Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG KESEHATAN UPTD PUSKESMAS GILANG TUNGGAL MAKARTA DALAM

RANGKA PENURUNAN PREVALANSI STUNTING


TAHUN 2023

JENIS KEGIATAN TUJUAN JADWAL


Membekali pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bagi pasangan calon pengantin atau remaja
usia pranikah, sehingga memiliki kesiapan dan kematangan yang memadai dan sebagai salah satu
cara pencegahan dalam rangka menurunkan prevalansi stunting
Edukasi Calon Pengantin di Tiyuh 2,5,8,10

Apabila program KB dapat dilaksanakan dengan baik lagi, kemungkinan kematian ibu dapat dicegah
melalui pemakaian kontrasepsi
Penyuluhan KB 1,3,5,9

Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada setiap individu dan pasangannya secara


komprehensif, khususnya kepada remaja agar setiap individu mampu menjalani proses reproduksinya
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi secara sehat 2,4,6,8,10,12

Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin sehingga menurunkan angka AKI dan AKB, dan
Edukasi dan Konseling mengenai Pola Makan dan Perilaku pencegahan Stunting
2,4,6,8,10,12
Makan bagi Bumil KEK

Pendampingan keluarga Bumil Risti (Anemia / Kek) Melakukan pendampingan ibu hamil yang anemia dan KEK dari hamil sampai nifas dengan melibatkan
peran serta masyarakat dan keluarga. Metode pendekatan yang digunakan adalah kerjasama lintas
program dengan puskesmas, kerjasama lintas sektor dengan aparat desa, pemberdayaan kader dan
2,4,6,8,10,12
keluarga ibu hamil.

untuk menyediakan informasi tentang status gizi, konsumsi zat gizi khususnya pada balita, dan capaian
kinerja perbaikan gizi bagi para perumus kebijakan, pengambil keputusan untuk perencanaan dan
penentuan kebijakan penanggulangan masalah gizi secara teratur dan berkelanjutan
Pemantauan Status Gizi Balita di Posyandu 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
Untuk megetahui penyebab terjadinya stunting sehingga dapat dilakukan rencana pencegahan kasus
baru serta perbaikan gizi bagi balita stunting
Pelacakan Kasus Stunting 2,4,6,8

diperolehnya informasi kasus gizi buruk yang cepat dan akurat, ditemukan dan ditanganinya seluruh
balita gizi buruk dan seluruh balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai tata laksana anak gizi buru
Pelacakan Gizi Buruk sehingga dapat menekan kematian bayi atau balita, dan menurunkan prevalensi gizi kurang dan buruk 2,4,6,8

agar keluarga dapat berpartisipasi dalam kasus stunting megerti dan paham tentang stunting dan
terkait pola asuh anak yang benar seprti kondisi kesehatan anak, gizi pada saat bumil, terkait dengan
Pembinaan Keluarga dengan Balita Stunting 8000 HPK 2,4,6,8,10,12

untuk mengetahui sejauh mana penerapan yang sudah dilakukan keluarga terhadap intervensi
intervensi yang telah dilakukan terhadap permasalahan stunting, apakah ada perubahan aksi prilaku
Monitoring Kasus Stunting terhadapa berbagai faktor 3,5,7,9

Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan bagi bayi/balita BGM
guna perbaikan nutrisi dalam upaya mencegah terjadi masalah gizi yang lebih buruk
Edukasi Keluarga BGM 3,5,7,9,11,12

Aksi bergizi dilaksanakan di sekolah dengan komponen sarapan bersama, konsumsi TTD bagi rematri,
dan senam/aktivitas fisik bersama serta meningkatkan literasi warga tentang pentingnya TTD, olah
Aksi Bergizi raga/aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang, dapat meningkatkan komitmen untuk melaksanakan 3,5,7,9,11,12
kegiatan Aksi Bergizi secara rutin (setiap minggu),

Gerakan edukasi terkait stunting melalui 5 pesan kunci stunting (Aktif mengkonsumsi tablet TTD,
periksa kehamilan Bumil minimal 6 kali, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke Posyandu,
Gerakan Cegah Stunting Eksklusif ASI selama 6 bulan) untuk masyarakat umum. Dikenal dengan pesan kunci ABCDE. 3,5,7,9,11,12
untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan kualitas sumber daya manusia.

meningkat pengetahuan merubah sikap dan prilaku ibu agar memahami tentang kehamilan ,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan , perawatan kehamilan persalinan, perawatan nifas,
Kelas Ibu Hamil dengan Metode KAP KB pasca persalinan perawatan bayi baru lahir. 2,4,6,8,10,12
Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi. Meningkatkan
pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada Balita. Meningkatkan
Kelas Ibu Balita Di Tiyuh dengan Metode KAP kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi perkembangan Balita. 1,3,5,7,9,11

Dilakukan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan umur atau
tidak.
Kegiatan SDIDTK di TK/PAUD 1,3,5,7,9,11

Kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) balita di tiyuh yang
dilakukan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan umur atau
Kegiatan SDIDTK di Tiyuh tidak 1,3,5,7,9,11

untuk mencegah risiko-risiko kesehatan yang mungkin bisa dialami oleh calon pengantin, terutama
perihal penularan penyakit. Di Indonesia sendiri, saat ini skrining pra nikah sudah menjadi persyaratan
Skrining Calon Pengantin di Tiyuh wajib bagi pasangan yang akan menikah 2,4,6,8

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas, meningkatkan pemanfaatan
Puskesmas oleh remaja untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan remaja dalam pencegahan masalah kesehatan 1,3,5,9

Gerakan edukasi ibu hamil melalui kelas ibu hamil, mendorong ibu hamil melakukan kehamilannya
minimal 6 kali ke Puskesmas/Fasyankes, konsumsi tablet tambah darah, dan konsumsi makanan
Gerakan Bumil Sehat tambahan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan 2,4,6,8,10,12
kehamilan, menjaga kesehatan selama hamil, dan meningkatkan pemahaman bagaimana mengelola
makan/diet selama hamil.
Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang mencakup upaya promotif dan
preventif, meliputi: Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan
reproduksi remaja,pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak
Posyandu Remaja Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12

Aktifkan posyandu yaitu melakukan gerakan posyandu aktif. Gerakan tersebut dilaksanakan di
posyandu, dengan sasaran terdiri dari kader, ibu, balita, dan keluarga balita. Kegiatannya berupa:
Balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya untuk cegah dan deteksi dini mencegah stunting.
Aktifkan Posyandu , penyuluhan terkait imunisasi rutin dan lengkap, Pemberian makanan tambahan (telur / daging / 3,6,9,10
ikan/ayam / susu)

Anda mungkin juga menyukai