Anda di halaman 1dari 11

p-ISSN : 2548-8783

e-ISSN : 2548-8791

PEMBUATAN DESAIN KOLAM IKAN BANDENG BERBASIS KONSEP


BIOSECURITY BAGI MASYARAKAT PETANI TAMBAK DI PESISIR
KABUPATEN DEMAK

M. Anas Dzakiy1), Achmad Buchori2), Fafa Nurdyansyah3), Rumiyatun Istiyaningsih4),


Velma Nindita5)
1,2
Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi Informasi, Universitas PGRI Semarang
3,5
Fakultas Teknik, Universitas PGRI Semarang
4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Semarang
Email : m.anasdzakiy@upgris.ac.id1

Key word: Abstract


The Milkfish, The villagers of Wonoagung, Sub-district Karangtengah at Demak
Wonoagung Village, Regency are the farmer Community, especially in terms of milkfish
Biosecurity farming. The problem of this farming is inadequate harvest of
milkfish. This is because the low level of cultivation techniques and
an understanding of the threat of disease and pest predators to
milkfish. The program aim to find the solution of the problems of the
milkfish farmers, training about the concept of Biosecurity for the
farmers has been implemented. The enthusiasm of the farmers look
very high, many of the problems surrounding the Milkfish cultivation
could be answered. The application of Biosecurity is becoming the
perfect solution for the Milkfish farmers in the village of Wonoagung
Sub-district Karangtengah at Demak Regency in dealing with the
threat of either disease or pest predators. The concept of Biosecurity
that applied on farmed land include the territorial of waters, air and
land of the milkfish environmental farming

Kata Kunci Abstrak


Ikan Bandeng, Desa Penduduk desa Wonoagung, Kecamatan Karangtengah di Kabupaten
Wonoagung, Demak adalah Komunitas petani, terutama dalam hal budidaya
Biosekuriti bandeng. Permasalahan yang dihadapi oleh para petani bandeng
adalah panen ikan bandeng yang tidak memadai yang dikarenakan
rendahnya tingkat teknik budidaya dan pemahaman ancaman
penyakit dan predator hama terhadap bandeng. Pengabdian
masyarakat dilakukan untuk mengetahui solusi dari permasalahan
petani bandeng. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan dan
praktik tentang konsep Biosecurity. Antusiasme petani terlihat sangat
tinggi, banyak masalah seputar budidaya ikan bandeng yang bisa
dijawab. Penerapan Biosecurity menjadi solusi sempurna bagi para
petani Bandeng di Desa Wonoagung, Kecamatan Karangtengah,
Kabupaten Demak, dalam menghadapi ancaman penyakit dan
predator hama. Konsep Biosecurity yang diterapkan pada lahan
pertanian mencakup teritorial perairan, udara dan tanah dari
lingkungan budidaya bandeng

JDC Vol.1 No.2 Juli 2017| 103


M. Anas Dzakiy, Achmad Buchori, Fafa Pembuatan Desain Kolam Ikan Bandeng Berbasis
Nurdyansyah, Rumiyatun Istiyaningsih, Konsep Biosecurity bagi Masyarakat Petani Tambak
Velma Nindita di Pesisir Kabupaten Demak

1. PENDAHULUAN sepanjang pesisir Kabupaten Demak


Wilayah kepesisiran (coastal area) memanfaatkan lahannya sebagai lahan
menurut Sunarto (2001) dalam Yuniastuti pertanian dan tambak. Lahan pertanian lebih
(2016) merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh tanaman padi, sedangkan
mencakup wilayah darat dan laut, ke arah lahan pertambakan lebih banyak didominasi
laut dibatasi oleh lokasi awal pertama kali dengan usaha ikan bandeng dan udang.
gelombang pecah terjadi ketika surut Masyarakat di Kabupaten Demak
terendah dan ke arah darat dibatasi oleh khususnya wilayah pesisir seperti
batas terluar bentuk lahan kepesisiran di Kecamatan Karangtengah sangat tergantung
pedalaman. Menurut Gunawan dkk (2005) oleh perubahan ekosistem yang sangat
dalam Yuniastuti (2016), wilayah rentan. Wilayah kecamatan ini dihuni oleh
kepesisiran memiliki sumber daya alam masyarakat yang bekerja sebagai petani
yang berpotensi bagi program pembangunan tambak khususnya udang windu dan ikan
yang berkelanjutan. bandeng. Tingginya laju erosi pantai dan
Berdasarkan data dari Bappeda kenaikan permukaan air laut menyebabkan
Kabupaten Demak (2011) dalam Wacano banyaknya kerusakan tambak (Wacano dkk,
dkk (2013), secara geografis Kabupaten 2013).
Demak memiliki lokasi yang berdekatan Selain perubahan ekosistem yang
dengan Kota Semarang, Kabupaten Jepara, fluktuatif, faktor lain juga ikut
Kabupaten Kudus, Kabupaten Grobogan, mempengaruhi produksi hasil tambak.
dan Kabupaten Semarang. Selain itu Menurut Athirah dkk (2014), faktor
Kabupaten Demak juga berbatasan dengan pengelolaan tambak menjadi faktor yang
Laut utara Jawa. Setidaknya terdapat 4 mempengaruhi produktivitas tambak. Faktor
kecamatan dari 14 kecamatan di wilayah ini merupakan kompleksitas beberapa unsur
Kabupaten Demak ini berlokasi di wilayah parameter yang saling berkaitan antara satu
kepesisiran. Kabupaten Demak berkembang
dengan yang lainnya dalam pengelolaan
khususnya pada sektor perikanan, pertanian, tambak.
peternakan, perindustrian, perdagangan, dan
Ancaman yang tidak kalah penting
sektor pengadaan jasa. Wilayah pesisir di
bagi usaha tambak adalah penyakit dan
Kabupaten Demak memiliki sejumlah
hama pemangsa di area tambak. Menurut
potensi besar khususnya berkaitan dengan
Azmi dkk (2017), penyakit merupakan
sektor ekonomi. Banyak wilayah di

104 | Journal of Dedicators Community UNISNU Jepara


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

faktor utama penyebab kegagalan panen 2. METODOLOGI PELAKSANAAN


pada masyarakat petani tambak akibat Kegiatan pelatihan tentang Biosecurity
kerugian. Hasil penelitian Azmi dkk (2017) ini dilaksanakan di Balai Desa Wonoagung
menunjukkan bahwa permasalahan Kecamatan Karangtengah Kabupaten
kegagalan panen hasil tambak diakibatkan Demak. Kegiatan ini dilakukan pada bulan
karena petani tambak kurang begitu paham Oktober 2017. Peserta dari kegiatan ini
dengan pengetahuan tentang penyakit pada adalah para petani tambak ikan Bandeng
ikan, sanitasi air belum terjaga karena masih dari Desa Wonoagung. Metode pada
mengandalkan air buangan dari tambak lain. kegiatan ini dilakukan melalui metode
Selain itu mekanisme penjagaan tambak dari ceramah, diskusi terpadu, survei lapangan,
hama pemangsa juga masih mengandalkan pemasangan instalasi Biosecurity, dan
sistem manual sehingga para hama pelatihan pemilihan bibit yang unggul.
pemangsa masih mudah menerobos masuk Materi pada kegiatan ini mengacu pada
untuk memangsa ikan atau udang di tambak. beberapa hal yaitu : metode
penggelondongan ikan Bandeng dan
Kondisi ini menyebabkan perlu
pengenalan konsep carrying capasity dari
adanya pengoptimalan dari sistem tambak
suatu lahan tambak. Selain itu, materi juga
khususnya berkaitan dengan penanganan
mencakup tentang pengenalan alat-alat
terhadap penyakit dan hama pemangsa.
laboratorium berkaitan dengan pengukuran
Berkaitan dengan hal ini, maka diadakan
faktor-faktor fisikokimia lingkungan
kegiatan pelatihan tentang Pengenalan
Metode Biosecurity pada Masyarakat petani tambak, dan pengkondisian lahan tambak
melalui penerapan Biosecurity.
tambak di wilayah Desa Wonoagung
Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Demak. Kegiatan ini merupakan salah satu 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
rangkaian dari Program Diseminasi yang Ikan Bandeng merupakan ikan yang
diselenggarakan oleh Tim Diseminasi hidup asli di laut, tetapi kemudian
Universitas PGRI Semarang dengan dikembangkan dan dipelihara pada air
pendanaan dari Kemenristekdikti 2017 payau. Habitat aslinya terdapat di wilayah
untuk skema Diseminasi Produk Teknologi. Samudera Hindia dan Samudera pasifik.
Ikan Bandeng lebih sering ditemukan secara
bergerombol khususnya di sekitar pulau-
pulau yang berkarang. Ikan Bandeng

JDC Vol.1 No.2 Juli 2017| 105


M. Anas Dzakiy, Achmad Buchori, Fafa Pembuatan Desain Kolam Ikan Bandeng Berbasis
Nurdyansyah, Rumiyatun Istiyaningsih, Konsep Biosecurity bagi Masyarakat Petani Tambak
Velma Nindita di Pesisir Kabupaten Demak

memiliki tubuh yang memanjang dan pipih


serta berbentuk torpedo. Mulut ikan
Bandeng ini agak runcing, ekor bercabang,
dan memiliki sisik-sisik yang halus (Tim
Perikanan WWF, 2014).

Desa Wonoagung Kecamatan


Karangtengah Kabupaten Demak menjadi
sentra ekonomi dalam bidang perikanan
khususnya udang windu dan ikan bandeng. Gambar 01. Kegiatan ceramah dan diskusi
mengawali kegiatan pelatihan
Meskipun sudah lama berkecimpung di pentokolan ikan Bandeng dan
dunia budidaya ikan Bandeng, masih banyak Biosecurity
Antusiasme warga sangat tinggi dalam
warga khususnya petani tambak yang masih
diskusi karena mereka selama ini hanya
memiliki kemampuan rendah dalam aplikasi
mengandalkan skill yang relatif rendah
lapangannya. Berkaitan dengan hal tersebut
dalam budidaya ikan Bandeng sehingga
maka tim Diseminasi dari Universitas PGRI
resiko kegagalan juga cenderung lebih
Semarang berusaha untuk menjembatani
tinggi. Pada kesempatan ini banyak warga
permasalahan tersebut melalui pelatihan.
yang mendapatkan pencerahan dan
Kegiatan pelatihan yang pertama didahului
pengetahuan yang tergolong baru berkaitan
dengan pemberian materi berkaitan dengan
dengan pemilihan bibit, pengkondisian lahan
pentokolan ikan Bandeng dan konsep
tambak, dan pengendalian lahan dari
Biosecurity pada lahan tambak ikan
gangguan biotik.
Bandeng. Pada kegiatan ini dihadiri oleh
sekitar 25 peserta yang sekaligus juga Kegiatan kedua berkaitan dengan
sebagai petani tambak ikan Bandeng dari survei lokasi yang digunakan untuk
Desa Wonoagung. percontohan dari kegiatan pentokolann
berbasis Biosecurity. Pada kegiatan ini,
diperlukan lokasi tambak yang tidak terlalu
kecil sehingga diharapkan lokasinya lebih
leluasa untuk dilakukan pengkondisian.

106 | Journal of Dedicators Community UNISNU Jepara


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

Pemilihan bibit menjadi hal yang


sangat penting mengingat bahwa resiko
kegagalan panen salah satunya dipicu oleh
bibit yang tidak unggul. Kegiatan
selanjutnya yang juga merupakan bagian
dari strategi budidaya berbasis Biosecurity
adalah melakukan screening bibit ikan
Bandeng yang unggul.
Gambar 02. Lokasi yang digunakan
sebagai percontohan kegiatan
pentokolan ikan Bandeng
berbasis Biosecurity
Kegiatan ketiga adalah praktik
Biosecurity melalui pemasangan jaring di
seputar lahan tambak. Jaring ini
dimaksudkan untuk menghalau predator
darat yang masuk dari luar area tambak.
Selain itu jaring juga dipasang pada
Gambar 03. Kegiatan pemilihan bibir ikan
masukan air ke lahan tambak. Pemasangan
Bandeng yang unggul
jaring ini dimaksudkan untuk menghalau
Salah satu kendala dari kegiatan
predator maupun hama yang masuk melalui
pertambakan oleh para petani tambak di
jalur air.
Desa Wonoagung tersebut adalah
permasalahan berkaitan dengan penyakit
dan hama pemangsa. Permasalahan lain
dari aktivitas tambak adalah sistem
pengelolaan lahan yang belum maksimal
dan tidak berbasis pengetahuan yang baik
menyebabkan hasil panen tambak menjadi
tidak maksimal.

Permasalahan pertama dalam


Gambar 03. Kegiatan pemasangan jaring kegiatan budidaya ikan Bandeng adalah
untuk menghalau predator tentang penentuan bibit ikan Bandeng
dan hama berkaitan dengan proses penggelondongan.

JDC Vol.1 No.2 Juli 2017| 107


M. Anas Dzakiy, Achmad Buchori, Fafa Pembuatan Desain Kolam Ikan Bandeng Berbasis
Nurdyansyah, Rumiyatun Istiyaningsih, Konsep Biosecurity bagi Masyarakat Petani Tambak
Velma Nindita di Pesisir Kabupaten Demak

Kebanyakan dari para petani tambak ikan nener. Berkaitan dengan pemeliharaan ikan
Bandeng kurang memahami tentang Bandeng pada suatu lahan, perlu
perkiraan umur dan kondisi ikan Bandeng mempertimbangkan carrying capasity atau
yang tepat untuk mulai dipelihara di lahan daya dukung suatu lahan tambak. Menurut
tambak. Kendala yang dihadapi oleh para GESAMP (2001) dalam Mustafa dan
petani tambak di Desa Wonoagung adalah Tarunamulia (2009), daya dukung
tidak adanya proses screening terhadap didefinisikan sebagai jumlah organisme
nener ini begitu dibeli dari penjual nener. atau jumlah kegiatan usaha atau produksi
Nener (larva ikan Bandeng) yang sudah total yang dapat didukung oleh suatu area,
dibeli kemudian langsung segera ekosistem, atau garis pantai yang
disebarkan di lahan tambak. Berdasarkan didefinisikan. Daya dukung lingkungan
hasil pelatihan, fase umur Nener ikan merupakan nilai kualitas lingkungan yang
Bandeng yang tepat dan siap untuk ditimbulkan oleh interaksi dari semua
dipelihara adalah mulai berumur 30 hari. unsur atau komponen fisika, kimia, dan
Selain itu, syarat lain ditambahkan oleh biologi dalam suatu kesatuan ekosistem
Tim Perikanan WWF (2014) yang (Purnomo,1992 dalam Prasita dkk, 2008).
menyebutkan bahwa Nener ikan Bandeng Ada sejumlah cara dalam
biasanya memiliki panjang tubuh 1 cm. menentukan kapasitas maksimal dari
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Nener carrying capasity pada suatu wilayah
ikan Bandeng yang belum berumur 30 hari termasuk pada lahan tambak. Menurut
atau panjang tubuh kurang dari 1 cm tidak Widigdo dan Pariwono (2003) dalam
disarankan untuk langsung masuk ke Prasita dkk (2008), metode penilaian daya
proses penggelondongan di lahan tambak dukung lingkungan bisa didasarkan atas
karena lebih rentan sehingga lebih beresiko ketersediaan air pada perairan untuk
mengalami kematian. menampung limbah budidaya tambak.
Permasalahan kedua dalam kegiatan Lebih lanjut lagi Rustam (2005) dalam
budidaya ikan Bandeng adalah tentang Prasita dkk (2008) mengembangkan
teknis penggelondongan ikan Bandeng. metode tersebut dengan penentuan daya
Banyak petani tambak ikan Bandeng di dukung lingkungan berdasarkan
Desa Wonoagung mengalami kegagalan kandungan oksigen terlarut dengan limbah
panen saat proses penggelondongan organik serta kapasitas asimilasi perairan.
karena terjadi kematian besar-besaran Kapasitas perairan merupakan kemampuan

108 | Journal of Dedicators Community UNISNU Jepara


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

perairan untuk menerima limbah tanpa pengambilan data untuk melihat


menyebabkan perairan tercemar. Selain itu, perbandingan dari jumlah Nener yang
Sitorus (2005) dalam Prasita dkk (2008) ditebar dan jumlah Nener yang mengalami
menunjukkan alternatif lain dalam kematian setelah ditebar. Setiap lahan
mengestimasi penentuan daya dukung tambak memiliki kemampuan maksimal
lingkungan melalui laju biodegradasi dalam menampung sejumlah banyak Nener
limbah tambak. ikan Bandeng, jika penebaran Nener
melebihi jumlah tersebut maka
Berkaitan dengan kegiatan pelatihan
meningkatkan laju kematian Nener ikan
bagi para petani tambak di Desa
Bandeng. Perbandingan antara jumlah
Wonoagung, mereka belum memahami
Nener siap tebar terhadap luasan lahan
bagaimana menentukan kondisi
tambak adalah sekitar 200-300 ekor/m2.
lingkungan tambak sehingga belum bisa
mengestimasi sejauh mana kapasitas Permasalahan ketiga dalam kegiatan
maksimal dari carrying capasity lahan budidaya ikan Bandeng adalah tentang
tambaknya. Selain itu, para petani tambak ancaman dari penyakit dan hama
Desa Wonoagung juga belum memiliki pemangsa pemangsa ikan Bandeng. Salah
keahlian dalam memprediksi berapa satu faktor yang menyebabkan kurang
perbandingan antara jumlah Nener ikan maksimalnya budidaya ikan Bandeng di
Bandeng yang disebar dengan kapasitas wilayah Desa Wonoagung adalah
luasan lahan tambak berkaitan dengan rendahnya pemahaman tentang strategi
daya dukung lingkungannya. Hal ini dalam menghadapi ancaman terhadap
menyebabkan terjadinya sejumlah penyakit dan pemangsaan oleh hama
kematian dari Nener ikan Bandeng pemangsa.
beberapa hari setelah ditebar di lahan Mas’ud (2013) menjelaskan tentang
tambak. Solusi yang ditawarkan adalah definisi dari CBIB (Cara Budidaya Ikan
mencoba untuk mulai mengukur kondisi
yang Baik) yaitu cara memelihara dan/
lingkungan dari aspek faktor fisikokimia atau membesarkan ikan serta memanen
lahan tambak sehingga menemukan hasilnya dalam lingkungan yang
kekurangan dari lahan tambak tersebut terkontrol. Cara ini dilakukan dengan
untuk segera diperbaiki. Berkaitan dengan memperhatikan sanitasi, pakan, obat ikan,
prediksi jumlah Nener yang ditebar, para dan bahan kimia serta biologis. CBIB
petani tambak disarankan untuk melakukan dilakukan untuk menjamin mutu dan

JDC Vol.1 No.2 Juli 2017| 109


M. Anas Dzakiy, Achmad Buchori, Fafa Pembuatan Desain Kolam Ikan Bandeng Berbasis
Nurdyansyah, Rumiyatun Istiyaningsih, Konsep Biosecurity bagi Masyarakat Petani Tambak
Velma Nindita di Pesisir Kabupaten Demak

keamanan pangan hasil pembidodayaan Konsep ini meliputi pencegahan ancaman


ikan. Lebih lanjut Mas’ud (2013) baik dari air, darat, maupun udara.
menjelaskan bahwa dalam budidaya ikan, Berkaitan dengan konsep Biosecurity
harus memperhatikan beberapa prinsip bagi ancaman berupa hama dan penyakit
yaitu : Biosecurity (keamanan dalam pada air, pencegahan bisa dilakukan
biologi), Food savety (keamanan pangan), melalui pemilihan dan penggunaan Nener
dan Environmental friendly (ramah ikan Bandeng berkualitas yang terbebas
lingkungan). Biosecurity merupakan upaya bakteri dan virus. Selain itu, strategi lain
mencegah atau mengurangi peluang yang perlu dilakukan adalah dengan
masuknya suatu penyakit ke dalam suatu penggunaan plankton net (saringan
sistem budidaya dan mencegah plankton) pada saluran inlet untuk
penyebarannya dari suatu tempat ke tempat masukan air ke lahan tambak. Strategi ini
lainnya yang masih bebas. dilakukan untuk menyaring air sehingga
Menurut Azmi (2017), faktor air menjadi terbebas dari organisme
kegagalan panen pada sektor budidaya seukuran plankton yang biasanya berupa
perikanan disebabkan oleh penyakit, ganggang, bakteri, atau jamur khususnya.
pencurian, dan kualitas air yang buruk Ada beberapa tingkatan Mesh size (ukuran
serta bencana alam seperti banjir dan angin saringan) bagi plankton net. Menurut Umar
topan. Penyakit yang paling berpengaruh (2014), untuk menyaring plankton
terhadap ikan budidaya adalah infeksi diperlukan mesh size sebesar 35µm bagi
virus dan bakteri. Ikan yang sakit kelompok fitoplankton dan 50µm bagi
menyebabkan petani tambak mengalami kelompok zooplankton.
kerugian karena harga jualnya menurun. Strategi berikutnya adalah
Selain itu, sebaran penyakit karena virus melakukan filtering bagi hama dan
dan bakteri ini menurunkan kualitas air. penyakit kemudian ditampung pada petak
Strategi penanganan penyakit dan tandon yang difungsikan sebagai biofilter.
hama pemangsa tambak yang dikenalkan Strategi lain yang perlu dilakukan setelah
pada masyarakat petani tambak Desa itu adalah sterilisasi media air yang akan
Wonoagung adalah konsep Biosecurity. digunakan untuk budidaya ikan Bandeng.
Penerapan konsep Biosecurity pada tambak Untuk melakukan proses sterilisasi air ini
ikan Bandeng dilakukan dalam rangka dibutuhkan satu petak kecil didalam lahan
untuk memaksimalkan hasil panen. tambak yang difungsikan sebagai petak

110 | Journal of Dedicators Community UNISNU Jepara


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

tandon. Petak tandon inilah yang nantinya fencing. Fencing ini merupakan pagar yang
akan diisi oleh air yang akan disterilisasi. dibuat secara berkeliling dari bahan jaring
Air yang sudah steril dimasukkan ke petak- untuk menghindari hama pemangsa darat.
petak penggelondongan Nener ikan Menurut Fahmi (2000), hama pemangsa
Bandeng. yang biasa memangsa ikan Bandeng dari
jenis ular misalnya seperti Cerberus
rhynchops dan Fordonia leobalia. Hama
Penggelondongan
Petak-petak

pemangsa dari jenis ikan buas misalnya


Petak Tandon Biofilter

ikan Kakap (Lates calcarifer), ikan Payus


(Elops hawaiensis). Menurut para petani
tambak di Desa Wonoagung, jenis hama
pemangsa daratan yang biasa beredar pada
Petak lahan-lahan tambak mereka adalah jenis
Tandon ular, katak, kadal, dan biawak. Penggunaan
Sterilisasi
Fencing ini diharapkan menjadi solusi
untuk menghambat laju pemangsaan ikan
Gambar 04. Desain Layout dari tambak Bandeng oleh hama pemangsa darat.
Ikan Bandeng (Romadhona,
2017). Berkaitan dengan konsep Biosecurity
Kebanyakan para petani tambak di bagi ancaman berupa hama pemangsa yang
Desa Wonoagung belum mengenal prinsip berasal dari udara, solusi yang ditawarkan
pembagian petak mengacu pada konsep adalah penggunaan bahan tertentu seperti
Biosecurity tersebut. Selain itu, berkaitan plastik yang berbentuk lembaran dan
dengan pemenuhan merdia air bagi mampu memantulkan cahaya. Sifat dari
budidaya Nener, mereka hanya bahan yang mampu memantulkan cahaya
memanfaatkan aliran air dari lahan tambak tersebut diharapkan mampu mengganggu
di sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan penglihatan hama pemangsa dari udara
sehingga potensi terjangkitnya hama dan yang akan mencoba memangsa ikan
penyakit ini menjadi tinggi. Bandeng. Menurut Fahmi (2000), hama
Berkaitan dengan konsep Biosecurity pemangsa yang biasa memangsa ikan
bagi ancaman berupa hama pemangsa yang Bandeng dari udara adalah beberapa jenis
berasal dari daratan, solusi yang Burung Pecuk (Phalacrocorax javanicus)
disarankan adalah dengan pemasangan Burung Blekok (Ardeola rallaoides

JDC Vol.1 No.2 Juli 2017| 111


M. Anas Dzakiy, Achmad Buchori, Fafa Pembuatan Desain Kolam Ikan Bandeng Berbasis
Nurdyansyah, Rumiyatun Istiyaningsih, Konsep Biosecurity bagi Masyarakat Petani Tambak
Velma Nindita di Pesisir Kabupaten Demak

speciosa), Burung Bangau (Leptotilus Desa Wonoagung Kecamatan


javanicus), serta jenis hewan lainnya. Karangtengah Kabupaten Demak.

Kegiatan pelatihan tentang


Biosecurity ini diharapkan menjadi solusi 6. UCAPAN TERIMAKASIH
yang tepat bagi para petani tambak di Desa Ucapan terimakasih kami ucapkan
Wonoagung Kecamatan Karangtengah kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
Kabupaten Demak dalam memaksimalkan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
potensi lahan tambaknya bagi budidaya Pengembangan Kementerian Riset
ikan Bandeng. Kegiatan ini juga Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
diharapkan menambah wawasan para Lembaga Penelitian dan Pengabdian
petani tambak secara umum di wilayah kepada Masyarakat Universitas PGRI
pesisir utara Jawa khususnya pesisir Semarang; Pihak Kelurahan dan segenap
Kabupaten Demak. masyarakat Desa Wonoagung Kecamatan
Karangtengah Kabupaten Demak.

4. KESIMPULAN
Penerapan konsep Biosecurity 7. DAFTAR PUSTAKA
menjadi solusi yang tepat bagi para petani Athirah A, Hasnawi, Paena M. 2014.
tambak di Desa Wonoagung Kecamatan Faktor Pengelolaan yang
Karangtengah Kabupaten Demak dalam Mempengaruhi Produktivitas
menangani ancaman baik berupa penyakit Tambak di Kabupaten Demak
dan hama pemangsa. Konsep Biosecurity Provinsi Jawa Tengah. Prosiding
yang diterapkan pada lahan tambak harus Forum Inovasi Teknologi Akuakultur
meliputi wilayah perairan, daratan dan 2014. Bandung.
udara di lingkungan lahan tambak. Azmi F, Faisal TM, Suransyah A, Sinaga
S, Firli A. 2017. Identifikasi
5. SARAN Penyebab Kegagalan Panen Petani
Perlu adanya pelatihan lanjutan dan Tambak : Inventory, dan Implikasi
pendampingan secara kontinyu tentang Biosecurity Perikanan Kota Langsa.
identifikasi faktor lingkungan lahan Samudra Akuatika. 1(2):26-36.
tambak, dan penerapan teknik Biosecurity Fahmi. 2000. Beberapa Jenis Ikan
secara massal pada lahan-lahan tambak di Pemangsa di Tambak Tradisional

112 | Journal of Dedicators Community UNISNU Jepara


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

dan Cara Penanganannya. Oseana. Ikan Bandeng (Chanos chanos) pada


25(1):21-30. Tambak Ramah Lingkungan. WWF-
Indonesia. Jakarta.
Mas’ud F. 2013. Pengembangan Budidaya
dan Teknologi Pengolahan Ikan Umar NA. 2014. Mekanisme Pemangsaan
Bandeng (Chanos chanos Forsskal) Plankton dan Daya Dukung terhadap
Di Kabupaten Lamongan Guna Kelangsungan Hidup Benur dan
Meningkatkan Nilai Tambah. Jurnal Nener di Perairan Pantai Kabupaten
Ilmu Eksakta. 1(2):35-58. Pinrang. Jurnal Balik Diwa. 5(1):45-
53
Mustafa A, Tarunamulia. 2009. Analisis
Daya Dukung Lahan Tambak Wacano D, Rif’an AA, Yuniastuti E,
Berdasarkan pada Kuantitas Air Daulay RW, Marfai MA. 2013.
Perairan Di sekitar Kecamatan Adaptasi Masyarakat Pesisir
Balusu Kabupaten Barru Provinsi Kabupaten Demak dalam
Sulawesi Selatan. J.Ris. Akuakultur. Menghadapi Perubahan Iklim dan
4(3):395-406. Bencana Wilayah Kepesisiran.
Chapter Buku Seri Bunga Rampai
Prasita VD, Widigdo B, Hardjowigeno S,
Pengelolaan Lingkungan Zamrud
Budiharsono S. 2008. Kajian Daya
Khatulistiwa. Kanisius. Yogyakarta.
Dukung Lingkungan Kawasan
Pertambakan di Pantura Kabupaten Yuniastuti E. 2016. Identifikasi Tipologi
Gresik Jawa Timur. Jurnal Ilmu-ilmu dan Dinamika, Potensi, dan
Perairan dan Perikanan Indonesia. Permasalahan, dan Strategi
15(2):95-102. Pengelolaan Wilayah Kepesisiran di
Wilayah Kepesisiran Demak. Jurnal
Romadhona B. 2017. Produksi Tokolan
Geografi. 8(1):31-46
Udang dan Ikan di Tambak dengan
Penerapan Biosecurity. BBPBAP
Jepara, Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Jepara.

Tim Perikanan WWF. 2014. Better


Management Practices Seri Panduan
Perikanan Skala Kecil : Budidaya

JDC Vol.1 No.2 Juli 2017| 113

Anda mungkin juga menyukai