Anda di halaman 1dari 35

Aksi Nyata

Intervensi Spesifik
untuk Percepatan
Penurunan Stunting

Direktur Gizi dan KIA


5 Oktober 2023
Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat melaksanakan pilar transformasi
pelayanan kesehatan primer

Transformasi sistem pembiayaan Transformasi SDM Transformasi teknologi


4 5 6
kesehatan Kesehatan kesehatan Kegiatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
Rutin
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dan bioteknologi di sektor kesehatan.
tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan Belanja Pegawai
adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Belanja Operasional Perkantoran
nakes lulusan luar negeri.
Belanja Tupoksi non transformasi

a Teknologi informasi b Bioteknologi

2
Angka stunting SSGI turun dari 24.4% di 2021 menjadi 21.6% di 2022

Tren Prevalensi Stunting (%) Tahun 2007 - 2022

36,8 37,2
35,6
34
Pandemi COVID-19
30,8
27,7
24,4
21,6

17.8
14

2007 2010 2013 2016 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

: Riskesdas : SSGI : Target Kementerian Kesehatan : Target RPJM

Angka stunting = prevalensi stunting pada balita, dalam persentase (%)


3
Prevalensi Stunting Balita Indonesia 2022: 21,6%
Masing-masing Kelompok Umur Memiliki Risiko
Prevalensi Stunting Berdasarkan Kelompok Usia (%)
Sebelum lahir Setelah lahir
26,2

22,4 22,5
20,4
6x

18,5
1,

13,7
11,7

Lahir 0-5 bulan 6-11 bulan 12-23 bulan 24-35 bulan 36-47 bulan 48-59 bulan
Fokus program dalam Upaya meningkatkan capaian intervensi spesifik
pada masa sebelum lahir dan sesudah lahir
Masa Sebelum lahir Masa Setelah lahir

Remaja Putri
1 Skrining anemia 6 Pemantauan pertumbuhan balita

7 ASI eksklusif
2 Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) remaja putri

Balita
Pemberian MPASI kaya protein hewani bagi
8 baduta
3 Pemeriksaan kehamilan (ANC)
Tata laksana balita dengan masalah gizi (BB

Ibu Hamil
9 tidak naik, underweight, gizi kurang, gizi buruk
dan stunting)
4 Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) ibu hamil

10 Peningkatan cakupan & perluasan imunisasi


Pemberian makanan tambahan bagi Ibu Hamil
5 Kurang Energi Kronis (KEK) Edukasi remaja, ibu hamil, dan keluarga
11 termasuk pemicuan bebas Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
5
5
Pencegahan stunting dengan tatalaksana khusus dilakukan
saat masalah gizi mulai terdeteksi

Grafik Pertumbuhan (BBU) Grafik Pertumbuhan (TBU)

6
Pentingnya Mencegah Masalah Gizi Mulai dari Posyandu
POSYANDU/Yankes :
• Penimbangan Rujukan ke Puskesmas
• Pengukuran Pada ibu hamil KEK/risiko
KEK dan balita berisiko
• Perkembangan Konfirmasi dan
• Imunisasi masalah gizi
Validasi
• Determinan

Rujukan
dilakukan untuk
konfirmasi status
gizi serta Menentukan
tatalaksana kebijakan intervensi
masalah gizi yang tepat
dan penyakit
penyerta Intervensi
Intervensi
Spesifik Sensitif
pentingnya memastikan
rujukan berjalan untuk
intervensi yang maksimal
7
Pencegahan stunting melalui tatalaksana balita bermasalah gizi dalam
pemantauan pertumbuhan rutin setiap bulan di Posyandu

Proses Balita Menuju Stunting1 Lokasi Intervensi

Berat Badan Tidak Naik Puskesmas (mengatasi red flag) +


2.349.669 balita Posyandu (PMT lokal 2-4 minggu)

Berat Badan Kurang Puskesmas (mengatasi red flag) +


931.836 balita Posyandu (PMT lokal 2-4 minggu)

Gizi Kurang
584.232 balita Puskesmas (mengatasi red flag) +
Posyandu (PMT lokal 4-8 minggu)

Gizi Buruk
95.504 balita Puskesmas + Rumah Sakit

Stunting Rumah Sakit

Sumber : ePPGBM Agustus 2022, data ditarik 15 januari 2023

8
Kualitas Sumber Daya dan Pemenuhan Sarana Prasarana
dalam Pelaksanaan Intervensi Spesifik penurunan AKI/AKB dan Stunting

Tantangan utama Langkah utama

Puskesmas dan Posyandu tidak memiliki alat o Pemenuhan alat antropometri dan USG pada
yang memadai untuk melakukan monitoring tahun 2023 melalui DAK Fisik dan APBN
Kader belum memiliki kapabilitas untuk o Peningatan kapasitas kader dalam pemantauan
melakukan penimbangan, pengukuran, dan pertumbuhan balita
penentuan status pertumbuhan balita
o Peningatan kapasitas nakes terlatih USG, PWS KIA,
Nakes untuk melakukan pembelum sepenuhnya pemantauan pertumbuhan
memiliki kapabilitas pemeriksaan kehamilan,
o Peningkatan kapasitas nakes terlatih
pemantauan pertumbuhan dan tindak lanjut
penatalaksanaan masalah gizi
penanganan masalah gizi balita

Kepatuhan puskesmas untuk melaporkan data o Sosialisasi untuk pelaporan rutin pada
secara teratur masih rendah Kab/kota
o Feedback data rutin setiap bulan (weekly
meeting)
o Follow up langsung dengan Dinkes provinsi /
kabupaten untuk melaporkan data
9
Pemenuhan Hb Meter, Antropometri, dan USG
Gap akan dipenuhi sampai dengan akhir tahun 2023

Hb Meter Antropometri USG


12.000 310.000 9.000

299.767 8.854
10.292 10.292 300.000
8.800
10.000

290.000
8.600 Gap
8.000 Gap Pemenuhan
280.000 Pemenuhan
8.400
752 (8%)
43.403
6.000 270.000 (14%)
8.200
8.102
260.000 256.364
4.000
8.000
250.000

2.000
7.800
240.000

- 230.000 7.600
Target Pemenuhan Target Pemenuhan Target Pemenuhan

10
Pemanfaatan USG
Skrining Risiko Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas Melalui Penggunaan USG Saat Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Pemanfaatan USG sebagai skrining pada pelayanan ANC


oleh dokter di Puskesmas
Pemenuhan USG 8102 752

Pelatihan USG 4996 2251

0% 20% 40% 60% 80% 100%


Agustus 2023 Pemenuhan sampai Q4

1 Sampai Agustus 2023, 1.052.679 ibu hamil telah


diperiksa dengan USG,

2 1429 dokter melaporkan merujuk 6420 ibu hamil


pada bulan Juli 2023, 358 (5.5%) di antaranya
karena berat badan tidak sesuai umur
kehamilan
11
Pemenuhan 8.102 dari 8.854 USG melalui puskesmas dari DAK Fisik dan APBN 2022-2023.
752 USG akan dipenuhi tahun 2023.
APBN 2023
NO PROVINSI APBN 2022 DAK Fisik 2023
DAK 2022 Tahap 1 Tahap 2
1 ACEH 108 48 71 56 22
2 SUMATERA UTARA 141 9 256 117 38
3 SUMATERA BARAT 72 0 58 80 0
4 RIAU 49 52 44 25 26
5 JAMBI 77 6 73 34 12
6 SUMATERA SELATAN 104 79 109 13 12
7 BENGKULU 56 28 70 20 1
8 LAMPUNG 122 28 95 41 0
9 KEP. BANGKA BELITUNG 26 10 11 0 1
10 KEP. RIAU 48 9 8 19 5
11 DKI JAKARTA 0 0 12 209 39
12 JAWA BARAT 238 95 163 147 222
13 JAWA TENGAH 344 71 43 276 32
14 DI YOGYAKARTA 59 5 0 21 0
15 JAWA TIMUR 466 151 82 104 32
16 BANTEN 59 30 40 41 26
17 BALI 9 36 3 42 0
18 NUSA TENGGARA BARAT 127 0 7 16 15
19 NUSA TENGGARA TIMUR 135 106 95 84 4
20 KALIMANTAN BARAT 84 53 53 20 5
21 KALIMANTAN TENGAH 78 0 76 25 12
22 KALIMANTAN SELATAN 60 4 10 128 0
23 KALIMANTAN TIMUR 84 38 25 14 0
24 KALIMANTAN UTARA 16 9 0 1 4
25 SULAWESI UTARA 74 13 76 27 4
26 SULAWESI TENGAH 87 70 0 22 0
27 SULAWESI SELATAN 239 0 68 32 74
28 SULAWESI TENGGARA 63 33 112 45 18
29 GORONTALO 30 30 0 28 0
30 SULAWESI BARAT 58 0 12 9 6
31 MALUKU 44 104 35 25 22
32 MALUKU UTARA 55 13 19 18 13
33 PAPUA 43 0 83 38 79
34 PAPUA BARAT 31 0 56 44 28
TOTAL 3.286 1.130 1.865 1821 752
Gap pemenuhan, 752 unit USG akan dipenuhi melalui Tahun 2023
Pemenuhan Antropometri kit di setiap Puskesmas dan Posyandu
Pengadaan Antropometri kit tahun 2023 akan melengkapi 299.767 Posyandu

256.364 Antropometri telah dipenuhi di Posyandu, sisa


kebutuhan 43.403 unit akan dipenuhi pada Q4 2023
• Tahun 2022 : 61.256
• DAK 2023 : 131.618
• APBN
o APBN Tahap 1: 63.490
o APBN Tahap II: 43.403 (proses usulan)

Telah dilaksanakan peningkatan kapasitas nakes di


semua Puskesmas tentang pemantauan
pertumbuhan 9.394 nakes di 8.880 puskesmas (target:
10.374 nakes Puskesmas)
Saat ini berproses peningkatan kapasitas kader di
seluruh Indonesia – Hingga bulan September 2023
telah terorientasi 21.365 kader dari target 1 kader per
posyandu.

1
Pemanfaatan Antropometri Kit untuk
Update per 17 Juni 2023, saat ini monitoring masih berlangsung
pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu
13
Pemenuhan Antropometri pada 299.767 dari DAK Fisik dan APBN.
Total Pemenuhan Antropometri 2022 – 2023
No Provinsi DAK Fisik
APBN
Tahap 1
APBN
Tahap 2
DAK Fisik APBN APBN
Total
Pengadaan Antropometri Kit
2022
2022 2022
2023 Tahap 1 Tahap 2
2023 sudah terlaksana:
2.029 15 0 1.044
1
2
Aceh
Sumatera Utara 2.120 40 0
4.146
5.676 4.039
575
3.399
7.809
15.274
• Tahap 1 : 48.883 (proses
3 Sumatera Barat 1.791 100 0 0 5.712 448 8.051 distribusi)
4 Riau 1.067 20 2.607 0 389 652 4.735
5 Jambi 932 0 222 0 558 1.370 3.082 • Optimalisasi : 10.043 (sudah
6 Sumatera Selatan 1.258 55 3.194 0 1.323 665 6.495 kontrak)
7 Bengkulu 809 25 598 0 976 13 2.421
8 Lampung 1.562 45 4.979 0 2.124 46 8.756
360 25 483 0 258 94 1.220
9
10
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau 122 0 58 0 1.109 208 1.497
Pemenuhan sebanyak 43.403
11 DKI Jakarta 0 0 0 0 720 1.539 2.259 set akan dipenuhi hingga
4.476 220 0 29.418 4.919 12.751 51.784
12
13
Jawa Barat
Jawa Tengah 4.309 40 0 38.761 5.196 1.751 50.057
akhir 2023
14 D I Yogyakarta 251 5 678 0 1.451 3.500 5.885
15 Jawa Timur 4.454 120 0 28.150 10.092 3.257 46.073
16 Banten 1.105 0 0 6.656 3.220 60 11.041
17 Bali 672 30 1.537 0 2.102 810 5.151
18 Nusa Tenggara Barat 507 10 0 6.073 1.073 296 7.959
19 Nusa Tenggara Timur 2.007 20 0 5.496 1.760 1.347 10.630
20 Kalimantan Barat 662 55 0 3.258 308 1.245 5.528
21 Kalimantan Tengah 1.051 40 0 0 1.051 737 2.879
22 Kalimantan Selatan 886 25 0 1.664 1.078 537 4.190
23 Kalimantan Timur 821 25 1.573 0 2.095 0 4.514
24 Kalimantan Utara 71 20 261 0 139 353 844
25 Sulawesi Utara 438 0 251 0 681 913 2.283
26 Sulawesi Tengah 1.408 0 734 0 768 349 3.259
2.629 80 0 0 5.562 2.160 10.431
Gap pemenuhan
27 Sulawesi Selatan
28 Sulawesi Tenggara 993 10 0 1.377 946 216 3.542
29 Gorontalo 341 0 0 0 436 206 983
30 Sulawesi Barat 621 0 0 943 251 294 2.109
31 Maluku 621 20 1.274 0 90 763 2.768
32 Maluku Utara 635 0 297 0 472 325 1.729
33 Papua Barat 237 15 0 0 84 990 1.326 14
34 Papua 165 40 0 0 1.464 1.534 3.203
Nasional 41.410 1.100 18.746 131.618 63.490 43.403 299.767
Pemenuhan Alat skrining anemia (Hb meter) pada 10.292 Puskesmas (100%) melalui dana APBN
SULAWESI SELATAN 469
JAWA BARAT 1086
PAPUA 437
SUMATERA… 345
JAWA TIMUR 971
DKI JAKARTA 315
LAMPUNG 315
JAWA TENGAH 880
SUMATERA BARAT 279
SUMATERA RIAU 234
615
UTARA
MALUKU 222
NUSA TENGGARA
421 SULAWESI TENGAH 215
TIMUR
JAMBI 207
ACEH 360 KALIMANTAN… 205
SULAWESI UTARA 198
SULAWESI
293
TENGGARA KALIMANTAN TIMUR 188
BENGKULU 179
KALIMANTAN
247
BARAT PAPUA BARAT 162
MALUKU UTARA 147
BANTEN 245
DI YOGYAKARTA 121
KALIMANTAN BALI 120
237
SELATAN
GORONTALO 93
NUSA TENGGARA
175 KEPULAUAN RIAU 93
BARAT
KEPULAUAN… 64
SULAWESI BARAT 98 KALIMANTAN UTARA 56

5.628 Hb meter telah diterima di seluruh Puskesmas di 4.664 Hb meter telah diterima di Seluruh Puskesmas di
12 provinsi Prioritas Stunting pada bulan Desember 2022 22 Provinsi bulan Juni 2023
Upaya memastikan Remaja Putri tidak anemia, minum TTD,
makan bergizi seimbang

SMP SMA sederajat melaksanakan Aksi Bergizi


Secara serentak Gerakan Akzi
Bergizi di 34 Provinsi dilaksanakan
pada 26 Oktober 2022. Total sekitar
6.420 sekolah dengan sekitar
2.289.871 siswa berpartisipasi

13.000+ post di Instagram


Bogor (Jawa Barat), 21 Juli 2022 Banten, 26 Juli 2022

3.300+ post di Facebook

710.000+ impression di Tiktok

Ribuan post di Twitter


Aceh, 5 September 2022 Aksi Bergizi Nasional, 26 Oktober 2022

Kegiatan: Skrining anemia, olahraga pagi, sarapan sehat + edukasi gizi, dan konsumsi Tablet Tambah Darah 16
Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal Bagi Balita dan Ibu Hamil

Telah dilaunching pada tanggal 17 Mei 2023 dan


dilaksanakan sosialisasi nasional pada tanggal 31 Mei 2023.
http://link.kemkes.go.id/WebinarSeries1PMTLokal

Sasaran penerima makanan tambahan berbasis pangan lokal


§ Ibu Hamil KEK/Risiko KEK
§ Balita berat badan tidak naik (T)
§ Balita berat badan kurang (underweight/BGM)
§ Balita gizi kurang
Prinsip Pemberian Makanan Tambahan
Berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan—diutamakan sumber
protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang; lauk hewani diharapkan
dapat bersumber dari 2 macam sumber protein yang berbeda. Misalnya telur dan
ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
Berisi contoh kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap
menu makanan BUKAN pengganti makanan utama
lokal ibu hamil
Dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penggunaan
dan balita bahan lokal
15

Disertai dengan Edukasi Gizi (konseling, penyuluhan, demonstrasi masak)

Bagi baduta, pemberian makanan tambahan sesuai prinsip pemberian


makanan bayi dan anak (PMBA) dan pemberian ASI tetap dilanjutkan
32 Kab/Kota tidak mendapat alokasi PMT Lokal DAK Non Fisik 2023
Sebanyak 389 dan 94 No Provinsi Kab/Kota No Provinsi Kab/Kota

kab/kota mendapat 1 Jawa Barat 1 Kota Bogor 7 Sumatera 20 Lahat

anggaran untuk PMT lokal 2 Sumedang


Selatan
21 Penukal abab
Tahun 2023 3 Kota Bekasi Lematang Ilir
4 Pangandaran 8 DKI Jakarta 22 Jakarta Selatan
Alokasi Jumlah Jumlah 2 Jawa Timur 5 Ponorogo 23 Jakarta Barat
Anggaran Kab/Kota Anggaran 6 Tulung agung 24 Jakarta Pusat
PMT Lokal 7 Malang 25 Jakarta Timur
8 Jember
DAK non 26 Jakarta Utara
9 Nganjuk
fisik 389 1,23 T 27 Kep Seribu
10 Tuban 9 Bali 28 Badung
11 Bangkalan 29 Gianyar
Perubahan 3 Jawa 12 Kota Semarang 30 Kota Denpasar
dari TCM 94 176,4 M Tengah
13 Kota Surakarta 10 DI 31 Bantul
14 Banjarnegara Yogyakarta

Tidak ada 15 Magelang


alokasi 32 - 16 Sukoharjo
11 Riau 32 Siak
4 Kalimantan 17 Kutai Kartanegara
Timur
Total 1,41 T
5 Kalbar 18 Kota Pontianak

6 Sultra 19 Kota Kendari


18
Setelah launching Juknis PMT lokal, 363 kab/kota telah mengimplementasikan
pemberian makanan tambahan

• Sosialisasi PMT Lokal secara daring diikuti


oleh 38 Provinsi, 379 Kab/Kota, dan 1,467
Puskesmas (tayang ~13,000 kali)

• 93,3% (363 dari 389 kab/kota yang


mendapat DAK) telah melaksanakan PMT
Lokal kepada balita gizi kurang dan Ibu
Hamil KEK

• 70,4% (4453 dari 6.325 Puskesmas yang


mendapat DAK) telah melaksanakan PMT
Lokal kepada balita gizi kurang dan Ibu
Hamil KEK
Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal
• Realisasi anggaran meningkat dari 18%
pada 2 September 2023 menjadi 27,4%
pada 25 September 2023.

19
Peningkatan keterampilan kader
dengan 25 kompetensi dasar

Intervensi Spesifik
Penurunan Stunting
sebagai bagian dalam
Kompetensi Dasar Kader
Bidang Kesehatan.

Progress:
• Telah disosialisasikan
daring ke 34 Dinkes Prov,
514 Kab/kota dan Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat Desa tgl 16
Feb 2023
• Telah disosialisasikan
daring ke 10.260
puskesmas (1-17 Maret
2023)
8.492 kader telah mengikuti workshop 25 ketrampilan dasar

57.273 dari 360.195 Posyandu


buka layanan setiap bulan berturut-turut dalam tiga bulan terakhir
(April-Juni 2023)

148 Fasilitator dari 37 provinsi* dan Mitra


dilatih pada bulan Juni 2023

134 Kab/Kota telah melaksanakan workshop kader


8.492 Kader telah mengikuti workshop

Workshop Kader untuk dilanjutkan bagi 1.5 juta kader,


dengan materi:
1. Pengetahuan integrasi layanan primer di posyandu berdasarkan
siklus hidup
2. 25 jenis keterampilan kader
• 4 jenis keterampilan tata Kelola posyandu
• 6 jenis keterampilan layanan ibu hamil & menyusui
• 7 jenis keterampilan layanan bayi & balita
• 3 jenis keterampilan layanan remaja
• 5 jenis keterampilan layanan usia dewasa & lansia
21
*Papua Selatan tidak hadir saat workshop
Gerakan pencegahan stunting

22
KAMPANYE CEGAH STUNTING

23
Capaian nasional 11 intervensi spesifik percepatan penurunan stunting
Q2 2023
Mencapai target Belum mencapai target 2023 2023
Target
11 intervensi spesifik percepatan penurunan stunting 2023 Q1 Q2

Intervensi untuk 1 Remaja putri menjalani skrining anemia 70,0% 24,6% 24,6%
rematri dan ibu
2 Remaja putri mengonsumsi TTD (tablet tambah darah) 50,0% 43,5% 37,5%
hamil (sebelum
melahirkan) 3 Ibu hamil menjalani pemeriksaan kehamilan / ANC (ante-natal care) 80,0% 57,5% 68,0%

4 Ibu hamil mengonsumsi TTD selama kehamilan 80,0% 66,0% 77,9%

5 Ibu hamil KEK (kurang energi kronik) mendapat tambahan asupan gizi 87,0% 79,6% 80,2%

Intervensi untuk 6 Pemantauan pertumbuhan balita 85,0% 79,2% 77,6%


balita (setelah
7 Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif 75,0% 67,5% 67,2%
kelahiran)
8 Anak usia 6-23 bulan mendapat MP-ASI* (makanan pendamping ASI) 80% N.A. 95

9 Balita gizi kurang mendapatkan tambahan asupan gizi 85,0% 61,2% 65,5%

Intervensi lintas 10 Balita memperoleh imunisasi dasar lengkap 90,0% 73,6% 74,8%
siklus hidup
11 Desa bebas dari BABS (buang air besar sembarangan) 70,0% 58,9% 59,7%

Sumber: Sigizi Terpadu Triwulan II ditarik 20 Agustus 2023, Komdat Kesmas Jan-Juni 2023 per 20 Agustus 2023, Capaian Indikator Desa/Kelurahan SBS B04 2023, ASIK Triwulan II ditarik Agustus
2023, sasaran skrining anemia adalah jumlah remaja putri kelas 7 dan 10 berdasarkan data Kemdikbud dan Kemenag
24
24
Rencana Aksi Dit. Gizi dan KIA Tahun 2023 - 2024
Untuk Intervensi Spesifik Percepatan Penurunan Stunting
No 9Kegiatan Tahun
1 Pemenuhan gap USG dan Antropometri Kit terstandar di TW 4 2023

2 Pelatihan dokter dalam ANC terintegrasi penggunaan USG 2023 - 2024


3 Pelatihan kader dalam pemantauan pertumbuhan termasuk 2023 - 2024
keterampilan melakukan penimbangan dan pengukuran
4 Percepatan implementasi Makanan Tambahan Lokal 2023
5 Makanan Tambahan Lokal untuk semua Kab/Kota 2024
6 Pelibatan mitra (APINDO, HIPMI, Tanoto Foundation, PKK, dll) dlm 2023 – 2024
mendukung pencapaian intervensi spesifik
7 Pelibatan Poltekkes seluruh Indonesia untuk pengawalan capaian 2024
intervensi spesifik
8 Kampanye/gerakan cegah stunting tetap dilanjutkan: Aksi Bergizi, 2023 – 2024
Bumil Sehat, Posyandu Aktif, Protein Hewani Cegah Stunting
25
HARAPAN
TPPS Provinsi dan TPPS Kab/Kota perlu mendorong:

1. Memastikan terlaksananya AKSI BERGIZI setiap minggu di SMP/SMA dan yang


sederajat

2. Menggalakkan ibu hamil periksa 6 kali selama kehamilan dan mengikuti kelas
ibu hamil melalui Gerakan BUMIL SEHAT

3. Memastikan akses dan dukungan ASI Eksklusif bagi Ibu Menyusui mulai dari
keluarga, sarana umum, dan tempat kerja (misal : sertifikat asi
eksklusif)
4. Memastikan akses dan pendampingan MP-ASI kaya protein hewani
5. Memastikan seluruh Posyandu Aktif dan kader posyandu mendapat
dukungan dan pembinaan
6. Memastikan semua balita bermasalah gizi terujuk datang ke fasyankes dan
mendapat tatalaksana sesuai kebutuhannya 26
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator

1 Edukasi ASI eksklusif pada ibu menyusui dan pengasuh 16 Provinsi • Persentase Bayi Usia kurang dari
bayi oleh mitra di 16 Provinsi prioritas stunting 6 Bulan mendapat ASI Ekslusif

2 Training on Trainer (TOT) Konseling Menyusui 100 Orang

3 Pendampingan Teknis Pelaksanaan Konseling Menyusui, 38 Provinsi • Persentase Bayi Usia kurang dari
dan Cakupan ASI Eksklusif, 6 Bulan mendapat ASI Ekslusif
• Persentase Balita yang dipantau
Tumbuh Kembangnya

4 Pendampingan pemberian MP ASI 6-23 Bulan serta 240 Desa • Persentase Balita usia 6-23 bulan
MPASI kaya protein hewani di 12 Provinsi Lokus Stunting 12 Provinsi yang mendapatkan MPASI
Standar Gizi
(Asi Ekslusif, Gizi Bencana, 5 Orientasi Tools Monitoring Data MP-ASI Kaya Protein 213 Orang
1
MPASI) Hewani

6 PMT Pabrikan Bufferstock 45.000 Bumil KEK • Sasaran Bumil dan balita
100.000 Balita Gizi terdampak bencana
Kurang mendapatkan PMT
7 Pelatihan bagi Pelatih Gizi Bencana 120 Orang
8 Pemantauan Pelaksanaan Implementasi Pelayanan Gizi 15 Provinsi
pada Wilayah Bencana

9 Pertemuan Koordinasi Penyesuaian Materi Gizi Bencana 3 Kegiatan


dan konseling menyusui pada Pembelajaran Pre
Service

28
DIT GIZI DAN KIA Rp 223,2 M (Pusat) dan Rp 33.8 M (Dekon) (2)
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator
1 Sharing Session Best Practices Kab/Kota dalam Penurunan AKI 6 Kegiatan
AKB
2 Koordinasi dan Evaluasi pelaksanaan Jejaring ANC (Primer dan 8 Kegiatan
Rujukan)
3 Pertemuan Koordinasi dalam rangka peningkatan mutu 4 Kegiatan
pelayanan gizi ibu dan anak
Peningkatan 4 Review NSPK terkait Maternal dan Neonatal 2 NSPK
Kesehatan Maternal
dan Neonatal serta 5 Training on Trainer Penanganan Kegawatdaruratan Maternal 36 Orang Persentase Ibu hamil
2 Penurunan AKI AKB dan Neonatal (PONED) bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat mendapatkan Pemeriksaan
di FKTP kehamilan 6 Kali (ANC 6 kali)
(ANC 6x, PONED) 6 Webinar series Kesehatan Ibu dan Anak 12 Kegiatan
7 Pendampingan Provinsi serta Kab/Kota dalam rangka 70 Kab/Kota
Penguatan peran pembinaan pengawasan daerah terkait
upaya penurunan AKI AKB
8 Pendampingan pelaksanaan Jejaring ANC di Kab/Kota dengan 10 Kab/Kota
cakupan ANC rendah
9 Evaluasi Pemanfaatan Alat USG dan Antropometri Melalui Dana 34 Provinsi
DAK dan APBN TA. 2023
10 Pertemuan dalam rangka Pendampingan Kab/Kota dalam 3 kegiatan
peningkatan kualitas pelayanan matneo pada Puskesmas
PONED • Persentase Bulin di Faskes (Pf)
• Persentase Ibu hamil
2 11 Workshop PONED bagi Fasilitator Provinsi 28 orang mendapatkan Pemeriksaan
kehamilan 6 Kali (ANC 6 kali)

12 Pembinaan Daerah Dalam Peningkatan Mutu Layanan PONED 10 Kab/Kota

29
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator
1 Penyediaan buku KIA dan KIA Bayi Kecil 3.440.550 KIA
446.824 KIA bblr
2 Knowledge Sharing serta Evaluasi dalam Peningkatan 4 Kegiatan
Pemanfaatan Buku KIA
3 Pertemuan Koordinasi terkait Strategi pemanfaatan 2 Kegiatan
dan penyediaan buku KIA di FKTP dan FKRTL Swasta
4 Edukasi pemanfaatan buku KIA bagi ibu balita 4 Kegiatan
5 Evaluasi pemanfaatan buku KIA dan Buku KIA Bayi 10 Laporan
Kecil dalam pelayanan ANC
Peningkatan 6 Penyediaan Taburia 290.000 Balita
Kesehatan Balita dan 7 Evaluasi Pelaksanaan Taburia 6 Laporan • Persentase Balita yang
Anak Usia Prasekolah 8 Pembinaan, Monitoring, dan Evaluasi dalam 6 Laporan dipantau Tumbuh Kembangnya
Tatalaksana Masalah Gizi Balita • Balita Gizi Buruk Mendapat
3 9 Training on Trainer Manajemen Terpadu Balita Sakit 286 Orang Tatalaksana
(Buku KIA, MTBS dan Gibur,
Posyandu memiliki Antrop sesuai
• Bayi mendapat ASI Eksklusif
10 Workshop Trainer Pemantauan Kesehatan dan Tumbuh 200 Orang
standar, Tatalaksana gizi benar)
Kembang
11 Pertemuan Koordinasi Pemantauan Pertumbuhan 3 Kegiatan
Balita, PMT, Vitamin A, Taburia, dan Tatalaksana Gibur
12 Penyusunan Standar Pedoman Edukasi Label Gizi 1 NSPK
Pangan
15 Penyusunan Kajian Implementasi Susu Formula 1 NSPK

16 Review Permenkes Pedoman Gizi Seimbang dan TKPI 1 NSPK


17 Review AKG 2019 1 NSPK

18 Penyusunan Standar Pelayanan Gizi 1 NSPK

30
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator
19 Penyusunan Pedoman terkait Upaya Kesehatan 1 NSPK
Balita

20 Pelatihan Bagi Pelatih untuk Pelatihan SDIDTK dan 252 Orang


PMBA
Peningkatan
Kesehatan Balita dan 21 Fasilitasi Daerah Paska Pelatihan Terintegrasi (MTBS, 7 Provinsi
Anak Usia Prasekolah PGBT, SDIDTK, PMBA, PP)
• Persentase Balita yang dipantau
3 Tumbuh Kembangnya
(Buku KIA, MTBS dan Gibur,
Posyandu memiliki Antrop sesuai
22 Monitoring dan Evaluasi Standar Kecukupan Gizi 34 Laporan
standar, Tatalaksana gizi benar)
dan Mutu Pelayanan

31
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator

1 Kolaborasi dan koordinasi dengan TPPS, organisasi 13 Kegiatan


profesi, akademisi, dan lintas K/L, untuk identifikasi,
penanganan risiko stunting, tatalaksana kasus
masalah gizi, dan edukasipencegahan stunting dalam
rangka percepatan penurunan stunting

2 Sosialisasi implementasi pedoman dan Webinar 4500 Orang


series dalam pencegahan dan penanganan balita
Percepatan stunting
Penurunan Stunting • Seluruh intervensi spesifik dalam
4 perpres 72 tahun 2021
(Cakupan tinggi intervensi spesifik 3 Pemantauan pelaksanaan intervensi spesifik dan 16 Provinsi
di 12 provinsi prioritas stunting) sensitif Penurunan Stunting di 16 provinsi prioritas

4 Pendampingan 16 provinsi dalam rangka 16 Provinsi


percepatan penurunan stunting

5 Fasilitasi Lintas Program dan Lintas Sektor Daerah 7 Provinsi


dalam rangka penurunan prevalensi stunting

32
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator
1 Sosialisasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Usia 3.150 orang
Sekolah dan Remaja
2 Penyusunan Modul Pelatihan Penjaringan Kesehatan 1 NSPK
Anak Sekolah
3 Penyusunanan Modul Pelatihan PKPR 1 NSPK
4 Penyusunanan standar Lingkungan Sekolah Sehat 1 NSPK
5 Penyusunan Pedoman dan Standar Kompetensi kader 1 NSPK
kesehatan sekolah (Dokter Kecil dan Kader Kesehatan
Remaja)
6 Penyusunanan standar pelayanan kesehatan 1 NSPK
Peningkatan sekolah/madrasah dan pesantren
Kesehatan Anak Usia 7 Penyusunan Pedoman Isi Piringku Anak Usia Sekolah 1 NSPK
dan Remaja • Remaja Putri di skrining anemia
5 Sekolah dan Remaja
8 Pertemuaan ASEAN terkait Pedoman Standart Gizi 1 NSPK • Remaja Putri Konsumsi TTD
Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
(Penerapan UKS/M, Sekolah yang
melaksanakan Aksi Bergizi) 9 Webinar Aksi Bergizi dan UKS/M 4000 Orang
10 Orientasi Petunjuk Teknis Skrining Kesehatan Anak Usia 134 Orang
Sekolah dan Remaja
11 Peningkatan kapasitas Tenaga kesehatan mengenai 76 Orang
Kesehatan Reproduksi Remaja (termasuk life skill)
12 Evaluasi Pembinaan UKS/M dalam Sekolah/ Madrasah 38 Provinsi
Sehat
13 Fasilitasi Daerah Dalam Pelayanan Kesehatan Usia 11 Provinsi
Sekolah dan Remaja
14 Sosialisasi Germas Bersama Mitra Potensial dengan 15.000 Orang
tema Percepatan Penurunan Stuntin

33
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator
1 Pertemuan Koordinasi pelaksanaan AMPSR 9 laporan

2 Pertemuan Sistem Surveilans Gizi dan Kesehatan Ibu dan 6 Kegiatan


Anak
3 Pemeliharaan Sistem Surveilans Gizi dan KIA 4 Kegiatan

4 Pertemuan koordinasi, pemeliharaan 4 Kegiatan


5 Pendampingan Pemanfaatan Sistim Informasi Gizi dan 3 Kegiatan
KIA (e-Kohort, ePPGBM, Simatneo) kepada 3 regional

Surveilans Gizi dan 6 Finalisasi Dashboard Cluster 2 3 Kegiatan


• Persentase Bulin di Faskes (Pf)
KIA 7 Koordinasi integrasi aplikasi GKIA dengan IHS /aplikasi 6 Laporan • Persentase Balita yang dipantau
6 lain Tumbuh Kembangnya
• Persentase bayi yang mendapatkan
(AMPSR, Dashboard cluster 2, 8 Workshop Teknis Pemanfataan Aplikasi GKIA 76 Orang pelayanan Kesehatan
Annual report)

9 Workshop Surveilans Kelainan Bawaan 94 Orang


10 Analisis dan Pemanfaatan data Surveilans Gizi KIA 1 Laporan
Tingkat Nasional
11 Feedback Hasil Analisis Data Surveilans Gizi KIA 9 Laporan

12 Diseminasi Hasil Surveilans Gizi dan Kesehatan Ibu dan 6 Kegiatan


Anak
13 Monev Integrasi Pencatatan Pelaporan Surveilans Gizi 10 Laporan
dan KIA

34
No Milestone /Timker Usulan Kegiatan Sasaran/volume Keterkaitan Indikator
1 Koordinasi LP/LS Pokja Daerah Dalam Upaya 37 Kegiatan
Penurunan AKI dan AKB

2 Pelatihan Konseling Menyusui 650 Orang


3 Pelatihan Bagi Pelatih untuk Pelatihan Stimulasi, 450 Orang
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dan
Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah

4 Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Manajemen Terpadu Balita 745 Orang


Sakit dan Tata Laksana Gizi Buruk

5 Orientasi dan Pelaksanaan Sekolah / Madrasah Sehat 2725 Orang


Dalam Peningkatan Konsumsi TTD Remaja Putri
• Seluruh intervensi spesifik
Dana Dekonsentrasi 6 Workshop Teknis Pemanfaatan Aplikasi GIKIA 870 Orang
7 Workshop AMPSR (Audit, Maternal, Perinatal, 1500 Orang
Surveilans dan Respon)

8 Fasilitasi Daerah Untuk Implementasi Pelayanan 108 Kab/Kota


Skrining Bayi Baru Lahir

9 Fasilitasi implementasi PONED bagi Kab/Kota 111 Kab/Kota

10 Pembinaan bagi Kab/Kota Dalam Rangka 76 Kab/Kota


Peningkatan Cakupan Rematri Minum TTD

11 Verifikasi dan Evaluasi Data, Capaian Indikator Gizi dan 514 Kab/Kota
KIA

35

Anda mungkin juga menyukai