menjadi melalui
14%
pendekatan
keluarga
Pembiayaan
• Penguatan integrasi pembiayaan
Penguatan Tata Kelola melalui anggaran K/L dan DAK stunting.
• Peran BKKBN sebagai ketua pelaksana/koordinator lapangan. • Penguatan penganggaran APBD dan
• Pembagian peran BKKBN (sebagai koordinator pelaksanaan di Dana Desa.
lapangan) & Bappeda sebagai koordinator perencanaan & • Insentif untuk daerah yang berhasil.
penganggaran dalam Aksi Konvergensi di daerah. • Pelibatan SUN Networks (Dunia usaha,
• Sistem monev terintegrasi. organisasi masy, PT dan organisai
• Penandaan (tagging) anggaran & penilaian kinerja. profesi) di tingkat provinsi.
15
Koordinasi Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting
Tim Percepatan Penurunan Stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting
Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota Tingkat Desa/Kelurahan
▪ Gubernur menetapkan tim ▪ Bupati/walikota menetapkan tim ▪ Kepala desa/lurah menetapkan tim Percepatan
Percepatan Penurunan Stunting Percepatan Penurunan Stunting tingkat Penurunan Stunting tingkat provinsi.
tingkat provinsi. kabupaten/kota ▪ Tugas: mengoordinasikan, menyinergikan, dan
▪ Tugas: mengoordinasikan, ▪ Tugas: mengoordinasikan, mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan
menyinergikan, dan menyinergikan, dan mengevaluasi Stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi
mengevaluasi penyelenggaraan penyelenggaraan Percepatan Penurunan dengan melibatkan lintas sektor di tingkat
Percepatan Penurunan Stunting Stunting secara efektif, konvergen, dan desa/kelurahan.
secara efektif, konvergen, dan ▪ Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
terintegrasi dengan melibatkan lintas
terintegrasi dengan melibatkan desa/kelurahan melibatkan :
sektor di tingkat kabupaten/kota dan
lintas sektor di tingkat provinsi.
kecamatan. a.tenaga kesehatan paling sedikit mencakup bidan,
▪ Tim Percepatan Penurunan tenaga gizi, dan tenaga kesehatan lingkungan;
Stunting tingkat provinsi terdiri ▪ Tim Percepatan Penurunan Stunting
tingkat provinsi terdiri atas perangkat b.Penyuluh Keluarga Berencana dan/atau Petugas
atas perangkat daerah dan Lapangan Keluarga Berencana;
Pemangku Kepentingan, daerah dan Pemangku Kepentingan,
c. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan
termasuk Tim Penggerak termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan
Keluarga (TP-PKK);
Pemberdayaan Kesejahteraan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). d.Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD)
Keluarga (TP-PKK). ▪ Susunan keanggotaan tim Percepatan dan/ atau Sub-PPKBD/ Kader Pembangunan Manusia
▪ Susunan keanggotaan tim Penurunan Stunting tingkat (KPM), kader, dan/atau unsur masyarakat lainnya.
Percepatan Penurunan Stunting kabupaten/kota disesuaikan dengan ▪ Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan
tingkat provinsi disesuaikan kebutuhan pemerintah daerah Stunting tingkat provinsi disesuaikan dengan kebutuhan
dengan kebutuhan Pemda prov kabupaten/kota. pemerintah desa/kelurahan.
TUGAS TIM PENDAMPING
KELUARGA
SK TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TELAH DIBENTUK
SESUAI DENGAN
SK BUPATI KENDAL NO. 441.8/181/2022
Wakil Bupati Kendal
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Bidang Pelayanan Intervensi Bidang Perubahan Perilaku dan Bidang Koordinasi, Konvergensi, dan Bidang Data, Monitoring,
Sensitif dan Intervensi Spesifik Pendamping Keluarga perencanaan Evaluasi dan Knowledge
(SK CAMAT GEMUH No. 411.8/1.a/2022)
www.ciptaDesa.com
SSGI JAWA TENGAH 2022
www.ciptaDesa.com
www.ciptaDesa.com
SSGI KENDAL 2022
www.ciptaDesa.com
REKAP DATA SSGI JAWA TENGAH
PER KABUPATEN
REKAP DATA SSGI 2021 VS SSGI 2022 REKAP DATA SSGI 2021 VS SSGI 2022
SSGI SSGI SSGI SSGI
NO KABUPATEN / KOTA SELISIH NO KABUPATEN / KOTA SELISIH
2021 2022 2021 2022
1 Kabupaten Brebes 26.3% 29.1% 2.8% 19 Kabupaten Pemalang 24.7% 19.8% -4.9%
2 Kabupaten Temanggung 20.5% 28.9% 8.4% 20 Kabupaten Sukoharjo 20.0% 19.8% -0.2%
3 Kabupaten Magelang 22.3% 28.2% 5.9% 21 Kabupaten Grobogan 9.6% 19.3% 9.7%
4 Kabupaten Purbalingga 16.8% 26.8% 10.0% 22 Kabupaten Kudus 17.6% 19.0% 1.4%
5 Kabupaten Blora 21.5% 25.8% 4.3% 23 Kabupaten Semarang 16.4% 18.7% 2.3%
6 Kabupaten Rembang 18.7% 24.3% 5.6% 24 Kabupaten Jepara 25.0% 18.2% -6.8%
7 Kabupaten Sragen 18.8% 24.3% 5.5% 25 Kabupaten Klaten 15.8% 18.2% 2.4%
8 Kabupaten Batang 21.7% 23.5% 1.8% 26 Kabupaten Wonogiri 14.0% 18.0% 4.0%
9 Kabupaten Pekalongan 19.5% 23.5% 4.0% 27 Kabupaten Cilacap 17.9% 17.6% -0.3%
10 Kota Pekalongan 20.6% 23.1% 2.5% 28 Kabupaten Kendal 21.2% 17.5% -3.7%
11 Kabupaten Pati 20.6% 23.0% 2.4% 29 Kota Tegal 23.9% 16.8% -7.1%
12 Kabupaten Wonosobo 28.1% 22.7% -5.4% 30 Kabupaten Banyumas 21.6% 16.6% -5.0%
13 Kabupaten Karanganyar 16.2% 22.3% 6.1% 31 Kabupaten Demak 25.5% 16.2% -9.3%
14 Kabupaten Tegal 28.0% 22.3% -5.7% 32 Kota Surakarta 20.4% 16.2% -4.2%
15 Kabupaten Banjarnegara 23.3% 22.2% -1.1% 33 Kota Salatiga 15.2% 14.2% -1.0%
16 Kabupaten Kebumen 15.9% 22.1% 6.2% 34 Kota Magelang 13.3% 13.9% 0.6%
17 Kabupaten Purworejo 15.7% 21.3% 5.6% 35 Kota Semarang 21.3% 10.4% -10.9%
18 Kabupaten Boyolali 20.7% 20.0% -0.7% JAWA TENGAH 20.9% 20.8% -0.1%
DATA STUNTING
KABUPATEN KENDAL
TAHUN
0.0
20.0
5.0
25.0
10.0
3.6
6.4
7.2
8.2
8.2
8.5
8.6
9.3
9.5
9.6
9.7
9.9
10.1
10.9
12.2
13.0
15.0
15.3
15.6
15.7
16.1
BULAN PEBRUARI TAHUN 2022
PROSENTASE BALITA STUNTING
16.2
16.7
16.9
17.9
18.5
21.5
21.9
22.7
23.6
13.3
0.0
2.0
4.0
8.0
6.0
10.0
14.0
16.0
18.0
20.0
12.0
4.2
4.9
5.2
5.8
6.4
6.9
8.0
8.3
8.5
8.6
8.6
8.8
9.0
9.3
10.0
10.6
10.7
12.2
12.4
BULAN AGUSTUS TAHUN 2022
PROSENTASE BALITA STUNTING
12.7
12.7
16.0
17.0
17.0
17.2
17.5
17.7
18.0
18.9
19.1
11.4
10.00
15.00
20.00
25.00
0.00
5.00
9.34
9.3
17.88
17.7
14.98
17
3.60
8.6
9.85
8.3
21.94
19.1
7.21
5.2
22.65
8.5
21.51
10.7
9.68
10.6
8.18
8.8
18.54
18.9
16.69
17.2
6.41
4.2
12.22
12.7
16.17
4.9
9.47
8.6
9.59
8
15.63
10
10.13
9
8.55
5.8
15.30
17
10.85
12.2
TREND PREVALENSI STUNTING TAHUN 2022
16.09
16
23.63
17.5
13.01
18
15.75
12.4
16.93
12.7
8.19
6.4
8.57
6.9
13.32
11.4
PEB
AGT
CAPAIAN ENTRY DATA BALITA
e-PPGBM BULAN FEBRUARI 2023
PUSKESMAS GEMUH I PUSKESMAS GEMUH II
200
171
155 151
150
111
100
50 28 32
12 10 10 19 14 13
0
Tamangede Gemuhblanten Sedayu Pamriyan Galih Cepokomulyo Triharjo Sojomerto
Jumlah Balita Stunting
350
PUSKESMAS GEMUH II
Balita Diukur = 1493
300 Stunting = 189 Kasus 286
250
206
198 199 196
200
148
150 137
123
100
50 40
30 25 27
21 21 18
7
0
Krompaan Gebang Poncorejo Lumansari Johorejo Tlahab Pucangrejo Jenarsari
Jumlah Balita Stunting
POSYANDU SWEEPING IMUNISASI PEMBERIAN VIT A dan
OBAT CACING
PENYULUHAN KB KELAS IBU HAMIL
KUNJUNGAN BUMIL RISTI
• Masih banyak remaja putri yang tidak mau minum TTD dengan berbagai alasan
• Belum terlaksananya minum TTD Bersama-sama di Sekolah/Ponpes secara rutin
• Masih ada mitos-mitos pada ibu hamil mengenai makanan yang boleh dimakan dan
yang tidak boleh dimakan serta intervensi dari orang sekitar
• Kondisi kesehatan dan psikis ibu hamil
KENDALA YANG DIHADAPI
ASI Eksklusif
• Pemberian MP-ASI yang tidak tepat baik dalam jumlah, jenis maupun waktu
KENDALA YANG DIHADAPI
Pemantaun tumbuh kembang anak secara rutin
• Masih ada ibu balita ke Posyandu tujuannya hanya untuk vaksinasi atau untuk
mendapatkan Vitamin A atau obat cacing
• Orang tua merasa malu jika BB anak tidak naik
• Untuk merubah perilaku seseorang, tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang
singkat dan secara bertahap
STRATEGI PENANGANAN STUNTING
Terima Kasih