Anda di halaman 1dari 26

Hotel Santika Bangka, 16 Maret 2023

Isu Kesehatan
Lingkungan
1. Sampah
2. Pencemaran air
3. Pencemaran
Udara
4.Perubahan Iklim/
Pemanasan Global
5. Air Bersih
6. Sanitasi
7. Bencana Alam
8. Penyakit Berbasis
Lingkungan
ISSUE KESEHATAN LINGKUNGAN
Issue Air dan Sanitasi Issue Keamanan Pangan

Issue Pencemaran udara, limbah dan radiasi &


Kedaruratan Lingkungan
KEBIJAKAN NASIONAL BIDANG SANITASI
TARGET RPJMN 2020-2024 BIDANG SANITASI
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SANITASI

Sistem layanan sanitasi berkelanjutan


diwujudkan melalui Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP),
yang diterjemahkan menjadi 5 arah kebijakan: 90% layak 0%
80% penanganan
(termasuk 15% aman) 20% pengurangan
Peningkatan kapasitas institusi dalam
Rumah tangga yang memiliki Buang Air Besar Sembarangan Rumah tangga yang memiliki akses
layanan pengelolaan sanitasi akses sanitasi layak dan aman (BABS) di Tempat Terbuka sampah terkelola dengan baik
(perkotaan)
Peningkatan komitmen kepala daerah
untuk layanan sanitasi berkelanjutan
CAPAIAN BIDANG GAP AKSES BIDANG SANITASI
Pengembangan infrastruktur dan layanan SANITASI TAHUN 2021 HINGGA TAHUN 2024
sanitasi permukiman sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan daerah 7.25% Akses Aman 7.75% Akses Aman
Peningkatan perubahan perilaku
masyarakat dalam mencapai akses aman 80.29% Akses 9.71% Akses Layak
sanitasi Layak

Pengembangan kerja sama dan pola pendanaan 5.69% BABS di Tempat Terbuka 5.69% BABS di Tempat Terbuka

0.88% Pengurangan 19.12% Pengurangan


Sumber:
*) Susenas KOR, 2021 diolah Bappenas
**) Susenas MKP, 2019 diolah Bappenas
54.85% Penanganan 25.15% Penanganan
4
Proporsi Lingkungan
Terhadap Penyakit 57% 42% 31%
Diare Malaria Kardiovaskuler

Secara global 24% kematian disebabkan


oleh penyakit yang dapat dicegah dengan 20% 17% 15%
modifikasi lingkungan Kanker Tuberculosis Kurang Energi
Kronis

Modifikasi lingkungan menurunkan 11%


kejadian penyakit a.l: dengan Kondisi
peningkatan akses air dan sanitasi serta Neonatus

PHBS (perubahan menuju Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat)

5
Tren stunting menurun, namun perlu percepatan
untuk mencapai target 14% di tahun 2024
36.8 37.2
35.6 Pandemi COVID-19
33.6
30.8
27.7
24.4 Target Penurunan
3,5% / tahun

14

2007 2010 2013 2016 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Sumber: Kementerian Kesehatan 6


1
Indikator Penyehatan Lingkungan
Berdasarkan RPJMN, Renstra, RAK
Renstra
No Indikator RPJMN IKK
ISS IKP (Renstra
(Komposit)
dan RAK)
1 Kabupaten Kota Sehat V V V

2 Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan (IKP) V


3 Desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan V V V

4 Sarana air minum dengan kualitas air minum sesuai standar V V V

5 Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan pengawasan sesuai V V


standar

6 Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) memenuhi standar V V

7 Fasyankes yang mengelola limbah sesuai peraturan V V

8 RS melaksanakan penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan (indikator V V


baru)

9 Kabupaten / Kota yang menyelenggarakan adaptasi perubahan iklim V


dan kebencanaan
1
Target dan Intervensi Penurunan Stunting
Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021
Intervensi Sensitif
Kontribusi Kontribusi
Intervensi Spesifik Target (Penyebab tidak langsung)

Target (Penyebab Langsung) 30% 70% pelayanan KB pascapersalinan 70%


15,5% kehamilan yang tidak diinginkan
58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Sebelum Lahir

90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS)


memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
pelayanan nikah
80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan
100% rumah tangga mendapat akses air minum layak di
kab/kota prioritas
90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air limbah
domestik) layak di kab/kota prioritas
80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan Iuran
(PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 90% keluarga berisiko stunting memperoleh
pendampingan
Setelah Lahir

90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh
bantuan tunai bersyarat

90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi 70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik
tentang stunting di lokasi prioritas

15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang menerima


90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk bantuan sosial pangan

90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar


90% balita memperoleh imunisasi dasar lengkap Sembarangan (BABS)

8
Indikator Kinerja Kegiatan
Penyehatan Lingkungan Tahun 2020-2024 (RAK)
TARGET (T) DAN CAPAIAN (C)
NO INDIKATOR 2020 2020 2021 2022 2023 2024
2021 (C) 2022 (T) (TW3)
(T) (C) (T) (T) (T)

6 Persentase Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang 38 43.51 44 52.42 50 46,5 56 62


memenuhi syarat sesuai standar

Persentase Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang


7 55 56.57 60 60.04 65 27,4 70 75
dilakukan pengawasan sesuai standar

8 Persentase RS yang melaksanakan penyelenggaraan


kesehatan lingkungan 40 46,5 50 60

Persentase kab/kota yang menyelenggarakan


9 Adaptasi Perubahan Iklim dan Kebencanaan 3 NA 15 30
Lingkungan
Indikator Kinerja Kegiatan
Penyehatan Lingkungan Tahun 2020-2024 (RAK)
TARGET (T) DAN CAPAIAN (C)
NO INDIKATOR 2020 2020 2021 2021 2022 2022 2023 2024
(T) (C) (T) (C) (T) (TW3) (T) (T)

1
Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas 40 2,72 65 80
kesehatan lingkungan
Persentase desa/kelurahan dengan Stop Buang Air
2 40 37.28 50 50.23 60 52,14 70 90
Besar Sembarangan (SBS)

Persentase Sarana Air Minum (SAM) yang


3 diawasi/diperiksa kualitas air minumnya sesuai 60 57.82 64 72.97 68 15,14 72 76
standar

Jumlah fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah


4 medis sesuai standar 2600 2431 3000 3421 4850 3421 6250 8800

5 Jumlah Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 110 111 220 221 280 220 380 420
KEBIJAKAN PENINGKATAN PERUBAHAN
PERILAKU MASYARAKAT DALAM
MENCAPAI AKSES AMAN
(Kebijakan dan Strategi Nomor 4 dalam Lampiran Permendagri 87/2022
Strategi
sebagai rujukan penyusunan strategi RSP dan SSK)

1 2 3 4
Pelaksanaan program
perubahan perilaku di tiap Penguatan mekanisme Penguatan Keberlanjutan Penguatan kampanye
desa dan kelurahan yang pemantauan yang terjadwal STBM di tingkat pengurangan
belum stop BABS kab/kota sampah

Pencapaian Melalui

1. Pemicuan STBM 5 pilar 1. Penguatan pendekatan


1. Pemantauan terhadap
dan keberlanjutan 5 pilar 1. Penguatan materi dan tata
2. Penetapan target dan peningkatan perubahan
STBM cara kampanye yang
prioritas program PHBS perilaku masyarakat
2. Sosialisasi dan peningkatan efektif
3. Promosi program 2. Pelaksanaan pemantauan
kapasitas fasilitator STBM 2. Sosialisasi dan
4. Sosialisasi program dengan secara terjadwal (6 bulan di kab/kota-desa/kelurahan.
dukungan lembaga sekali) peningkatan kapasitas
3. Kegiatan pemicuan 5 pemangku kepentingan
pendidikan, keagamaan dan 3. Pelaksanaan pemantauan pilar STBM did 3. Produksi dan
swasta secara berjenjang dari
esa/kelurahan penyebarluasan
5. Pemicuan yang dilakukan oleh tingkat desa/kelurahan
sampai kab/kota. 4. Pemantauan rutin dan materi informasi dan
tenaga kesehatan/sanitarian,
pembaruan e-monev edukasi
kader, relawan dan masyarakat.
STBM
6. Pemantauan dan evaluasi PHBS
5. Pemberian insentif
bagi desa/kelurahan
11
6. Penyusunan
Transformasi Kesehatan Indonesia 2022-2024
5 Strategi RPJMN Bidang Kesehatan dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan

Meningkatkan kesehatan ibu, anak, Pembudayaan Gerakan Strategi


Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Memperkuat sistem kesehatan &
keluarga berencana dan kesehatan Masyarakat Hidup Sehat RPJMN bidang
masyarakat penyakit pengendalian obat dan makanan
reproduksi (GERMAS) kesehatan

1 Transformasi layanan 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


primer layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit layanan & tersier kesehatan
Jejaring nasional
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian primer
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran
Pembangunan RS di Produksi dalam negeri surveilans berbasis Pilar
Kawasan Timur, 14 vaksin rutin, top 10 lab, tenaga cadangan Trans-
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Pembangunan
jejaring pengampuan 6 obat, top 10 alkes by tanggap darurat,
kebersihan cakupan di seluruh & peningkatan ANC Puskesmas di
layanan unggulan, volume & by value. table top exercise
formasi
lingkungan, skrining Indonesia. untuk kesehatan ibu & 171
kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis
penyakit, kepatuhan bayi. kec., penyediaan 40
world’s top
pengobatan obat esensial, .
healthcare centers.
pemenuhan SDM
kesehatan primer

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien. nakes lulusan luar negeri.

Kesehatan Lingkungan menjadi pendukung bagi pencapaian tujuan pembangunan nasional Bidang Kesehatan
11
STANDAR SERTIFIKASI LAIK
HIGIENE SANITASI (SLHS)
DEPOT AIR MINUM
Permenkes RI 43 Tahun 2014

Makanan Jajanan
NE
Kepmenkes RI 942 Tahun 2003 PERMENKES RI
No 14 TAHUN 2021
W
Rumah makan/Restoran : Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Permenkes RI 1098 Tahun 2003 Berbasis Risiko Sektor Kesehatan

Jasaboga
Permenkes RI 1096 Tahun 2011

Form. IKL
NEW
15
16
KEGIATAN TAHUN 2023
• PELAKSANAAN STUDI EHRA : 9 PUSKESMAS
1

• PENILAIAN KABUPATEN SEHAT SWASTISABA


2 WIWERDA

• PELAKSANAAN STUDI KUALITAS AIR MINUM-RT (SKAM-RT) :


3 6 Puskesmas
TARGET
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL  
2020 2021 2022 2023 2024
1 Persentase Desa/kelurahan Desa/kelurahan yang seluruh penduduknya
Stop Buang air besar tidak lagi melakukan praktek buang air besar 74, 60 % 80,95 % 85,71 % 90,47 % 95,23 %
Sembarangan (SBS) sembarangan dibuktikan melalui proses
  verifikasi (47) (51) (54) (57) (60)
  desa/kel Desa/Kel Desa/Kel Desa/Kel Desa/Kel
2 Persentase sarana air minum Pengawasan kualitas air minum adalah
yang diawasi/diperiksa penyelenggara air minum yang diawasi
kualitas air minumnya sesuai kualitas hasil produksinya secara eksternal
standar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Puskesmas
  dan KKP yang dibuktikan dengan pengujian
kualitas air.
Penyelenggara air minum adalah:
1. PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di 60% 64% 68% 72% 76%
Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh
Indonesia (Perpamsi)
2. Sarana air minum komunal bukan jaringan
perpipaan (sumur gali, SPT, PAH, Terminal
air)
3. Depot air minum
4. Pokja Air minum
 
TARGET
No INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL  
2020 2021 2022 2023 2024
3 Jumlah fasyankes yang Fasyankes (RS dan Puskesmas) yang telah
melaksanakan pengelolaan melakukan pengolahan limbah secara
limbah medis sesuai mandiri dan atau bekerjasama dengan pihak 3 6 8 10 11
standar pengelola limbah yang memiliki izin (RS :1 (RS: 2 (RS: 2 (RS: 2 (RS: 2
    PKM: 2) PKM: 4) PKM: 6) PKM: 8) PKM: 9)

4 Persentase tempat TPP yang memenuhi syarat kesehatan


pengelolaan pangan (TPP) adalah TPP yang dilaksanaan pengawasan
yang memenuhi syarat melalui inspeksi Kesehatan Lingkungan dan
sesuai standar memenuhi syarat sesuai standar
  TPP : Rumah 38% 44% 50% 56% 62%
Makan/Restoran/Jasaboga/Sentra Pangan
Jajanan, Depot Air Minum
 

5 Persentase tempat dan Tempat dan Fasilitas Umum yang


fasilitas umum (TFU) yang dilakukan pengawasan oleh kabupaten/kota
dilakukan pengawasan dengan cara melakukan Inspeksi Kesehatan
sesuai standar Lingkungan minimal 1 kali dalam kurun
  waktu setahun. TFU adalah sarana 55% 60% 65% 70% 75%
pendidikan SD, SMP dan sederajat yang
terdaftar, pasar serta puskesmas
 
CAPAIAN PROGRAM TAHUN 2022
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM INDIKATOR Target 2022 Capaian 2022 Keterangan

PERSENTASE 85,71 % 80,95 % • Tercapainya 6 desa ODF


DESA/KELURAHAN STOP (54) Desa/Kel (51) Desa/Kel • Adanya wilayah pesisir yang perlu
BUANG AIR BESAR TTG jamban dan biaya yang
PENYEDIAAN SEMBARANGAN (SBS) diutuhkan cukup mahal
AIR DAN
SANITASI
DASAR
(PASD)
PERSENTASE SARANA AIR
MINUM YANG 68 % 32, 43 % • Tidak semua puskesmas yang
DIAWASI/DIPERIKSA (tidak tercapai) memanfaatkan BOK utk biaya
KUALITAS AIR MINUMNYA pemeriksaan sampel ke lab
SESUAI STANDAR • Puskesmas yang mengalokasikan
anggaran cek sampel hanya 4
Puskesmas (Koba, Namang, Lubuk &
Pkl baru)
CAPAIAN PROGRAM TAHUN 2022
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM INDIKATOR Target 2022 Capaian 2022 Keterangan **

PENGELOLAAN Jumlah fasyankes yang melaksanakan 8 11 Melebihi Target


LIMBAH, UDARA pengelolaan limbah medis sesuai standar (RS: 2 (RS: 2
DAN RADIASI   PKM: 6) PKM: 9) **
(PLUR)

PENYEHATAN Persentase tempat pengelolaan pangan (TPP) • Melebihi Target


PANGAN yang memenuhi syarat sesuai standar 50% 57,5 % • Ada pilot project RBFI
(396 TPP) (pengawasan pangan berbasis
Resiko)
PENYEHATAN Persentase tempat dan fasilitas umum (TFU)
TEMPAT FASILITAS yang dilakukan pengawasan sesuai standar 65% 74 % Melebihi Target
UMUM   (323 TFU)
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT di KAB. BANGKA TENGAH TA.
2022

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

JUMLAH DESA DESA STOP BABS


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ MELAKSANAKAN DESA STBM
STBM (SBS)
KELURAHAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 KOBA Koba 11 11 100.0 6 54.54 1 9.1


2 LUBUK BESAR Lubuk Besar 4 4 100.0 4 100.0 0 0.0
3 Perlang 5 5 100.0 4 80.0 0 0.0
4 PANGKALANBARU Pangkalanbaru 7 7 100.0 6 85.7 0 0.0
5 Benteng 5 5 100.0 3 60.0 0 0.0
6 NAMANG Namang 8 8 100.0 8 100.0 2 25.0
7 SUNGAI SELAN Sungai Selan 7 7 100.0 5 71.4 0 0.0
8 Lampur 6 6 100.0 6 100.0 1 16.7
9 SIMPANG KATIS Simpang Katis 10 10 100.0 9 90.0 1 10.0

JUMLAH (KAB/KOTA)   63 63 100.0 51 80.95 5 7.9

22
2023 BANGKA TENGAH MENUJU
SWASTI SABA
SWASTI SABA WIWERDA
Persyaratan Penilaian PROBLEM UTAMA POSISI ODF DI BANGKA TENGAH SEKARANG DI ANGKA 80,95 %
KECAMATAN
Verifikasi Capaian
KOBA LUBUK BESAR NAMANG PANGKALANBARU SIMPANGKATIS SUNGAISELAN
PADANG MULIA LUBUK PABRIK JELUTUNG BELULUK CELUAK MUNGGU

KOBA KULUR KAYU BESI AIR MESU PINANG SEBATANG KERETAK ATAS
BEROK TRUBUS NAMANG PEDINDANG PUPUT SUNGAISELAN ATAS
PADAPA
ARUNG DALAM BELIMBING CAMBAI MANGKOL KATIS KERANTAI
Memenuhi minimal Memenuhi
80% capaian indikator
TERENTANG LUBUK BESAR CAMBAI SELATAN JERUK SIMPANG KATIS KERAKAS
Desa/Kelurahan setiap tatanan GUNTUNG LUBUK LINGKUK BUKIT KIJANG BENTENG TERAK SARANG MANDI
ODF A(Open 71% - 80% KURAU (78) 2023 APBD KULUR ILIR BELILIK DUL TERU MELABUN
Defecation Free) 19, APBN 50 dan DAK
2023

SIMPANG PERLANG (9) BATU BERIGA BASKARABAKTI AIR MESU TIMUR PASIR GARAM KEMINGKING
APBD 7 2023 PU, 2
baznas
WIWERDA

Memenuhi PENYAK (38) APBD 2023 PERLANG (34) 20 KK PADANG BARU BERUAS LAMPUR
Memenuhi minimal 19 unit,APBN 50 unit dari PU dan Dana
capaian (Pengajuan Baznas 27 Desa, sisa baznas
90% Desa/Kelurahan
indikator setiap darat)
ODF (Open
tatanan 81% -
Defecation Free) NIBUNG (7) APBD 2023 ( BATU BELUBANG (40) (38 dari SUNGKAP (4) ROMADHON
90% Verifikasi April Selesai) PU) sisa 15 ajuin baznas (pengajuan Baznas)

KURAU BARAT (129) KEBINTIK (2) Verifikasi April KERETAK


APBD 2023, APBN 150 selesai
WISTARA dan DAK 2024

Memenuhi minimal Memenuhi Keterangan: TANJUNG GUNUNG (55) (38 KEL. SUNGAISELAN (20)
100% capaian Warna Ungu : Desa STBM PU), provinsi 15,

Desa/Kelurahan indikator setiap Warna Hitam : Desa ODF


ODF (Open tatanan Warna Merah : Desa yang belum ODF TANJUNG PURA (50)
2022 9 KK, apbd 19
Defecation Free) minimal 91%
KEGIATAN KESLING DINKES TAHUN 2023

1. Peningkatan akses dan pengawasan kualitas air minum (IKL)


2. Kabupaten/Kota Sehat
3. EHRA
4. Pembinaan dan Pengawasan TFU (IKL)
5. Pembinaan dan Pengawasan TPP (IKL)
6. Pembinaan dan Pengawasan SAM (IKL)
7. Pembinaan dan Pengawasan di Fasyankes (IKL)
8. Kesling khusunya pengelolaan limbah di Fasyankes

24
KEGIATAN KESLING DINKES TAHUN 2024

1. Peningkatan akses dan pengawasan kualitas air minum


2. STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
3. Kabupaten/Kota Sehat
4. Pelatihan untuk persyaratan SLS dan SLHS (Sertifikat Penjamah Pangan) khusus TPP &
Damiu
5. Pembinaan dan Pengawasan TFU (IKL)
6. Pembinaan dan Pengawasan TPP (IKL)
7. Pembinaan dan Pengawasan SAM (IKL)
8. Pembinaan dan Pengawasan di Fasyankes (IKL)
9. Kesling khusunya pengelolaan limbah di Fasyankes
25
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai