Anda di halaman 1dari 17

TEMA :

GERMAS
LAS
(KELAS IBU BALITA
BANTING
STUNTING)
PUSKESMAS BIRAYANG
KECAMATAN BATANG ALAI SELATAN
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
TAHUN 2024

By Desi Rosalina, A. Md. Gz


NIP. 19971210 201903 2 002
DAFTAR ISI

1 3
2 4
Latar Pembahasan dan
Belakang Hasil
Tujuan Kesimpulan dan
Saran
LATAR BELAKANG
STUNTING
Balita pendek (Stunting) adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi

GERMAS
Gerakan Nasional yang di sebut Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang
dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan suatu
Tindakan sistematis dan terencana yang akan dilakukan secara bersama sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
LATAR BELAKANG
PERAN KELUARGA
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian
terkecil dari Masyarakat yang membentuk kepribadian (Kemenkes RI, 2016)

LAS BANTING
Untuk membantu penanggulangan masalah stunting ini, kegiatan inovatif “Las Banting”
(Kelas Ibu Balita Stunting) dikembangkan dan diterapkan oleh Puskesmas Birayang
dengan tujuan memberdayakan masyarakat melalui peningkatan kesadaran dan
pengetahuan keluarga balita tentang apa itu stunting serta potensi dan pemanfaatan
pangan lokal dalam menurunkan angka stunting.
TUJUAN

TUJUAN UMUM

01 Pembuatan makalah inovasi program gizi “LAS


BANTING” (Kelas Ibu Balita Stunting) ini bertujuan
sebagai persyaratan dalam mengikuti Penilaian Tenaga
Kesehatan (Gizi) Teladan tahun 2024.

TUJUAN KHUSUS

02 a.
b.
Mensosialisasikan pentingnya pemantauan status gizi balita.
Meningkatkan pengetahuan ibu balita dan kader kesehatan tentang asupan
gizi yang baik.
c. Mendeteksi dini gangguan pertumbuhan.
d. Memberikan penanganan balita stunting yang lebih terstruktur dan fokus.
e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (penurunan prevalensi stunting).
WHAT IS THE
IMPORTANCE
OF STUNTING?
STUNTING ADALAH SEBUAH
ISU NASIONAL
STATISTICS
GRAFIK 2.1 PERSENTASE KASUS STUNTING PUSKESMAS
BIRAYANG TAHUN 2022
TABEL 2.1 JUMLAH KASUS DAN PERSENTASE KASUS
STUNTING DI PUSKESMAS BIRAYANG TAHUN 2022
KARYA INOVASI

Persiapan Pelaksanaan Evaluasi


PERSIAPAN

MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN KEPALA PUSKESMAS TERKAIT KEGIATAN INOVASI.

Koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor.

Membuat media sosialisasi kegiatan “LAS BANTING” (Kelas Ibu Balita Stunting)

Membuat jadwal kegiatan “LAS BANTING” (Kelas Ibu Balita Stunting)


PELAKSANAAN
SOSIALISASI PENTINGNYA PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA.
Penyuluhan mengenai stunting dan asupan gizi yang baik.
Si Dara Cantik (Diskusi dengan Para Ibu Cantik).
Mama Sehati Sayang (Masak-Masak Sehat Bergizi seimbang Bersama Puskesmas
Birayang).
Pemberian vitamin tambahan untuk balita stunting.
Pembuatan komitmen bersama untuk Atasi stunting.
EVALUASI
Tabel 2.4. Data Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Birayang Tahun 2022 dan Tahun 2023 (Laporan EPPGBM)
HASIL INOVASI

Berdasarkan tabel evaluasi dapat


diketahui bahwa inovasi “LAS
BANTING” (Kelas Ibu Balita Stunting)
dapat menurunkan prevalensi stunting di
Puskesmas Birayang dari 22,22% menjadi
15,26%. Adanya penurunan prevalensi
stunting ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak.
KETERKAITAN KEGIATAN INOVASI
DENGAN NILAI BERAKHLAK
1 BERORIENTASI PELAYANAN

2 AKUNTABEL

01
3 KOMPETEN

4 HARMONIS

5 LOYAL

6 ADAPTIF

7 KOLABORATIF
Tingginya prevalensi stunting di wilayah kerja
KESIMPULAN Puskesmas Birayang akhirnya membentuk inovasi
“LAS BANTING” (Kelas Ibu Balita Stunting).

Tahapan kegiatan yang dilakukan dari persiapan,


pelaksanaan (sosialisasi pentingnya pemantauan status
gizi balita, penyuluhan mengenai stunting dan asupan
gizi yang baik, Si Dara Cantik, Mama Sehati Sayang,
pemberian vitamin, serta pembuatan komitmen
bersama), dan
evaluasi (monitoring dan evaluasi)

Inovasi “LAS BANTING” (Kelas Ibu Balita Stunting)


dapat membantu menurunkan prevalensi stunting di
wilayah kerja PUskesmas Birayang dari 22,22 %
menjadi 15,25%.
SARAN
Untuk meningkatkan pelaksanaan inovasi “LAS BANTING”(Kelas Ibu Baliuta
Stunting) sangat diperlukan dukungan dan dikembangkan Dinas Kesehatan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah atau Pemerintah untuk dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam penanggulangan stunting.

Diharapkan lebih meningkatkan Kerjasama lintas sektor dan Kerjasama


lintas program sehingga keberhasilan inovasi dapat lebih berkolaborasi.

Peran orang tua diharapkan lebih optimal lagi dalam mengasuh anak
terutama bagi balita stunting.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai