Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN STRATEGIK

Dosen Pengampu
Drs. Nurul Azkar, M.Si, P.HD

EVALUASI PROGRAM
STUNTING DI KABUPATEN TAPIN

FITRIANI ALFINA
2220419320060
STUNTING
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan
kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan WHO (2015) menjelaskan stunting sebagai gangguan
dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi
merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan
anak. dan berat bada yang dibawah standar
Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya
asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya
anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis.
Perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu
mengalami stunting. Namun anak yang mengidap
stunting pasti berperawakan pendek. Anak dengan
asupan gizi terbatas sejak kecil dan telah berlangsung
lama berisiko mengalami pertumbuhan yang
Percepatan penurunan stunting pada balita merupakan program prioritas Pemerintah
terhambat
yang dijelaskan pada RPJMN 2020-2024. Untuk mendukung peningkatan kualitas
manusia Indonesia, Kementerian Kesehatan menjabarkan RPJMN 2020-2024 sebagai :
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
2. Menurunkan angka stunting pada balita
3. Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional
4. Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat Kesehatan
dalam negeri
2
Penyebab Stunting

• Kurangnya Asupan Gizi pada Ibu Selama Hamil


• Kebutuhan Nutrisi Anak Tidak Tercukupi
• Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi
sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
• Kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi.
• Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau kenaikan berat badan ibu
kurang dari nilai ideal.
• Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.
• Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi.
• Remaja muda yang mengalami anemia
• Sanitasi
• Cacingan

3
Prevalensi Stunting Kalimantan Selatan

4
ANGKA STUNTING

27,7% 24,4% 21,6% 33,5% 14,5%


Prevelensi Stuntingi Prevelensi Stunting Angka Penurunan Angka Penurunan
Status Awal Indonesia
(SSGI,2021)
Indonesia (SSGI, kasus Stunting Kab. kasus Stunting Kab.
2022)
(SSGB,2019) Tapin (SSGI,2021) Tapin (SSGI, 2022)

14%
Target RPJMN 2024

* According to a Survey 5
Evaluasi program
Dalam Pandangan New
Public Service,
administrator public
Input Proses Output harus melibatkan
Masyarakat sejak proses
perencanaan,
pelaksanaan dan
OPD Kab. Tapin evaluasi dalam
memprogamkan Evaluasi output dilihat pemerintahan dan
Evaluasi input dilihat pelayanan umum
beberapa inovasi dari pencapaian dari
dari sumber daya
dalam penanganan Pemerintah Kab. Tapin
manusia, pendanaan
kasus stunting yang berhasil
dan obat-obatan.
diantaranya, menurunkan angka
Di Kab. Tapin sendiri,
BAGASING, E-Tapin stunting di
tenaga Kesehatan
Mesra, GEBYUR Kabupatennya.
masih kurang
BASTARI dan ada juga Dan menjadikan Kab.
sehingga pemerataan
Pemanfaatan Tanaman Tapin dengan angka
faskes kurang
Obat Keluarga, Tante stunting terendah se
memadai
Tika Cantik dan Baiman Kalimantan Selatan
Bepala

Anda mungkin juga menyukai