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

(Bdn.Defi Yuspita, S.Tr.Keb) (Bdn.Nurul Amalia, S.ST,M.Keb)

Ketua Prodi Kebidanan

Universitas Fotr De Kock

(Febriniwati Rifdi, S. SiT, M. Biomed)

i
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “D” G1P0A0H0 UK 20-21
MINGGU DI PUSKESMAS SUNGAI AUR

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan Holistik Masa prakonsepsi &


Kehamilan sehat

Di Susun Oleh:

Nama : Yusnaidah
NIM : 2215901087

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

(Bdn.Defi Yuspita, S.Tr.Keb) (Bdn.Nurul Amalia, S.ST,M.Keb)

Ketua Prodi Kebidanan

Universitas Fotr De Kock

(Febriniwati Rifdi, S. SiT, M. Biomed)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas berkat dan rahmatnya maka saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus Kelompok
“Asuhan Kebidanan ibu hamil pada Ny “D” UK 20-21 minggu Di Puskesmas Sungai
Aur” ini tepat pada waktunya.Tak lupa saya mengucapkan terimakasih yang sebesar
– besarnya kepada Ibu Bdn.Defi Yuspita, S.Tr..Keb selaku CI Lapangan dan Ibu
........selaku CI Akademik.Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah
mendukung kami demi terselesaikannya Laporan Kasus ini baik dari segi moril
maupun materil.

Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang terdapat


dalam karya tulis ini. Oleh karena itu, saran dan kritik demi kesempurnaan makalah
ini sangat kami harapkan. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi, November 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Umum da Khusus ............................................................... 3
D. Manfaat Penulisan.......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian ..................................................................................... 5
B. Tanda dan Gejala kehamilan ......................................................... 7
C. Tanda-tanda Kehamilan ................................................................ 7
D. Kehamilan TM 2 ........................................................................... 17
E. Ketidak nyamanan TM 2 ............................................................... 10
BAB III LAPORAN KASUS
SOAP .................................................................................................. 19

BAB IV ANALISIS KASUS

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 34
B. Saran............................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)


merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu
Negara. Tingginya AKI dan AKB termasuk tantangan paling berat untuk
mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Agenda
pembangunan berkelanjutan yaitu Sustainable Development Goals (SDGs)
yang telah disahkan pada September 2015 berisi 17 tujuan dan 169 target.

Tujuan ketiga SDGs adalah menjamin kehidupan yang sehat dan


mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan salah satu
target mengurangi AKI secara global sebanyak 70 per 100.000 Kelahiran
Hidup (KH) dan AKB 12 per 1.000 kelahiran pada tahun 2030 tahun 2030
(WHO, 2017).

Pada tahun 2018 Data World Health Organization (WHO) menyatakan


secara global, Di seluruh dunia Angka Kematian Ibu (AKI) kelahiran hidup
diperkirakan 8,30 per 100.000 akibat komplikasi kehamilan dan persalinan
(Mulyani & Novianti, 2020). Dari jumlah pencatatan program kesehatan
keluarga di Kementerian Kesehatan Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun
2020 menunjukan 4.627 kematian di Indonesia dibandingkan peningkatan
jumlah ini menunjukan tahun 2019 sebesar 4.221 kematian, sebagaian besar
penyebab berdasarkan kematian ibu tahun 2020 sebanyak 1.330 kasus
disebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.110

1
kasus dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus (Profil
Kesehatan Indonesia, 2019).

Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensip yaitu mulai dari hamil,


bersalin sampai bayi baru lahir sehingga persalinan aman dan bayi dilahirkan
dapat berlansung selamat dan sehat sampai dengan masa nifas (Tan et.al
,2015). Persalinan dan kelahiran adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar (Noftalina, 2021).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Tan et al.,


2015). Asuhan Kebidanan yang diberikan continuity of care bahwa dapat
mengoptimalkan deteksi resiko tinggi maternal dan neonatal. Menurut
Keputusan Menteri Kesahatan Republik Indonesia Nomor
369/MENKES/SK/III2007, standar kompetensi ke 3 bidan yaitu bidan
memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan, atau
rujukkan komplikasi tertentu.

Program asuhan kebidanan komprehensif yang mencakup pelayanan asuhan


kebidanan terpadu dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas,
hingga keluarga berencana dengan menggunakan pendekatan asuhan
continuity of care (model asuhan kebidanan berkelanjutan) yang di tuliskan
dengan menggunakan metode SOAP secara komprehensif (Mulyani &
Novianti, 2020). Pelayanan yang dicapai ketikan terjalin hubungan terus
menerus antara wanita dan bidan adalah continuity of care, pelayanan
kesehatan tenaga professional berkaitan dengan asuhan kebidanan mulai
iuduiui dilakukan prakonsepsi, kehamilan, selama semua trimester,6 minggu
pertama post partum, tujuanya percepatan membantu untuk penurunan AKI
(Henri, 2018).

Upaya yang dilakukan untuk menekan AKI dan AKB dengan


memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan
(Continuity of Care) mulai dari hamil, bersalin, nifas, neonatus hingga
pemilihan alat kontrasepsi.
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil melalui pemberian
pelayanan antenatal minimum 6 kali selama masa kehamilan yaitu minimal 2

2
kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu). Minimal 1 kali
pada trimester kedua (usia kehamilan 12-28 minggu). Minimal 3 kali pada
trimester ketiga (usia kehamilan 28 minggu – lahir). Pelayanan tersebut
diberikan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa
deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi
kehamilan. Salah satu komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu
pemberian zat besi sebanyak 90 tablet (Fe) (Buku KIA , 2020).

A. Rumusan Masalah
1. Apakah mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data
subjektif secara lengkap pada Ny.D di puskesmas sungai aur?
2. Apakah mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data objektif
secara lengkap pada Ny.D di puskesmas sungai aur?
3. Apakah mampu menginterpretasikan data yang meliputi
diagnosa kebidanan dan masalah pada Ny.D di puskesmas sungai aur?
4. Apakah mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan
secara komprehensif pada Ny.D di puskesmas sungai aur?
5. Apakah mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan sesuai
standar ?

B. Tujuan umum dan

khusus Tujuan umum

Agar mampu memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu hamil


secara menyeluruh serta menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mentah
ibu dan anak selama kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan
ibu dan anak yang sehat.

Tujuan khusus
1. Mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data subjektif secara
lengkap pada Ny.D di puskesmas sungai aur
2. Mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data objektif secara
lengkap pada Ny.D di puskesmas sungai aur
3. Mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan dan
masalah pada Ny.D di puskesmas sungai aur

3
4. Mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan secara komprehensif
pada Ny.D di puskesmas sungai aur
5. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan sesuai standar

C. Manfaat

Manfaat

Teoritis
Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan secara
langsung dan komprehensif pada kehamilan

Manfaat praktis

Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada Ny. D


UK 20-21 minggu yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan dengan
pendekatan asuhan kebidanan

4
BAB II

TINJAUAN
A. Konsep Kehamilan PUSTAKA

a. Pengertian

Pengertian Kehamilan adalah suatu peristiwa pertemuan dan


persenyawaan antara sel telur dan sel sperma. Proses kehamilan merupakan
mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai dilahirkan (Manuaba, 2010).

Kehamilan adalah suatu keadan dimana janin di kandung ditubuh


wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan diakhiri
dengan proses persalinan (Maryunani, 2010). Kehamilan ialah suatu proses
proses alami dalam kehidupan terjadinya pembuahan sel telur oleh sel spema
di masa ovulasi yang berproses menjadi janin dan selama kehamilan ibu harus
diberikan perawatan yang penting serta intervensi yang tepat (Homer, 2019; I.
K. Sari, 2015; World Health Organization, 2017).

Ovulasi adalah proses fisiologis yang ditandai dengan pecahnya dan


pelepasan folikel dominan dari ovarium ke tuba fallopi di mana ia berpotensi
untuk dibuahi yang terjadi pada 12-14 hari sebelum menstruasi yang diatur
oleh fluktuasi kadar hormon gonadotropik (FSH/LH). (Lord., 2020;
Yulizawati et al, 2018). Kehamilan sendiri di bagi menjadi beberapa tahapan
yang di hitung per triwulan terdiri dari triwulan satu atau trimester satu yang

5
terjadi pada minggu ke 0-12, triwulan dua atau trimester dua yang terjadi pada
minggu ke 13-28 dan terakhir menjelang persalinan triwulan tiga atau
trimester tiga yang terjadi pada minggu ke 29-49 (Putrono, 2016; Victor
Trismajaya, 2019).

Selama proses kehamilan terdiri dari beberapa proses yaitu fertilisasi,


migrasi, implantasi dan terakhir plasentasi. Yang pertama fertilisasi
merupakan proses pembuahan yang terjadi di rahim tepatnya di tuba falofi
yang di sebabkan terjadinya pertemuan antara sel telur dan sel sperma
sehingga sel sperma memasuki sel telur dan berfertilisasi dan mengalami
penetrasi sehingga sel telur membentuk zigot (Hartini, 2018; Persaud, 2016).
Setelah terjadinya proses fertilisasi, fase kehamilan selanjutnya akan berlanjut
menuju fase migrasi dimana migrasi sendiri ialah suatu proses dimana morula
yang sudah dibuahi akan berjalan menuju tuba falopi dengan tujuan menuju
uterus (Mandriwati, 2016; Stephanie, 2019).

Selanjutnya terjadinya proses penempelan sel telur atau implantasi


pada uterus akan mengalami fase sekresi yaitu masa pasca menstruasi yang di
pengaruhi oleh hormon progresteron yang menyebabkan banyak kelenjar
selaput pada endometrium dan membentuk EPF (Early Egnancy Factor) untuk
mencegah terjadinya konsepsi (Yulizawati et al, 2018). Proses akhir dari
kehamilan adalah plasentasi yang merupakan proses akhir terjadinya
kehamilan yang dimana plasenta adalah bagian terpenting untuk janin yang
terbentuk pada 2 minggu setelah pembuahan (Fatmawati, 2019; Persaud,
2016).

6
b. Tanda dan gejala Kehamilan

Menurut (Narayan, 2017; I. K. Sari, 2015) tanda gejala kehamilan


meliputi sebagai berikut :
1) Mual dan muntah

Salah satu tanda gejala kehamilan yang sering terjadi pada


ibu hamil di awal kehamilan adalah mual dan muntah, hal ini
terjadi di karenakan pengaruh hormone estrogen dan progesterone
yang mengalami peningkatan sehingga dapat menyebabkan
meningkatnnya asam lambung yang membuat pengeluaran air liur
(hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual muntah
dan sakit kepala terutama pada pagi hari atau sering disebut
morning sickness (Heryani, 2019; I. K. Sari, 2015).
Cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil dapat
dilakukan dengan terapi farmakologi atau non-farmakologi, dalam
terapi farmakologi diberikan paling sering adalah Vitamin B6 dan
Antasida oleh dokter untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu
hamil. (Widiasari & Trapika, 2017).
Pada terapi non-farmakologi terdiri dari berbagai macam
salah satunya adalah relaksasi dapat mengurangi mual dan muntah
pada ibu hamil, yang terdiri atas latihan pernafasan dan
pengelolaan emosi selain relaksasi ibu hamil juga diharapkan dapat
memenuhi nutrisi dengan cukup selama kehamilan selain itu bisa
dilakukan dengan pemberian aromaterapi ginger oil (Fitri Dyna,
2020; Shakiba, Parsi, Pahlavani Shikhi, & Navidian, 2019)

7
2) Amenorea

Pada wanita amenorea siklus menstruasi yang tidak teratur


atau tidak menstruasi hal ini disebabkan salah satunya
ketidakseimbangan hormon dan stress (Ezechi, 2016; Ghosh,
2018). Pada kehamilan terlambat haid atau amenora merupakan
tanda gejala kehamilan pasti hal ini terjadi dikarenakan sel telur
yang sudah matang di buahi oleh sel sperma sehingga tidak terjadi
peluruhan sel telur pada dinding rahim (Suparman, 2017).
Haid terakhir sering digunakan menjadi acuan dalam
penentuan usia kehamilan dan penentuan perkiraan persalinan pada
ibu hamil yang biasanya dihitung dengan cara menghitung hari
haid terakhir atau HPHT dengan menggunakan rumus Neagle. (I.
K. Sari, 2015).
3) Sinkope

Ibu hamil terkadang mengalami pusing yang berlebihan di


karenakan ketidak seimbangannya hormone sehingga dapat
membuat ibu hamil sering pingsan dan kehilangan kesadaran selain
di sebabkan oleh pusing pingsan juga di sebabkan karena ibu
mengalami penurunan nafsu makan secara hormone yang
menyebabkan tubuh ibu melemah (Narayan, 2017; I. K. Sari,
2015).
Sinkope sendiri akan mulai berkurang pada saat usia
kehamilan lebih dari 16 minggu dimana ibu sudah mulai
beradaptasi dengan kehamilannya (Yulizawati et al., 2017).

8
Adapun cara mengatasi sinkope pada ibu hamil dengan cara
memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan menjaga ibu agar ibu tidak
stress semasa kehamilan (Mugianti, 2016).

4) Perubahan payudara

Perubahan fisik pada payudara selama kehamilan akan


mengalami pembesaran hal ini di karenakan perngaruh hormon
estrogen yang memancing ductus berkembang dan membuat
payudara menjadi lebih tegang hal ini bertujuan untuk
mempersiapkan ibu dalam menyusui bayi setelah kelahiran
(Narayan, 2017; Shachar, 2018; Yulizawati et al., 2017).
Pada kehamilan biasanya payudara akan kencang dan sakit
hal ini dapat diatasi dengan memeriksakan dan merawat payudara
dengan tujuan untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan,
sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan.(Syull K
Adam, Martha D. Korompis, 2018). Perawatan payudara dapat
dilakukan pada setelah usia kehamilan 6 bulan dengan cara pijat
payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-
lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hatilah pada
area yang mengeras dengan menggunakan baby oil atau minyak
kelapa (A. Lestari, 2019) .

9
ibu hamil dan anak. ANC adalah pemeriksaan rutin yang
dilakukan oleh ibu hamil antara waktu kontrasepsi sampai saat
waktu melahirkan. Tujuan ANC adalah untuk menyiapkan
sebaikbaiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga saat
postpartum keadaan ibu dan anak sehat serta normal secara fisik
dan mental (Harfiani dkk, 2019).

c. Tujuan ANC

Menurut Pusdiknakes (2013) adapun tujuan dari pemeriksaan


kehamilan yang disebut dengan ANC tersebut adalah :

1) Memantau kemajuan kehamilan, dengan demikian kesehatan ibu dan


janin pun dapat dipastikan keadaannya.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu,
karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan
(bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang
sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan
pada ibu hamil dan janinnya.
4) Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan
mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat
tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan
diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan
semua pihak.

10
5) Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan
persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas
pun dapat berjalan dengan lancar.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa
salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu
dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu
apapun.

Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat


dan positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling
percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat
mengancam jiwa, mempersiapkankelahiran dan memberikan
pendidikan.Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah
tetap berjalan normal selama kehamilan (Pusdiknakes, 2013).

Kunjungan Antenatal Jadwal Pemeriksaan Kehamilan (ANC)


Jadwal Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Ibu hamil mendapatkan pelayanan
ANC minimal 6 kali selama kehamilan, yang terbagi dalam (Buku
KIA,2020) :

1) Trimester I : 2 kali (hingga usia kehamilan 12 minggu)

2) Trimester II : 1 kali (usia kehamilan diatas 12 - 24 minggu)


3) Trimester III : 3 kali (usia kehamilan diatas 24 - 40 minggu)
Standar Asuhan Kehamilan Standar asuhan minimal kehamilan di

11
1) Ukur berat badan dan tinggi badan (T1). Menurut Depkes RI
(2010), sebagai pengawasan akan kecukupan gizi dapat dipakai
kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan
wanita hamil antara 6,5 kg sampai 16 kg. Nilai berat badan naik
lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih sayur-
mayur dan buah-buahan. Adapun cara untuk menentukan status
gizi dengan mengihitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dari berat
badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil sebagai berikut:

2) Ukur tekanan darah (T2)

Tekanan darah yang normal 110/70 – 140/90 mmHg, bila


melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi
(Darmawan, 2013).

12
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)

Pengukuran tinggi fundus uteri mulai dari batas atas


sympisis dan disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Tinggi
fundus uteri diukur pada kehamilan >12 minggu karena pada usia
kehamilan ini uterus dapat diraba dari dinding perut dan untuk
kehamilan >24 minggu dianjurkan mengukur dengan pita meter.
Tinggi fundus uteri dapat menentukan ukuran kehamilan.
Bila tinggi fundus kurang dari perhitungan umur kehamilan
mungkin terdapat gangguan pertumbuhan janin, dan sebalinya
mungkin terdapat gemeli, hidramnion, atau molahidatidosa
(Depkes, 2012). Taksiran beran janin dapat dihitung dari rumus
Johnson Toshack (Johnson Toshock Estimated Fetal Weight) yang
diambil dari tinggi fundus uteri. JEFW (gram) = (FH (Fundal
Heightcm) – n x 155 (konstanta).
n = 11 bila kepala di bawah spina
ischiadica. n = 12 bila kepala di atas spina
ischiadica.
n = 13 bila kepala belum masuk pintu atas panggul

13
Dengan menggunakan cara Mc. Donald dapat mengetahui
taksiran berat janin. Taksiran ini hanya berlaku untuk janin presentasi
kepala. Rumusnya adalah sebagai berikut : (tinggi fundus dalam cm –
n ) x 155= Berat (gram). Bila kepala diatas atau pada spina ischiadika
maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadika, maka n =11.

4) Pemberian tablet Fe (zat besi) (T4).

Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah


mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan
kadar haemoglobin. Ibu hamil dianjurkan meminum tablet zat besi
yang berisi 60 mg/hari dan 500 µg (FeSO4 325 mg).
Kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimestser II
karena absopsi usus yang tinggal. Tablet Fe dikonsumsi minimal

14
90 tablet selama kehamilan, sebaiknya tidak minum bersama teh
atau kopi karena akan menganggu penyerapan.
5) Pemberian imunisasi TT (T5)

Imunisasi Tetanus Toxoid harus segara diberikan pada saat


seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan
dilakukan pada minggu ke-4.

6) Pemeriksaan Hb (T6)

Pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada ibu hamil harus


dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke 28 bila kadar
Hb < 11 gr% ibu hamil dinyatakan Anemia, maka harus diberi
suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg Asam Folat hingga Hb menjadi 11
gr% atau lebih

7) Pemeriksaan Protein Urine (T7).

Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine


mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala
preeklamsi.

15
8) Pemeriksaan Urine Reduksi (T8)

Untuk ibu hamil dengan riwayat diabetes melitus (DM).


Bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk
memastikan adanya diabetes melitus gestasional (DMG).
9) Pemeriksaan Payudara (T9).

Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil,


dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia
kehamilan 6 minggu.
10) Senam Hamil (T10).

Senam hamil membuat otot ibu hamil rileks dan tenang,


rasa rileks dan tenang itu bisa mempengaruhi kondisi psikis ibu
hamil. Rasa gugup dan 20 nerves saat akan mengalami masa
persalinan bisa menimbulkan kerugian bagi ibu hamil akan
mengalami penurunan Hb. Hb sangat penting untuk ibu hamil bisa
mengeluarkan banyak darah.
11) Pemberian Obat Malaria (T11).

Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria


juga kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi
disertai menggigil dan hasil apusan darah yang positif.

12) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T12).

Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan yodium


di daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh
kembang manusia.

16
13) Temu Wicara / Konseling (T13).

Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Memberikan


saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang
tanda-tanda resiko kehamilan.

B. Kehamilan TM II

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,


lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300
hari (40 minggu) di hitung dari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
menjadi 3 trisemester, dimana trisemester pertama berlansung 12 minggu,
trisemester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), trisemester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2013).

Di minggu ke-16 trimester dua kehamilan bayi mulai menggenggam


dan menendang aktif bergerak dan berinteraksi didalam rahim ibu ukuran
janin pada minggu ini sekitar 16-18cm. (Persaud, 2016; Putrono, 2016). Pada
minggu ke-20 trimester dua janin semakin aktif dan berkembang di minggu
ini janin mulai tumbuh rambut, alis dan mulu mata ukuran janin sekitar
25cm, ibu akan mulai mengalami varises dan sering kram selain itu payudara
ibu juga mulai memproduksi kolostrum (Grégoire et al., 2018; Yulizawati et
al, 2018).

Pada minggu ke-24 kehamilan janin berkembang dengan cepat pada


kerangka tulang di minggu ini ibu akan lebih sering mengalami sakit
pinggang dan kram pada kaki selain itu kulit ibu uga mengalami perubahan
pigmen (Homer, 2019; Wahyuningsih, 2016).

17
Pada trimester II janin didalam perut ibu akan semakin berkembang dan
perut ibu akan semakin membesar postur tubuh ibu akan semakin
mencondong kedepan selama kehamilan trimester ke II ibu hamil sudah
merasa lebih nyaman biasanya mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu
makan mulai bertambah maka pada trimester II ini BB ibu hamil sudah mulai
bertambah sampai akhir kehamilan berat badan ibu pada trimester II
mengalami peningkatan hingga 400gr (Fatmawati, 2019; Huthwaite M.,
Moriarty H., Rogan C., Tester R., 2021).

Tinggi fundus uteri pada trimester II berada setinggi pusat Pada ibu
hamil akan mengalami perubahan pada sistem intergumen atau kulit seperti
mengalami pigmentasi pada beberapa daerah tubuh seperti munculnya
pigmen pada dahi, pipi, hidung dan munculnya garis hitam pada perut ibu
atau linea alba hal ini di sebabkan karena pengaruh hormone MSH yang
meningkat (Fitriahady, 2017). Selama kehamilan perubahan pada sistem
metabolik dapat menyebabkan ibu menjadi mudah kelelahan dalam
melakukan aktifitas fisik dan cenderung merasa panas dan terjadi
peningkatan keringat yang di sebabkan oleh basal metabolism yang
meningkat 15-20% selama kehamilan (Persaud, 2016; Putrono, 2016).

Gambar 2.1 Kehamilan TM II (Nuryaningsih, 2017 )

18
Pada trimester kedua ibu akan mengalami perubahan psikologis yang
berbeda dari trimester pertama ibu menjadi lebih stabil dan menerima
kehamilannya dan cenderung lebih waspada saat terjadi pergerakan bayi di
dalam rahim ibu akan merasakan bahagia dan lebih memperhatikan
perkembangan janin dan mempersiapkan diri menjadi ibu untuk janin (Sri
Astuti, Ari Indra Susanti, 2017).

Pada trimester II ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido
(Shagana, Dhanraj, Jain, & Nirosa, 2018). Ibu merasa lebih stabil,
kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih
menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin
belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu
sudah mulai menerima dan mengerti tentang kehamilannya. Pada trimester II
ibu harus mendapatkan dukungan yang lebih dari keluarga dan suami serta
menghindari stress berlebih agar janin dapat berkembang dengan baik dan
sehat (Nurdiyan et al., 2016; Soma-Pillay, 2016)

C. Ketidaknyamanan Kehamilan TM II

Proses kehamilan akan menyebabkan ibu hamil mengalami perubahan pada fisik dan
psikologis. Perubahan pada ibu hamil tersebutseringkali menimbulkan ketidaknyamanan
yang akan dirasakan berbeda- beda tiap trimester kehamilan. Beberapa perubahan pada
tubuh menyebabkan ketidaknyamanan, terutama pada trimester II dan III, seperti
sering buang air kecil, sesak napas, sakit punggung, mulas, sembelit, insomnia, kesulitan
bernapas, ketidaknyamanan perineum, kram otot betis, varises, pergelangan tangan.
edema, kaki , Kelelahan, kontraksi Braxton Hicks, ketidakstabilan emosi dan
peningkatan kecemasan. Pertambahan berat badan, peningkatan tinggi fundus, dan perut
membesar (Marmonis, 2022).

Ketidaknyamanan ibu hamil trimester II (Irianti, Bayu, dkk, 2013) :

a. Pusing

19
 Cukup istirahat.

 Menghindari berdiri secara tibatiba dari posisi duduk

 Hindari berdiri pada waktu yang lama.

 Jangan lewatkan waktu makan

 Berbaring miring ke kiri.

b. Sering berkemih

 Menyarankan ibu untuk banyak minum disiang hari dan


mengurangi minum pada malam hari
 Menyarankan ibu untuk buang air keci secara teratur.

 Menhindari penggunaan pakaian ketat.

c. Nyeri perut bawah

 Menghhindari berdiri secara tibatiba dari posisi jongkok.

 Mengajarkan ibu posisi tubuh yang baik.

d. Nyeri punggung

 Memberitahu ibu untuk menjaga posisi tubuhnya.

 Menganjurkan ibu untuk melakukan evcercise selama hamil.

 Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas serta menambah


istirahat.
e. Flek kehitaman pada wajah dan Sikatri
20
 Anjurkan ibu untuk menggunakan lotion.

 Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra dengan ukuran besar.

 Anjurkan ibu untuk diet seimbang

 Anjurkan ibu untuk menggunakan pelembab kulit.

f. Sekret Berlebih

 Mengganti celana dalam bila basah atau lembab

 Memelihara kebersihan alat reproduksinya

g. Konstipasi

 Mengkonsumsi makanan yang berserat

 Memenuhi kebutuhan hidrasinya

 Melakukan olahraga ringan secara rutin

h. Penambahan Berat Badan

 Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi.

 Menghitung jumlah asupan kalori.

i. Pergerakan Janin

Mengajarkan kepada ibu untuk merasakan gerakan janin, misalnya


dengan menggunakan 2 wadah kosong dan manik-manik, kemudian

21
anjurkan pada ibu untuk memindahkan manik-manik tersebut ke
wadaah lainnya selama 2 jam dan merasakan gerakan janinnya.
j. Perubahan Psikologis

 Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas serta menambah


istirahat.
k. Flek kehitaman pada wajah dan Sikatri

 Anjurkan ibu untuk menggunakan lotion.

 Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra dengan ukuran besar.

 Anjurkan ibu untuk diet seimbang

 Anjurkan ibu untuk menggunakan pelembab kulit.

l. Sekret Berlebih

 Mengganti celana dalam bila basah atau lembab

 Memelihara kebersihan alat reproduksinya

m. Konstipasi

 Mengkonsumsi makanan yang berserat

 Memenuhi kebutuhan hidrasinya

 Melakukan olahraga ringan secara rutin

n. Penambahan Berat Badan

 Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi.

22
 Menghitung jumlah asupan kalori.

o. Pergerakan Janin
Mengajarkan kepada ibu untuk merasakan gerakan janin, misalnya
dengan menggunakan 2 wadah kosong dan manik-manik, kemudian
anjurkan pada ibu untuk memindahkan manik-manik tersebut ke
wadaah lainnya selama 2 jam dan merasakan gerakan janinnya.

23
BAB III

LAPORAN KASUS

Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis pada Ny. D UK 20-


21 G1P0A0H0 di Puskesmas Sungai Aur

Masuk ke Puskesmas tanggal/pukul : 28-10-2023/10.00 wib

1. Biodata Ibu Suami


Nama : Ny.D Tn. I
Umur : 20 tahun 29 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Minang/Indonesia Minang/Indonesia
Pendidikan : SD SD
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Sungai aur

2. Data Subjektif
1) Kunjungan Saat ini : kunjungan pertama kali

2) Keluhan utama : Tidak ada keluhan

3) Riwayat perkawinan : menikah satu kali, umur 20 tahun

4) Riwayat Menstruasi :
Menarche umur 14 tahun, siklus 28 hari, teratur, tidak ada
dismenorhea,banyaknya 3 - 4 kali ganti pembalut sehari

HPHT : 07-06-2023, TP : 15-03-2024

5) Riwayat kehamilan

Pola nutrisi Makan Minum

Frekuensi : 3 kali/hari 8 gelas/hari

Makan : 1 piring Nasi,


1mangkok kecil
sayur, 1 lauk

24
(ikan,ayam)
Jumlah : 1 porsi
Keluhan : Tidak ada
Pola eliminasi : BAB BAK
Frekuensi : 1 kali/hari 9 kali/hari
Warna : Kuning Kuning Jernih
Kecoklatan
Bau : Khas Khas
Konsistensi : Lunak

6) Pola aktivitas:
Kegiatan sehari-hari : Mencuci,Memasak,Menyapu,Bekerja.
Istirahat/tidur : ibu siang tidur ± 1 jam,tidur malam 8
jam
Seksualitas : 2 kali seminggu
Keluhan : Tidak ada

7) Personal Hygine
Kebiasaan mandi : 2kali/hari
Kebiasaan membersih kan alat kelamin : Ya
Kebiasaan menggantikan pakaian dalam : Ya
Jenis pakaian dalam yang digunakan : katun

imunisasi : ibu mengatakan lupa

8) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu (G1P0A0 H0)

Ham Persalinan Nifas


il Tanggl Umur Jenis Peno Jenis Komplikasi BB Lakt Kelainan
ke- Lahir Keha Persl long keham lahi asi
milan inan ilan r
Ibu Bayi

1 Ini

25
9) Riwayat kontrasepsi yang digunakan : Tidak ada

10) Riwayat kesehatan

a. Riwayat sistemik yang pernah/sedang diderita : Tidak ada

b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga : Tidak ada

c. Riwayat keturunan kembar : Tidak ada

d. Kebiasaan-kebiasaan

a) Merokok : Tidak ada

b) Minum jamu-jamuan : Tidak ada

c) Minum-minuman keras : Tidak ada

d) Makanan-minuman pantang : Tidak ada

e) Perubahan pola makan : Tidak ada

E. Keadaan psikososial spiritual


a) Kelahiran ini : Di inginkan

b) Pengetahuan ibu tentang kehamilan ini : baik

c) Penerimaan terhadap kehamilan saat ini : di terima

d) Tanggapan keluarga terhadap kehamilan :Diinginkan

e) Ketaatan ibu dalam beribadah : Baik

3.Data Objektif
1) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda vital
Tekanan darah : 114/75 mmHg
Nadi : 80 x/i
Pernafasan : 21 x/i

26
Suhu : 36 °C
TB : 152 cm
BB : 43,5 kg
BB Sebelum Hamil : 40 kg
LILA : 24 cm
IMT :18,83
d. Edema wajah : Tidak ada

Closma grav : tidak ada

Mata : konjungtiva merah muda, sklera


tidak kuning

Payudara : tidak ada benjolan

Bentuk : simetris

Aerola mammae : hiperpigmentasi

Puting susu : menonjol

Kolostrum :belum ada

e. abdomen

Bekas luka : Tidak ada


Linea gravidarum : linea nigra

Palpasi Leopold

Leopold 1 : Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat.

Leopold 2: Tidak dilakukan

Leopold 3: Tidak di lakukan

Leopold 4: Tidak dilakukan

Aukultasi:

DJJ: 140x/i

MC: 16 CM

27
f. Ekstermitas
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patela : Kanan (+), Kiri (+)
Kuku : Tidak pucat
g. Genetalia luar
Tanda chadwich : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Bekas Luka : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
h) Pemeriksaan Penunjang
Hb : 13 gram %
Protein urine : negatif
4. Assesment
Ny. D G1P0A0H0, usia kehamilan 20-21 minggu, janin hidup, tunggal,
intra uterin, ball (+), KU ibu dan janin baik.

Data observasi:

-penkes tentang gizi.

-penkes personal hyeigen.

-penkes tanda bahaya kehamilan.

-penkes pola istirahat.

5. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kehamilan ibu dan
janin baik, usia kehamilan 20-21 mg minggu,

TP 15-03-2024, TD :114/75 mmHg, N : 80 x/i, S: 36 °C, R: 21


x/i
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang asupan nutrisi.

Ibu makan 3 x sehari dengan nasi 1 piring, sayur 1 mangkuk,


lauk (ikan, daging, ayam), tahu/tempe, buah-buahan. Minum air

28
putih minimal 8 gelas/hari, konsumsi vitamin A, D, E, K dan zat
besi. Dan ajurkan ibu minum tablet FE yang sudah di berikan

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene.

Ibu mandi 2 kali sehari, dan sikat gigi secara teratur minimal 2
kali sehari, membersihkan alat genetalia selesai BAK/BAB
dengan cara membilas dari depan ke belakang dan mengganti
celana dalam bila lembab.

4. Memberikan penkes kepada ibu hamil. Bahwa terdapat beberapa


masalah yang muncul pada awal kehamilan atau pada trimester 1
kehamilan, seperti tubuh mudah lelah, mual muntah yang
menggangu, sering pusing dan perubahan suasana hati. Ini
merupakan hal yang wajar bagi ibu hamil, jika tubuh mudah
lelah karena melonjaknya hormon progesteron di awal
kehamilan. Melonjaknya kadar hormon tersebut bisa membuat
tubuh mudah terasa lelah dan ibu hamil jadi sering mengantuk.
Kondisi ini terjadi karena tubuh ibu hamil tengah melakukan
proses alami yang bertujuan untuk menunjang pertumbuhan
janin di dalam kandungan dan beradaptasi dengan segala
perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Mual muntah yang
mengganggu atau sering disebut morning sickness yang sering
terjadi pada pagi hari disebabkan oleh meningkatnya hormon
estrogen dan progesteron yang mengakibatkan pergerakan
saluran cerna melambat, sering pusing terjadi karena pembuluh-
pembuluh darah yang melebar dan menurunnya tekanan darah.
Selain itu, mudah pusing pada ibu hamil juga bisa disebabkan
oleh gula darah yang menurun. Penurunan kadar gula darah bisa
terjadi karena proses adaptasi metabolisme tubuh yang berubah
karena kehamilan dan perubahan suasana hati bisa disebabkan
oleh rasa lelah, dan pikiran-pikiran negatif atau rasa cemas
terkait kehamilan atau setelah persalinan kelak.

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, dan jangan

29
beraktifitas yang berlebihan
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tanbel Fe. Tablet Fe
diminum malam hari sebelum tidur.
7. Memberikan ibu jadwal kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila
ada keluahan. Ibu bersedia datang kembali dengan jadwal yang
telah ditentukan dan jika ada keluhan.

30
Catatan Perkembangan Kunjungan rumah ke 1
Tanggal / jam : 04-11-2023/13.40 wib

1. Data subjektif
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan Ibu mengatakan
terkadang nyeri di ulu hati

2. Data objektif

a. Keadaan umum ibu

baik Pemeriksaan fisik


 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda vital

o Tekanan darah : 113/70 mmHg

o Nadi : 80 x/i

o Pernafasan : 22 x/i

o Suhu : 36, 5 °C

o TB : 152 cm

o BB : 43,5 kg

o IMT : 18,83
Palpasi Leopold

Leopold 1 :Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat.

Leopold 2:Tidak di lakukan

Leopold 3: Tidak dilakukam

Leopold 4: Tidak dilakukan

Mc: 16cm

31
3. Assesment

Ny. D G1P0A0H0, usia kehamilan 21-22 minggu, janin hidup, tunggal,


intra uterin, ball (+), KU ibu dan janin baik.

Data observasi:

-penkes mengurangi nyeri

4. penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kehamilan ibu normal,


usia kehamilan 21-22 minggu, TD:113/70 mmHg, N ;80 x/i, R ;
22 x/i, S: 36, 5 °C
2. Mengevaluasi penkes yang telah diberikan pada kunjungan
sebelumnya.

-ibu sudah teratur minum tablet fe

-ibu telah menerapkan untuk membersihkan alat genitalia


dengan cara membilas dari depan kebelakang dan mengganti
celana dalam bila lembab.

-ibu telah menerapkan anjuran untuk istirahatt siang ± 2 jam


tetapi ibu mengatakan masih sulit untuk tidur siang karena
belum terbiasa tidur siang.

3. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dirasakan ibu adalah


hal yang normal pada ibu hamil trimester 2, mual muntah
disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen dan progesteron
yang mengakibatkan pergerakan saluran cerna melambat, untuk
mengatasinya dengan cara makan sedikit-sedikit tapi sering, setiap
2 jam sekali,tidak harus makan nasi bisa juga dengan roti, roti
yang kering, biskuit dan sebagainya.

4. Mengingkatkan ibu kembali untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe


dimalam hari sebelum tidur dan vitamin yang diberikan.

5. Mengajurkan ibu untuk kunjungan ulang atau jika ada keluhan

32
Catatan perkembangan kunjungan rumah ke 2
Tanggal / jam : 10-10-2023/15.00 wib

1. Data subjektif
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan Ibu mengatakan
tidak ada keluhan

2. Data objektif

a. Keadaan umum ibu

baik Pemeriksaan fisik


 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda vital

o Tekanan darah : 113/80 mmHg

o Nadi : 90 x/i

o Pernafasan : 21 x/i

o Suhu : 36 °C
TB : 152 cm
BB : 43,5 kg
IMT : 18,83
Palpasi Leopold :

Leopold 1 : Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat.

Leopold 2: Tidak dilakukan

Leopold 3: tidak dilakukan

Leopold 4: Tidak dilakukan

3. assement

Ny. D G1P0A0H0, usia kehamilan 21-22 minggu, janin hidup, tunggal,


intra uterin, ball (+), KU ibu dan janin baik

33
Data observasi

- penkes pola kebersihan

4. Penatalaksanaan

1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kehamilan ibu


normal, usia kehamilan 22-23 minggu, TD:113/80 mmHg, N ;90
x/i, R ; 21 x/i, S: 36°C

2) Melakukan evaluasi penkes yang telah diberikan pada kunjungan


sebelumnya.

-ibu telah menerapkan anjuran makn sedikit tapi sering.

3) Mengingkatkan ibu kembali untuk selalu mengkonsumsi tablet


Fe dimalam hari sebelum tidur dan vitamin yang diberikan.

4) Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri

 Cuci tangan dengan sabun, sebelum makan, setelah BAK


dan BAB

 Menyikat gigi secara teratur

 Mandi 2 kali sehari

 Bersihkan payudara dan daerah kemaluan

 Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari

5) Menjelaskan hal yang harus dihindari selama hamil

 Kerja berat

 Merokok atau terpapar asap rokok

 Minum minuman bersoda, alkohol dan jamu

 Tidur telentang lebih dari 10 menit saat hamil tua

 Ibu hamil minum obat tanpa resep dokter

 Stress berlebihan

34
6) Mengajurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi, atau jika
ada keluhan

35
BAB IV
ANALISA KASUS

Pendampingan ANC pada Ny. D dilakukan pada kehamilan trimester 2

pertama kali yaitu pada tanggal 5 Juli 2023. WHO merekomendasikan ibu hamil

melakukan kontak sebanyak 8 kali saat kehamilannya (WHO.2016.Asuhan yang

berkelanjutan yang diberikan Ny. D, 20 tahun pada trimester 2 tujuannya adalah

meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di Indonesia dengan menggunakan

pendekatan, yaitu continuity of care . Asuhan ini secara tidak langsung akan

sangat memengaruhi penekanan AKI di Indonesia yang diharapkan turun sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Pada saat melakukan kunjungan I Ny. D pada tanggal 5 juli 2023. Telah

dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif. Dari hasil anamnesa HPHT

tanggal 07 juni 2023 usia kehamilan 20-21 minggu TP 15 Maret 2024. Menurut

Permenkes nomor 43 tahun 2016 minimal 4 kali melakukan kunjungan antenatal,

sedangkan menurut Buku KIA Terbaru Revisi tahun 2020 Pemeriksaan Antenatal

Care terbaru sesuai dengan standar pelayananyaitu minimal 6 kali pemeriksaan

selama kehamilan,dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester I

dan III.

Standar pelayanan asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu hamil

setiap kunjungan adalah 10 T diantaranya timbang berat badan dan ukur tinggi

badan, ukur tekanan darah, ukur LILA, ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU).

Imunisasi Tetanus Toxoid (TT),pemberian tablet besi,penentuan presentasi janin

dan Denyut Jantung Janin (DJJ), temu wicara dalam rangka persiapan rujukan,

tes laboratorium, dan tata laksana kasus. Asuhan kehamilan yang diberikan

36
kepada Ny. D sesuai kunjungan ANC sudah sesuai standar yang diharapkan. Hal

tersebut menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

(Nurjasmi,2016).

Penatalaksanaan pada Ny. D Memberikan penkes kepada ibu hamil.

Bahwa terdapat beberapa masalah yang muncul pada awal kehamilan atau pada

trimester 2 kehamilan, seperti tubuh mudah lelah, mual muntah yang

menggangu, sering pusing dan perubahan suasana hati. Ini merupakan hal yang

wajar bagi ibu hamil, jika tubuh mudah lelah karena melonjaknya hormon

progesteron di awal kehamilan. Melonjaknya kadar hormon tersebut bisa

membuat tubuh mudah terasa lelah dan ibu hamil jadi sering mengantuk. Kondisi

ini terjadi karena tubuh ibu hamil tengah melakukan proses alami yang bertujuan

untuk menunjang pertumbuhan janin di dalam kandungan dan beradaptasi

dengan segala perubahan yang terjadi di dalam tubuh.

Mual muntah yang mengganggu atau sering disebut morning sickness

yang sering terjadi pada pagi hari disebabkan oleh meningkatnya hormon

estrogen dan progesteron yang mengakibatkan pergerakan saluran cerna

melambat, sering pusing terjadi karena pembuluh-pembuluh darah yang melebar

dan menurunnya tekanan darah. Selain itu, mudah pusing pada ibu hamil juga

bisa disebabkan oleh gula darah yang menurun. Penurunan kadar gula darah bisa

terjadi karena proses adaptasi metabolisme tubuh yang berubah karena

kehamilan dan perubahan suasana hati bisa disebabkan oleh rasa lelah, dan

pikiran-pikiran negatif atau rasa cemas terkait kehamilan atau setelah persalinan

kelak.

37
Kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran

prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang

dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi. Kehamilan pada remaja juga terkait

dengan kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman.

38
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan pada kehamilan yang diberikan pada Ny. D umur 20


tahun G1 P0 A0 H0 sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan program
pelayanan Asuhan Standar Minimal 10T, diantaranya timbang berat badan
dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,ukur LILA, ukur Tinggi Fundus
Uteri (TFU). Imunisasi Tetanus Toxoid (TT), pemberian tablet besi,
penentuan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ), temu wicara
dalam rangka persiapan rujukan,tes laboratorium, dan tata laksana kasus.

B. S a r a n

Agar mendapat pengalaman dan mempelajari kasus-kasus pada saat


praktik dalam bentuk SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar
pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan bidan
yang telah diberikan profesi bidan.Serta diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan.

39
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer.Kapita Selekta Kedokteran jilid Aesculapius FK UI.2007:504) 2,


Edisi III Media
Asih, Yusari,. Risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Jakarta : CV. Trans Info Media

Asmara, Maya Shella,. Rahayu, Heni Esti,. WIjayanti, Kartika. 2017. Efektifitas
Hipnoterapi dan Terapi Musik Klasik terhadap Kecemasan Ibu Hamil

Resiko Tinggi di Puskesmas Magelang Selatan Tahun 2017.

Institute of Medicine.Weigt gain during Pregnancy: reexamining the guidelines.


Washington DC: The National Academy Press; 2009

Jamil, Siti Nurhasiyah,.Dkk. 2017.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,


Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah. Jakarta : Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.


Kementerian Kesehatan Indonesia.2010. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial.Jakarta : Kemenkes RI
Kementerian Kesehatan Indonesia.2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan.Jakarta : Kemenkes RI

40
41

Anda mungkin juga menyukai