Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN DAN BAYI BARU LAHIR

PADA NY. R USIA 34 TAHUN DI BPS RITA BUKITTINGGI


TAHUN 2023

Laporan kelolaan Individu Praktik Klinik Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

Disusun Oleh :

DEVI ANGGRAENI DEWI RAHMADANI


2215901112

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI


BIDAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN DAN BAYI BARU LAHIR


PADA NY. R USIA 34 TAHUN DI BPS RITA BUKITTINGGI
TAHUN 2023

Telah disetujui Oleh :

Bukittinggi, Januari 2023

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

( Hj. Rita Emiwariva. S, STR.Keb ) ( Detty Afrianti S, S.ST, M. Keb )


LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN DAN BAYI BARU LAHIR


PADA NY. R USIA 34 TAHUN DI BPS RITA BUKITTINGGI
TAHUN 2023

Disusun oleh:

DEVI ANGGRAENI DEWI RAHMADANI


2215901112

Telah disahkan oleh Pembimbing

Pada tanggal Januari 2023

Mengetahui,

Pembimbing lahan Pembimbing Akademik

( Hj. Rita Emiwariva.S, STR.Keb ) ( Detty Afriyanti S, S. ST, M. Keb )

Ketua Prodi Kebidanan


Universitas Fort De Kock

( Febriniwati Rifdi, SSiT. M. Biomed )


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar

dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (setelah 37 - 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu

maupun pada janin, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari

tubuh ibu melalui jalan lahir, serta berlangsung dengan bantuan atau tanpa

bantuan (Ardriaansz, 2017). Persalinan terdiri dari empat kala yaitu, kala I

dimulai sejak pembukaan serviks hingga pembukaan lengkap (10 cm), kala II

dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir, kala III dimulai segera setelah bayi

lahir sampai lahirnyaplasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan

kala IV dari lahirnya plasenta sampai dua jam pertama postpartum (Sutanto &

Fitriana, 2018). Kala II persalinan dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm)

sampai dengan pengeluaran bayi. Setelah serviks membuka lengkap janin akan

segera keluar. Pada kala pengeluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih

lama, kira – kira 2 -3 menit lamanya 60-90 detik. Kepala janin telah turun masuk

ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang

menimbulkan rasa mengedan. Terjadi tekanan pada rectum, ibu merasa ingin

buang air besar, dan tanda anus terbuka (Ilmiah, 2015).


Setiap persalinan beresiko mengalami komplikasi persalinan yang berdampak

pada terjadinya kematian ibu. Salah satu gangguan saat persalinan adalah

terjadinya nyeri melahirkan, nyeri selama proses persalinan merupakan kondisi

yang fisiologis. Namun, jika dibiarkan nyeri dapat mempengaruhi kondisi ibu

berupa mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia yang

menaikkan aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut

jantung, pernapasan dan akibatnya memengaruhi lama persalinan, kecemasan

dan kelelahan atau kekuatan ibu akan habis saat persalinan (Rahmawati et al.,

2013).

Menurut WHO dari seluruh persalinan didapatkan lebih dari 80% proses

persalinan berjalan normal dan sekitar 15-20 % terjadi komplikasi persalinan.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan terdapat 6.856 jumlah kematian ibu

tahun 2021, meningkat dari sebelumnya 4.197 kematian ibu tahun 2019

(KemenPPPA, 2022). Berdasarkan Riskesdes tahun 2018, angka ibu bersalin di

Indonesia mencapai 79% dengan proporsi 15% di Rumah Sakit pemerintah dan

18% swasta (Kementerian Kesehatan, 2018). Angka kematian bayi masih 24 per

1.000. Artinya setiap 1.000 kelahiran yang mati 24. Kalau ada 100 orang

melahirkan yang mati antara 2 dan 3 (BKKBN, 2022).

Asuhan Persalinan Normal adalah penatalaksanaan ibu bersalin secara

bersih aman dengan penanganan proaktif dalam persiapan dan pencegahan

infeksi. Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan infeksi secara

proaktif selama dan pasca persalinan terbukti mampu mengurangi angka

kesakitan dan kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir. Asuhan Persalinan
Normal (APN) sebagai paradigma baru pada pertolongan persalinan sangat

memberi manfaat kepada ibu karena didasari oleh langkah-langkah standar

kerja (Musphyanti Chalida, 2017)

Penatalaksanaan persalinan normal tiap kala berbeda dan berfokus pada

proses yaitu Kala I dilakukan Asuhan sayang ibu, Kala II Asuhan Persalinan

dengan bersih dan aman, kemudian dilakukan Manajemen Aktif Kala III, dan

secara intensif dilakukan pengawasan pada Kala IV dengan monitoring kontraksi

rahim dan perdarahan. Penatalaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN)

menekankan pada persiapan ibu dengan pendekatan sayang ibu, pertolongan ibu,

dan pertolongan kelahiran bayi. Penyebab tertinggi kematian ibu saat ini adalah

perdarahan pasca persalinan, kemudian infeksi pada masa nifas karena persalinan

ditolong oleh orang yang tidak memperhatikan kebersihan dan keamanan dari

sumber infeksi (Musphyanti Chalida, 2017).

Setiap persalinan beresiko mengalami komplikasi persalinan yang

berdampak pada terjadinya kematian ibu. Salah satu gangguan saat

persalinan adalah terjadinya nyeri melahirkan, nyeri selama proses persalinan

merupakan kondisi yang fisiologis. Namun, jika dibiarkan nyeri dapat

mempengaruhi kondisi ibu berupa mempengaruhi kontraksi uterus melalui

sekresi kadar katekolamia yang menaikkan aktivitas sistem saraf simpatis,

perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernapasan dan akibatnya

memengaruhi lama persalinan, kecemasan dan kelelahan atau kekuatan ibu akan

habis saat persalinan (Rahmawati et al., 2013).


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti dapat merumuskan

penelitiannya sebagai berikut “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Dan Bayi Baru

Lahir Pada Ny. R Di BPS Rita Bukittinggi Tahun 2023? ”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir.

2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penelitian asuhan Kebidanan pada ibu

bersalin dan bayi baru lahir adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi pengkajian Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru

lahir.

b. Mengidentifikasi diagnosis Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru

lahir.

c. Mengidentifikasi intervensi Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru

lahir.

d. Mengidentifikasi implementasi Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi

baru lahir.

e. Mengidentifikaasi evaluasi Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru

lahir.

D. Manfaat Studi Kasus

Adaapun manfaat dari penelitian ini, diharapkan dapat ditinjau dari dua aspek

yaitu segi praktis dan teoritis sebagai berikut :


1. Manfaat teoritis.

a. Bagi perkembangan IPTEK Kebidanan Dapat digunakan sebagai

masukan dalam pengembangan ilmu Kebidanan serta bahan

pertimbangan dalam memberikan asuhan Kebidanan pada ibu bersalin

dan bayi baru lahir.

b. Bagi peneliti selanjutnya Dapat digunakan sebagai pedoman serta

bahan pembelajaran untuk peneliti selanjutnya mengenai

penatalaksanaan asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru

lahir.

2. Manfaat praktis.

a. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini dapat memberikan suatu

pemikiran untuk masyarakat agar dapat menanggulangi nyeri

melahirkan pada persalinan dan bayi baru lahir.

b. Bagi tenaga kesehatan Hasil dari penelitian ini dapat memberikan

masukan dan pertimbangan bagi bidan dalam memberikan pelayanan

Kebidanan pada persalinan dan bayi baru lahir.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Persalinan

1. Defenisi

Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan serangkaian

kejadian pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan

pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau

melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan

ibu sendiri). (Ari Kurniarum, S.SiT., 2016)

Menurut World Health Organization (WHO) Persalinan normal adalah

persalinan dengan presentasi janin belakang kepala yang berlansung secara

spontan dengan lama persalinan dalam batas normal, beresiko rendah sejak

awal persalinan hingga partus dengan massa gestasi 37-42 minggu.

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar

dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit

(JNPK-KR, 2017).

Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan

janin turun ke dalam jalan lahir dan kemudian berakhir dengan pengeluaran

plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau bukaan jalan

lahir, dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu sendiri (Annisa dkk, 2017).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin, plasenta,

dan cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau jalan

lain dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu sendiri (Indrayani & Maudy,

2016).

2. Tanda –tanda persalinan

a. Terjadi his persalinan yang bersifat:

a) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan, 2 x10 menit, sedang

b) Sifatnya teratur, interval makin lama makin pendek dan kekuatannya

makin besar.

c) Memberikan pengaruh pada pembukaan serviks.

d) Makin beraktifitas (jalan) kekuatan makin bertambah.

b. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda) yang keluar dari vagina

karena:

1. Perubahan servik.

a) Pada primigravida pembukaan serviks mendatar lebih dahulu

kemudian baru membuka, dan pembukaan rata-rata 1 cm dalam 2

jam.

b) Pada multigravida pembukaan serviks mendatar dan menbuka

hampir bersamaan. 2 cm dalam 1 jam.

2. Pembukaan yang menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis

servikalis lepas

3. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah yang pecah.


c. Pengeluaran air ketuban Kantong ketuban yang mengelilingi bayi pecah

sehingga air ketuban keluar (air ketuban yang normal berupa cairan yang

bersih, jernih, dan tidak berbau). (Suririnah,2008:158)

3. Faktor- faktor yang penting dalam persalinan

a. Power

a) His

b) Kekuatan untuk mengedan

c) Kontraksi otot dinding perut.

b. Passage

a) Jalan lahir otot

b) Jalan lahir tulang

c. Passanger (faktor janin)

a) Janin

b) Plasenta

c) Selaput ketuban.

4. Tahap-tahap persalinan.

a. Kala I (kala pembukaan)

Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-

10 cm (pembukaan lengkap) Kala I dibagi atas 2 fase, yaitu :

a) Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai

pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam

b) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 fase lagi,

yaitu :
(a) Periode akselerasi : pembukaan menjadi 4 cm, berlangsung 2

jam.

(b) Periode dilaktasi maksimal : pembukaan berlangsung cepat

menjadi 9 cm, berlangsung selama 2 jam.

(c) Periode deselarasi : pembukaan jadi 10 cm / lengkap dalam

waktu 2 jam. (Prawirohardjo,2005:182)

b. Kala II (kala pengeluaran)

Kala II adalah dimulai dari pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan

lengkap sampai bayi lahir.Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada

primigravida dan 1 jam pada multigravida. (Ari Sulistyawati dan Esti

Nugraheni,2010 : 7 )

c. Kala III (kala pengeluaran plasenta)

Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta.

Tanda – tanda plasenta sudah lepas :

a) Terjadi kontraksi rahim, sehingga rahim menbulat, keras, dan

terdorong keatas.

b) Plasenta didorong kearah segmen bawah rahim.

c) Tali pusat bertambah panjang.

d) Terjadi perdarahan mendadak.

Selama proses persalinan terjadi kontraksi otot rahim yang

disertai retraksi, artinya panjangnya otot rahim tidak kembali pada

panjang semula sehingga plasenta terlepas dari implantasinya.


Setelah istirahat, rahim berkontraksi untuk dapat melepaskan

plasenta.

d. Kala IV

Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV

dilakukan observasi terhadap pendarahan pasca persalinan, paling seering

terjadi pada 2 jam pertama.

Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.Tingkat kesadaran pasien

2.Pemeriksaan TTV

3.Kontraksi uterus

4.Terjadinya pendarahan. Pendarahan dianggap masih normal

bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc. (Ari Sulistyawati dan Esti

Nugraheni,2010 : 9 )

B. Partograf

1. Pengertian

Dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan. Partograf

memberi peringatan pada petugas kesehatan bahwa suatu persalinan

berlangsung lama, adanya gawat janin, bahwa ibu perlu dirujuk.

(Saifuddin,2006:104)

Partograf adalah alat bantu digunakan selama fase aktif persalinan dan

informasi untuk membuat keputusan diklinik.


2. Tujuan

1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai

pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam

2) Medeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal dan

mengidentifikasi secara dini adanya penyulit

3) Medeteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama

4) Memantau kondisi ibu dan janin

5) Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran

6) Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik

yang sesuai dan tepat waktu

3. Penggunaan partograf

1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala I persalinan sebagai elemen

penting asuahan persalinan, baik tanpa maupun adanya penyulit

2) Selama persalinan dan kelahiran disemua tempat, baik rumah,

puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit dan lain-lain

3) Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan

kepada ibu selama persalinan seperti : spesialis kandungan, bidan,

dokter, residen, mahasiswa kedokteran dan mahasiswa kebidanan(

APN,2008:35)
Tabel V : frekuensi minimal penilaian dan intervensi. Jika ibu menunjukkan

tanda-tanda komplikasi atau gejala komplikasi atau perubahan kondisi

Parameter Frekuensi pada fase laten Frekuensi pada fase aktif

Tekanan darah Setiap 4 jam Setiap 4 jam

Temperature /suhu Setiap 4 jam Setiap 4 jam

Nadi Setiap 30 menit Setiap 30 menit

Detak jantung janin Setiap 1 jam Setiap 30 menit

Kontraksi uterus Setiap 1 jam Setiap 30 menit

Perubahan serviks Setiap 4 jam Setiap 2-4 jam

Penurunan kepala janin Setiap 4 jam Setiap 2-4 jam

Urine Setiap 2 jam Setiap 2 jam

C. Bayi baru lahir

1. Defenisi

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang

kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37

minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar

>7 dan tanpa cacat bawaan. (Ai Yeyeh R dan Lia Yulianti, 2012: 2 )
2. Perubahan Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir

a. Perubahan Sistem Pernafasan

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfunsi untuk

mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan jaringan

alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali. (Ai Yeyeh R dan Lia

Yulianti, 2012: 38 )

b. Perubahan Dalam System Peredaran Darah

Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam system

pembuluh darah yaitu pada saat tali pusat dipotong dan pernafasan

pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru paru lalu

meningkatkan tekanan atrium kanan.

c. Sistem Pengaturan Tubuh

1. Pengaturan Suhu.

Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban

menguap melalui kulit sehingga mendinginkan darah bayi.

Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usahan

utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan

kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat

untuk produksi panas, Lemak coklat tidak diproduksi ulang

oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat dengan adanya

stress dingin. (Ai Yeyeh R dan Lia Yulianti, 2012: 40 )

2. Mekanisme Kehilangan Panas


a) Evaporasi : yaitu penguapan cairan ketuban pada

permukaan tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tidak

segera dikeringkan atau diselimuti.

b) Konduksi : yaitu melalui kontak langsung antara tubuh

bayi dengan permukaan yang dingin.

c) Konveksi : yaitu pada saat bayi terpapar udara yang

lebih dingin

d) Radiasi : yaitu ketika bayi ditempatkan didekat benda

benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu

tubuh bayi.(Ai Yeyeh R dan Lia Yulianti, 2012: 40 )

3. Perawatan Bayi Baru Lahir

a. Mencegah pelepasan panas yang berlebihan melalui konduksi,

konveksi, evaporasi, radiasi dengan cara :

a) Keringkan dengan segera tubuh bayi

b) Jaga agar kepala bayi tertutup

c) Jangan memendikan sebelum 6 jam post partum

d) Jangan melakukan pengisapan lendir secara rutin

e) Segera berikan bayi kepada ibunya untuk disusui

b. Bebaskan/bersihkan jalan nafas

Bersihkan jalan nafas bayi dengan cara mengusap mukanya

dengan kain kasa yang bersih dari darah dan lendir segera setelah

kepala bayi lahir. Apabila bayi baru lahir dapat bernafas secara
spontan atau segera menangis jangan lakukan pengusapan secara rutin

pada jalan nafasnya

c. Rangsangan taktil

Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya adalah tindakan

rangsangan untuk bayi yang sehat.Prosedur tersebut sudah cukup

untuk merangsang upaya nafas.

d. Laktasi

Selesai dibersihkan dan diberi pakaian yang bersih dan kering

maka bayi sudah diselimuti, diberikan kepada ibunya untuk mulai

mendapatkan ASI. Proses ini merupakan bagian dari rawt gabung.

(Prawirohardjo,2002:N-32)

4. Penilaian pada bayi baru lahir

Segera setelah lahir, letakkan bayi di atas kain bersih dan kering yang

disiapkan pada perut ibu.Bila hal tersebut tidak memungkinkan maka

letakkan bayi dekat ibu (diantara kedua kaki atau disebelah ibu) tetapi harus

dipastikan bahwa area tersebut bersih dan kering. Segera pula lakukan

penilaian awal dengan melihat yaitu :

a. Lihat warna kulit bayi

b. Lihat apakah bayi menangis kuat/ bernafas tanpa kesulitan

c. Lihat apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas. (APN,2008).

Penilaian keadaan bayi di lakukan secara APGAR

- A : appearance ( warna kuli atau rupa )


- P : pulse ( frekuensi jantung )

- G : grimace ( menyeringai akibat reflek kateter dalam hidung )

- A : activity ( keaktifan )

- R : respiration ( pernafasan )

Nilai APGAR :

a. Angka antara 0-3 : anak dalam keadaan maut

b. Angka antaara 4-5 : memerlukan pertolongan-pertolongan tertentu

c. Angka antara 6-10 : keadaan bayi baik

APGAR di tantukan setelah 1 menit dan 5 menit pertama

TABEL II :Penilaian secara APGAR

ANGKA PENILAIAN

TANDA
1 2 3

 Bunyi jantung  Tidak ada  Lambat ( di  Di atas 100


bawah 100 x/
menit

 Usaha bernafas  Tidak ada  Lambat tidak  Baik,teratur


teratur

 Tonus otot  Fleksi atau  Pergerakan


 Lemas
sedikit aktif
gerakan
mimic

 Menagis  Menangis
 Reflek  Tidak ada kuat
reaksi
 Badan merah  Seluruh
 Warna  Biru pucat anggota biru badan merah

(Sumber Obstetric Fisiologi FK Padjadjaran )

a. Pengkajian Refleks Bayi

Refleks bayi atau automisme khususnys bermanfaat dalam mengkaji

fungsi sistem syaraf pusat bayi. Refleks yang biasanya ditemukan pada

bayi baru lahir normal, adalah :

1. Pemeriksaan bayi baru lahir

a. Rooting reflek/refleks mencari

Bayi menoleh saat ada jari yang ditempelkan ke pipinya.

Reflek ini akan hilang pada usia 3-12 bulan.

b. Sucking refleks/ reflek mengisap

Bayi menunjukkan refleks mengisap saat ada jari yang

ditempelkan kebibirnya

c. Moro refleks/ reflek kejut

Bayi akan melakukan gerakan ekstensi dan abduksi pada

ekstremitasnya saat dikagetkan atau dibaringkan secara tiba-tiba.

Pada bulan ke 3-4 reflek ini akan hilang

d. Graph refleks/ refleks gengam

Gerakkan menggenggam yang terjadi saat jari kita ditempelkan

ke telapak tangan bayi. Reflek ini akan hilang pada usia 3 bulan
e. Tonick neck reflek

Dapat dilakukan dengan cara memfleksikan kepala ke dada.

Hasil positif bila ada tahanan

f. Babinski reflex

Gerakan merengang atau ekstensi telapak kaki ke arah ibu jari

saat bagian lateral kaki digoreskan dengan hammer

2. Pemeriksaan lanjutan

a. Walking reflek

Dikenal dengan refleks melangkah dimana kaki akan bergerak

keatas dan kebawah bila sedikit disentuhkan ke permukaan yang

keras. Reflek ini dijumpai pada minggu ke 8.

b. Ekstruksi reflek

Lidah ekstensi ke arah luar bila disentuh. Dijumpai pada usia 4

bulan

c. Galant’s

Punggung bergerak ke arah samping bila distimulasi, dijumpai

usia 8 minggu pertama

d. Neck righting

Bila bayi telentang, bahu dan badan kemudian pelvis berontasi

ke arah dimana bayi diputar dan dijumpai selama 10 bulan

pertama.
BAB III
LAPORAN KASUS
ASUHAN IBU BERSALIN PADA NY ”R” USIA 36 TAHUN
DI BPS RITA BUKITTTINGGI

Hari/Tanggal : 13 Januari 2023 Tempat : BPS RITA

Dikaji Oleh : Devi Anggraeni DR Jam : 01.10 wib

1) SOAP Kala 1
Data Subjektif

a. Biodata
Nama Ibu : Ny.R Nama Suami : Tn. A

Umur : 34 tahun Umur : 38 tahun

Suku/Bangsa : Minang Suku/Bangsa : Minang

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Dagang

Alamat : Sawa Dangka Alamat : Sawa Dangka

No hp : 081270104848

b. Keluhan utama saat datang :


- Terasa sakit perut bagian bawah sampai ke pinggang, sakit hilang timbul
dan semakin kuat serta teratur sejak sore kemarin pukul 17.00 wib.
c. Riwayat Obsetric
a. Riwayat menstrusi :
Menarche : 13 tahun
Siklus ; 28 hari
Lama : 7 hari
Bau : amis
Warna : merah kecoklatan
Keluhan : tidak ada
b. Riwayat Pernikahan
Status pernikahan ; Sah
Umur Waktu menikah : suami : 25 tahun
Istri : 21 tahun
Istri ke :1
Suami ke :1
Lama menikah baru hamil : 2 bulan
c. Kontrasepsi : Kondom

d. Riwayat kehamilan ,persalinan,nifas yang lalu :


Anc TT UK Cara Tempat Komplikasi Bayi ASI KB
Hami Persalinan
l ke- JK BB PB

1. 3x 3 38 normal Bidan Tidak ada Pr 4,4 53 ya Tidak


ada

2. 4x 3 38 normal rumah Tidak ada Pr 4,1 48 ya Kond


om

3. 3x 3 38 normal bidan Tidak ada Prl 4,0 50 ya Kond


k om

4. Ini 48

e. Riwayat ANC hamil ini : (4x USG)


f. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : Tidak ada penyulit
selama kehamilan ,persalinan dan nifas yang lalu
g. Riwayat kesehatan ibu : tidak ada menderita penyakit sistemik, dan
Penyakit keturunan lainnya
h. Riwayat makan terakhir : pagi tadi tadi, habis 1 porsi , selera makan
biasa, minum ada lebih kurang 2 liter dari jam 19.00 wib sampai sekarang.
i. Riwayat eliminasi terakhhir : BAB pagi tadi terakhir,BAK banyak
dansering

Data Objektif

a. TTV : TD : 150/100 mmHg N : 92x/i P : 20x/i S : 36,5˚C


KU ibu baik

b. Keadaan emosional : ibu tampak tenang dan mau mendengarkan arahan dari
bidan
c. Inspeksi head to toe : Normal

d. Palpasi :
- TFU : teraba 2 jari dibawah PX yaitu 32 cm, teraba bokong
janin(L1),punggung kiri (LII), presentase kepala sudah masuk PAP(LIII),4/5
- TFU : 32 cm (TFU-12 x 155)
- TBJ : 3,100 gram
- His : 3x10 menit 30 detik
e. Auskultasi: DJJ : 127 x/i, teratur , PM kuadran 4 dibawah pusat perut ibu bagian
kiri.
f. Pemeriksaan Dalam :
- Porsio : Pembukaan 8 cm
- Presentase kepala, Hodge 1,
- Ketuban (+)
g. Pemeriksaan lab : tidak dilakukan
Assassement

Dx ibu : Ny. R usia 34 tahun G4P3A0H3, UK 37-38 Minggu, inpartu kala 1


fase aktif k/u ibu baik, Janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi
kepala sudah masuk PAP, k/u janin baik.

Masalah : ibu merasa kurang nyaman dengan rasa nyeri

Kebutuhan :

- Beritahu ibu hasil pemeriksaan

- Jelaskan ketidaknyamanan nyeri yang dirasakan ibu dan menjelaskan cara


menguranginya
- Jelaskan posisi yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayi saat kala I

Planning

Jam 01.30 wib

1. Memberitahu tahu ibu tentang hasil pemeriksaan


2. Melakukan informed consent kepada ibu dan keluarga
3. Menjelaskan ketidaknyamanan nyeri yang dirasakan ibu dan menjelaskan cara
menguranginya
4. Menjelaskan posisi yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayi saat kala I
5. Memberikan pemenuhan kebutuhan ibu dengan asuhan kala I
6. Melakukan pengawasan proses kemajuan persalinan dan factor penghambat
persalinan ibu
7. Mengobservasi DJJ dan tanda vital ibu
8. Menyiapkan perlengkapan alat partus, obat dan pakaian ibu
9. Mencatat dan dokumentasi dengan partograf
Lembar Implementasi

No Uraian Kegiatan Implementasi Paraf

1 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan : ibu berada dikala I persalian


TD 150/100 mmHg, pembukaan 6 cm, kontraksi adekuat dan lama persalinan
kala I akan berlangsung kurang lebih 2 jam lagi hingga pembukaan lengkap

(Ibu mengerti dan faham akan penjelasan bidan tentang kondisinya saat ini)

2 Melakukan informed consent kepada ibu dan keluarga: dengan menjelaskan


prosedur proses persalinan normal serta tindakan invasive yang diperlukan
saat persalinan nanti, dan kemungkinan tindakan medis yang akan dilakukan
pada ibu seperti penyuntikan, penjahitan luka jalan lahir, dll. Serta meminta
persetujuan ibu dan suami untuk dilakukan proses asuhan persalinan pada
dirinya

(ibu dan suami setuju dengan penjelasan bidan dan telah menandatangani
lembar informed consent yang sudah disediakan)

3 Menjelaskan ketidaknyamanan nyeri yang dirasakan ibu adalah proses alami


yang diperlukan rahim dalam mebantu membuka cervik / jalan lahir, sehingga
terjadi pembukaan dan penurunan kepala dengan cepat,

Dan menjelaskan cara mengurangi kontraksi dengan cara :

- Meminta ibu focus dengan pernafasan dan menarik nafas secara perlahan
dan panjang serta relax kan semua otot tubuhnya
- Meminta ibu meningkatkan penerimaan/koping diri terhadap sensasi nyeri
adalah hal yang diharapkan untuk terjadinya pembukaan jalan lahir,dan
keluarnya bayi
- Melakukan massage dan pijatan ringan pada area pinggang dan punggung
ibu untuk mengurangi sakit dan kontraksi yang dirasakannya saat ini
- Mendekatkan diri dan pasrah kepada sang pencipta dengan melapalkan
doa dan ucapan tahmid, istighfar sehingga menenangkan perasaan ibu
- Mengajarkan ibu untuk self hypnosis dengan mengajak janinnya berbicara
saat kontraksi datang, sambil membelai perut ibu, sehingga ibu lebih
merasa kuat dan nyaman

(ibu sangat kooperatif terhadap semua saran yang sudah disampaikan dan ibu
sudah mengikuti anjuran bidan seperti yang diatas dengan baik)

4 Menjelaskan posisi yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayi saat kala I agar
meberikan kenyamanan dan keamanan bagi bayi dan ibu, seperti :

- Melarang ibu untuk memilih posisi tidur telentang karena menggangu


aliran darah kejanin dan mengutamakan posisi miring kekiri atau kekanan
secara bergantian

(ibu sudah memilih posisi tidur miring kekiri dan kekanan secara bergantian)

5 Memberikan pemenuhan kebutuhan ibu dengan asuhan kala I yang meliputi


:pemenuhan makan dan minum ibu,meliputi asuhan sayang ibu, Pencegahan
infeksi, makan minum untuk tenaga, eliminasi dan pendampingan persalinan
oleh suami.

(semua tindakan sudah dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu pada kala I
ini)

6 Melakukan pengawasan proses kemajuan persalinan dan factor penghambat


persalinan ibu, dengan menilai kemajuan dan peningkatan durasi, interval dan
frekwensi his ibu, melakukan pemeriksaan dalam 2 jam kemudiana atau saat
ada dorongan ingin meneran yang sangat kuat pada ibu nantinya,

(pengawasan His sudah dilakukan dan dicatat setiap 30 menit, ketuban pecah
jam 01.18 wib +- 100 cc.kemudian dilakukan pemeriksaan dalam ditemukan
pembukaan 9 cm,maulase (-), kepala H IV)

7 Mengobservasi DJJ dan tanda vital ibu, dimana pemantauan DJJ dilakukan
setiap 30 menit dan TTV dilakukan setiap 2 jam

(DJJ janin normal 127x / menit, Td 150/100 mmHg dan sudah tercatat
dipartograf,)
8 Menyiapkan perlengkapan alat partus : partus set, heating set, obat-
obat,pakaian ibu dan bayi

(alat sudah steril, pakaian ibu dan bayi sudah disiapkan, obat-batan
esesensial sudah ada yaitu oksitiosin, metergin)

9 Mencatat dan dokumentasi dengan partograf setiap temuan yang berkaitan


dengan kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin saat persalinan kala I ini.

(semua temuan sudah dicatat dipartograf, DJJ, pembukaan, penuruanan


kepala, His, TTV, Urine, minum, dll)

2) SOAP KALA II
Jam : 01.35 wib

Data Subjektif

- Rasa sakit pada perut bagian bawah semakin kuat dan teratur
- Ada terasa keinginan ingin meneraban kuat
- Ibu menanyakan apakah sudah boleh mengedan saat ini

Data Objektif

- Ibu tampak kesulitan menahan keinginan meneran


- Palpasi penurunan kepala 1/5, kontraksi kuat dan lama 4x10 m / 50 detik
- DJJ 127x/menit, teratur
- VT : Pembukaan Lengkap, penurunan kepala Hodge 4, Ketuban (-)
- Pengeluaran lender darah bertambah banyak
Assassement

- Ny.R usia 34 tahun G4P3A0H3,UK 36-37 minggu inpartu kala II, ketuban (-
), k/u ibu baik.
- Janin hidup, kepala sudah didasar panggul k/u janin baik.

Planning

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaanbahwa ibu sudah dikala 2 persalinan


2. Mengajarkan cara mengedan yang baik pada ibu
3. Memimpin ibu untuk meneran saat ada kontraksi kuat
4. Membantu kelahiran bayi / stenen secara APN
5. Menilai kondisi bayi saat lahir
6. Melakukan perawatan bayi baru lahir
7. Menunda pemotogan tali pusar sampai minimal 2 menit
8. Melakukan IMD pada bayi
9. Mengucapkan selamat kepada ibu dan suami

Lembar Implementasi

No Uraian Kegiatan Implementasi Paraf

1 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah berada dikala 2


persalinan dan ibu siap-siap melahirkan, dan akan dipimpin meneran disaat
yang tepat nantinya oleh bidan

(Ibu mengerti dan faham akan penjelasan bidan tentang kondisinya saat ini)

2 Mengajarkan cara meneran yang baik pada ibu dengan mengatur pernafasan
panjang dan lembut lepaskan secara perlahan seperti bersiul dan meniup,
disertai posisi ibu menelentang kedua kaki ditekuk diangkat kearah samping
dada, dengan kedua tangan mencengkram bagian dalam paha. Dan dilakukan
disaat ada kontraksi yang menyertainya

(ibu sangat kooperatif terhadap semua saran yang sudah disampaikan dan ibu
sudah mengikuti anjuran bidan seperti yang diatas dengan baik)

3 Memimpin ibu untuk meneran saat ada kontraksi kuat, dengan teknik
mengedan yang sudah diajarkan pada ibu sambil meminta ibu mengontrol
kekuatannya dalam mengedan tanpa menahan nafas lama, dan dilakukan
sampai kepala jani bener-bener terdorong dan crowning keluar vulva secara
keseluruhan

(ibu sudah memilih posisi mengedan seperti yang diajarkan,dan siap untuk
melahirkan)

4 Membantu kelahiran bayi secara APN dengan meletakan tangan kanan


diperinium melindungi robekan perineum dan tangan kiri menahan defleksi
kepala tidak terlalu kuat mencegah rupture area uretra. Dan saat kepala sudah
Nampak keluar sempurna divulva, tunggu putaran paksi luar serta memantau
lilitan talipusat dan melakukan sanggah susur sampai seluruh tubuh bayi
keluar sempurna

(semua tindakan sudah dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu pada kala II
ini)

5 Menilai kondisi bayi saat lahir meliputi tangisan, warna kulit, pergerakan
bayi, Jenis kelamin saat baru lahir sehingga diketahui kondisi bayi normal atau
tidaknya.

(jam 01.40 wib bayi laki-laki lahir menangis kuat, warna kulit kemerahan,
tonus otot aktif, dan terdapat sisa lender dalam mulut dan hidung bayi )
6 Melakukan perawatan bayi baru lahir, meliputi membersihkan muka, jalan
nafas dari sisa ketuban dengan kassa dan deeley, mengeringkan bayi dan
melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

(semua tindakan sudah dilakukan dengan baik, ,)

7 Menunda pemotogan tali pusar sampai minimal 2 menit agar memberikan


kesempatan aliran darah dari plasenta menuju janin tetap terjadi dan mencegah
anemia dan ikterik pada bayi yang dilahirkan dengan penundaan pemotongan
talipusat

(tali pusat sudah ditunda pemotongannya selama 3 menit dan dipotong ±4 cm


dari pangkal pusat)

8 Melakukan IMD

(bayi sedang dilakukan IMD saat ini)

9 Mengucapkan selamat kepada ibu dan suami sebagai bentuk appresiasi dan
penghargaan kepada usaha ibu yang sudah melewati proses persalinananya
dengan penuh semangat dan nyaman.

(ibu dan suami mersa senang dan bahagia setelah kelahiran bayinya)
3) SOAP KALA III
Pukul :01.55 wib

Data Subjektif

- Merasa bahagia dan senang atas kelahiran bayi laki-lakinya


- Ada terasa mules pada bagian perutnya
- Ibu menanyakan apakah plasentanya sudah lahir
Data Objektif

- Td 120/80mmHg, N 80x/m,
- TFU sepusat, kontraksi uterus kuat, Rahim terasa keras
- Oksitosin 1 ampul sudah didrip dalam infus
- Pengeluaran darah bertambah banyak (±150cc), tali pusat memanjang

Assassement

- Ibu P4A0H4, kala III, tanda pelepasan plasenta sudah ada, k/u ibu baik.

Planning

1. Memberitahukan ibu bahwa akan dibantu pengeluaran plasentanya


2. Membantu melahirkan plasenta dengan tekhnik dorso cranial
3. Memantau kelengkapan plasenta
4. Melakukan massage palmar sekaligus menilai kontraksi Rahim pasca
pengeluaran plasenta
5. Menilai laserasi jalan lahir
6. Mengestimasi jumlah darah yang keluar pada kala III
Lembar Implementasi

No Uraian Kegiatan Implementasi Paraf

1 Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan proses pengeluaran plasenta


dikarenakan tanda-tanda pelepasan sudah ada yaitu pengeluaran darah dan
talipusat bertambah panjang

(Ibu mengerti dan faham akan penjelasan bidan tentang kondisinya saat ini)

2 Membantu melahirkan plasenta dengan tekhnik dorso cranial dengan tangan


kanan penolong melakukan peregangan talipusat terkendali, tangan kiri
menekan supra simpisis secara dorso cranial sampai plasenta tampak didepan
vulva dan diputar searah jarum jam secara perlahan sampai selaputnya
lengkap keluar.

(plasenta lahir spontan, jam 01.55 wib, secara PTT dan dorsocranial
technique)

3 Memantau kelengkapan plasenta dengan melihat sisi maternal : kelengkapan


kotiledon dan selaput plasenta, dan bagian foetal tempat penanamamn
talipusat dan diameter plasenta bayinya.

(kotileson dan selaput palsenta lengkap , warna plasenta merah tua)

4 Melakukan massage palmar selama 15 detik diatas Rahim ibu, sekaligus


menilai kontraksi Rahim pasca pengeluaran plasenta apakah kuat atau lembek.
Sehingga diketaui secara dini komplikasi / kondisi ibu pasca bersalin

(palpasi palmar sudah dilakukan 15 detik dan kontraksi uterus kuat, TFU 3
jari bawah pusat)
5 Menilai ada tidaknya laserasi jalan lahir ibu, untuk memperkirakan kondisi
robekan dan luka-luka yang terdapat disepanjang vagina dan perineum bagian
luar, sehingga dapat ditentukan tindakan penjahitan yang akan dilakukan
nantinya

( terdapatt luka jalan lahir derajat 1)

6 Mengestimasi jumlah darah yang keluar pada kala III untuk membantu bidan
memahami jumlah perdarahan yang normal atau abnormal pasca perslainan
yang sudah dialami si ibu.

(darah yang keluar pada kala III ini ±150 cc dan darah tidak banyak dan
seidkit merembes saja)

4) SOAP KALA IV
Pukul : 02.10 wib

Data Subjektif

- Merasa bahagia dan senang atas kelahiran bayinya, bayi masih IMD dengan
baik diatas perut ibu, bayi tampak sedang mencari-cari putting susu ibunya
- Mules pada perutnya(+)
- Ibu menanyakan apakah lukanya perlu dijahit

Data Objektif

- Td 120/80 mmHg, N 80x/m, suhu 37 ‘ c


- TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus kuat, Rahim terasa keras
- Kandung kemih tidak teraba
- Pengeluaran darah ± 100 cc
Assassement

- Ibu P4A0H4, parturient kala IV, TFU 3 jari bawah pusat, bayi sedang IMD,
k/u ibu baik.

Planning

1. Memberitahukan ibu bahwa ibu perlu dijahit pada jalan lahir


2. Menjelaskan tentang cara perawatan perineum pasca lahiran
3. Membersihkan ibu dari sisa ketuban dan darah
4. Membersihkan lingkungan ibu dan merendam alat instrument
5. Pemilahan limbah persalinan
6. Memenuhi kebutuhan ibu kala IV
7. Mengawasi ibu selama 2 jam pertama kelahiran
8. Melengkapi partogarf
9. Memberikan terapi obat-obatan pada ibu pasca bersalin
10. Melalukan perawatan bayi pasca IMD

Lembar Implementasi

No Uraian Kegiatan Implementasi Paraf

1 Memberitahu ibu bahwa ibu perlu mendapatkan jahitan pada jalan lahir yaitu
3 hecting dalam dan 1 luar

(Ibu mengerti dan faham akan penjelasan bidan tentang kondisinya saat ini)

5 Menjelaskan tentang cara perawatan luka perineum pasca lahiran untuk


mencegah infeksi dan luka menjadi basah, diantaranya :

- Menganjurkan ibu cebok dengan air bersih dari arah depan ke belakang
- Rajin mengganti pembalut 5-6 x sehari atau dirasakan tidak nayaman lagi
- Melarang ibu menggunakan pembersih dan cairan antiseptic pada luka
agar luka segra sembuh dan tidak basah
- Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan tidak berpantangan yang
banyak.
- Menjaga area hecting tetap kering jangan biarkan lembab

(ibu berjanji akan melaksanakan semua saran bidan akan dilakukan ibu saat
dirumah nantinya)

6 Membersihkan ibu dari sisa ketuban dan darah terutama area kelamin,
selangkangan, bokong dan pinggang , dan disertai pemasangan softek ibu dan
pakaian ganti ibu

(ibu sudah bersih, nyaman dan selesai diganti bajunya)

7 Membersihkan lingkungan ibu dan merendam alat instrument, membersihkan


area sekitar tempat tidur ibu supaya nyaman dan mencuci alat-alat instrument
partus lalu cuci bilas dibawah air mengalir kemudian diangin-anginkan.

(semua tindakan sudah dilakukan dengan baik, alat sudah dibersihkan,)

8 Pemilahan limbah persalinan untuk menjaga safety dan PI dalam bekerja


dilingkungan klinik dan meletakkan sampah medis dan limbah kaca dan tajam
kedalam safety bok yang sudah disediakan

(semua tindakan safety dan PI dari limbah sudah selesai dan diletakkan pada
tempatnya)

9 Membantu pemenuhan kebutuhan ibu kala IV meliputi : menyusui bayinya,


makan minum, elimnasi dan istirahat pasca persalinan
(ibu sudah makan dan minum dan sudah merasa nyaman)

10 Mengawasi ibu selama 2 jam pertama keahiran meliptui TTV, Kontraksi


Rahim TFU, darah , kandung kemih dll, dengan waktu 1 jam pertama dan 2
jam pertama serta dicatatat dalam partograf

(kondisi dan temuannya sudah tercatat dipartograf)

11 Melengkapi partogarf dengan pencatatan yang benar sehingga menjadi bukti


tanggung jawab dan tanggung gugat bidan dalam menolong persalinan yang
aman dan sesuai SOP

(partograf sudah lengkap diisi sesuai data temuan pasien pada lembar 1 dan
2)

12 Memberikan terapi obat-obatan pada ibu pasca bersalin melipouti : pct,


fargetic dan vitasi masing masing 3x1,arkavit c 1x1 dan vitamin A 2 kali dgn
jarak 24 jam dan memesankan agar ibu menghabiskan obatnya saat dirumah
dan meminta obat tambahan saat obat sudah habis nantinya

(obat sudah diminum ibu sesuai anjuran bidan)

13 Melakukan perawatan bayi pasca IMD selama 1 jam meliputi : pemeriksaan


antropometri : BB/PB, LIKA, LILA dan LIDA, melakukan pemeriksaan fisik,
pemberian tetes mata, pemberian injeksi Vitami K dan Imunisasi HB 0 1 jam
setelahnya. Kemudian bayi diserahkan kepada ibu agar disusui segera dan
mendapatkan colostrum awal ibu.

(semua perawatan bayi sudah selesaidilakukan didapatkan hasil BB 3,900 gr,


PB 50 cm, dan bayi sudah disusui kepada ibunya)
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NY “R”
DI BPS RITA BUKITTINGGI

Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2023 Pukul : 11.00 Wib

A. Data Subjectif
1. Identitas Bayi
Nama : By Ny “R” Tanggal Lahir : 13-01-2023
Jam : 01.30 wib JK : Laki-laki
Nama Ibu : Ny “R” Nama Ayah : Tn “A”
Umur Ibu : 34 Tahun Umur Ayah : 38 Tahun
Alamat : Sawa Dangka Alamat : Sawa Dangka

2. Riwayat Kehamilan
Usia Kehamilan : Aterm
Lama Persalinan Kala 1 : 1 jam 15 menit
Lama Persalinan Kala II : 9 menit
Lama Persainan Kala III : 10 menit
Keadaan Air Ketuban : Jernih
Persalinan : Spontan
Lilitan Tali pusat : Tidak Ada
Penolong Persalinan : Bidan
Keadaan setelah lahir : Menangis setelah lahir
Pemberian Asi : segera IMD

B. Data Objectif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- TTV :
N: 130x/i P : 48x/i S : 36,7ºC
BB : 3,900 gr PB : 50 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Terdapat ubun-ubun besar dan ubun-ubun kecil, tidak ada cephal
hematoma, tidak ada caput susadenium, tidak ada luka dan tidak ada
cacat bawaan.
b. Wajah : simetris dan tidak ada cacat bawaan
c. Mata
Mata simetris kiri dan kanan, Sklera putih, tidak ada kelainan, pupil mata
jernih
d. Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada secret
e. Mulut
Mulut simetris, gusi merah, tidak ada kelainan, bintik putih pada lidah
normal
f. Telinga
Telinga simetris kiri dan kanan, Daun telinga ada
g. Leher
Tidak ada trauma Flexus Brachialis
h. Dada
Simetris kiri dan kanan, serta tidak terdapat pernapasan retraksi
intercostal, terdapat tarikan dinding dada kedalam
i. Abdomen
Abdomen simetris kiri dan kanan, tali pusat tidak berdarah, tidak ada
kelainan
j. Ektremitas Atas dan Ekstremitas Bawah
Normal dan tidaka ada kelainan.
k. Keadaan Neuro Muscular
Refleks Rooting : Ada Refleks Babinski : Ada
Refleks Moro : Ada Refleks Genggam : Ada
Refleks Sucking : Ada

C. Assesment
Neonatus cukup bulan usia 1 jam, Ku Bayi Baik

D. Planning
1. Memberitahu ibu bahwa dari hasil pemeriksaan keadaan umum bayi baik,
ttv dalam batas normal dan anggota tubuh serta alat gerak lengkap dan
normal.
2. Menginformasikan kepada ibu bahwa bayi akan disuntikan vit k untuk
mencegah terjadinya perdarahan intracranial pada 1/3 paha kiri sebelah
lateral secara IM sebanyak 0,5ml. Suntikan vit k telah dilakukan
3. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui dan memberikan penkes
mengenai Teknik menyusui yang benar dan perawatan payudara .
4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi nya sesering mungkin untuk
merangsang produksi ASI dan sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
bayi,serta memberikan ASI tanpa dijadwalkan (on demand)
5. Memberitahu ibu agar menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu dingin/
panas,menyelimuti bayiagar tidak terjadi hipotermi pada bayi, tidak
meletakkan bayi secara langsung bersentuhan dengan benda / lantai yang
bersuhu rendah
6. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusat yaitu menjaganya tetap terbuka
dan kering tanpa di beri salap ataupun yang lainnya.
CATATAN PERKEMBANGAN ( Kunjungan Ke 2 )

Tanggal : 13 januari 2023 Pukul : 15.00 wib

S:- Ibu mengatakan bayinya tidak rewel

- Ibu mengatakan bayinya sudah BAK dan juga BAB

- Ibu mengatakan bahwa ibu memberikan ASI eksklusif dan bayi menyusui
aktif
O : Keadaan umum bayi: baik

Gerak bayi: aktif

Tanda-tanda vital
- Pernapasan :45x/menit
- Nadi :135 x/menit
- Suhu :36,8⁰C
Gerakan bayi aktif, kuat menyusui,
Tali pusat :sudah agak kering,bersih,
BAB :normal,berwarna kehijauan ,
BAK : normal
A : Neonatus usia 5 jam dengan Ku baik

P:

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik
2. Menginformasikan pada ibu agar menyusui bayinya lebih sering mungkin
karena bayi ibu mengalami ikterus, dan memberitahu ibu agar menjemur
bayinya dipagi hari.Ibu akan melakukan anjuran yang diberikan.
3. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya
4. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan tubuh bayinya, mengganti popok
dan bendung jika bayi pipis dan memberitahu dan mengajari ibu cara
mengikat popok, yaitu tali pusat diangkat keatas dan mengikat tali popok
dibawah tali pusat
5. Memberitahu ibu tanda-tanda infeksi pada bayi, yaitu dolor (sakit), kalor
(panas),tumor (bengkak), rubra (kemerahan) pada tali pusat
6. Menjelaskan ibu tanda bahaya bayi baru lahir dan meminta ibu untuk
menghubungi petugas kesehatan bila terdapat salah satu tanda tersebut, ibu
mengerti.
7. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan tali pusatnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Laporan Asuhan Kasus

1. GambaranTempat

Tempat pengambilan kasus ini adalah di BP Rita yang terletak Kota

Bukittinggi yang melayani pemeriksaan ANC,Persalinan Normal , Keluarga

Berencana (KB),dan konsultasi seputar masalah kesehatan reproduksi. Bidan

ini merupakan salah satutempat praktik mahasiswa Kebidanan dalam

melakukan Praktik Klinik Kebidanan.

2. Pembahasan

a) AsuhanPersalinan Kala II

Pada tanggal 13 Januari 2023 pukul 01.10 WIB ibu datang ke BPS

dengan keluhan pinggang sakit menjalar sampai ke perut bagian bawah.Ibu

mengatakan pinggangnya sakit dan menjalar ke perut bagian bawah, sesuai

dengan tanda dan gejala inpartu pinggang terasa sakit menjalar kedepan

dan keperut bagian bawah sifatnya teratur,intervalnya semakin pendek dan

kekuatannya semakin kuat.(Prawihardjo, 2010).

Berdasarkan pemeriksaan his ibu saat datang ke BPS 4 x/10’/50” hal

ini sesuai dengan teori kontraksi uterus minimal frekuensinya 2 kali dalam

10 menit dengan durasi >20 detik. His yang sempurna bila terdapat

kontraksi yang simetris, kontraksi paling kuat adanya difundus uteri dan
adanya relaksasi.(Prawihardjo, 2010)

Pemeriksaan abdomen saat palpasi didapatkan hasil tinggi fundus

uteriadalah pertengahan prosesus xiphodeus – pusat (38 cm), bagian atas

dalah bokong, bagian samping kiri adalah punggung, bagian samping

kanan adalah ekstremitas janin. Bagian bawah adalah kepala dan sudah

masuk PAP 1/5, DJJ 144 x/ menit, TBJ 3200 gram. Pada pemeriksaan

genetalia ada keluar lendir campur darah,tidak ada oedema,varises,dan

tidak haemoroid. Dilakukan pemeriksaan dalam pada pukul 04.30 WIB

dengan hasil pemeriksaan portio tidak teraba, pendataran 100%,

pembukaan 10 cm, ketuban utuh, presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil

kiri didepan, penurunan HIV,Ibu merasakan ingin BAB hal ini sesuai

dengan teori bahwa kala II persalinandimulai ketika pembukaan serviks

sudah lengkap dan berakhir dengan lahirnyabayi.(Sarwono, 2010)

Saat inspeksi ano genetalia ditemukan adanya lendir campur darah, hal

ini sesuai dengan teori bahwa terjadi perubahan pada serviks yang

menimbulkan pendataran dan pembukaan, pembuluh darah disekitar

serviks pecah yang menyebabkan perdarahan sedikit-sedikit dan lendir

pada kanalis servikalis lepas ini disebut Bloody Show. Pengeluaran bloody

show merupakan tanda persalinan akan terjadi, biasanya dalam 24 hingga

48 jam (Varney, dkk,2007).Kemudian perineum menonjol dan menjadi

lebih lebar dengan anus membuka dan tidak lama kemudian kepala janin

tampak divulva pada saat his. Bayi lahir pukul 04.35 WIB kemudian

menyusul bahu dan seluruh badan bayi. Dengan penilaian awal bayi cukup
bulan, tonus otot baik dan menangis kuat. Kemudian akan dilakukan

MAKIII.

b) Asuhan Persalinan Kala III

Pada pukul 01.55 ibu mengatakan senang bayinya lahir dengan

selamat. Bayi lahir normal, menangis kuat dan tonus otot baik.Terlihat tali

pusat menjulur setelah dilakukan MAK III dan pemotongan tali pusat. Hal

ini sesuaidengan teori perubahan fisiologis kala III bahwa setelah bayi lahir

dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat

penuh, tinggi fundus biasanya dibawah pusat.(Lailiyana dkk, 2010)

Setelah MAKIII kemudian dilanjutkan pemeriksaan kelengkapan

plasenta, mengukur TFU, memantau kontraksi, kandung kemih dan

perdarahan.Hal ini sesuai dengan teori bahwa dengan tetap dengan

memantau kontraksi dengan mengajarkan ibu untuk masase

fundus,mengukur tinggi fundus bertujuan untuk mendeteksi adanya sisa

plasenta, kandung kemih untuk memperlancar kontraksi dan

perdarahan.(Lailiyana dkk,2010)

c) Asuhan Persalinan Kala IV

Pukul 02.10 WIB ibu mengatakan senang proses persalinannya

berjalan dengan lancar dan plasenta lahir normal. Dengan keadaan umum

ibu dan bayi baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan TTV dalam batas

normal, tinggi fundus 3 jari di bawah pusat. Hal ini sesuai dengan teori

bahwa dalam 2 jam pertamasetelah persalinan, tekanan darah, nadi dan


pernapasan akan berangsur kembali normal. Suhu pasien biasanya akan

mengalami sedikit peningkatan, tapi masih dibawah 380C. Kesimpulan

masa persalinan adalah pada 13 Januari 2023 pukul 01.10 WIB, proses

persalinan ibu berlangsung selama 10 menit. Kemudian bayi Laki - laki

lahir spontan, cukup bulan, menangis kuat dan tonus otot aktif. Dan pada

saaat persalinan ibu tidak mengalami robekan jalan lahir.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ny. R usia 34 Tahun G4P3A0H3 usia kehamilan 38-39mg sudah bersalin
pada pukul 01.40 WIB. Pada proses persalinan pada Kala I-IV dilalui dengan
baik dan bayi baru lahir Normal dan plasenta lahir lengkap dengan panjang ±40
cm. Semua dalam keadaan normal.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada semua pihak pada kasus ini yaitu :
1. Bagi Profesi
Dapat meningkatkan kualitas penangan pada Asuhan Kebidanan pada
persalinan dan bayi baru lahir bagi seorang bidan.

2. Bagi Instansi
Diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan kualitas mutu
pelayanan khususnya pada kasus persalinan dan bayi baru lahir secara
komprehensif

3. Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi sumber referensi dalam meningkatkan
pembelajaran tentang Asuhan Kebidanan persalinan dan bayi baru lahir
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai