Anda di halaman 1dari 18

AKSI #1 ANALISIS SITUASI

AKSI INTEGRASI PERCEPATAN PENCEGAHAN


DAN PENURUNAN STUNTING
DI KABUPATEN BANYUASIN

BAPPEDA DAN LITBANG KAB BANYUASIN


Dasar Hukum

02 Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 186 Tahun 2020


Tentang Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi.

02 SK Bupati Kab. Banyuasin Nomor :


42/KPTS/BAPPEDA-LITBANG/2021 Tentang Pembentukan Tim
Tentang Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi.
Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting Kabupaten
Indikator dalam IPKM 2018
Per-Kabupaten Kota Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : Riskesdas, 2013 dan2018


Pendekatan Multisektor dalam Pencegahan Stunting
Terintegrasi
Intervensi Gizi Spesifik Intervensi Gizi
Dinas Kesehatan Sensitif
PAUD, Air bersih dan
Pendidika
Parenting, sanitasi
• PMT Ibu Hamil dari kelompok miskin/KEK UKS
n PU&PR

• Suplementasi TTD
• Promosi Menyusui dan PMBA Fortifikasi
Perindu
strian
Ketahana
Pangan Ketahanan
Produk pangan
• Tata Laksana Masalah Gizi Pangan

• Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan


Sosial BPOM
• Pelayanan antenatal dan neonatal
Bantuan pangan Keamanan Pangan
• non tunai, PKH
Imunisasi Kesehatan Bimbingan
reproduksi, Kemena Perkawinan
• BKKBN
Pencegahan kecacingan dan diare Pembinaan g & Tokoh
Keluarga Balita Agama
• Suplementasi zat gizi mikro
Kelautan
PPPA Perikana
Enabling Factors n

• Bappeda
Sosialisasi Gizi Pemasaran &
• Capil (Advokasi Pemda, NIK, Akta Lahir) bagi Anak & Promosi Hasil
Keluarga Kelautan
• Pemdes (Dana Desa)
• BPKAD (Sistem Insentif) Edukasi dan
Promosi makanan Perdagang Kemristek pendampingan
• an Dikti
Kominfo (Sosialisasi & Kampanye) & minuman sehat masyarakat
(Program KKN)
• BPS (Publikasi Laporan Statistik)
Peran Multistakeholders dalam Pencegahan Stunting
Lanjutan…….

8
8
TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI INTEGRASI PERCEPATAN
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
Jadwal Reguler Perencanaan Jadwal Pelaksanaan
Bulan Penanggung Jawab
dan Penganggaran Daerah 8 Aksi Integrasi
• Musrenbang desa
Januari • Musrenbang kecamatan
Aksi #1 Aksi #1: Bappeda (PIC) dan OPD
• Rancangan Awal RKPD
Analisis

Aksi #7 Pengukuran dan Publikasi Data Stunting


• Pagu Anggaran Indikatif Aksi #2 Aksi #3 Aksi #2: Bappeda (PIC) dan OPD
Situasi
Februari • Rancangan Renja OPD Rencana Rembuk
• Forum OPD/Lintas PD Kegiatan Stunting Aksi #3: Sekda dan/atau Bappeda

Aksi #6 Sistem Manajemen Data


Maret • Rancangan RKPD
Aksi #4: BPMD
• Musrenbang Kabupaten/Kota Aksi #4 Perbup/
Perwali tentang
April Rancangan akhir RKPD kab/kota
Peran Desa
Aksi #5: BPMD
Mei Rancangan Perbup/Perwali RKPD

Juni Perbup/Perwali RKPD Aksi #5


Pembinaan Aksi #6: Bappeda (PIC) dan OPD
Juli Penyusunan KUA-PPAS Kader
Pembangunan
Agustus Pembahasan KUA-PPAS dengan DPRD Manusia (KPM) Aksi #7 Dinas Kesehatan
September Penyusunan RKA OPD

Oktober Penyusunan APBD

November Pembahasan APBD dengan DPRD

Desember Penetapan APBD

Jan-Feb Aksi #8 Aksi #8: Sekda dan Bappeda (PIC) dan


tahun n+1 Reviu Kinerja Tahunan OPD

Tahap Perencanaan dan Penganggaran Tahap Pelaksanaan Tahap Pemantauan dan Evaluasi
TUJUAN :
1. Memprioritaskan alokasi sumber daya yang
ANALISI SITUASI : proses untuk
mengidentifikasi sebaran prevalensi dikelola kabupaten/kota bagi peningkatan
stunting dalam wilayah cakupan layanan intervensi gizi terintegrasi.
kabupaten/kota, situasi 2. Memprioritaskan upaya perbaikan
ketersediaan program, dan praktik
manajemen layanan. Analisis Situasi manajemen layanan dan peningkatan akses
dilakukan rumah tangga 1.000 HPK terhadap
untuk memahami permasalahan dalam intervensi gizi terintegrasi.
integrasi intervensi gizi spesifik dan
sensitif
3. Meningkatkan efektivitas sistem manajemen
pada sasaran rumah tangga 1.000 data dalam membuat usulan keputusan
HPK. alokasi program dan lokasi fokus.
4. Menentukan kegiatan pemberdayaan
pemerintah kecamatan dan desa dalam
meningkatkan integrasi layanan di tingkat
desa.
RUANG LINGKUP
OUTPUT Analisis sebaran prevalensi stunting
dalam wilayah kabupaten/kota.
Rekomendasi kebutuhan program/kegiatan
yang masih perlu ditingkatkan kualitas Analisis ketersediaan program/kegiatan
pelaksanaannya. intervensi gizi spesifik dan sensitif di
wilayah kabupaten/
kota.
Rekomendasi tindakan perbaikan layanan
yang perlu diprioritaskan untuk memastikan Analisis permasalahan dalam
akses rumah tangga 1.000 HPK. menentukan target layanan kepada
Rekomendasi kebutuhan penguatan Rumah Tangga 1.000 HPK.
koordinasi, baik koordinasi antar OPD
dalam sinkronisasi Analisis tantangan akses rumah tangga
program/kegiatan maupun koordinasi 1.000 HPK dalam memanfaatkan
antara kabupaten/kota dan desa dengan layanan.
dukungan Analisis kondisi koordinasi antar
kecamatan. institusi dalam meningkatkan integrasi
intervensi bagi rumah tangga 1.000
HPK.
3. Rekomendasi Lokasi Fokus dan Realokasi atau
Penambahan Alokasi Program
Kriteria yang digunakan untuk menetapkan desa lokasi fokus sekurang-kurangnya
meliputi:
1. Memiliki prevalensi stunting melebihi rata-rata
Rekomendasi Realokasi atau Penambahan Alokasi Program
2. Memiliki jumlah kasus stunting melebihi rata-rata
3. Memiliki lebih dari 50% indikator utama menunjukkan cakupan intervensi gizi tergolong
kurang meskipun prevelensi stunting rendah

Berdasarkan kriteria tersebut, urutan prioritas desa lokasi fokus mempertimbangkan:


1. Jumlah indikator utama dengan cakupan intervensi gizi tergolong kurang
2. Prevalensi stunting
3. Jumlah kasus stunting

Kabupaten/kota menetapkan jumlah desa lokasi fokus dengan beberapa cara, yaitu:
1. Berdasarkan proporsi jumlah desa yang akan ditangani pada satu tahun mendatang/tahun
berjalan
2. Berdasarkan ketersediaan anggaran untuk memenuhi kebutuhan intervensi di desa lokasi
fokus.
Lokus Desa Stunting
Lokus Desa Stunting 2021
2020 No Kecamatan
Desa
Kelurahan
Jumlah
Anak
Prevalensi
Stunting
Stunting (%)
Jumlah Prevalensi 1 Muara Telang Upang Jaya 44 47,8
No Kecamatan Desa/Kelurahan Anak Stunting
Stunting (%) 2 Rantau Bayur Tanjung 28 41,2
Menang Musi
1 Banyuasin III Regan Agung 67 57,7
3 Banyuasin III Rimba Balai 21 40,4
2 Rantau Bayur Semuntul 57 48,7 4 Banyuasin III Tanjung 32 39
Kepayang
3 Banyuasin III Pelajau 37 46,8
5 Muara Padang Daya Makmur 42 38,9
4 Muara Telang Mekar Mukti 30 44,1 6 Sembawa Rejo dadi 67 36,2
7 Banyuasin III Rimba Alai 19 35,8
5 Rantau Bayur Sejagung 46 42,6 8 Sembawa Limau 16 34,8
6 Muara Telang Mukti Jaya 40 39,2 9 Banyuasin III Seterio 86 34,4
10 Muara Padang Muara 45 33,6
7 Talang Kelapa Air Batu 128 37 Padang
11 Banyuasin I Mariana 94 33,31
8 Muara Telang Mekar Sari (UPT 42 33,9
XII) 12 Banyuasin I Sungai Rebo 153 33,2
13 Banyuasin III Pangkalan 54 32,1
Balai
9 Banyuasin I Pulau Borang 59 33,34
14 Betung Talang Jaya 67 30,2
10 Banyuasin III Langkan 149 33,1 Indah
15 Betung Taja Raya II 39 28,7
HASIL
1. INTERVENSI DESAREVIU KINERJA
LOKUS TAHUN
TAHUN 20202020
TIDAK
BERJALAN BERDASARKAN HASIL REKOMENDASI
DAN REMBUK STUNTING DIKARENAKAN
REFOCUSING
2. REKOMENDASI HASIL AKSI #1 TAHUN 2020 APA SAJA
YANG MASIH AKAN DILAKUKAN DI TAHUN 2021 DAN
TAHUN 2022
3. BENTUK KEGIATAN APA YANG BERDAMPAK BESAR
PADA PENURUNAN STUNTING
4. PENANGGUNG JAWAB PARENTING DINAS KB/ ATAU
DINAS DIKBUD ?
5. DATA E-PPGBM HARUS TERINPUT 75%
6. MELENGKAPI POINT2 WEWENANG DESA DENGAN
SURAT EDARAN
Rekomendasi Realokasi atau Penambahan Alokasi Program

Realokasi program:
• Bappeda menata kembali lokasi program/kegiatan yang dibiayai APBN dan APBD provinsi
• Bappeda merealokasi anggaran program/kegiatan yang bersumber dari APBD
• OPD merealokasi anggaran dan lokasi kegiatan

Menambah alokasi program:


• Jika merupakan program/kegiatan APBN atau APBD provinsi, maka kabupaten/kota
mengusulkan kabupaten/kota-nya atau wilayah tertentu sebagai lokasi program/kegiatan
• Jika merupakan program/kegiatan APBD, maka kabupaten/kota perlu memprioritaskan
alokasi tersebut pada perencanaan dan penganggaran tahun berikutnya
• Jika merupakan program/kegiatan yang dapat didanai oleh DAK, maka kabupaten/kota
mengusulkan pendanannya melalui proposal DAK sesuai bidangnya
• Jika dapat disediakan APBDes, maka kabupaten/kota perlu berkoordinasi dengan Camat dan
Kepala Desa agar Dana Desa dapat disesuaikan penggunaannya untuk mengurangi
kesenjangan pendanaan dari APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten/kota.
OUTPUT KEGIATAN

1. LOKUS TAHUN 2021 (BILA ADA PERUBAHAN)


2. LOKUS TAHUN 2022
3. INTERVENSI YANG AKAN DIPRIORITASKAN
4. KENDALA YANG DI IDENTIFIKASI TERKAIT MANANAJEMEN
LAYANAN 1000 HPK (FORM 1.3)
5. REKOMENDASI KEGIATAN UNTUK TAHUN BERJALAN DAN
TAHUN AKAN DATANG (FORM 1.4)
6. MELENGKAPI DATA 305 DESA/KELURAHAN SEBAGAI SYARAT
UPLOD AKSI STUNTING (HARUS TERPENUHI)
7. RENCANA TINDAK LANJUT
TERIMA KASIH
SEKRETARIAT STUNTING KAB.
BANYUASIN

BAPPEDA DAN LITBANG KAB


BANYUASIN
Komplek Perkantoran Pemkab. Banyuasin No. 5
Sekojo Pangkalan Balai

Anda mungkin juga menyukai