• Suplementasi TTD
• Promosi Menyusui dan PMBA Fortifikasi
Perindu
strian
Ketahana
Pangan Ketahanan
Produk pangan
• Tata Laksana Masalah Gizi Pangan
• Bappeda
Sosialisasi Gizi Pemasaran &
• Capil (Advokasi Pemda, NIK, Akta Lahir) bagi Anak & Promosi Hasil
Keluarga Kelautan
• Pemdes (Dana Desa)
• BPKAD (Sistem Insentif) Edukasi dan
Promosi makanan Perdagang Kemristek pendampingan
• an Dikti
Kominfo (Sosialisasi & Kampanye) & minuman sehat masyarakat
(Program KKN)
• BPS (Publikasi Laporan Statistik)
Peran Multistakeholders dalam Pencegahan Stunting
Lanjutan…….
8
8
TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI INTEGRASI PERCEPATAN
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
Jadwal Reguler Perencanaan Jadwal Pelaksanaan
Bulan Penanggung Jawab
dan Penganggaran Daerah 8 Aksi Integrasi
• Musrenbang desa
Januari • Musrenbang kecamatan
Aksi #1 Aksi #1: Bappeda (PIC) dan OPD
• Rancangan Awal RKPD
Analisis
Tahap Perencanaan dan Penganggaran Tahap Pelaksanaan Tahap Pemantauan dan Evaluasi
TUJUAN :
1. Memprioritaskan alokasi sumber daya yang
ANALISI SITUASI : proses untuk
mengidentifikasi sebaran prevalensi dikelola kabupaten/kota bagi peningkatan
stunting dalam wilayah cakupan layanan intervensi gizi terintegrasi.
kabupaten/kota, situasi 2. Memprioritaskan upaya perbaikan
ketersediaan program, dan praktik
manajemen layanan. Analisis Situasi manajemen layanan dan peningkatan akses
dilakukan rumah tangga 1.000 HPK terhadap
untuk memahami permasalahan dalam intervensi gizi terintegrasi.
integrasi intervensi gizi spesifik dan
sensitif
3. Meningkatkan efektivitas sistem manajemen
pada sasaran rumah tangga 1.000 data dalam membuat usulan keputusan
HPK. alokasi program dan lokasi fokus.
4. Menentukan kegiatan pemberdayaan
pemerintah kecamatan dan desa dalam
meningkatkan integrasi layanan di tingkat
desa.
RUANG LINGKUP
OUTPUT Analisis sebaran prevalensi stunting
dalam wilayah kabupaten/kota.
Rekomendasi kebutuhan program/kegiatan
yang masih perlu ditingkatkan kualitas Analisis ketersediaan program/kegiatan
pelaksanaannya. intervensi gizi spesifik dan sensitif di
wilayah kabupaten/
kota.
Rekomendasi tindakan perbaikan layanan
yang perlu diprioritaskan untuk memastikan Analisis permasalahan dalam
akses rumah tangga 1.000 HPK. menentukan target layanan kepada
Rekomendasi kebutuhan penguatan Rumah Tangga 1.000 HPK.
koordinasi, baik koordinasi antar OPD
dalam sinkronisasi Analisis tantangan akses rumah tangga
program/kegiatan maupun koordinasi 1.000 HPK dalam memanfaatkan
antara kabupaten/kota dan desa dengan layanan.
dukungan Analisis kondisi koordinasi antar
kecamatan. institusi dalam meningkatkan integrasi
intervensi bagi rumah tangga 1.000
HPK.
3. Rekomendasi Lokasi Fokus dan Realokasi atau
Penambahan Alokasi Program
Kriteria yang digunakan untuk menetapkan desa lokasi fokus sekurang-kurangnya
meliputi:
1. Memiliki prevalensi stunting melebihi rata-rata
Rekomendasi Realokasi atau Penambahan Alokasi Program
2. Memiliki jumlah kasus stunting melebihi rata-rata
3. Memiliki lebih dari 50% indikator utama menunjukkan cakupan intervensi gizi tergolong
kurang meskipun prevelensi stunting rendah
Kabupaten/kota menetapkan jumlah desa lokasi fokus dengan beberapa cara, yaitu:
1. Berdasarkan proporsi jumlah desa yang akan ditangani pada satu tahun mendatang/tahun
berjalan
2. Berdasarkan ketersediaan anggaran untuk memenuhi kebutuhan intervensi di desa lokasi
fokus.
Lokus Desa Stunting
Lokus Desa Stunting 2021
2020 No Kecamatan
Desa
Kelurahan
Jumlah
Anak
Prevalensi
Stunting
Stunting (%)
Jumlah Prevalensi 1 Muara Telang Upang Jaya 44 47,8
No Kecamatan Desa/Kelurahan Anak Stunting
Stunting (%) 2 Rantau Bayur Tanjung 28 41,2
Menang Musi
1 Banyuasin III Regan Agung 67 57,7
3 Banyuasin III Rimba Balai 21 40,4
2 Rantau Bayur Semuntul 57 48,7 4 Banyuasin III Tanjung 32 39
Kepayang
3 Banyuasin III Pelajau 37 46,8
5 Muara Padang Daya Makmur 42 38,9
4 Muara Telang Mekar Mukti 30 44,1 6 Sembawa Rejo dadi 67 36,2
7 Banyuasin III Rimba Alai 19 35,8
5 Rantau Bayur Sejagung 46 42,6 8 Sembawa Limau 16 34,8
6 Muara Telang Mukti Jaya 40 39,2 9 Banyuasin III Seterio 86 34,4
10 Muara Padang Muara 45 33,6
7 Talang Kelapa Air Batu 128 37 Padang
11 Banyuasin I Mariana 94 33,31
8 Muara Telang Mekar Sari (UPT 42 33,9
XII) 12 Banyuasin I Sungai Rebo 153 33,2
13 Banyuasin III Pangkalan 54 32,1
Balai
9 Banyuasin I Pulau Borang 59 33,34
14 Betung Talang Jaya 67 30,2
10 Banyuasin III Langkan 149 33,1 Indah
15 Betung Taja Raya II 39 28,7
HASIL
1. INTERVENSI DESAREVIU KINERJA
LOKUS TAHUN
TAHUN 20202020
TIDAK
BERJALAN BERDASARKAN HASIL REKOMENDASI
DAN REMBUK STUNTING DIKARENAKAN
REFOCUSING
2. REKOMENDASI HASIL AKSI #1 TAHUN 2020 APA SAJA
YANG MASIH AKAN DILAKUKAN DI TAHUN 2021 DAN
TAHUN 2022
3. BENTUK KEGIATAN APA YANG BERDAMPAK BESAR
PADA PENURUNAN STUNTING
4. PENANGGUNG JAWAB PARENTING DINAS KB/ ATAU
DINAS DIKBUD ?
5. DATA E-PPGBM HARUS TERINPUT 75%
6. MELENGKAPI POINT2 WEWENANG DESA DENGAN
SURAT EDARAN
Rekomendasi Realokasi atau Penambahan Alokasi Program
Realokasi program:
• Bappeda menata kembali lokasi program/kegiatan yang dibiayai APBN dan APBD provinsi
• Bappeda merealokasi anggaran program/kegiatan yang bersumber dari APBD
• OPD merealokasi anggaran dan lokasi kegiatan