Oleh :
Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes., MH.
OUT LINE
Ciri-ciri Stunting (PPT Kepala, Buku Panduan KIA Kesehatan Ibu dan Anak,
Kemenkes RI, 2021)
Seorang anak dikategorikan stunting bila tinggi badannya dibawah dari anak
seusianya sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Sesuai dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) menurut Peraturan Kementerian
Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang standar antropometri, stunting
adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi
(pendek/stunted) dan kurang dari – 3SD (sangat pendek/severely stunted).
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi Intervensi paling menentukan pada 1.000
HPK
70 % Terjadi Pada Periode 1000 HPK (20 % Sejak Dalam Kandungan)
30 % Terjadi Pada Periode 2 – 5 Tahun
Terbatasnya layanan
Praktek kesehatan termasuk layanan Kurangnya akses Kurangnya akses
pengasuhan ANC-Ante Natal Care, Post ke makanan ke air bersih dan
yang tidak baik Natal dan pembelajaran dini begizi sanitasi
yang berkualitas
Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan gizi 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak
sebelum dan pada masa terdaftar di PAUD 1 dari 5 rumah tangga
1 dari 3 ibu hamil
kehamilan masih BAB diruang
2 dari 3 ibu hamil belum anemia
terbuka
60% dari anak usia 0-6 mengkonsumsi suplemen zat besi
bulan tidak yang memadai
mendapatkan ASI Menurunnya tingkat kehadiran anak di
ekslusif Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi
1 dari 3 rumah tangga
64% di 2013)
Makanan bergizi mahal belum memiliki akses ke
2 dari 3 anak usia 0-24
Tidak mendapat akses yang air minum bersih
bulan tidak menerima
MP-ASI memadai ke layanan imunisasi
Dampak Stunting
Matur