Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN PELAKSANAAN

PENDAMPINGAN KELUARGA
DALAM UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
Tot Pelatihan Tim Pendamping Keluarga
Bagi Fasilitator Tingkat Provinsi
Tahun 2024
ALUR
PEMBELAJARAN

Evaluasi &
Pendahuluan/ Review Pengetahuan Penjelasan
Kesimpulan
Perkenalan Peserta Materi
/Penutup

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Perkenalan Fasilitator

• Nama
• Lokasi Kerja
• Jabatan
• Pengalaman kerja
• Hobi
• dll

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Tujuan Pembelajaran
Hasil Belajar : Setelah mengikuti Mata Diklat ini peserta dapat memahami
tentang Kebijakan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Indikator Hasil Belajar


1. Dapat menjelaskan Landasan Kebijakan
Pendampingan Keluarga
2. Menjelaskan Strategi Pendampingan Keluarga

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KATA
KUNCI
TP
Stunting
K
TPPS
Verval
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
LANDASAN KEBIJAKAN PENDAMPINGAN
KELUARGA
MANDAT PERPRES 72/2021
STRANAS:
Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan
14 Utk pelaks STRANAS
disusun RAN -> Ps 8 (1)
Percepatan Penurunan Stunting

TUJUAN PILAR STRANAS


% RENCANA AKSI NASIONAL
Meliputi paling sedikit
5 hal🡪 Ps 8 (3)
1. Menurunkan prevalensi 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di
stunting kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, 1. Penyediaan data keluarga
2. Meningkatkan kualitas Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah berisiko stunting 🡪 melalui
penyiapan kehidupan Desa; Verifikasi, Validasi Data
berkeluarga 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan Keluarga Berisiko Stunting
3. Menjamin pemenuhan pemberdayaan masyarakat; 2. Pendampingan keluarga
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan berisiko stunting
asupan gizi
Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah
4. Memperbaiki pola asuh 3. Pendampingan semua calon
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
5. Meningkatkan akses dan pengantin/calon PUS;
dan Pemerintah Desa;
kualitas pelayanan 4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat
4. Surveilans keluarga berisiko
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat; stunting
6. Meningkatkan akses air 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, 5. Audit kasus stunting
minum dan sanitasi informasi, riset, dan inovasi
Urgensi Percepatan Penurunan Stunting

Dampak yang disebabkan oleh stunting tidak saja dirasakan oleh individu atau keluarga

Perkembangan otak anak kurang optimal (seharusnya terjadi 80 persen saat balita), menyebabkan kemampuan
kognitif pada usia sekolah terganggu.

Stunting akan mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20 persen dan mengakibatkan hilangnya GDP hingga
11 persen karena kurangnya produktivitas.

Indonesia rangking 87 dari 157 negara dalam Human Capital Index (HCI), yang diukur dari faktor kelangsungan hidup
dari usia 0-5 tahun, lama dan kualitas Pendidikan, serta kemampuan penduduk 15-50 untuk bertahan hidup.

Ibu yang stunting memiliki 3 kali kemungkinan mempunyai anak yang kurang gizi dan gagal tumbuh. Generasi stunting
akan membebani negara dalam sektor Kesehatan (berpietensi diabetes melitus dan hipertensi)
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi

Terbatasnya layanan Kurangnya


Praktek kesehatan termasuk layanan Kurangnya
akses ke air
pengasuhan ANC-Ante Natal Care, Post akses ke
Natal dan pembelajaran dini bersih dan
yang tidak baik makanan begizi
yang berkualitas sanitasi

Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan gizi 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun
sebelum dan pada masa tidak terdaftar di PAUD 1 dari 5 rumah tangga
1 dari 3 ibu hamil
kehamilan masih BAB diruang
2 dari 3 ibu hamil belum anemia
terbuka
60% dari anak usia 0-6 mengkonsumsi suplemen zat besi
bulan tidak yang memadai
mendapatkan ASI Menurunnya tingkat kehadiran anak
ekslusif di Posyandu (dari 79% di 2007
menjadi 64% di 2013)
1 dari 3 rumah tangga
Makanan bergizi mahal belum memiliki akses
2 dari 3 anak usia 0-24
ke air minum bersih
bulan tidak menerima Tidak mendapat akses yang
MP-ASI memadai ke layanan imunisasi

Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)


Trend dan Capaian Angka Stunting, 2007- 2022
40.0
36.8 37.2
35.6
35.0 34.0
30.8 Target
RPJMN
30.0 27.7 7 ,6
25.0
24.4 %
24.1
21.6 • Sisa waktu: 2 tahun
20.0
21.1 17.8 • Laju penurunan
15.0 18.4 14.0 stunting per tahun
16
10.0
14 menuju 14% pd tahun
? ?
2024 = 3,8%
5.0

-
-
2007 2010 2013 2016 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Keberhasilan
Tidak
Riskesdas SSGB ada survei SSG Pendampingan
(pandemicov 19)
Sumber data I I Keluarga Menjadi
Penentu

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana 10


Prevalensi Balita Stunting Berdasarkan Provinsi, 2021-2022
6 Provinsi mengalami kenaikan: Sulawesi Barat, Papua, NTB, Papua Barat, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur
3 Provinsi mengalami penurunan terbesar: Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara

Indonesia
turun
37.8

40.0 Provinsi yg naik 2.8%


35.3

35.0

34.6
33.8

33.2
35.0 32.7
31.4

31.2

30.2

30.0
30.0

29.8
29.7
29.5

29.0
28.7
28.2

27.8

27.7

27.5

27.5
27.4
27.2

26.9
30.0
26.2

26.1

26.1

25.8
27,4

25.2

24.8
24.6

24.5

24.5

24.4
23.9

23.8

23.5
23.3

22.8

22.4

22.3
22.1
22.1
25.0

21.6

21.6
21.1
20.9
20.8

20.5

20.2

20.0

19.8

19.2

18.6
18.6

18.5
18.5

18.0

17.6
17.3
17.0
20.0

16.8
16.4

15.4

15.2

14.8
15.0

10.9
8.0
10.0

5.0

0.0
ur rat ua rat eh rat ah rat ara tan ah ku ara rat tan ur alo ara ara ah ara rat ten ulu ur tan ng bi iau rta iau ng rta ali IA
m a p a A c B a ng B a g l a ng l u t a m t t t g t a m u m R ka R p u ka B ES
Ti i B P a a B e n g e e a U B ela Ti ron U U en i U B an ngk Ti ela elit Ja a n m a N
ra es a n
u si T ta Te si S n T M u a n
k ter n S tan Go ta ter a T es w a a B e wa a S B y
g ua La K I J
a w g ar p n l u n n w J a B a r a o a D
O
g i a a ta
ng ul a ng Pa we ima es we ant a
M um an lima i
a a w
m u m Ja u l a
J te gk
a n I Y pu l D IN
e S T e l a a l w l a m S m l S S m a D e
a
sa
T
sa S u K ul a S u al i al
i Ka K Su p.B
K
u u S K K e
N N K
Sumber: Kemenkes, SSGI 2022
SSGI2021 SSGI 2022
KEBIJAKAN
PENDAMPINGAN
KELUARGA
PENDAMPINGAN KELUARGA:
❑ Serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi
pelayanan rujukan dan fasilitasi pemberian bantuan sosial
yang bertujuan untuk meningkatkan akses informasi dan
pelayanan kepada keluarga dan/atau keluarga beresiko
stunting seperti ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-
59 bulan, serta semua calon pengantin/calon pasangan usia
subur melalui pendampingan 3 (tiga) bulan pranikah sebagai
bagian dari pelayanan nikah untuk deteksi dini faktor risiko
stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau
pencegahan pengaruh dari faktor risiko stunting.
❑ Pendampingan keluarga dilaksanakan oleh Tim Pendamping
Keluarga (TPK) yang terdapat di seluruh desa/kelurahan.
KEDUDUKAN TPK
dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting

Sumber: Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi
Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024
Pentingnya Tim Pendamping Keluarga: Memastikan Terjadinya Konvergensi
Layananan di Tingkat Keluarga

15
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Fokus Kebijakan TPK 2024:

PENDAMPINGAN
KELUARGA
BERBASIS DATA

#TanpaDataTPKtidakbisabekerja
Alur Kerja TPK
Alur, Output, dan Alat Bantu TPK
PENYEDIAAN DATA KELUARGA BERISIKO PENDAMPINGAN CATIN DAN KELUARGA
STUNTING BERISIKO STUNTING

Catin

Akses Lakukan Verifikasi Manfaatkan sebagai Keluarga


dan Validasi Data Mulai Sasaran
Peta Kerja Sasaran Surveilan
Data Sasaran Sasaran Pendampingan Pendampingan Berisiko
• Data Keluarga Sasaran Stunting
• Update data sasaran 1. Fasilitasi KIE
Berisiko Stunting Target Sasaran: Berapa,
• Update status 2. Fasilitasi Bansos Pencatatan dan
Hasil Pendataan Siapa, Dimana:
kehamilan • Ibu hamil 3. Fasilitsai Rujukan Pelaporan
Keluarga • Penapisan faktor risiko
(PK)/Pemutakhiran • ibu pascasalin
• Input data keluarga • keluarga dengan TARGET 2024: 90%
PK/Verval KRS PUS baru/anak baru TARGET 2024: TERCATAT DAN
• Data sasaran anak 0-23 bulan
lahir/belum ada pada • keluarga dengan PENDAMPINGAN TERLAPORKAN
pendukung lainnya list data KRS 90%
TARGET 2024: anak 24-59.
• Pendampingan dan
PEMUTAKHIRAN KRS VIA
SIGA 2X SETAHUN KIE

Tools: Aplikasi SIGA-Verval/Cetak Output Data KRS Tools: Aplikasi ELSIMIL


19
PESAN KUNCI PENGORGANISASIAN
PENDAMPINGAN KELUARGA
Pembiayaan TPK

APBN (melalui APBD -


BOKB) - Utama Suplemen

APBDes -
CSR - Suplemen
Suplemen
Penutup

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pendampingan Keluarga untuk menghasilkan Data
Reguler dan Realtime

Pendampingan Keluarga merupakan Aksi


Konvergensi Layanan Level Keluarga

Pendampingan Keluarga merupakan Evidance Based


Penurunan/kenaikan Prevalensi Stunting

Pendampingan Keluarga merupakan Gerakan Sosial


Cegah Stunting (gotong royong masyarakat)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TERIMA KASIH
BERENCANA ITU KEREN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

PUSDIKLAT KEREN

Anda mungkin juga menyukai